Jangan fitnah aku

.

.

.

💐💐 HAPPY READING 💐💐

Pov. Author

Semua pasang mata memandang ke arah Olivia, para tetangga juga sudah mulai berbisik-bisik. Kenapa Jeni yang menjadi pengantinnya padahal yang mereka tahu Olivia lah yang akan menikah dengan Adrian.

Seakan tahu apa yang menjadi fikiran para tetangga dan para tamu undangan yang lainnya. Ibu Harti, ibu dari Olivia buka suara, dia menjelaskan kenapa yang menikah Jeni bukan Olivia.

" Maaf semuanya, seperti yang kalian ketahui selama ini. Sebenarnya hari ini adalah pernikahan Olivia dan Adrian, namun karena Olivia membatalkannya secara sepihak jadi Jenilah yang menggantikan nya menikah dengan Adrian. Tidak tahu apa yang membuat Olivia membatalkan pernikahan ini, mungkin saja dia belum mau melepas masa lajangnya."Ucap ibu Harti buka suara dihadapan para tamu undangan.

Lelucon macam apa ini ? Olivia sama sekali tidak menyangka jika wanita yang bergelar ibu, wanita yang selama ini dia hormati tega berbohong dan seakan menyudutkan dirinya. Tubuh Olivia seakan lunglai, beruntung ada Maya dan Rita yang menopangnya.

" Apa yang ibu katakan? Aku tidak pernah membatalkan pernikahan ini, justru aku ingin bertanya kepada kalian. Kenapa kalian membohongiku? Kenapa kalian tega melakukan ini semua kepadaku? Apa salahku? Secara diam-diam kalian menyiapkan pernikahan ini untuk Kak Jeni, dan kenapa aku yang harus keluar uang. Apa kalian kira aku tidak tahu perselingkuhan kak Jeni dan Adrian !!."Seru Olivia berkata dengan nafas yang tersengal-sengal.

" Tutup mulut mu, Olivia ! Aku dan Adrian berusaha untuk menyelamatkan harga diri bapak dan ibu, agar mereka tidak malu. Kenapa justru kamu menuduh aku dan Adrian berselingkuh?."Ucap Jeni menyangkal ucapan Olivia.

Tamu undangan semakin kasak kusuk dan semakin jelas terdengar. Ada yang menyalahkan Jeni dan ada juga yang menyalahkan Olivia. Bagi orang-orang yang sudah tahu Olivia dengan baik, tentunya mereka tidak menyudutkan Olivia.

" Siapa sih yang benar? Kok semua saling membela diri?."

" Olivia sendiri mungkin yang selingkuh, dan akhirnya membatalkan pernikahannya."

" Tapi aku pernah beberapa kali melihat Jeni dan Adrian jalan bareng loh. Apa mungkin Jeni dan Adrian yang memang berselingkuh."

Dan masih banyak lagi kasak kusuk para tetangga yang terucap. Jeni nampak gugup saay dia mendengar apa yang dikatakan salah satu tetangga tadi.

Jangan tanya bagaimana Adrian? Ya, lelaki itu sedari tadi hanya diam saja. Seakan mulut nya terkunci, sama sekali tidak layak disebut seorang lelaki. Begitupun kedua orang tua. Adrian, semuanya membisu.

" Olivia, jangan buat keributan disini. Hari ini pernikahan kakakmu, seharusnya kamu bisa jaga sikap."Ucap pak Anwar memarahi Olivia.

Seorang ayah yang seharusnya bisa menjadi pelindungnya justru kini ikut menyudutkan Olivia. Olivia mencoba untuk kuat dan tegar, namun air matanya tidak bisa dibendung saat orang tuanya sama sekali tidak menghargai perasaannya.

" Ayah, aku sebenarnya anak siapa? Kenapa perlakuan kalian selalu menomor satukan kak Jeni? Selama ini aku selalu mengalah, bahkan saat calon suamiku di ambil pun aku mencoba untuk diam dan menerimanya. Tapi tidak ada sedikitpun belas kasihan kalian, apa aku ini anak pungut?."Seru Olivia sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi.

" Olivia , aku tidak mengambil calon suami mu. Justru aku menyelamatkan nama baik orang tua kita."Ucap Jeni lagi.

Olivia melangkah mendekati Jeni dengan senyum yang sulit diartikan.

Plaakk

Tamparan Olivia mendarat di pipi Jeni yang saat ini full mek up. Dengan cepat, Adrian membawa Jeni kedalam pelukannya dan mengusap pipi Jeni dengan lembut. Semakin menunjukan jika mereka memang mempunyai hubungan dari sebelum adanya pernikahan.

" Sayang kamu tidak apa-apa?."Seru Adrian dengan lembut.

" Lihatlah ! Apa ini yang dinamakan menikah secara terpaksa? Kalian bisa melihat sendirikan bagaimana reaksi Adrian, dia sangat menghawatirkan wanitanya."Seru Olivia.

" Olivia, tolong jangan buat keributan lagi. Oke, aku mengakui semua kesalahanku. Memang aku dan Jeni saling mencintai, dan terpaksa aku membatalkan pernikahan kita. Sekarang kamu sudah tahu semuanya kan? Jadi aku harap kamu tidak lagi membuat malu di acara pernikahan kami ini."Ucap Adrian yang akhirnya dengan sangat terpaksa dia mengakui hubungannya dengan Jeni.

Hhhuuuuuuuuu

Sorak bergemuruh memenuhi tempat yang tadinya menjadi ikrar ijan qabul Adrian dan Jeni. Kini para tamu undangan justru berbalik membela Olivia. Mereka kasihan dengan Olivia, yang harus merelakan calon suaminya untuk kakaknya.

" Kalau memang kalian mau menikah, kenapa tidak bilang dari dulu ? Aku sudah keluar biaya untuk pernikahan ini, aku tidak mau tahu. Kalian sengaja melalukan semua ini, agar aku yang mengeluarkan uang. Kalian memang tidak punya hati, pokoknya kalian harus mengembalikan uang ku !!."Teriak Olivia dengan lantang.

Pllaakk

Tamparan sangat keras dilayangkan pak Anwar tepat dipipi kanan Olivia. Olivia terhuyung dan hampir saja jatuh, tapi beruntung Maya dan Rita sigap memegang tubuh Olivia.

" Masuk kamar !! Jangan banyak bicara, dan jangan rusak hari bahagia Jeni."Bentak pak Anwar.

Olivia memegangi pipinya yang merah dan terasa panas itu sambil tersenyum kecut. Semakin terlihat jika orang tuanya menganak tirikan dirinya.

" Oliv, kita kekamar."Bisik Maya di telinga Olivia.

" Jangan buat suasana semakin mencengkam Oliv, lebih baik kita kekamar saja. Aku tidak mau kamu semakin disakiti, mereka itu manusia yang berhati iblis."Seru Rita ikut mengajak Olivia kekamar.

Olivia hanya mengangguk, jika dia meneruskan perdebatan ini yang ada bukan hanya keluarganya yang malu. Dirinya juga akan malu, semua yang terjadi di hari ini sudah pasti akan menjadi bahan gosip warga kampung.

Maya dan Rita membawa Olivia masuk kekamarnya. Dan dari kamar terdengar acara kembali di lanjutkan, musik orgen tunggal juga sudah mulai di putar.

" Oliv, apa kamu baik-baik saja?."Tanya Rita sambil menggenggam tangan Olivia.

" Aku tidak apa-apa Rit, aku tidak menangisi pernikahan dua manusia tidak ada hati itu. Tapi aku menangisi sikap orang tuaku, sebenarnya aku ini anak kandung atau hanya anak pungut mereka. Sedari dulu mereka selalu membeda-bedakan kami. Kak Jeni kuliah dengan biaya dari mereka, sedangkan aku harus mati-matian mencari biaya untuk kuliah ku. Mereka kejam Rit."Seru Olivia yang kini sudah menumpahkan tangisnya dalam pelukan Rita.

Maya pun ikut memeluk sahabatnya, kedua teman Olivia sudah tahu bagaimana kehidupan Olivia selama ini. Olivia harus berjuang memenuhi kebutuhannya sendiri, saat kuliahpun hanya sanggup sampai D3 karena keterbatasan biaya.

Setelah lulus D3, Olivia fokus bekerja sampai dia saat ini mempunyai pekerjaan yang cukup bagus, dengan gaji 4 juta dia harus memenuhi kebutuhan rumah. Selain itu, diam-diam Olivia juga mempunyai usaha kedai es boba yang saat ini sudah ada 2 kedai. Usaha itu baru dia jalankan 2 tahun terakhir, tanpa sepengetahuan dari keluarganya.

Modal awal dia membuka kedai es boba itu dari tabungan yang dia sisihkan dari gajinya dan dia juga mendapat pinjaman modal dari Tantenya, Rumi. Uang gaji Olivia sendiri, selama ini setengahnya untuk memenuhi kebutuhan rumah. Selama 5 tahun ini, Olivia harus menjadi tulang punggung keluarga. Karena setelah Olivia bekerja pak Anwar juga terkena PHK dan akhirnya semua tanggung jawab dibebankan kepada Olivia. Bahkan untuk kuliah semester akhir Jeni di biayai oleh Olivia. Baru 3 tahun ini juga, Jeni bekerja di perusahaan property satu kantor dengan Adrian.

" Lihat saja, aku tidak akan tinggal diam. Mulai hari ini aku tidak akan lagi mau menanggung biaya kebutuhan rumah."Ucap Olivia pada kedua temannya.

" Kamu benar, Oliv. Kamu harus tegas dan jangan mau untuk dimanfaatkan oleh keluarga toxic kamu itu. Kamu yang semangat ya, ada kami yang akan selalu mendukungmu." Ucap Maya memberi semangat untuk Olivia.

Olivia dan kedua temannya tidak menghiraukan hiruk pikuk yang terjadi di luar kamarnya. Mereka tetap saja berada di kamar, sampai sore hari akhirnya Maya dan Rita harus pamit. Setelah Rita dan Maya pulang, Olivia masuk kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya.

* Besok lebih baik aku masuk kerja saja. Untuk apa aku dirumah, lagipula aku pun gagal menikan. Cuti 4 hari yang aku ambil pun aku gagalkan saja, daripada pusing-pusing lebih baik aku kerja bertemu dengan teman-temanku yang lainnya.* Gumam Olivia sambil menyisir rambutnya.

***********

Terpopuler

Comments

Zafira

Zafira

klo SDH seperti ini,lebih baik keluar dari rumah,setidaknya hati tenang daripd tinggal dengan keluarga licik

2024-05-05

1

Ririn Nursisminingsih

Ririn Nursisminingsih

pergi aka olive keluar dari rumah

2023-09-20

0

Sunarti

Sunarti

semangati dirimu Oliv biarkan orng" dng kebohongannya bisa jg tinggal kan rumah orng tuamu

2023-09-09

2

lihat semua
Episodes
1 Bukan pernikahanku
2 Jangan fitnah aku
3 Bukan Atm berjalan
4 Sebuah rahasia
5 Olivia mulai tegas
6 Uang untuk kondangan
7 Sertifikat rumah
8 Hanya memastikan
9 Gara-gara baju kotor
10 Cinta pandangan pertama
11 Ban motor bocor
12 Fitnah Adrian
13 Gara-gara ayam goreng
14 Bertemu mantan calon mertua
15 Menolak perjodohan
16 Pacar pura-pura
17 Bertemu calon mertua
18 Kata cinta terucap
19 Dua teman baik Olivia
20 Hampir saja
21 Gadai rumah
22 Rumah milik Olivia
23 Pembelaan pak Anwar
24 Menerima Miko
25 Sertifikat palsu
26 Cari kesempatan
27 Mobil baru datang
28 Jeni pingsan
29 Pacar Olivia datang
30 Penampilan baru Miko
31 Demi bisa berdua
32 Aku sudah tahu semuanya
33 Pindah ke kontrakan
34 Naik jabatan
35 Cinta bukan karena uang
36 Tamu tidak tahu malu
37 Ajakan menikah
38 Keputusan Olivia
39 Restu Paman dan Ayah
40 Hari yang ditunggu
41 Ibu-ibu tukang gosip
42 Kehilangan calon anak
43 Adrian cari gara-gara
44 Makan tanpa sendok
45 Mengusir Jeni
46 Dua sahabat Olivia
47 Rumah disita
48 Bagian rumah
49 Perumahan elite
50 Berdebat dengan satpam
51 Aku milikmu
52 Menejer baru
53 Meeting pertama kali
54 Penolakan mama Miko
55 Kehebohan di kantor
56 Istri Pak Ceo
57 Seharian berulah
58 Membagi gaji bulanan
59 Permintaan Jeni
60 Hidup bahagia
61 Pesan ibu dan anak
62 Mencoba menerima
63 Mertua akan datang
64 Permintaan resepsi
65 Pura-pura sakit
66 Baju seragam
67 Resepsi yang mewah
68 Anak penyelamatku
69 Souvenir mahal
70 Sindiran dari besan
71 Menjemput Adrian
72 Profesional kerja
73 Dirumah mertua
74 Datang tiba-tiba
75 Program kehamilan
76 Jeni mengadu
77 Syarat dari Adrian
78 Usaha kedai boba
79 Pulang juga
80 Menjadi ibu rumah tangga
81 Omong kosong ibu Harti
82 Mendatangi kedai boba
83 Mempermalukan diri sendiri
84 Adrian meminta maaf
85 Kejutan untuk Olivia
86 Hadiah ulang tahun
87 Garis dua dan parfum
88 Pesan dari ibu
89 Perasaan apa ini
90 Pemberian Olivia
91 Berdamai lebih baik
92 Menu baru
93 Seperti Barbie
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bukan pernikahanku
2
Jangan fitnah aku
3
Bukan Atm berjalan
4
Sebuah rahasia
5
Olivia mulai tegas
6
Uang untuk kondangan
7
Sertifikat rumah
8
Hanya memastikan
9
Gara-gara baju kotor
10
Cinta pandangan pertama
11
Ban motor bocor
12
Fitnah Adrian
13
Gara-gara ayam goreng
14
Bertemu mantan calon mertua
15
Menolak perjodohan
16
Pacar pura-pura
17
Bertemu calon mertua
18
Kata cinta terucap
19
Dua teman baik Olivia
20
Hampir saja
21
Gadai rumah
22
Rumah milik Olivia
23
Pembelaan pak Anwar
24
Menerima Miko
25
Sertifikat palsu
26
Cari kesempatan
27
Mobil baru datang
28
Jeni pingsan
29
Pacar Olivia datang
30
Penampilan baru Miko
31
Demi bisa berdua
32
Aku sudah tahu semuanya
33
Pindah ke kontrakan
34
Naik jabatan
35
Cinta bukan karena uang
36
Tamu tidak tahu malu
37
Ajakan menikah
38
Keputusan Olivia
39
Restu Paman dan Ayah
40
Hari yang ditunggu
41
Ibu-ibu tukang gosip
42
Kehilangan calon anak
43
Adrian cari gara-gara
44
Makan tanpa sendok
45
Mengusir Jeni
46
Dua sahabat Olivia
47
Rumah disita
48
Bagian rumah
49
Perumahan elite
50
Berdebat dengan satpam
51
Aku milikmu
52
Menejer baru
53
Meeting pertama kali
54
Penolakan mama Miko
55
Kehebohan di kantor
56
Istri Pak Ceo
57
Seharian berulah
58
Membagi gaji bulanan
59
Permintaan Jeni
60
Hidup bahagia
61
Pesan ibu dan anak
62
Mencoba menerima
63
Mertua akan datang
64
Permintaan resepsi
65
Pura-pura sakit
66
Baju seragam
67
Resepsi yang mewah
68
Anak penyelamatku
69
Souvenir mahal
70
Sindiran dari besan
71
Menjemput Adrian
72
Profesional kerja
73
Dirumah mertua
74
Datang tiba-tiba
75
Program kehamilan
76
Jeni mengadu
77
Syarat dari Adrian
78
Usaha kedai boba
79
Pulang juga
80
Menjadi ibu rumah tangga
81
Omong kosong ibu Harti
82
Mendatangi kedai boba
83
Mempermalukan diri sendiri
84
Adrian meminta maaf
85
Kejutan untuk Olivia
86
Hadiah ulang tahun
87
Garis dua dan parfum
88
Pesan dari ibu
89
Perasaan apa ini
90
Pemberian Olivia
91
Berdamai lebih baik
92
Menu baru
93
Seperti Barbie

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!