Didalam gerbang tersebut Rey merasakan kalau ada beberapa mata yang melihat kearah dirinya, akan tetapi dia sama sekali tidak bisa bergerak ataupun berbicara ketika melewati gerbang tersebut, dan bahkan disaat dia melihat balik kearah para mata tersebut dia merasakan rasa kalau tatapan mereka melemah seolah-olah orang yang sedang sekarang sedang melihat kearah dirinya.
“Apa itu... kenapa rasanya tidak asing...” pikir Rey.
“Srraahkk...” lalu sebelum Rey dapat melihat dengan jelas dia langsung dikeluarkan dari gerbang tersebut, dan saat dia membuka matanya dia bersama dengan yang lainnya telah sampai ditempat yang berbeda. Tempat tersebut seperti sebuah ruangan didalam kastil karena terdapat singgasana didepant mereka, dan bahkan didalam ruangan tersebut terdapat interior lama sebuah kerajaan abad pertengahan yang telah berkarat dan juga berdebu.
Disaat itu juga Reza kemudian langsung menuju kearah singgasana yang ada didepannya, dia bergerak dengan sendirinya dan melihat kearah mahkota yang mana ada diatas singgasana tersebut, “Taassk...” saat itu Rey tidak sengaja melihat senyuman yang tidak biasa dari wajah Reza, dan disana dia dapat merasakan hawa keberadaan yang tidak menyenangkan ada disekitar Reza.
“Oiii... apa yang sedang kau lakukan...??” pada saat itu sebelum Rey bertanya seorang pria berbadan besar langsung menghentak Reza dan mencoba untuk berbicara dengan dirinya.
“Kau memanggilku paman...??” tanya Reza yang mana melihat wajah orang tersebut dengan tatapan sinis.
Reza memanggil orang tersebut sebagai paman karena wajahnya yang terlihat seperti pria berusia 50 tahunan, dan dengan tubuh besar yang kekar dia terlihat kesal dengan ucapan dari Reza yang memanggil dirinya paman.
“Sialan... aku bernama Dion dan masih berusia 30 tahun, beraninya kau memanggilku dengan sebutan paman, aku akan menggorok lehermu disini sekarang juga dan mengambil mahkota itu dari tanganmu” kata pria tersebut, dia memanggil menyebut namanya adalah Dion “Srranggs...” dan dengan cepat dia langsung mengeluarkan pedang dari pinggangnya.
“Cih... padahal aku ingin menyelesaikan ini tampa masalah, tapi kau yang ingin mati duluan maka majulah” kata Reza.
“Funggs...” disaat itu Reza langsung bersiap menggunakan tombak miliknya, dan “Trringgs...” tiba-tiba saja Rey melihat kalau cincin ditangan Reza menyala seakan-akan memberikan kekuatan pada Reza, dan saat keduanya akan siap untuk bertarung “Fungggs...” dengan cepat “Trranggs...” pisau melayang kearah pedang Dion dan membuat pedang miliknya terhempas dari tangannya. Dan saat Dion melihat kearah orang yang melemparkan pisau tersebut, dia melihat Rey yang mana sedang memegang tiga buah pisau ladi dan tidak akan segan-segan untuk melemparkannya kearah Dion.
“Kalau kau mau mencari masalah maka ayo tetap lanjutkan, dan kita lihat tebasan pedangmu atau lemparan pisaukulah yang lebih cepat nantinya” kata Rey.
“Cih... baiklah kalau begitu, kau boleh mengambil mahkota itu” kata Dion, dia terlihat kesal akan tetapi dia tahu pada saat itu kalau dia tetap melanjutkannya maka Rey akan menghabisinya dengan pisau-pisau ditangannya.
“Terimakasih kawan, sekarang adalah saatnya” kata Reza, dan pada saat itu juga “Trringgs...” Reza memakai mahkota yang ada ditangannya.
“Trringgs... Trringgs... Trringgs...” lalu notifikasi sistem langsung muncul pada setiap orang yang ada disana, dan didalam notifikasi tersebut tertulis “Raja baru telah muncul, segera lindungi raja kalian dan kalahkan kerajaan musuh untuk dapat melanjutkan ke ujian yang selanjutnya” notifikasi tersebut langsung membuat Rey melihat kearah Reza dengan tatapan curiga.
“Bagaimana dia dapat mengetahui hal ini, nampaknya ada yang aneh terjadi pada Reza” pikir Rey.
Sementara itu ditempat lainnya “Srrast... Crrastt...” telah terjadi pembantaian disana, dan seseorang yang mana memegang mahkota tersebut adalah orang yang mana dulunya mendatangi gerombongan Rey dan yang lainnya sebelum mereka sampai di pilar cahaya tempat dimana diadakan ujian tutorial ( Bab 14 – 15 ).
“Boss... kita kehilangan satu orang diantara teman kita, akan tetapi kita telah berhasil membuat mereka yang lain patuh dan tidak berani melawan kita lagi” kata preman kurus yang mana menjadi tangan kanannya.
“Kerja bagus Cungkring sekarang mahkota ini milikku, dan aku akan membawa kemenangan bagi kita semua” kata boss mereka, dia adalah buronan yang mana akan dihukum tembak mati karena telah melakukan pembunuhan berantai, dan jumlah korban yang dia bunuh ada lebih dari 100 orang dan dia dipanggil Jack sigila.
“Heheheh... Jack sigila, nama panggilannya memang bukanlah bualan, pada awal mula kekacauan dari para monster itu dia dengan cepat mengambil pistol penjaga polisi dan dia langsung membuat kekacauan dengan melepaskan para tahanan yang lainnya, dan ditengah kekacauan itu dia langsung masuk kepenyimpanan senjata kepolisian dan menggunakan senjata mereka untuk membantai para polisi sialan itu, dia memang sangat layak untuk diikuti” pikir Cungkring.
“Hmm...?? ada apa kau tertawa sendiri sepert itu..??” tanya Jack.
“Tidak ada boss, aku hanya mengingat awal mula kita bertemu bagaimana, dan masih mengingat strategi boss yang hebat itu” kata Cungkring yang mana mencoba untuk menjilat Jack.
“Sudah hentikan itu, lebih baik sekarang kau suruh yang lainnya untuk berkeliling seluruh kastil ini, aku ingin melihat ada apa saja didalam kastil ini” kata Jack.
Sementara itu didalam kastil yang mana dipimpin oleh Reza sekarang ini, dia memerintahkan beberapa orang untuk membuat kelompok dan membuat mereka semua menjelajahi kastil tersebut, sementara Reza sendiri sedang pergi bersama dengan Rey, Bella dan juga Gilang. Disana Reza membawa Rey dan yang lainnya kesebuah ruangan, dan didalam ruangan tersebut terdapat batu kristal ajaib yang mana dapat mereka gunakan untuk meningkatkan statistik mereka.
“Sudah kuduga disini adalah tempat penyimpanan batu kristal dan juga senjata” kata Reza.
“Kau tahu dari mana kalau tempat ini adalah tempat penyimpanan...??” tanya Rey.
“Ooh... itu... yah saat aku menggunakan mahkota ini aku bisa melihat denahnya secara keseluruhan, dan aku menyuruh yang lainnya untuk pergi agar kita bisa memonopoli seluruh kristal ini” kata Reza yang mana kelihatan sedikit panik.
“Hmm... jadi begitu rupanya” kata Rey, wajahnya biasa saja dan terlihat tidak ada keraguan dari wajahnya.
“Huuhff.... untung saja, kalau Rey mengetahui rahasiaku sekarang ini mungkin dia bisa salah sangka dan terpaksa aku harus menghadapi dirinya” pikir Reza.
“Kau membuat alasan yang bagus, memang benar kau yang sekarang ini tidak mungkin dapat mengalahkannya, aku tadi sangat terkejut ketika melihat dirinya dengan santainya melemparkan pisau tersebut” kata suara yang ada didalam kepala Reza.
“Jadi menurutmu Rey lebih kuat dariku” balas Reza yang sedikit kesal.
“Dalam aspek kekuatan asli kau memang lebih kuat, akan tetapi kalau kalian berdua bertarung sekarang ini maka aku yakin akan ada keraguan dihatimu dan membuatmu tidak bertarung dengna sungguh-sungguh, akan tetapi berbeda dengan bocah itu, kalau dia tahu kau memiliki rahasia seperti diriku maka ada kemungkinan dia akan menghabisimu dengan mudah dan bahkan tampa memandang persahabatan kalian” kata suara dikepala Reza.
“Yah... kau memang benar, Rey sedari dulu memanglah orang berdarah dingin, dia juga sangat logis, dia tidak akan ragu-ragu untuk menghabisi dan menggunakan siapa saja untuk menggapai tujuan yang dia inginkan” balas Reza.
Sementara itu Rey yang mana terlihat biasa saja, sedang melihat-lihat senjata yang ada didalam kota penyimpanan, dan dia menemukan kalau seluruh senjata tersebut telah berkarat dan tidak dapat digunakan lagi.
“Senjata ini tidak bisa dipakai lagi, aku rasa akan sulit untuk memperbaikinya lagi pula aku memerlukan senjata yang lebih kuat untuk keadaan darurat” pikir Rey, disaat itu dia sudah tahu kalau Reza berbohong pada dirinya dan disana dia sedang bersiap untuk keadaan dimana dia harus menghabisi Reza pada saat itu juga.
Beberapa menit kemudian mereka langsung membagikan batu-batu kristal tersebut kepada mereka semua, dan menambahkan statistik yang mereka miliki, akan tetapi pada saat itu mereka menyisakan 10 kristal atas permintaan dari Reza. Dan disaat itu mereka langsung kembali dan melihat kalau seluruh orang terlihat telah sampai didalam ruangan awal, dan disana mereka melihat kalau Reza sedang membawa 10 batu kristal yang dapat meningkatkan statistik mereka.
“Semuanya aku tahu apa yang kalian pikirkan sekarang ini, akan tetapi kalau kalian bertindak sekarang maka kalian akan mati bersama dengan diriku” kata Reza.
Pada saat itu mendengarkan perkataan dari Reza barusan orang-orang yang mana telah bersiap untuk menyerang Reza langsung mengurungkan niat mereka, dan kemudian Reza disana langsung duduk diatas singgasana yang ada diruangan tersebut. “Srraahkk...” lalu didepan Reza muncul sebuah pusaran lubang hitam yang mana terlihat sangat aneh, dari dalam pusaran tersebut tidak ada yang bisa terlihat selain kegelapan didalamnya, dan pada saat itu “Fusshkk...” Reza langsung melemparkan ke 10 kristal tersebut kedalam pusaran itu.
Melihat hal itu orang-orang yang ada disana langsung terkejut dengan perbuatan dari Reza, akan tetapi hanya Rey yang mengetahui maksud dari Reza melakukan hal itu melalui pengalaman bermain game miliknya, “Trranggs...” kemudian lantai tempat mereka berdiri mulai bercahaya dan cahaya itu langsung membutakan mata orang-orang yang ada disana.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments