Fitnah Adrian

.

.

.

💐💐 HAPPY READING 💐💐

Di dalam mobil, Olivia dan Miko hanya saling diam-diaman. Olivia sungkan dengan Miko, dan Miko sendiri sedang menguasai detak j4ntung nya yang semakin tidak menentu. Semenjak Agata sang kekasihnya meninggal 4 tahun yang lalu, baru kali ini Miko satu mobil dengan wanita. Dan baru Olivia wanita yang bisa membuat detak jantung Miko semakin kencang.

* Setelah Agata, baru Olivia yang bisa membuat j4ntungku seperti ini. Agata sepertinya aku sudah menemukan penggantimu, maafkan aku.*Gumam Miko dalam hatinya.

Mobil Miko terus melaju membelah jalanan, menuju rumah Olivia.

" Pertigaan itu belok kiri ya pak. Emm terima kasih sudah mau mengantarkan saya pulang."Ucap Olivia sambil menunjuk kecarah depan.

" Iya. Kamu jangan GeEr ya, aku mau mengantarkan kamu pulang bukan karena apa-apa. Hanya aku kasihan saja sama kamu harus menunggu di bengkel bareng para pria tadi. Lagian kamu ini darimana jam segini baru pulang? Pacaran ya?." Tanya Miko mengucapkan kata yang tidak sesuai dengan isi hatinya.

* Bodoh !! Kamu kenapa justru bersikap ketus begini Miko.* Gumam Miko dalam hatinya.

Olivia merasa tidak enak sudah merepotkan Miko. Tapi bukannya Miko sendiri yang tadi menawarinya untuk mengantarkan pulang. Sikap Miko yang tadi baik dan sepert perhatian tiba-tiba berubah cuek dan dingin. Lagian Olivia juga tidak merasa ke GeEran juga, itu hanya perasaan Miko saja.

" Tadi habis nonton sama Rita dan Maya."Jawab Olivia.

Setelah 15 menit, mobil Miko sudah sampai di depan rumah Olivia. Olivia keheranan, sebab dia belum memberitahu rumahnya yang mana dan kenapa Miko bisa berhenti tepat di depan rumahnya. Mobil sudah berhenti namun Olivia masih saja diam.

" Apa kamu kursi mobilku sangat nyaman?." Tanya Miko membuyarkan lamunan Olivia.

" Eh maaf pak. Terima kasih sudah di antarkan pulang. Maaf sudah malam, jadi saya tidak mengajak bapak untuk mampir."Seru Olivia canggung.

" Siapa juga yang mau mampir. Sudah sana cepat turun, saya mau juga mau cepat pulang."Seru Miko dengan ketus.

Hhhuuuufffff

Serba salah menghadapi boss yang dingin dan cuek. Akan tetapi Olivia tetap penasaran kenapa Miko bisa tahu rumahnya. Setelah mengucapkan terima kasih Olivia turun dari mobil Miko. Cuaca masih gerimis sehingga Olivia langsung berlari ke teras rumah.

Mobil Miko meninggalkan pelataran rumah Olivia baru Olivia membuka pintu. Saat pintu sudah terbuka, ternyata di ruang tamu ada Adrian yang menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

" Siapa yang mengantarkan kamu pulang?." Tanya Adrian mengintrogasi Olivia.

Olivia mengernyitkan keningnya, ada hak apa Adrian mau ikut campur dengan kehidupan Olivia. Mau Olivia diantar dengan siapapun itu bukan urusan Adrian.

" Memang apa urusan kamu? Kamu tidak ada hak ikut campur dengan kehidupanku, Adrian."Seru Olivia menjawab dengan ketus pertanyaan Adrian.

" Ohh.. Atau jangan-jangan kamu itu sudah mulai bekerja tidak benar? Kamu pulang dengan diantarkan laki-laki dengan mobil mewah, pasti itu teman kencanmu kan? Dasar murah4n !! Jadi begini sifat asli kamu, beruntung aku tidak jadi menikah dengan mu. Murag4n, menjijikan !"Cibir Adrian tidak tahu malu.

Pllaakk

Pllaakk

Tangan Olivia terayun dipipi Adrian, dua tamparab berhasil dia hadiahkan. Selama mengenal Adrian, baru kali ini Adrian menghina dan merendahkan Olivia bahkan dia berkata kasar.

" Jaga mulut kamu, Adrian !! Aku tidak serendah yang kamu fikirkan !! Mau aku di antar oleh siapapun itu hak ku, tidak ada urusannya dengan mu. Lebih baik kamu urus saja kehidupan mu dan rumah tanggamu, jangan bisanya mengurusi hidup orang. Dan satu lagi, sampai kamu mengusik hidupku aku akan mengusirmu dari rumah ini."Seru Olivia dengan menatap tajam Adrian.

" Siapa yang mau mengusir suamiku? Kamu?."Ucap Jeni yang datang secara tiba-tiba.

Bukan Olivia yang takut tapi justru Adrian yang nampak gugup melihat kedatangan Jeni. Pasalnya tadi dia beralasan jika dia capek dan ingin beristirahat cepat saat Jeni mengajak bertempur. Namun saat Jeni sudah tertidur justru Adrian keluar kamar dan menunggu kepulangan Olivia.

" Ada apa ini?." Tanya ibu Harti yang baru saja keluar dari kamarnya.

" Kamu baru pulang, Liv?."Tanya ibu Harti lagi.

" Ini bu, Olivia tadi pulang di antar laki-laki pakai mobil. Saat aku tanya siapa yang sudah mengantarkannya justru dia marah-marah sama Adrian. Padahal niat Adrian baik, Adrian tidak mau Olivia membuat malu Ayah dan ibu. Apalagi pulang malam begini dengan diantar laki-laki, mana hujan begini. Pasti para tetangga juga berfikiran negatif dan parahnya lagi tadi dia juga merayuku agar aku tidak memberitahu orang rumah kalau dia pulang sama laki-laki."Ucap Adrian lancar sekali dia memfitnah Olivia.

Olivia menggelengkan kepalanya sambil mengulas senyum kecut. Ternyata Adrian tidak sebaik yang dia kira, Adrian bagaikan srigala berbulu domba. Dia sengaja memfitnah Olivia untuk membela dirinya, dan sengaja mengadu domba Olivia dan Jeni.

" Olivia !! Kurangajar kamu, kamu sudah merayu suamiku. Adrian itu kakak ipar kamu, Olivia !!."Bentak Jeni dengan tangan terangkat hendak menampar Olivia.

Grreepppp

Dengan cepat Olivia menangkap tangan Jeni dan mencengkramnya dengan kuat. Jeni meringis kesakitan, melihat istrinya yang kesakitan, Adrian pun mendekati Olivia dan Jeni.

" Olivia lepaskan tangan istriku, kamu tidak bisa menyakiti istriku seperti ini. Jika kamu marah sama aku, karena tadi aku menolak mu. Tolong lampiaskan amarahmu sama diriku jangan sama Jeni."Ucap Adrian semakin tidak tahu malu.

Brrruukkkk

Olivia menghempaskan tangan Jeni dengan kasar. Jeni jatuh tersungkur di lantai karena Adrian tidak menangkap tubuh Jeni.

" Jeni kamu tidak apa-apa sayang?."Tanya Ibu Harti dengan lembut sangat menghawatirkan keadaan Jeni.

" Bu, pokoknya Jeni tidak mau tahu. Olivia harus pergi dari rumah ini, karena aku tidak sudi tinggal satu atap dengan wanita mur4h4n seperti dia. Dia sudah merayu dan menggoda suami Jeni bu."Seru Jeni dengan lantang meminta ibunya untuk mengusir Olivia.

Ibu Harti tidak mungkin untuk mengusir Olivia, bagaimanapun dia masih membutuhkan Olivia untuk menopang kehidupannya. Mau dapat uang darimana dia jika Olivia di usir, mereka butuh makan. Butuh bayar arisan yang setiap minggunya selalu ada, jika meminta Jeni membayar semuanya pun tidak mungkin.

* Meskipun Olivia sudah seminggu ini tidak memberikan aku uang, aku tidak bisa mengusirnya begitu saja. Dia mungkin masih marah karena gagal menikah, aku yakin jika dia sudah tidak marah dia akan royal seperti dulu. Tapi bagaimana dengan permintaan Jeni?*."Gumam ibu Harti dalam hati.

" Tidak ada yang bisa mengusirku dari sini, karena aku berhak atas rumah ini. Lebih baik kamu dan suami kamu yang tidak tahu diri ini yang keluar dari rumah. Hidup disini cuma nyusahin saja, tinggal numpang saja sombong."Seru Olivia dengan berani melawan Jeni.

Dulu jika sedang berdebat ataupun ribut dengan Jeni, Olivia akan memilih untuk mengalah saja. Dia tidak mau menimbulkan keributan yang ujungnya akan membuat malu mereka. Dulu Olivia juga masih menghargai kedua orang tuanya, namun tidak dengan sekarang. Semua rasa hormatnya sudah hilang dan pudar karena ulah mereka sendiri. Meskipun mereka bukanlah orang tua kandungnya, seandainya mereka bersikap adil dan menyayanginya dengan tulus, pasti Olivia juga akan menghormati mereka.

" Dasar adik kurangajar !!."Seru Jeni membentak Olivia.

Olivia hanya tersenyum miring, dia berlalu menuju kamarnya. Tubuhnya yang tadi lelah dan dingin tiba-tiba menjadi panas karena perdebatannya tadi.

*************

Terpopuler

Comments

Sunarti

Sunarti

ngapain coba si Adrian kok sempat "nya nunggu Oliv pulang kerja dari laki-laki yg mw cari mslh aja emang gak pernah mikir klo dirinya cuma numpang hidup di klg Oliv

2023-09-10

0

Sang bulan

Sang bulan

Kejam lo Adrian

2023-07-14

1

Yurniati

Yurniati

tetap update terus thorr

2023-07-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bukan pernikahanku
2 Jangan fitnah aku
3 Bukan Atm berjalan
4 Sebuah rahasia
5 Olivia mulai tegas
6 Uang untuk kondangan
7 Sertifikat rumah
8 Hanya memastikan
9 Gara-gara baju kotor
10 Cinta pandangan pertama
11 Ban motor bocor
12 Fitnah Adrian
13 Gara-gara ayam goreng
14 Bertemu mantan calon mertua
15 Menolak perjodohan
16 Pacar pura-pura
17 Bertemu calon mertua
18 Kata cinta terucap
19 Dua teman baik Olivia
20 Hampir saja
21 Gadai rumah
22 Rumah milik Olivia
23 Pembelaan pak Anwar
24 Menerima Miko
25 Sertifikat palsu
26 Cari kesempatan
27 Mobil baru datang
28 Jeni pingsan
29 Pacar Olivia datang
30 Penampilan baru Miko
31 Demi bisa berdua
32 Aku sudah tahu semuanya
33 Pindah ke kontrakan
34 Naik jabatan
35 Cinta bukan karena uang
36 Tamu tidak tahu malu
37 Ajakan menikah
38 Keputusan Olivia
39 Restu Paman dan Ayah
40 Hari yang ditunggu
41 Ibu-ibu tukang gosip
42 Kehilangan calon anak
43 Adrian cari gara-gara
44 Makan tanpa sendok
45 Mengusir Jeni
46 Dua sahabat Olivia
47 Rumah disita
48 Bagian rumah
49 Perumahan elite
50 Berdebat dengan satpam
51 Aku milikmu
52 Menejer baru
53 Meeting pertama kali
54 Penolakan mama Miko
55 Kehebohan di kantor
56 Istri Pak Ceo
57 Seharian berulah
58 Membagi gaji bulanan
59 Permintaan Jeni
60 Hidup bahagia
61 Pesan ibu dan anak
62 Mencoba menerima
63 Mertua akan datang
64 Permintaan resepsi
65 Pura-pura sakit
66 Baju seragam
67 Resepsi yang mewah
68 Anak penyelamatku
69 Souvenir mahal
70 Sindiran dari besan
71 Menjemput Adrian
72 Profesional kerja
73 Dirumah mertua
74 Datang tiba-tiba
75 Program kehamilan
76 Jeni mengadu
77 Syarat dari Adrian
78 Usaha kedai boba
79 Pulang juga
80 Menjadi ibu rumah tangga
81 Omong kosong ibu Harti
82 Mendatangi kedai boba
83 Mempermalukan diri sendiri
84 Adrian meminta maaf
85 Kejutan untuk Olivia
86 Hadiah ulang tahun
87 Garis dua dan parfum
88 Pesan dari ibu
89 Perasaan apa ini
90 Pemberian Olivia
91 Berdamai lebih baik
92 Menu baru
93 Seperti Barbie
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bukan pernikahanku
2
Jangan fitnah aku
3
Bukan Atm berjalan
4
Sebuah rahasia
5
Olivia mulai tegas
6
Uang untuk kondangan
7
Sertifikat rumah
8
Hanya memastikan
9
Gara-gara baju kotor
10
Cinta pandangan pertama
11
Ban motor bocor
12
Fitnah Adrian
13
Gara-gara ayam goreng
14
Bertemu mantan calon mertua
15
Menolak perjodohan
16
Pacar pura-pura
17
Bertemu calon mertua
18
Kata cinta terucap
19
Dua teman baik Olivia
20
Hampir saja
21
Gadai rumah
22
Rumah milik Olivia
23
Pembelaan pak Anwar
24
Menerima Miko
25
Sertifikat palsu
26
Cari kesempatan
27
Mobil baru datang
28
Jeni pingsan
29
Pacar Olivia datang
30
Penampilan baru Miko
31
Demi bisa berdua
32
Aku sudah tahu semuanya
33
Pindah ke kontrakan
34
Naik jabatan
35
Cinta bukan karena uang
36
Tamu tidak tahu malu
37
Ajakan menikah
38
Keputusan Olivia
39
Restu Paman dan Ayah
40
Hari yang ditunggu
41
Ibu-ibu tukang gosip
42
Kehilangan calon anak
43
Adrian cari gara-gara
44
Makan tanpa sendok
45
Mengusir Jeni
46
Dua sahabat Olivia
47
Rumah disita
48
Bagian rumah
49
Perumahan elite
50
Berdebat dengan satpam
51
Aku milikmu
52
Menejer baru
53
Meeting pertama kali
54
Penolakan mama Miko
55
Kehebohan di kantor
56
Istri Pak Ceo
57
Seharian berulah
58
Membagi gaji bulanan
59
Permintaan Jeni
60
Hidup bahagia
61
Pesan ibu dan anak
62
Mencoba menerima
63
Mertua akan datang
64
Permintaan resepsi
65
Pura-pura sakit
66
Baju seragam
67
Resepsi yang mewah
68
Anak penyelamatku
69
Souvenir mahal
70
Sindiran dari besan
71
Menjemput Adrian
72
Profesional kerja
73
Dirumah mertua
74
Datang tiba-tiba
75
Program kehamilan
76
Jeni mengadu
77
Syarat dari Adrian
78
Usaha kedai boba
79
Pulang juga
80
Menjadi ibu rumah tangga
81
Omong kosong ibu Harti
82
Mendatangi kedai boba
83
Mempermalukan diri sendiri
84
Adrian meminta maaf
85
Kejutan untuk Olivia
86
Hadiah ulang tahun
87
Garis dua dan parfum
88
Pesan dari ibu
89
Perasaan apa ini
90
Pemberian Olivia
91
Berdamai lebih baik
92
Menu baru
93
Seperti Barbie

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!