Disaat itu sosok yang mana sedang memperhatikan para manusia dibumi sedang melihat perkembangan dari rencana yang dia buat, dan disana dia melihat para manusia sudah dapat mengalahkan cukup banyak monster-monster gurita dengan kepala singa tersebut, menggunakan matanya yang mana mengeluarkan cahaya hijau kebiruan dia melihat beberapa manusia yang dia anggap dapat berguna.
“Aku rasa sudah saatnya kita memulai fase kedua, dan menyeleksi mereka yang masih bertahan hidup” kata sosok tersebut.
Dengan terompet dipinggangnya dia bersiap untuk meniupkan terompet miliknya tersebut, dan “Trruunggs...” disaat terompet miliknya telah ditiupkan mayat-mayat dari monster gurita berkepala singa tersebut mulai menghilang, “Trringgs... Kringggs...” para mayat monster itu kemudian langsung berubah menjadi butiran debu kebiruan yang mana menyebar keseluruh planet bumi. Disaat yang bersamaan juga Rey dan juga Reza yang mana sedang mengungsi bersama dengan Gilang dan juga kedua rekan satpamnya, “Trringgs....” mereka langsung menyadari sesuatu perubahan disekitar mereka dan itu semua karena suara terompet yang mana ditiupkan oleh sosok pria besar tersebut.
“Trruks...” karena merasakan hal yang berbahaya Gilang, Rey, dan juga Reza langsung keluar dari mobil mereka, dan mereka langsung menyiapkan senjata milik mereka dan bersiap untuk apa yang akan terjadi. Disaat itu juga kedua kristal yang mana berada didalam kantung Rey, “Trringgs...” mulai bercahaya, kristal itu mengeluarkan cahaya putih kebiruan dan terlihat lebih keruh warnanya dibandingkan cahaya yang dikeluarkan oleh mayat monster tersebut.
“Apa yang sebenarnya terjadi...??” tanya Reza yang mana melihat kearah Rey.
“Aku tidak tahu, akan tetapi aku merasa sangat nyaman” kata Rey, dia dapat merasakan energy asing yang memasuki tubuhnya dan energy tersebut mulai mengeluarkan racun-racun dan juga hal yang tidak berguna dari dalam tubuh Rey.
Beberapa detik kemudian tubuh Rey mulai terasa lebih bertenaga dari sebelumnya, dan dia merasakan kalau dia lebih kuat dari sebelumnya, dan disaat Rey merasakan peningkatan pada tubuhnya “Trringgs...” sebuah jendela notifikasi berwarna biru mulai muncul dihadapan dirinya. Jendela itu bukan hanya muncul dihadapan Rey saja, melainkan muncul pada setiap orang yang ada dimuka bumi.
“Hei Rey kau juga bisa melihat hal ini bukan...???” tanya Reza pada Rey.
“Yah... ini cukup menarik, karena tampaknya dunia kita ini telah berubah menjadi sebuah game” kata Rey.
“Hmm.... untung saja aku banyak bermain game, kalau tidak aku tidak akan mengerti dengan semua ini, akan tetapi aku rasa ini bukanlah hal yang bagus bukan” kata Gilang.
“Benar sekali karena dari setiap game, pastinya ada GM dan juga para pencipta game yang mana melihat kita dari tempat yang jauh” kata Rey.
Disaat itu statistik mereka langsung ditampilkan dihadapan mereka dalam bentuk angka, sementara itu para warga sendiri yang mana mendapatkan statistik tersebut merasakan hal yang sama dengan Reza, mereka semua kebingungan dengan apa yang telah terjadih dan “Trringgs...” sebuah angka besar mulai muncul diatas langit. Angka tersebut bagaikan sebuah hitung mundur yang mana menunjukkan waktu 2 jam lebih, melihat hal itu Rey merasakan hal yang tidak nyaman.
“Aku merasa sedikit aneh dengan angka itu, sebaiknya kita pergi kedalam mobil dan cari tempat yang aman” kata Rey.
“Ok....” balas Gilang dan juga Reza.
Mereka kemudian langsung menaiki mobil mereka kembali, dan didalam mobil tersebut salah satu rekan satpam Gilang yang terluka terlihat mulai membaik, cahaya putih kebiruan tersebut telah merasuki dirinya juga dan membuat tubuhnya menjadi lebih kuat dan membuat lukanya mnejadi sedikit sembuh dari sebelumnya. Melihat hal itu Gilang hanya tersenyum karena mengetahui kalau kawannya baik-baik saja, akan tetapi dia masih khawatir dengan rekannya yang satu lagi yang mana masih terlihat depresi.
“Haaah... yang satu ini masih saja depresi, kalau ada bahaya nantinya maka dia akan aku jadikan pengorbanan saja” pikir Rey yang mana tidak melihat kegunaan rekan Gilang yang mana depresi tersebut.
Dan pada saat itu “Brrumm....” mobil mereka berhenti bergerak, disana Gilang sudah tidak dapat mengendarai mobilnya lagi karena saat itu sudah ada banyak mobil-mobil lainnya yang mana menghalangi jalan mereka.
“Semuanya tampaknya kita harus turun dari sini” kata Gilang.
“Trruks...” pada saat itu mereka kemudian langsung keluar dari dalam mobil mereka, setelah mengambil semua perlengkapan yang ada Gilang langsung memimpin kelompok mereka didepan, “Crraak...” menggunakan senjata miliknya Gilang telah bersiap untuk menghadapi para monster-monster yang mana bermunculan dari langit tersebut. Lalu disaat mereka berjalan saat itu juga, “Frruskk... Frruskk... Frruskk...” dengan cepat puluhan monster gurita dengan kepala singa tersebut mulai berterbangan diatas langit.
“Semuanya cepat sembunyi” kata Rey.
Dengan cepat Rey langsung bergerak kearah sebuah mobil truk barang yang mana terguling, mereka semua langsung mengikuti Rey dan melihat para monster tersebut berterbangan keatas langit.
“Kurasa mereka akan pergi dari sini” kata Reza yang mana melihat hal itu.
“Itu bagus juga, akan tetapi kita harus tetap waspada” kata Rey.
Pada saat itu para monster gurita tersebut menerima panggilan oleh sosok misterius tersebut, mereka diperintahkan untuk kembali kealam mereka, dan disaat itu mereka sama sekali tidak memperdulikan keberadaan dari kelompok Rey dan yang lainnya. Namun saat itu juga rekan satpam Gilang yang mana terkena tekanan mental tersebut “Trasstt...” mengambil pistol dari rekannya yang satu lagi, dan dia lalu langsung “Wusshkk...” berlari kearah monster gurita tersebut dan dengan pistol ditangannya itu “Dorst... Dorst... Dorst...” satpam itu kemudian langsung menembakki para monster gurita berkepala singa tersebut.
“Hahahah... Hahahah... mati kalian semua, mahluk-mahluk sialan... berani sekali kau membutuh kekasihku, akan aku habisi kalian semua” kata satpam tersebut.
“Crrast... Crrast...” walaupun monster tersebut telah diperintahkan oleh sosok kuat tersebut, akan tetapi mereka sama sekali tidak dapat membiarkan seoarang manusia yang mana telah menyerang mereka, “Wrruskk...” dengan cepat monster-monster itu secara beramai-ramai langsung menyerang kearah satpam tersebut.
“Sialan mereka menuju kemari, semuanya ayo cepat lari” kata Rey.
Dengan cepat Rey langsung memopong satpam yang terluka dan membawa dirinya untuk menjauh dari tempat tersebut, melihat hal itu Reza kemudian langsung mengikuti Rey dari belakang, sementara itu Gilang yang mana melihat rekannya yang sudah kehilangan akal sehatnya tersebut hanya berbalik dengan wajah marah “Wusshk...” lalu dia dengan cepat langsung mengikuti Rey dan yang lainnya. Sementara itu satpam tersebut “Dorst... Dorst... Dorst...” tetap menembakki pistol ditangannya, “Crik... Crik... Crik...” sampai dia mulai kehabisan peluru, dan disaat dia melihat para monster itu membuka mulutnya kearahnya dia hanya menutup matanya sambil mengingat kembali kenangan akan kebersamaannya dan kekasihnya.
“Sayang... aku akan segera menyusul dirimu sekarang” kata satpam tersebut.
“Crrast... Krrast... Crausst...” dengan buasnya para monster itu langsung melahap tubuh dari satpam itu, dan dengan mudahnya mereka menghabisi satpam itu dan melahap seluruh tubuhnya dengan hitungan detik. Disisi lain beberapa monster itu kemudian melihat kelompok Rey dan yang lainnya, mereka yang mana merasa lapar setelah menyentuh darah satpam itu langsung bersiap untuk menyerang Rey dan yang lainnya.
“Brusskk...” namun saat itu para monster gurita berkepala singa itu merasakan aura sosok orang yang mana melihat dari balik dimensi tersebut, dia mengeluarkan aura intimidasi miliknya dan membuat para monster gurita itu langsung ketakutan, “Frrusshkk...” dengan cepat para monster itu langsung kembali keangkasa dan pergi kembali kealam mereka.
“Huuuh... kelihatanya mereka sudah memutuskan untuk pergi” kata Reza yang mana melihat kearah belakangnya.
Mereka merasa lega disaat para monster gurita berkepala singa itu pergi, akan tetapi disaat itu juga hanya Rey yang mana merasakan hal yang berbeda, dia dapat merasakan aura mengancam dari sosok itu dan mengetahui kalau dirinya akan mati jika dia berusaha untuk mencari tahu tentang sosok itu.
“Apa-apaan itu... Hahaha... rasanya aku seperti ditekan oleh sebuah jari raksasa yang mana menekan seluruh tubuhku” pikir Rey yang mana berkeringat dingin karena ketakutan.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
Moh Farhan
kebanyakan yang mana yang mana
2024-12-16
2