.
.
.
💐💐 HAPPY READING 💐💐
Meskipun sudah mencoba untuk tidak peduli dan tidak mau bersedih, Olivia hanyalah manusia biasa. Seorang wanita yang bisa merasakan sakit hati dan rapuh. Tidak dapat di pungkiri jika Olivia masih saja teringat dengan hubungannya dengan Adrian yang sudah terjalin selama 3 tahun. Hubungan itu harus kandas karena adanya orang ketiga, yang tak lain kakaknya sendiri.
Seperti perintah atasannya tadi, saat istirahat jam makan siang Olivia memutuskan untuk pulang. Tapi dia pulang ke rumah tantenya yang ada di desa sebelah.
Olivia memacu kuda besi roda duanya dengan kecepatan sedang. Dia tidak mau terjadi sesuatu dengan dirinya. Olivia pun baru teringat jika saat pernikahan kemarin tante Rumi tidak kelihatan. Pasti tantenya itu tidak datang, mengingat hubungan nya yang kurang baik dengan kedua orang tua Olivia.
Motor Olivia sudah sampai di halaman rumah tante Rumi. Rumah yang cukup besar dan tetap terlihat asri. Maklum, suami dari tante Arumi adalah seorang PNS dan anak-anak tante Rumi juga sudah ada yang menikah.
" Olivia."Seru tante Arumi kaget saat dia membuka pintu sudah ada sang keponakannya yang datang tanpa memberi kabar lebih dulu.
" Assalamualaikum tante Rumi. Tante apa kabar?." Tanya Olivia tersenyum lalu mencium tangan Tante Rumi.
" Waalaikumsalam, kabar tante baik Oliv. Masuk dulu Liv, tante mau ngasih ini dulu kerumah samping."Ucap tante Rumi sambil menunjukan kantong plastik yang dia tenteng.
Oliva mengangguk sambil tersenyum. Setelah menunggu tidak sampai 5 menit, tante Rumi sudah pulang. Tante Rumi mengajak Olivia makan siang dulu, kebetulan sekali Olivia memang belum makan siang. Selesai makan siang mereka mengobrol di ruang keluarga sambil ditemani es jeruk buatan tante Rumi.
" Paman Arman masih aktif ya, Tan?."'Tanya Olivia mulai membuka obrolan.
" Masih, sekitar 3 tahun lagi dia pensiun."Jawab tante Rumi dengan cepat.
Paman Arman adalah suami dari tante Rumi, yang saat ini bekerja di kantor pemerintahan setempat. Olivia sudah menganggap Tante Rumi dan suaminya orang tuanya sendiri, mereka sangat menyayangi Olivia melebihi kedua orang tua Olivia. Paman Arman sendiri adalah adik dari ayah Olivia.
Tante Rumi mempunyai dua anak, Doni dan Dina. Doni sudah menikah dan dia seorang dokter begitipun dengan istrinya. Sedangkan Dina, usianya selisih 2 tahun dari Olivia dan saat ini bekerja di perusahaan. Anak-anak tante Rumi semuanya baik, dan menyayangi Olivia.
" Olivia, ada yang ingin kamu ceritakan sama tante?."Tanya tante Rumi dengan lembut.
" Tante."Seru Olivia tiba-tiba dia memeluk tante Rumi sambil menangis sesunggukan.
Tante Rumi sudah tahu apa yang terjadi dengan Olivia. Meskipun dia tidak datang kepernikahan, berita gagalnya pernikahan Olivia dan Adrian sudah sampai di telinganya.
" Ceritalah, tante ada untuk mu."Ucap tante Rumi mengusap air mata Olivia.
Tanpa berlama-lama Olivia pun menceritakan semua yang terjadi. Semua penghianatan yang dilakukan Adrian dan Jeni, sampai sikap kedua orang tuanya pun tak luput Olivia ceritakan. Meskipun sudah tahu pernikahan Olivia gagal dari berita para tetangga, tetap saja tante Rumi geram dan kesal setelah mendengar langsung cerita dari Olivia.
" Bin4t4ng !! Mereka memang tak layak disebut manusia lagi. Makanya itu Oliv, tante dan pamanmu tidak akur dengan kedua orang tuamu. Mereka terlalu sombong dan selalu menganggap dirinya benar. Sekarang apa yang ingin kamu lakukan?."Tanya tante Rumi dengan lembut.
" Olivia ingin keluar dari rumah itu tante. Olivia mau cari kontrakan saja, atau tinggal di ruko kedai pertama yang memang cukup luas."Jawab Olivia sudah tidak menangis lagi.
" Jangan !! Kamu jangan keluar dari rumah itu, kamu harus bertahan dirumah itu sampai kamu bisa mengamankan apa yang seharusnya menjadi hak kamu."Ucap tante Rumi.
Olivia bingung dan tidak paham apa yang dikatakan oleh tante Rumi. Hak ? Hak apa yang dia maksud? Olivia mengernyitkan keningnya, dan mencoba mencari jawaban dari sorot mata tante Rumi.
" Rumah itu milik kamu dan hak kamu, karena rumah itu rumah peninggalan orang tua kamu."Ucap tante Rumi membuat Olivia masih saja bingung.
" Maksud tante?." Tanya Olivia.
" Rumah itu milik orang tua kandung kamu. Maaf selama ini paman dan tante sengaja merahasiakan ini."Ucap tante Rumi dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Dddeeeggghhh
Tubuh Olivia seketika m3neg4ng, ternyata yang selama ini dia fikirkan adalah sebuah kenyataan. Dari perlakuan kedua orang tuanya saja, Olivia bisa membedakan mana kasih sayang yang tulus dan mana yang pura-pura.
" Jadi Olivia bukan anak Ayah dan Ibu?." Tanya Olivia lagi.
" Iya, orang tua kamu bernama Zainal dan Yasmin. Mereka mengalami kecelakaan saat hendak ke rumah sakit, waktu itu ibumu ingin melahirkanmu karena keadaan habis hujan dan jalanan licin motor yang dikendarai ayahmu menabrak pembatas jalan. Mereka mengalami kecelakaan tunggal, nyawa papa kamu tidak tertolong. Dan selang beberapa jam setelah kamu lahir ibumu menyusul ayahmu. Tidak tahu kenapa sebelum ibumu meninggal dia meminta untuk kamu dirawat Harti. Maka dari itulah tante tidak bisa mengasuhmu."Ucap Tante Rumi dengan air mata yang sudah berderai.
Olivia pun menangis sesunggukan, dia tidak menyangka jika kedua orang tuanya sudah meninggal bahkan saat dia belum sempat melihat wajah kedua orang tuanya. Olivia kini sudah tahu semuanya, jadi tidak ada lagi hal yang dinamakan kata bakti untuk kedua orang tua angkatnya.
" Lantas sebenarnya ada hubungan apa ayah dan ibu ku yang sekarang dengan orang tua kandungku, Tante?."Tanya Olivia ingin tahu lebih banyak lagi.
" Harti adalah sepupu ibumu. Harta peninggalan ayah mu itu cukup banyak Oliv, semua hampir dikuasai oleh Harti dan suaminya. Dan sepertinya hanya tinggal rumah itu saja. Sawah, bengkel sudah Harti jual saat kamu masih kecil dengan alasan kamu butuh biaya untuk berobat. Tapi setelah tante tahu sebenarnya yang sakit dulu Jeni sampai harus operasi saat Jeni berusia 9 tahun. Sisanya ya untuk mereka foya-foya. Sekarang hanya tinggal rumah itu, kamu harus bisa mengambil sertifikat rumah ini baru kamu keluar dari rumah itu. Oh iya, sebenarnya ada kebun sawit sekitar 1 hektar peninggalan ayah mu yang tidak di ketahui oleh Harti dan istrinya."Ucap Tante Rumi menceritakan semuanya secara detail. Karena memang ini saat yang tepat untuk Olivia mengetahui semuanya.
" Kebun sawit? Lantas dimana kebun sawit itu tante?." Tanya Olivia ingin segera tahu.
" Ada di daerah kulon sana, sawit itu paman Arman yang mengelolanya. Dan hasil panennya setengahnya paman tabung untuk mu, kami sengaja merahasiakan semua ini dari Harti dan suaminya. "Ucap tanye Rumi.
Kebun sawit itu memang di kelola oleh paman Arman. Untuk hasilnya memang dibagi dua, setengah untuk paman Arman dan setengahnya untuk Olivia yang sudah paman Arman tabungkan di rekening yang berbeda.
Saat orang tua Olivia meninggal, kebun itu belum ditanami sawit. Baru saja dibeli oleh Ayah kandung Olivia 3 bulan sebelum dia meninggal. Kebun itu memang akan ditanami sawit, uang modal sendiri sudah ada sama pama Arman. Jadi saat Orang tua Oliv meninggal, 3 tahun kemudian paman Arman mulai menggarap lahan itu dan menanam sawit dengan modal peninggallan ayah kandung Olivia.
" Apa aku berhak mendapat bagian itu, Tante?." Tanya Olivia.
" Berhak, itu modal memang dari almarhum ayahmu. Meskipun tidak banyak, setiap panen paman mu selalu menyisihkan untukmu."Jawan tante Rumi.
Kebun sawit dengan luas 1 hektar. Hanya ditanami kurang lebih 120 pohon sawit saja. Meskipun tidak luas dan tidak banyak, dalam setahun paman Arman selalu panen dan saat ini sawit-sawit itu sudah berusia 20 tahun. Dan sudah 16 tahun berjalan hasil panen selalu di sisihkan untuk Olivia.
************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Suwarti
😭😭😭sedih sekali membaca cerita ini. semoga tidak terjadi didunia yg sebenarnya. ini hanyalah cerita maya/hayalan belaka
2023-09-09
0
Sunarti
wah untung bngt Oliv masih ada saudara klgnya yg masih berbaik hati sama Oliv dng menyembunyi kan kebun sawit hingga klg Harti tdk tau
2023-09-09
0
guest1053527528
sedihx kehidupan
2023-07-10
1