Saat itu Rey bermimpi akan sebuah lautan dalam yang gelap, disana dia tenggelam didalamnya dan ada banyak gelembung-gelembung disekitarnya, dan saat dia melihat kedalam lagi gelembung tersebut adalah sebuah dunia yang mana terbang bebas dilautan alam semesta. Karena rasa penasaran Rey berusaha untuk menyentuh gelembung-gelembung tersebut, akan tetapi “Trringgs...” disaat dirinya akan menyentuh sebuah dunia, ada sepasang mata merah yang melihat kearah dirinya, mata tersebut menatap tajam Rey dengan sesakma, lalu “Srraahkk...” saat sepasang mata tersebut mulai menunjukkan sosoknya “Trringgs...” Rey kemudian terbangun dari mimpinya.
“Ugghkk... apa tadi itu, rasanya aku seperti memimpikan sesuatu” pikir Rey yang mana melupakan mimpi yang dia lihat.
Disaat itu dia melihat Reza yang mana telah tertidur disebelahnya, melihat kalau Reza telah masuk kedalam tenda dan juga telah beristirahat disana membuat Rey merasa sedikit lega, karena itu berarti Reza sama sekali tidak marah pada Rey dan tidak ada lagi kesalah pahaman antara mereka berdua. Dan karena hari tersebut telah menjelang subuh Rey kemudian langsung keluar dari tendanya, dan disana dia melihat ada banyak orang-orang tua dari desa yang mana telah terbangun dan mulai bekerja.
“Yo... nak Rey sudah bangun” kata seorang wanita tua yang ada dikelompok tersebut, dia dan para wanita yang lainnya terlihat sedang sibuk mempersiapkan sarapan dan juga perbekalan dijalan.
“Yah... maaf kalau aku tidak bisa bangun cepat dan membantu kalian” kata Rey.
“Hahahah... tidak apa-apa, lagi pula kami sudah mendapatkan banyak bantuan dari kalian dan kalau bukan karena dirimu mungkin saja nyawa kami sudah melayang” kata wanita tua tersebut.
Rey yang mana ada disana memutuskan untuk tidak mengganggu para mereka untuk membuat sarapan dan pergi untuk mencari bahan, dia berjalan-jalan dan disana secara tidak sengaja dia mendengarkan suara mencurigakan, “Srraahkk... Srraahkk...” lalu disaat dia melihat asal dari suara tersebut dia terkejut melihat adanya sesosok anak burung yang mana memiliki bulu pelangi.
“Piii... Piii... Piii...” anak burung tersebut menangis dan seakan-akan meminta pertolongan pada Rey.
“Kalau dimakan ini cocoknya dibakar atau direbus yah...??” pikir Rey, dia belum sarapan dan sekarang ini pikirannya hanya terpaku pada bahan makanan yang bisa dia dapatkan didalam hutan.
“Piiiiii...” anak burung tersebut kemudian ketakutan dan berusaha untuk berlari dari Rey, akan tetapi “Tussk...” dia terjatuh karena kakinya yang pendek dan juga lemah.
Melihat hal tersebut Rey teringat akan dirinya yang masih kecil dulu, dia memiliki tubuh yang lemah dan juga rapuh, saat itu dia bahkan hampir tidak bisa keluar karena kondisi tubuhnya dan hanya Reza dan keluargannyalah yang mau bermain dengan dirinya didalam rumah.
“Haaaah... aku pasti sudah tidak waras” kata Rey, “Tinggs... Trringgs...” dia menambahkan sisa point yang dia punya ke statistik kekuatan.
Nama : Rey Bramasta
Umur : 19
Pekerjaan : < Kosong >
Statistik sebelumnya :
Kekuatan : 12 ( untuk pria dewasa normalnya 10 )
Kelincahan : 8 ( untuk pria dewasa normalnya 10 )
Ketahanan : 6 ( untuk pria dewasa normalnya 10 )
Kepintaran : 30 ( untuk pria dewasa normalnya 10 )
Kekuatan jiwa : 5
Nama : Rey Bramasta
Umur : 19
Pekerjaan : < Kosong >
Statistik sekarang :
Kekuatan : 15 ( untuk pria dewasa normalnya 10 )
Kelincahan : 9 ( untuk pria dewasa normalnya 10 )
Ketahanan : 6 ( untuk pria dewasa normalnya 10 )
Kepintaran : 35 ( untuk pria dewasa normalnya 10 )
Kekuatan jiwa : 8
Dengan statistiknya yang sekarang Rey kemudian langsung menggendong anak burung tersebut, dan disaat dirinya melihat sebuah sarang burung diatas, “Srraahkk... Trrasshkk...” dia kemudian langsung memanjat pohon tersebut dan menaruh anak burung itu kembali kesarangnya.
“Ini dia teman kecil, jangan sampai jatuh lagi karena kemungkinan aku tidak akan kembali menolongmu lagi” kata Rey sambil mengelur anak burung tersebut, lalu disarang burung tersebut dia melihat sebuah bulu burung berwarna kristal bening dan memutuskan untuk membawa beberapa.
Setelah itu Rey kemudian kembali tampa mengetahui kalau sosok yang mana luar biasa kuatnya sedang memperhatikan dirinya.
“Dia adalah anak yang cukup baik, aku akan memberikan bulu itu untuk dirinya, anggap saja itu adalah hadiah karena telah membawa anakku ketempat yang aman” kata sosok tersebut yang mana sedang melihat Rey dari celah dimensi, sosok tersebut kemudian mengambil anak burung tersebut dan membawa anak burung itu kedalam celah dimensi.
Kemudian Rey kembali keperkemahan mereka dan melahap sarapan miliknya, dia juga membawa beberapa buah-buahan segar dan juga jamur dari dalam hutan, dengan kepintaran miliknya dia telah menghapal buku-buku yang pernah dia baca dan dengan begitu dia dapat mengetahui ciri-ciri dari tanaman beracun dan juga yang bisa dia makan. Beberapa menit kemudian mereka lalu menyusun kembali barang-barang mereka dan bersiap untuk melanjutan perjalanan, akan tetapi pada saat itu juga “Grroaaar...” sesosok zombie muncul disana dan membuat orang-orang panik, hanya ada beberapa diantara mereka yang tidak panik dan “Funggs... Crrastt...” dengan mudahnya Rey mengalahkan zombie tersebut menggunakan pisau miliknya.
“Ini cukup menarik” kata Rey yang mana melihat mayat dari zombie tersebut.
“Bagian manya yang menarik, kau mengalahkan zombie itu dengan satu serangan atau pakaian minim zombie perempuan ini” kata Reza.
“Diamlah otak kotor, yang aku katakan adalah zombie itu terlihat telah terluka dan baru saja berubah belum lama ini, kau bisa lihat ada bekas gigitan zombie lainnya dilehernya” kata Rey.
“Oooh... tapi tunggu, kalau memang dia memiliki bekas gigitan itu terus dari mana bekas luka yang lainnya...??” tanya Reza
“Jawabannya akan segera datang, tunggu saja” kata Rey.
Dan benar saja perkataan dari Rey, “Frrusskk...” beberapa orang dengan senjata parang dan juga balok kayu langsung muncul dari dalam hutan, dan mereka terlihat dipimpin oleh seorang pria berambut coklat dengan tinggi 2 meter dan menggunakan senjata pistol ditangannya.
“Siapa mereka, apakah mereka mencari masalah” kata Reza, dia telah bersiap dengan tombak miliknya dan lagi dia terlihat sangat ingin menghabisi para orang-orang yang baru datang tersebut.
“Jangan bertindak dulu, kita lihat saja apa yang mereka rencanakan kemudian baru kita habisi mereka kalau mereka berani macam-macam” kata Rey.
“Para warga yang ada disini, aku ucapkan selamat pada kalian semua karena kalian sekarang ini akan aman dari marah bahaya, boss ku mulai sekarang akan menjaga kalian semua dan menjadi pelindung kaliang sekarang ini” kata seorang pria kurus dengan pisau ditangannya, dia terlihat menjijikan dengan mulutnya yang besar dan juga badannya yang kurus.
Rey yang mana telah mengetahui tujuan dari orang-orang tersebut, “Burrnn...” langsung mempersiapkan bom molotof miliknya, dan disana dia kemudian melihat orang-orang yang ada didalam hutan dan bersiap untuk membakar mereka semau dengan bom molotof yang dia miliki. Akan tetapi pada saat itu juga “Taassk...” tiba-tiba saja Riana muncul dan memegang tangan Rey.
“Jangan lakukan itu, kalau kau melakukannya maka kau akan membakar seluruh hutan” kata Riana.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments