Didalam sebuah tempat misterius yang mana terlihat sangat besar dan juga megah, tempat itu sangat gelap yang ada disana hanyalah sosok bayangan pria dengan tinggi 3 meter, dia mengeluarkan cahaya biru kehijauan dari matanya, kemudian dia melihaat planet bumi dan menatapnya dengan tatapan yang tajam.
“Sudah waktunya untuk memanen dunia itu” kata sosok pria tersebut.
Dengan sebuah terompet yang mana ada dipinggannya “Trronggstt...” dia meniupkannya dengan sangat kuat, suara terompet tersebut kemudian menggema keseluruh planet bumi dan disaat itu juga “Krrasskk... Trrasskk...” batas antar dimensi yang ada dibumi langsung retak dan hancur “Traanggss...” kemudian bukan hanya itu saja. Dari balik retakan tersebut terlihat sebuah mata-mata bercahaya dan, “Roaarr... Roaarr... Grroaarr...” mahluk-mahluk dengan bentuk aneh langsung melayang keluar dari retakan tersebut.
Para orang-orang yang melihat hal tersebut menggunakan HP milik mereka untuk memvidiokan kejadian tersebut, dan karena mereka tidak mengefakuasikan diri mereka “Fussshhkk...” para monster aneh tersebut kemudian mulai menyerang para warga bodoh yang tidak melarikan diri tersebut, “Roaar... Crrastt...” dengan mulut dan taring mereka para monster itu kemudian menyerang seluruh manusia yang ada didunia. Karena kejadian itu juga “Tratatataskk.. Bomshkk...” para tentara dari setiap negara mulai bertindak, mereka mulai menyerang para monster aneh yang berterbangan diseluruh dunia tersebut.
Sementara itu Rey dan juga Reza melihat sosok monster aneh yang mana terlihat seperti sosok kepala singa dengan tentakel-tentakel sebagai tubuhnya, monster itu mengeluarkan cakar disetiap tentakel miliknya “Fusshkk...” kemudian monster itu dengan cepat langsung melesat kearah Rey dan juga Reza.
“Ayo lari” kata Reza yang mana langsung berlari.
Disaat itu Reza dan juga Rey mulai berlari namun karena Rey memiliki fisik yang lemah, dirinya sudah hampir terkejar oleh monster aneh tersebut dan disaat dia melihat kearah belakangnya “Crraakk...” monster itu telah membuka mulutnya untuk melahap Rey.
“Aaah... monster itu sudah sangat dekat, kalau aku lihat lagi dia hanya berjalan lurus saja kalau begitu mari kita coba teoriku” pikir Rey yang mana masih bisa berpikir tetap tenang dikeadaan seperti itu.
“Busshkk...” dengan cepat Rey kemudian langsung melompat kedalam kelas kosong yang ada disebelahnya, “Trraaskk...” dia melompat sambil mendobrak masuk pintu kelas tersebut, dia mengingat kalau kelas tersebut memiliki sebuah masalah dengan penguncian pintunya dan menjadi kelas yang dibiarkan terbuka saat itu. Dan ketika Rey melompat masuk kedalam kelas tersebut monster itu sama sekali tidak mengejarnya, sementara itu Reza yang melihat apa yang dilakukan oleh Rey “Busshkk...” langsung juga melompat dari kearah luar lantai tiga bangunan kampus tersebut, dan dengan tangannya “Tassskk...” dia menangkap sebuah jendela terbuka dibangunan kampus tersebut “Wushkk...” dengan mudah dia masuk kedalam sebuah ruangan lantai dua bangunan kampus tersebut.
“Roaaarr....” sementara itu ketika monster itu melihat kearah depan lagi, dia melihat kalau Rey dan juga Reza tidak ada didepannya dan “Fussshkk...” dengan cepat dia langsung terbang untuk mencari manusia yang lain untuk dia mangsa.
“Haaah-haaah.... Haaah-haaah.... aku berhasil selamat, tetapi bagaimana dengan Reza dari apa yang aku lihat dia melompat kebawah tadi” pikir Rey yang mana langsung keluar dari dalam ruangan kelas tersebut.
Dan saat Rey melihat kearah bawah dari tempat Reza melompat barusan, dia melihat kalau Reza masih baik-baik saja sambil melambaikan tangannya keluar dari jendala ruangan tersebut, melihat hal itu Rey merasa sedikit lega karena meliha sahabatnya tersebut masihlah hidup.
“Haaah... aku lupa dia memiliki fisik seorang monster, mari kita turun untuk menemuinya” pikir Rey yang mana berjalan turun kelantai dua untuk bertemu dengan Reza.
Saat sampai diruangan tersebut Rey menyadari kalau Reza sedang berada didalam ruangan istirahat pengajar kampus, dan “Tok... Tok... Tok...” dengan sopannya Rey langsung mengetuk pintu tersebut. “Crraak... Krrakk...” Reza kemudian membuka pintu itu dengan tubuhnya yang baik- baik saja, melihat kalau Reza baik-baik saja setelah melakukan lompatan esktrim tersebut Rey menyadari kalau temannya itu bukanlah manusia biasa.
“Yoo... kau masih hidup rupanya” kata Reza.
“Yaah... gerakannya simpel dan hampir sama seperti didalam game, mereka hanya bergerak maju untuk menyerang mangsa didepan mereka, jadi kita hanya tinggal bergerak kesamping untuk menghindari tangkapan merek” kata Rey.
“Hmm... jadi begitu, kalau begitu maka kita harus coba ini” kata Reza.
Reza kemudian mengambil sebuah sapu yang ada diruangan tersebut “Traaak...” dia kemudian mematahkan ujung sikat sapu tersebut, “Srringgss...” lalu dia mengambil pisau cutter yang ada dimeja pengajar disana, “Srraakk...” setelah itu dia mengikatkan pisau tersebut diujunga yang dipatahkan dan dia akhirnya mendapatkan sebuah tombak sederhana.
“Dengan ini item pertahanan tombak cutter legendaris didapatkan” kata Reza yang mana menirukan suara notifikasi game RPG lama.
“Hahah... gak lucu” kata Rey.
“Trrukk...” ditempat itu para pengajar yang ada disana telah melarikan diri, dan hampir tidak ada satupun orang yang ada didalam ruangan tersebut.
“Tutup pintunya dulu, aku akan mencari barang-barang yang dapat kita bawa” kata Rey.
Dengan cepat Rey kemudian mengambil kotak P3K yang ada disana, dia lalu juga mengambil dua botol alkohol obat yang ada disebelah kota P3K tersebut, setelah itu “Trrukk... Trrukk... Trrukk...” Rey memeriksa seluruh laci meja para pengajar tersebut dan menemukan satu kotak rokok dan pemantik api didalamnya.
“Ini mungkin bisa kita gunakan” kata Rey.
“Sejak kapan kau merokok...??” tanya Reza yang merasa penasaran.
“Aku tidak merokok, hanya saja ini mungkin dapat kita gunakan disaat genting” kata Rey.
Setelah itu mereka berdua lalu keluar dari ruang istirahat pengajar kampus tersebut, dan disana Rey dan juga Reza mulai berjalan perlahan-lahan keluar dari ruangan tersebut, mereka melihat ada banyak mayat berserakan dan semuanya mati karena tubuh mereka tercabik-cabik karena serangan monster aneh yang berterbangan tersebut.
“Ugghhkk.... padahal aku sudah sering lihat yang seperti ini didalam game, tetapi yang asli itu memang berbeda dan juga baunya sangat menyengat” pikir Rey yang mana merasa ingin muntah ditempat tersebut.
Dan disaat itu Rey dan Reza berjalan sampai melihat tangga untuk turun, namun disebelah tangga tersebut “Crrast... Krraausst... Glllupps...” terlihat jelas sosok monster gurita terbang sedang melahap mayat-mayat manusia yang mana adalah mahasiswa dan mahasiswi yang ada dikampus tersebut.
“Cih... nampaknya tidak ada cara lain lagi, kita harus melawannya untuk bisa kabur dari tempat ini” kata Reza.
“Bagaimana dengan tangga yang satunya lagi...??” tanya Rey.
“Kau lupa kalau itu hancur saat monster yang mengejar kita turun dari langit” kata Reza, dia mengingatkan apa yang terjadi saat monster gurita berkepala singa tersebut turun dari langit dan menghancurkan bangunan kampus mereka termasuk salah satu tangga untuk turun disana.
“Yah... kalau begitu mau bagaimana lagi, apa kau sudah siap” kata Rey yang mana memegang sebuah botol alkohol obat yang dia bawa tadi.
“Aku siap kapanpun juga” kata Reza yang mana telah bersiap dengan tombak miliknya.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments