Bertemu mantan calon mertua

.

.

.

💐💐 HAPPY READING 💐💐

Olivia sudah ada di kedai boba miliknya, di hari libur seperti ini biasanya banyak para pelanggan yang datang dan banyak anak muda-mudi juga yang membeli sembari nongkrong. Olivia juga menyediakan meja dan kursi untuk para pembelinya yang ingin menikmati bobanya sembari bercuap-cuap dengan temannya.

" Mbak Olivia sudah makan siang?." Tanya Sari mengingatkan Olivia.

" Belum Sar, sudah kamu makan saja duluan nanti gantian sama mbak. Oh iya kamu ambil kotak makan yang ada di ruangan mbak, tadi mbak bawa bekal cukup banyak kok."Ucap Olivia.

" Aku juga bawa bekal mbak, ya sudah nanti bekalnya kita saling tuker saja. Aku sama Nina makan duluan ya mbak."Ucap Sari meminta izin.

" Iya nanti mbak bareng sama Dedi makannya."Jawab Olivia sambil mengangguk.

Sari dan Nina pun suduk di bagian belakang untuk makan siang lebih dulu. Sedangkan Olivia dan Dedi bergantian berjaga melayani pembeli yang berdatangan. Meskipun pelanggan terus berdatangan, Olivia dan Dedi masih bisa mengatasinya.

" Mas mau es bobanya 4 yang latte. Cepat ya tidak pakai lama, soalnya cucu saya sedari tadi sudah menangis mau boba."Ucap seorang wanita paruh baya.

Olivia merasa mengenali suara wanita itu, sehingga Olivia pun bangkit dan melihat siapa wanita yang barusaja datang. Ternyata wanita itu adalah Ibu Juleha, ibu dari Adrian.

" Ibu, sama siapa bu?."Sapa Olivia dengan ramah. Meskipun dia benci dengan anaknya, bukan berarti dia juga akan membenci orang tuanya.

" Ehh.. Olivia? Ternyata kamu bekerja disini juga ya Liv. Hemm.. Berarti aku tidak salah meminta Adrian untuk memilih Jeni untuk menjadi istrinya. Kamu sih cuma kasir yang gajinya tidak seberapa, terus sekarang jadi penjual boba. Malu juga aku kalau punya menantu seperti kamu. Seperti Jeni dong, pekerja kantoran dan yang penting gaji besar dan dia seorang sarjana."Seru ibu Juleha langsung mencibir Olivia.

Ddeegghh

Hati Olivia terasa sakit saat ibu Juleha mengutarakan cibirannya. Setahu Olivia selama dia menjalin hubungan dengan Adrian, ibu Juleha tidak pernah bicara menyakitkan seperti itu dan tidak pernah menghina pekerjaan ataupun status sosialnya. Memang ibu Juleha terkadang sinis dan ketus tapi tidak sekalipun dia menghina Olivia.

* Apa sebenarnya seperti ini sifat ibunya Adrian? Jika memang benar, aku sangat bersyukur tidak jadi menikah dengan Adrian, ibunya ternyata sipahit lidah dan toxic.*Gumam Olivia dalam hatinya.

" Oh iya bu, saya memang hanya seorang pelayan atau pegawai rendahan. Tidak pantas jika harus bersanding dengan Adrian, kak Jeni lebih berkelas dan lebih pantas."Ucap Olivia mencoba menanggapi ucapan ibu Juleha dengan tenang.

" Baguslah kalau kamu sadar diri. Sebenarnya dari dulu saya sudah tidak setuju Adrian pacaran sama kamu. Tapi karena kata Adrian kamu itu orangnya royal, makanya saya terpaksa setuju. Tapi memang Jeni lebih baik sih, makanya Adrian juga berpindah hati."Ucap ibu Juleha semakin membuat Olivia sakit hati.

Olivia sudah tidak mau menanggapi ucapan dari ibu Juleha. Dia pura-pura menyibukkan diri dengan membantu Dedi menyiapkan pesanan ibu Juleha.

Adrian itu 2 bersaudara, dia mempunyai kakak perempuan yang bernama Firda. Kakak Adrian tinggal masih ada di kota yang sama, bahkan rumahnaya dekat dengan ibu Juleha. Firda sudah menikah dan mempunyai 2 anak laki-laki yang bernama Raka dan Riki yang masing-masing berusia 5 tahun, mereka kembar.

" Ini pesanannya bu, totalnya 40 ribu."Ucap Dedi sambil memberikan 4 cup boba kepada ibu Juleha.

" Ini uangnya."Seru ibu Juleha memberikan uang pas.

" Olivia, jadi kamu sendiri kapan menikah? Kamu belum bisa move on ya dari Adrian? Kasihan banget sih."Seru ibu Juleha mencibir Olivia sambil terkekeh.

Setelah bicara seperti itu ibu Juleha pun keluar dari kedai. Olivia membuang nafas dengan pelan sembari mengusap dadanya dengan pelan. Seandainya dia jadi menikah dengan Adrian mungkin Olivia setiap hari akan makan hati karena ucapan dan perlakuan ibu Juleha.

" Kok ibunya mas Adrian seperti itu ya mbak. Padahal sepertinya dulu dia baik banget loh, pengen banget tadi tu aku lemparin batu es ke wajahnya itu."Seru Dedi ikut geram dengan kelakuan ibu Juleha.

" Ssstt.. Jangan seperti itu, ibu Juleha itu datang sebagai pelanggan harus diperlakukan dengan baik. Lagian manusia memang tempatnya salah, hati manusia juga bisa berubah. Sekarang dia baik, siapa tahu besok dia julit dan begitupun sebaliknya."Ucap Olivia sedikit menasehati Dedi.

" Iya juga sih mbak."Jawab Dedi sambil tersenyum.

Obrolan mereka terhenti karena ada pembeli yang datang. Rombongan anak muda-muda yang sudah biasa nongkrong pun mulai berdatangan, apalagi memang hari libur jadi cocok untuk nongkrong sama teman-teman.

" Mbak, bagaimana kalau kita tidak hanya menjual minuman saja. Soalnya semakin hari yang nongkrong disini itu semakin ramai. Aku punya ide kalau kita juga jual bakaran mbak. Seperti jagung bakar, dan sosis bakar lagipula Sosis itu banyak aneka macamnya. Jadi mereka yang nongkrong itu tidak hanya minum saja, tapi mereka juga bisa menikmati menu bakaran juga. "Ucap Dedi memberikan ide.

Olivia sejenak memikirkan pendapat dari Dedi barusan. Pendapat Dedi memang ada benarnya juga sih, selain hanya minum mereka yang pada nongkrong juga bisa menikmati menu bakaran. Apalagi rata-rata yang nongkrong memang para anak muda mudi.

" Sepertinya ok juga ide kamu, Ded. Berarti kita harus tambah 1 orang lagi dong untuk bekerja dibagian bakaran? Kira-kira kamu ada teman yang mau bekerja tidak? Nanti kalau orangnya sudah dapat, mbak akan langsung beli alat-alatnya."Ucap Olivia setuju dengan pendapat Dedi.

" Ada mbak. Namanya Wawan, dia tetangga saya. Anaknya baru lulus SMA tapi aku yakin jika dia bisa bekerja, nanti juga kita disini akan saling bantu kok mbak."Ucap Dedi semangat.

" Ya sudah nanti kamu kabari teman kamu, mbak akan segera cari alat-alatnya. Mungkin sekitar 3 hari lagi kita bisa jual menu bakaran."Ucap Olivia juga tidak kalah semangat dengan Dedi.

Sementara itu, saat ini Adrian dan Jeni datang kerumah orang tua Adrian. Selama mereka menikah hampir 2 minggu, mereka belum pernah datang.

" Tumben kalian datang?."'Tanya ibu Juleha dengan senang.

" Iya bu, Adrian kangen sama ibu. Oh iya ibu darimana? Dan itu bawa apa?." Tanya Adrian sambil melirik kantong plastik yang dipegang ibu Juleha.

" Oh ini minuman boba, tadi si kembar menangis minta es boba. Jadi ibu keluar beli ini dulu, kalau menunggu mbakmu yang beli keburu si kembar tambah mengamuk."Seru ibu Juleha.

Sebenarnya bukan Firda tidak mau membelikannya, hanya saja dia memang tidak mau memanjakan anaknya dengan memberikan apa saja yang mereka minta. Agar anak-anaknya tidak menjadi anak yang manja.

Ibu Juleha memberikan 2 cup es boba kepada kedua cucunya dan yang 2 lagi dia simpan di kulkas untuk mereka jika nanti meminta lagi.

" Mbak Firda apa kaba?."Tanya Jeni sambil mengulurkan tangannya.

" Baik."Jawab Firda menerima uluran tangan Jeni dengan singkat.

Firda memang tidak suka dengan Jeni, dia lebih suka Adrian dengan Olivia. Menurutnya Olivia lebih baik dari Jeni dari segimanapun.

" Mbak kok kayaknya lagi bete gitu sih? Memang mas Adam kurang kasih jatah bulanannya?."Tanya Adrian.

" Tidak ada sama jatah bulanan. Mbak hanya malas saja, tidak tahu kenapa tiba-tiba suasana rumah tidak nyaman sejak kamu datang. Makanya tadi mbak pilih diam dikamar saja."Jawab Firda sambil melirik Jeni.

* Mbak Firda sepertinya memang tidak menyukai ku, bisa-bisanya dia bicara seperti itu didepanku. Awas ya kamu mbak.*Gumam Jeni dalam hati.

*************

Terpopuler

Comments

Sunarti

Sunarti

bu Julaeha blm tau aja Oliv yg sebenarnya biarkan aja ngehina Oliv pasti kan akan malu sendiri

2023-09-10

0

@alfaton🤴

@alfaton🤴

Oalah Bu juleha......kamu keliru konslet nih pasti.......semoga menantu kesayangan mu si jenius karena sarjana itu bisa membahagiakanmu dan semoga Olivia dapat ganti yang melebihi Adrian segalanya......sabar ya Oliv .....kalo sabar disayang ready 😍😍😍💪💪💪

2023-07-15

0

Elizabeth Yanolivia

Elizabeth Yanolivia

batu es = es batu

2023-07-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bukan pernikahanku
2 Jangan fitnah aku
3 Bukan Atm berjalan
4 Sebuah rahasia
5 Olivia mulai tegas
6 Uang untuk kondangan
7 Sertifikat rumah
8 Hanya memastikan
9 Gara-gara baju kotor
10 Cinta pandangan pertama
11 Ban motor bocor
12 Fitnah Adrian
13 Gara-gara ayam goreng
14 Bertemu mantan calon mertua
15 Menolak perjodohan
16 Pacar pura-pura
17 Bertemu calon mertua
18 Kata cinta terucap
19 Dua teman baik Olivia
20 Hampir saja
21 Gadai rumah
22 Rumah milik Olivia
23 Pembelaan pak Anwar
24 Menerima Miko
25 Sertifikat palsu
26 Cari kesempatan
27 Mobil baru datang
28 Jeni pingsan
29 Pacar Olivia datang
30 Penampilan baru Miko
31 Demi bisa berdua
32 Aku sudah tahu semuanya
33 Pindah ke kontrakan
34 Naik jabatan
35 Cinta bukan karena uang
36 Tamu tidak tahu malu
37 Ajakan menikah
38 Keputusan Olivia
39 Restu Paman dan Ayah
40 Hari yang ditunggu
41 Ibu-ibu tukang gosip
42 Kehilangan calon anak
43 Adrian cari gara-gara
44 Makan tanpa sendok
45 Mengusir Jeni
46 Dua sahabat Olivia
47 Rumah disita
48 Bagian rumah
49 Perumahan elite
50 Berdebat dengan satpam
51 Aku milikmu
52 Menejer baru
53 Meeting pertama kali
54 Penolakan mama Miko
55 Kehebohan di kantor
56 Istri Pak Ceo
57 Seharian berulah
58 Membagi gaji bulanan
59 Permintaan Jeni
60 Hidup bahagia
61 Pesan ibu dan anak
62 Mencoba menerima
63 Mertua akan datang
64 Permintaan resepsi
65 Pura-pura sakit
66 Baju seragam
67 Resepsi yang mewah
68 Anak penyelamatku
69 Souvenir mahal
70 Sindiran dari besan
71 Menjemput Adrian
72 Profesional kerja
73 Dirumah mertua
74 Datang tiba-tiba
75 Program kehamilan
76 Jeni mengadu
77 Syarat dari Adrian
78 Usaha kedai boba
79 Pulang juga
80 Menjadi ibu rumah tangga
81 Omong kosong ibu Harti
82 Mendatangi kedai boba
83 Mempermalukan diri sendiri
84 Adrian meminta maaf
85 Kejutan untuk Olivia
86 Hadiah ulang tahun
87 Garis dua dan parfum
88 Pesan dari ibu
89 Perasaan apa ini
90 Pemberian Olivia
91 Berdamai lebih baik
92 Menu baru
93 Seperti Barbie
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bukan pernikahanku
2
Jangan fitnah aku
3
Bukan Atm berjalan
4
Sebuah rahasia
5
Olivia mulai tegas
6
Uang untuk kondangan
7
Sertifikat rumah
8
Hanya memastikan
9
Gara-gara baju kotor
10
Cinta pandangan pertama
11
Ban motor bocor
12
Fitnah Adrian
13
Gara-gara ayam goreng
14
Bertemu mantan calon mertua
15
Menolak perjodohan
16
Pacar pura-pura
17
Bertemu calon mertua
18
Kata cinta terucap
19
Dua teman baik Olivia
20
Hampir saja
21
Gadai rumah
22
Rumah milik Olivia
23
Pembelaan pak Anwar
24
Menerima Miko
25
Sertifikat palsu
26
Cari kesempatan
27
Mobil baru datang
28
Jeni pingsan
29
Pacar Olivia datang
30
Penampilan baru Miko
31
Demi bisa berdua
32
Aku sudah tahu semuanya
33
Pindah ke kontrakan
34
Naik jabatan
35
Cinta bukan karena uang
36
Tamu tidak tahu malu
37
Ajakan menikah
38
Keputusan Olivia
39
Restu Paman dan Ayah
40
Hari yang ditunggu
41
Ibu-ibu tukang gosip
42
Kehilangan calon anak
43
Adrian cari gara-gara
44
Makan tanpa sendok
45
Mengusir Jeni
46
Dua sahabat Olivia
47
Rumah disita
48
Bagian rumah
49
Perumahan elite
50
Berdebat dengan satpam
51
Aku milikmu
52
Menejer baru
53
Meeting pertama kali
54
Penolakan mama Miko
55
Kehebohan di kantor
56
Istri Pak Ceo
57
Seharian berulah
58
Membagi gaji bulanan
59
Permintaan Jeni
60
Hidup bahagia
61
Pesan ibu dan anak
62
Mencoba menerima
63
Mertua akan datang
64
Permintaan resepsi
65
Pura-pura sakit
66
Baju seragam
67
Resepsi yang mewah
68
Anak penyelamatku
69
Souvenir mahal
70
Sindiran dari besan
71
Menjemput Adrian
72
Profesional kerja
73
Dirumah mertua
74
Datang tiba-tiba
75
Program kehamilan
76
Jeni mengadu
77
Syarat dari Adrian
78
Usaha kedai boba
79
Pulang juga
80
Menjadi ibu rumah tangga
81
Omong kosong ibu Harti
82
Mendatangi kedai boba
83
Mempermalukan diri sendiri
84
Adrian meminta maaf
85
Kejutan untuk Olivia
86
Hadiah ulang tahun
87
Garis dua dan parfum
88
Pesan dari ibu
89
Perasaan apa ini
90
Pemberian Olivia
91
Berdamai lebih baik
92
Menu baru
93
Seperti Barbie

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!