Ban motor bocor

.

.

.

💐💐 HAPPY READING 💐💐

Mama Miko akhirnya pun pulang dan Chika juga ikut pulang. Miko terasa lega akhirnya mamanya dan Chika pulang juga. Selesai dari ruangannya Miko pun keluar dari ruangan untuk kembali ke perusahaan. Saat sampai di dekat kasir, dia menghentikan langkah kakinya dan memperhatikan Olivia yang sedang sibuk dengan pekerjaannya.

Miko menyunggingkan senyum sekilas lalu dia kembali melangkah keluar. Salah satu kasir yang ada di samping Olivia, tahu jika Miko memperhatikan Olivia.

" Oliv, sepertinya pak Miko itu suka deh sama kamu."Ucap Sandra teman 1 profesi Olivia.

" Haahhh ? Maksudnya bagaimana, San?." Tanya Olivia yang belum paham dengan maksud pembicaraan Sandra.

" Telmi kamu ini, Liv. Masa iya tidak paham sih, apa gara-gara gagal nikah kamu jadi telmi begini?."Seru Sandra terdengar kurang nyaman di telinga Olivia.

Sandra teman kerja yang baik dan cekatan juga, namun terkadang mulutnya yang rombeng itu kalau bicara suka tidak difikirkan dulu main asal japlak saja. Meskipun Olivia tidak suka dengan kata-kata gagal nikah yang di ucapkan Sandra tadi, Olivia memilih untuk diam saja. Dia tidak mau ribut dengan teman kerjanya.

" Pak Miko setiap datang itu selalu memperhatikan kamu. Dia suka diam-diam tersenyum sama kamu, pasti dia sudah jatuh cinta tuh sama kami. Kamu sikat saja Liv, pak Miko kan tampan mana kaya lagi."Ucap Sandra membuat Olivia menggelengkan kepalanya.

" Mana mungkin pak Miko suka sama aku, Sandra. Aku ini cuma seorang kasir, jauh jika dibandingkan dengan wanita yang tadi datang dengan Nyonya Sandra. Pasti wanita yang tadi diajak nyonya Sandra itu pacarnya pak Miko. Kamu ini jangan suka nyebar gosip dong, kalau sampai pak Miko tahu bisa di pecat kamu."Seru Olivia mengingatkan Sandra agar tidak sembarangan bicara.

" Iya juga sih. Wanita cantik tadi pasti pacar pak Miko, tapi aku tidak salah lihat loh kalau pak Miko itu sering memperhatikan kamu."Ucap Sandra lagi.

" Sssttt... Sudah jangan banyak bicara, itu ada pelanggan yang mau bayar. Kamu ambil dulu billnya dan layani dengan baik."Ucap Olivia menghentikan dunia pergosipan yang digosok akan semakin panas.

Ccceeekkkk

Sandra berdercak dengan kesal, dia yakin sekali jika Miko itu sering memperhatikan Olivia. Tetapi Olivia justru tidak percaya dan itu membuat Sandra kesal.

Jam kerja Olivia pun sudah mau habis, tepat jam 4 Olivia keluar dari cafe dan tugasnya sudah di gantikan oleh karyawan laki-laki yang memang setiap siff kedua semua karyawan laki-laki. Sebab Resto itu akan buka sampai jam dua belas malam, sehingga pemilik resto membuat aturan siff kedua semua karyawan harus laki-laki.

" Olivia, kita nonton dulu yuk." Seru Rita menghampiri Olivia di parkiran dan mengajaknya menonton.

" Iya yuk nonton. Sudah 2 bulan loh kita tidak keluar bareng untuk nonton."Seru Maya juga mengajak Olivia.

Setelah difikir-fikir Olivia pun menerima kedua ajakan dua temannya itu. Daripada langsung pulang yang ada dia pasti akan di palak uang belanja oleh ibunya. Tanpa menunggu lama, mereka bertiga berangkat dengan mengendarai motornya masing-masing.

Sejenak Olivia melupakan masalahnya dirumah. Dengan jalan bersama dua temannya setidaknya bisa mengurangi kepenatannya di rumah. Dan untuk menjaga kewarasannya juga.

Mereka bertiga sudah sampai di salah satu mall besar yang ada di kota itu. Segera mereka berburu tiket serta cemilan dan minuman. Mereka sengaja memilih film gendre komedi agar mereka bisa tertawa dengan lepas.

Sekitar 2 jam mereka menonton, kini mereka sudah keluar dari gedung Bioskop. Olivia melirik jarum jam ditangannya sudah pukuk 7 malam.

" Kita pulang saja yuk."Ajak Olivia saat sudah berada di luar bioskop.

" Hemm... Kita cari makan saja dulu setelah itu kita pulang. Bagaimana kalau kita makan bakso nya mang Ujang."Ucap Maya.

" Boleh."Jawab Rita dan Olivia bersamaan.

Udara dan angin malam mulai menusuk tubuh mereka bertiga. Malam ini memang terasa lebih dingin dari biasanya, Olivia dan kedua temannya terus memacu motornya menuju kedai bakso mang Ujang yang sudah menjadi langganan mereka.

Hanya butuh waktu 15 menit, motor mereka bertiga sudah sampai di kedai bakso yang mereka maksud. Dengan cepat mereka memesan bakso karena memang mereka sedang lapar.

" Untuk bakso ini biar aku yang bayar."Ucap Olivia berniat mentraktir kedua temannya.

" Kamu yakin? Sudah kita bayar sendiri-sendiri saja, Liv."Ucap Maya merasa tidak enak jika harus Olivia yang mentraktir.

" Yakin dong, kebetulan bulan ini kedai boba penghasilan meningkat. Jadi dompetku aman kok."Ucap Olivia sambil terkekeh.

" Alhamdulillah, semoga usaha dan rezeki kamu selalu lancar ya, Liv."Ucap Maya.

" Aamiin."

Selesai makan bakso, Olivia membayarnya dengan segera.

" Sepertinya mau hujan."Ucap Olivia kepada dua temannya.

" Iya, kita harus cepat pulang sebelum hujan turun."Jawab Rita yang sudah memakai helmnya.

Mereka bertiga pun segera melajukan motornya. Tepat di pertigaan lampu merah, Olivia berpisah dengan dua temannya karena rumahnya berbeda arah dengan Maya dan Rita.

" Aduh kok kenapa ini motor. Kok tiba-tiba oleng begini?." Tanya Olivia pada dirinya sendiri.

Olivia menepikan motornya lalu dia memeriksa motor nya yang ternyata ban depannya bocor. Olivia berdiri dipinggir jalan, dia melirik jam tangannya sudah hampir jam setengah 9 malam. Olivia mencoba mendorong motornya berharap masih ada bengkel yang buka.

" Di depan sana sepertinya ada bengkel. Semoga saja masih buka."Ucap Olivia penuh harap.

Gerimis kecil-kecil mulai turun, Olivia semakin melebarkan langkahnya sembari mendorong motor nya yang bocor. Dari kejauhan dia bisa melihat jika bengkel masih buka, dengan cepat dia mendorong motornya.

" Mas, masih bisa tambal ban?."Tanya Olivia kepada pegawai bengkel. Dan bertepatan dengan itu hujan deras pun turun, terpaksa Olivia berteduh di teras bengkel.

" Bisa mbak, tapi antri ya mbak. Ini masih ada 2 lagi yang harus saya kerjakan. Maklum kalau malam begini saya cuma sendirian. "Jawab pegawai bengkel.

Olivia melihat memang masih ada 2 motor lagi yang belum ditambal. Hujan semakin deras, Olivia semakin bingung antara mau menunggu apa pulang saja. Apalagi di bengkel itu semua laki-laki dan hujan deras.

" Kira-kira lama tidak mas?."Tanya Olivia.

" Kurang lebih 1 jam mbak, ini saya lagi mau pasang ban motor yang ini dulu. Mbaknya tunggu saja, kalau mau di tinggal sih tidak apa-apa. Mbak juga sepertinya setiap hari lewat sini kan, tapi masih hujan juga mbak."Jawab pegawai bengkel itu.

" Ya sudah saya tunggu saja mas."Ucap Olivia yang memilih menunggu motornya sampai jadi. Mau pulang juga hujan deras.

Olivia melirik ke tiga laki-laki yang duduk di kursi sembari merokok itu, ada rasa takut jika dia berlama-lama dibengkel itu. Seandainya mereka macam-macam mau berteriak pun pasti tidak ada yang mendengarnya. Olivia melangkah sedikit menjauh, dia bersandar ditiang teras bengkel.

" Duduk sini saja mbak, tidak usah takut kita tidak akan macam-macam kok."Ucap salah satu pria itu.

" Disini saja mas?"Jawab Olivia menolak secara pelan dan halus.

Olivia terus melihat kearah pegawai bengkel yang masih sibuk dengan pekerjaannya. Dia semakin takut karena hujan tak kunjung reda juga.

Tin Tin Tin

Tiba-tiba ada mobil berhenti di depan bengkel. Olivia tidak memperhatikan siapa orang yang didalam mobil. Dia hanya ingin motornya cepat dikerjakan agar dia bisa segera pulang.

" Kamu ngapain disini?." Tanya suara bariton tiba-tiba mengagetkan Olivia.

" Pak Miko."Seru Olivia dengan kaget.

Orang yang didalam mobil tadi memang Miko, dia sengaja berhenti karena melihat Olivia ada di bengkel. Miko turun dari mobil masih dengan stelan jasnya dengan tangan memegang payung.

" Ini pak ban motor saya bocor."Jawab Olivia.

" Hemm...Masih lama?." Tanya Miko dengan wajah datarnya.

" Katanya satu jam lagi pak."Jawab Olivia lagi.

" Ini sudah malam, apalagi hujan deras begini. Apa kamu tidak takut, lihat mereka semua laki-laki. Tinggal saja motor mu, biar aku antar pulang."Ucap Miko masih dengan ekspresi datarnya.

Hahhhhh....

Olivia bengong sesaat, dia tidak menyangka Miko mau mengantar dia pulang. Sepertinya apa yang dikatakan Miko tadi benar, bahaya jika Olivia tetap menunggu di bengkel apalagi dia wanita sendiri.

*************

Terpopuler

Comments

Sunarti

Sunarti

untung bos Miko lewat jadi Oliv bisa mumpung dong

2023-09-09

0

Septania Sari

Septania Sari

Awas Liv , tahan nafas loh ya klu ntar bareng sama Pak Miko🤣 , awas jantung juga akan berdetak lebih kencaaaaaaang. seperti genderang mau perang😆😆😆😆😆

2023-07-14

0

Elizabeth Yanolivia

Elizabeth Yanolivia

kenapa tidak langsung makan didalam mall aja, jadi tidak buang waktu

2023-07-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bukan pernikahanku
2 Jangan fitnah aku
3 Bukan Atm berjalan
4 Sebuah rahasia
5 Olivia mulai tegas
6 Uang untuk kondangan
7 Sertifikat rumah
8 Hanya memastikan
9 Gara-gara baju kotor
10 Cinta pandangan pertama
11 Ban motor bocor
12 Fitnah Adrian
13 Gara-gara ayam goreng
14 Bertemu mantan calon mertua
15 Menolak perjodohan
16 Pacar pura-pura
17 Bertemu calon mertua
18 Kata cinta terucap
19 Dua teman baik Olivia
20 Hampir saja
21 Gadai rumah
22 Rumah milik Olivia
23 Pembelaan pak Anwar
24 Menerima Miko
25 Sertifikat palsu
26 Cari kesempatan
27 Mobil baru datang
28 Jeni pingsan
29 Pacar Olivia datang
30 Penampilan baru Miko
31 Demi bisa berdua
32 Aku sudah tahu semuanya
33 Pindah ke kontrakan
34 Naik jabatan
35 Cinta bukan karena uang
36 Tamu tidak tahu malu
37 Ajakan menikah
38 Keputusan Olivia
39 Restu Paman dan Ayah
40 Hari yang ditunggu
41 Ibu-ibu tukang gosip
42 Kehilangan calon anak
43 Adrian cari gara-gara
44 Makan tanpa sendok
45 Mengusir Jeni
46 Dua sahabat Olivia
47 Rumah disita
48 Bagian rumah
49 Perumahan elite
50 Berdebat dengan satpam
51 Aku milikmu
52 Menejer baru
53 Meeting pertama kali
54 Penolakan mama Miko
55 Kehebohan di kantor
56 Istri Pak Ceo
57 Seharian berulah
58 Membagi gaji bulanan
59 Permintaan Jeni
60 Hidup bahagia
61 Pesan ibu dan anak
62 Mencoba menerima
63 Mertua akan datang
64 Permintaan resepsi
65 Pura-pura sakit
66 Baju seragam
67 Resepsi yang mewah
68 Anak penyelamatku
69 Souvenir mahal
70 Sindiran dari besan
71 Menjemput Adrian
72 Profesional kerja
73 Dirumah mertua
74 Datang tiba-tiba
75 Program kehamilan
76 Jeni mengadu
77 Syarat dari Adrian
78 Usaha kedai boba
79 Pulang juga
80 Menjadi ibu rumah tangga
81 Omong kosong ibu Harti
82 Mendatangi kedai boba
83 Mempermalukan diri sendiri
84 Adrian meminta maaf
85 Kejutan untuk Olivia
86 Hadiah ulang tahun
87 Garis dua dan parfum
88 Pesan dari ibu
89 Perasaan apa ini
90 Pemberian Olivia
91 Berdamai lebih baik
92 Menu baru
93 Seperti Barbie
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bukan pernikahanku
2
Jangan fitnah aku
3
Bukan Atm berjalan
4
Sebuah rahasia
5
Olivia mulai tegas
6
Uang untuk kondangan
7
Sertifikat rumah
8
Hanya memastikan
9
Gara-gara baju kotor
10
Cinta pandangan pertama
11
Ban motor bocor
12
Fitnah Adrian
13
Gara-gara ayam goreng
14
Bertemu mantan calon mertua
15
Menolak perjodohan
16
Pacar pura-pura
17
Bertemu calon mertua
18
Kata cinta terucap
19
Dua teman baik Olivia
20
Hampir saja
21
Gadai rumah
22
Rumah milik Olivia
23
Pembelaan pak Anwar
24
Menerima Miko
25
Sertifikat palsu
26
Cari kesempatan
27
Mobil baru datang
28
Jeni pingsan
29
Pacar Olivia datang
30
Penampilan baru Miko
31
Demi bisa berdua
32
Aku sudah tahu semuanya
33
Pindah ke kontrakan
34
Naik jabatan
35
Cinta bukan karena uang
36
Tamu tidak tahu malu
37
Ajakan menikah
38
Keputusan Olivia
39
Restu Paman dan Ayah
40
Hari yang ditunggu
41
Ibu-ibu tukang gosip
42
Kehilangan calon anak
43
Adrian cari gara-gara
44
Makan tanpa sendok
45
Mengusir Jeni
46
Dua sahabat Olivia
47
Rumah disita
48
Bagian rumah
49
Perumahan elite
50
Berdebat dengan satpam
51
Aku milikmu
52
Menejer baru
53
Meeting pertama kali
54
Penolakan mama Miko
55
Kehebohan di kantor
56
Istri Pak Ceo
57
Seharian berulah
58
Membagi gaji bulanan
59
Permintaan Jeni
60
Hidup bahagia
61
Pesan ibu dan anak
62
Mencoba menerima
63
Mertua akan datang
64
Permintaan resepsi
65
Pura-pura sakit
66
Baju seragam
67
Resepsi yang mewah
68
Anak penyelamatku
69
Souvenir mahal
70
Sindiran dari besan
71
Menjemput Adrian
72
Profesional kerja
73
Dirumah mertua
74
Datang tiba-tiba
75
Program kehamilan
76
Jeni mengadu
77
Syarat dari Adrian
78
Usaha kedai boba
79
Pulang juga
80
Menjadi ibu rumah tangga
81
Omong kosong ibu Harti
82
Mendatangi kedai boba
83
Mempermalukan diri sendiri
84
Adrian meminta maaf
85
Kejutan untuk Olivia
86
Hadiah ulang tahun
87
Garis dua dan parfum
88
Pesan dari ibu
89
Perasaan apa ini
90
Pemberian Olivia
91
Berdamai lebih baik
92
Menu baru
93
Seperti Barbie

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!