Pada saat itu begitu mengetahui apa yang Reza katakan, kelompok Rey langsung buru-buru turun dari pegunungan tersebut, mereka langsung bergegas tampa istirahat sedikitpun kembali kedesa mereka, dan dalam kurun waktu kurang satu hari satu malam mereka langsung mencapai desa mereka. Akan tetapi disaat itu para zombie telah berkeliaran disana, dan mulai menyerang pagar pembatas desa tersebut, “Tratatassk.... Tratatassk....” pada saat itu Gilang kebetulan tetap didesa, dia dan juga para warga desa yang lainnya langsung menyerang para zombie tersebut.
“Jatuhlah dan jangan pernah bangkit lagi” kata Gilang, pada saat itu dia menggunakan senapan mesin miliknya.
Dengan tembakkan yang tepat menghancurkan sekitaran area punuk para zombie tersebut, Gilang dengan mudahnya mengalahkan puluhan hingga ratusan zombie yang menyerang kedesa tersebut. Dan disaat Reza melihat hal itu “Wushkk...” dia langsung bergerak dengan cepat, “Srrast... Crrast...” dan menggunakan tombak miliknya dia mengalahkan para zombie tersebut dengan mudahnya, akan tetapi pergerakannya sedikit melambat karena dia masih kelalahan diperjalanan.
“Bocah itu selalu memaksakan dirinya” kata Gilang yang mana melihat kearah Reza, akan tetapi dia sama sekali tidak khawatir, itu karena dibelakang Reza akan selalu “Crrast... Crrast...” ada Rey yang mana membantu dirinya.
Menggunakan bebatuan ditanah dan juga pisau ditangan kanan dan kirinya, Rey langsung mengalahkan para zombie yang mana mencoba untuk mengepung Reza.
“Dasar bodoh kau mau mati, kita baru kembali dari turun gunung tampa beristirahat dan kau sudah langsung bertarung” kata Rey yang mana terlihat kesal.
“Hahahah... aku percayaa sahabatku akan ada untuk melindungi punggungku saat ini” kata Reza.
“Diamlah... kau itu benar-benar menyusahkan, kalau kau berubah menjadi zombie nantinya kami akan kesulitan untuk menghabisi dirimu nanti” kata Rey.
“Hahahah... terimakasih banyak, itu artinya aku akan tetap menjadi kuat walaupun telah menjadi zombie bukan” kata Reza.
“Cih... terserah kau saja” kata Rey.
Dalam 15 menit mereka kemudian mengalahkan para zombie tersebut, akan tetapi dua orang pria dari desa terluka karena serangan cakaran dari para zombie tersebut, dan mereka berdua langsung dibawa ketempat aman oleh para warga desa. Setelah itu Rey kemudian mengatakan tentang hasil dari pengamatanya bersama dengan kelompoknya, para warga yang mendengarkan Rey langsung enggan ingin meninggalkan desa mereka, akan tetapi disaat itu juga Reza langsung berdiri didepan Rey dan dia memulai menceritakan apa yan dia lihat.
Dia kemudian menceritakan tentang bayangan-bayangan hitam yang mana mengelilingi kota, dan mereka bukanlah cuma bayangan hitam akan tetapi para mahluk zombie yang terdiri dari manusia dan hewan-hewan yang bergerak secara beramai-ramai, menggunakan penglihatannya dia melihat sekelompok orang yang mana mati tercincang-cincang karena terkena serangan dari rombongon zombie tersebut. Mendengarkan cerita dari Reza tersebut para warga desa yang ada disana kemudian menjadi takut, mereka memang enggan ingin meninggalkan desa mereka akan tetapi mereka juga tidak dapat membiarkan keluarga dan para sahabat mereka tewas menjadi santapan para zombie tersebut.
“Bagus perkataan dari Reza memang membuat mereka semua menjadi sedikit lebih mengerti, sekarang kita hanya perlu mengemasi persedian dan barang bawaan kita, setelah itu kita akan bisa pergi meninggalkan desa ini” pikir Rey.
“Abang kita bakalah pergi dari sini...??” kata Bella, dia menjadi kesayangan bagi para warga desa karena kebanyakan anak-anak disana telah pergi meninggalkan desa bersama dengan orang tua mereka sebelum terjadi bencana.
Disaat dia bersama dengan kelompok Rey dan yang lainnya, Bella kemudian menjadi salah satu bahan eksperimen Rey tentang statistik, dan benar saja ketika statistik kepintaran milik Bella naik ketingkat diatas rata-rata dia menjadi lebih pintar dan kepintarannya dapat disandingkan dengan para orang-orang jenius. Dan pada saat itu dia lebih mengerti pikiran dari Rey, dan pandai memutuskan bagaimana cara untuk bertahan hidup didunia baru yang sekarang ini.
“Iya Bella, sekarang adalah kesempatan kita untuk pergi ketempat cahaya besar itu” kata Rey.
“Apa gak bakalan bahaya...??” tanya Bella.
“Hahaha... kau tenang saja Bella, abang Reza dapat mengalahkan para monster itu dengan serangan tombakku” kata Reza yang mana terlihat sedang mengangkut tiga buah kotak berisikan persedian dengan satu tangan.
“Hmm... bukan zombienya, namun orangnya lebih bahaya kalau ketemu orang jahat dijalan” kata Bella.
“Yah... kau benar, disituasi sekarang ini orang-orang akan berpikir jahat dan ingin merebut persedian kita, dan disaat itulah kita harus menunjukkan kekuatan kita pada mereka” kata Rey, disaat itu tatapan matanya dingin dan dia seperti telah bersiap untuk menghabisi nyawa seseorang.
“Hei... itu bukanlah hal yang harus kau katakan didepan anak kecil” kata Reza yang sedikit marah pada Rey.
“Gak apa-apa kok, Bella ngerti karena Bella udah pernah ketemu sama orang jahat, jadi berikutnya Bella gak akan ragu untuk mengalahkan orang jahat sama abang Rey” kata Bella, dia mengeluarkan sebuah aura kebiruan dari matanya.
Aura kebiruan tersebut kemudian langsung membuat Rey dan juga Reza sedikit ketakutan karenanya, disaat itu Rey hanya bisa tersenyum dengan perkataan dari Bella tersebut dan mengusap kepalanya.
“Kau memang anak yang pintar, akan tetapi untuk masalah itu serahkan saja pada kami para orang dewasa” kata Rey, dia masih tidak ingin tangan kecil Bella ternodai oleh darah dari para orang-orang gila yang kemungkinan akan menjadi lawan mereka nantinya.
“Tapi Bella mau bantu” kata Bella.
“Hahah... kalau kau mau membantu, kenapa kau tidak pergi saja kerumah para tetua itu, mereka pasti sedikit ragu kerena harus meninggalkan desa mereka, jadi kau bujuk mereka dan buat mereka tidak ragu lagi yah” kata Reza.
“Hmm.. Ok Bella akan bantu bujuk kakek-kakek yang lain” kata Bella.
Disaat itu Bella dengan kaki kecilnya langsung berlari kearah para orang tua yang mana sedikit ragu harus meninggalkan desa mereka, dan dengan keimutannya dia langsung membuat para orang tua itu kehilangan keraguan mereka dan merasa sedikit lebih berani.
“Dia anak yang pintar, akan tetapi aku tidak menyangka anak berusia 10 – 12 tahun akan mengatakan hal seperti itu” kata Reza.
“Mau bagaimana lagi, dia melihat orang lain membunuh orang tuanya, itu bagus kalau dia tidak terkena mental karena hal itu, akan tetapi kita tetap tidak bisa terus melindunginya di keadaan yang sekarang ini, dia harus belajar sedikit demi sedikit” kata Rey.
“Haaaah... kau benar juga, aku tidak bisa terbiasa dengan keadaan seperti sekarang ini, tapi kau sebaiknya hati-hati jangan tenggelam terlalu dalam dan kehilangan kemanusianmu, aku masih ingin melihat sahabat karibku sebagai seorang manusia” kata Reza.
“Tenang saja, aku tidak akan berubah hanya saja aku akan sedikit lebih jujur dari yang dulu” kata Rey, matanya yang berwarna merah mulai sedikit menyala seakan-akan ada api yang mana sedang membakar matanya.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments