Dijalan raya pada saat itu orang-orang mulai berlarian kesana kemari karena dikejar dan diserang oleh sosok monster gurita dengan kepala harimau besar tersebut, mereka menyerang menggunakan kepala mereka yang mana memiliki taring-taring tajam, sementara mereka yang mana terlistas didekatnya akan tercabik-cabik oleh kuku-kuku tajam yang ada disetariap ujung tentakel miliknya. “Dorst... Dorst... Dorst...” disaat itu banyak pihak berwajib yang mana mencoba untuk menyerang monster tersebut, akan tetapi “Trasks... Trasks... Trasks...” walaupun senjata mereka dapat menembus tubuh monster tersebut, namun “Roaaarr...” monster itu sangatlah kuat dan juga cepat “Srrast... Srrast...” dan dengan mudahnya dia menghabisi orang-orang yang mana menembakki dirinya.
Dan sekarang ini Rey dan juga Reza terlihat sedang bersiap untuk menghadapi monster gurita yang mana sedang melahap bangkai mangsanya, saat itu juga Rey telah menyiapkan sebuah botol kaca yang telah terisi dengan alkohol obat yang mana dia dapatkan didalam tempat penyimpanan obat, lalu menggunakan kain sisa yang didapatkan dia memasukkan kain tersebut kedalam tutup botolnya. Dengan perlahan-lahan mereka berdua langsung mendekati monster itu dan pada saat itu juga, “Grr...” monster itu mulai merasakan hawa keberadaan mereka berdua.
“Sekarang saatnya” pikir Rey.
“Criks... Criks... Criks...” menggunakan pemantik ditangan kanannya Rey kemudian menyalakan api pada kain yang dia ikatkan pada botol akohol tersebut, “Fusshkk...” dia langsung melemparkan botol alkohol itu kearah kepala monster tersebut “Trasskk... Burrnnt...” dengan cepat api mulai menyebar keseluruh tubuh monster itu. “Rooarr... Grroaar...” karena kesakitan oleh api yang mana menyebar ketubuhnya monster itu menggeliat-liat sambil berusaha untuk memadamkan api ditubuhnya, namun disaat yang bersamaan dia melihat Rey yang mana telah menyerangnya menggunakan botol alkohol tersebut.
“Grrr...” marah dan juga kesal karena oleh serangan Rey barusan, “Fusshtt...” menggunakan tentakel miliknya monster gurita tersebut berusaha untuk menyerang Rey, disaat yang bersamaan Reza yang mana memiliki insting dan juga saraf motorik yang diatas rata-rata manusia biasa, “Trraakk...” langsung mendorong Rey kearah sampingnya “Busshhkk...” dan disaat yang bersamaan dia langsung melesat kearah monster gurita itu menggunakan tombak miliknya. Dengan satu hentakan kakinya dia langsung dengan cepat berada didekat kepala singa monster gurita tersebut, dan menggunakan tombaknya “Crrastt...” Reza langsung menusuk mata dari monster gurita tersebut.
“Krraaooorr... Grroaarr...” kesakitan oleh serangan dari Reza tersebut monster gurita itu langsung berusaha untuk terbang “Fusshkk... Busshkk...” namun karena luka-lukanya dia tidak bisa terbang dengan benar, Rey yang mana melihat kesempatan itu langsung menyalakan botol alkohol kedua miliknya “Burrnn...” dan menggunakan botol alkohol tersebut “Trrask... Burrnnst...” dia menyerang kembali monster gurita itu. “Roaar... Grroaar...” api ditubuh monster gurita itu semakin membesar, dan bersama dengan jeritannya waktu mulai berlalu dan disaat api tersebut telah padam monster gurita itu telah berhenti bersuara dan juga telah berhenti bergerak.
“Apa dia telah mati....??” kata Rey yang mana merasa penasaran.
“Tunggu sebentar” kata Reza, disaat itu “Taaskk...” Reza langsung mengambil tombak miliknya yang mana masih tersangkut dimata monster tersebut.
Lalu dengan kuatnya “Crrastt...” Reza langsung menarik tombak itu dari mata monster gurita berkepala singa itu, pada saat yang bersamaan Rey menyadari adanya cahaya keputihan dari arah kepala singa dari monster gurita itu. Merasa penasaran dengan hal itu “Srringgs...” Rey langsung menggunakan pisau cutter yang dia ambil diruang istirahat dosen tersebut, “Srrast... Crrastt...” pada saat itu dia tampa ragu-ragu membelah kepala monster gurita itu.
“Hei-hei... kau sedang apa....??” tanya Reza.
“Pada saat seperti ini sudah biasa bukan kalau kita mengambil item yang dijatuhkan oleh monster yang kita kalahkan” kata Rey.
“Serius kawan kau pikir ini game apa” kata Reza.
Namun pada saat itu juga “Trringgs...” Rey menarik sebuah kristal berwarna putih sebesar kelingking dari kepala monster gurita tersebut, melihat hal itu Reza kemudian mulai tertarik melihat kristal tersebut.
“Hahaha... apa kubilang, ini adalah item rampasan pertama kita” kata Rey.
“Sialan nampaknya aku akan kehilangan akal sehatku mulai dari sekarang” kata Reza.
Beberapa menit kemudian menggunakan kreatifitas dan juga keberanian mereka, Rey dan Reza mulai membedah monster gurita tersebut, mereka menggunakan kulit kepala singa monster yang besar terebut untuk menjadi sebuah perisai kecil sepanjang 160 cm dengan lebar 4 cm. Perisai itu dipakai oleh Rey yang mana akan bergerak dibelakang, sementara itu Reza sendiri mendapatkan tombak baru dengan menggunakan salah satu kuku tajam yang ada diujung tentakel monster gurita tersebut, tombaknya sekarang ini jauh lebih tajam dari sebelumnya karena “Srrakss...” dengan sekali serangan dia dapat dengan mudah membelah batu menggunakan tombak miliknya sekarang.
“Baiklah sekarang mari kita keluar” kata Reza yang mana memimpin jalan mereka berdua.
Disaat yang bersamaan dari atas kampus mereka sebuah kamera pengawas bulat yang mana trasparan dan tidak bisa dilihat oleh mata, memperhatikan gerakan dari Rey dan juga Reza, dan dia yang mana melihat dari kamera tersebut adalah sosok yang mana telah meniupkan terompet tersebut.
“Hmm... menarik juga, tidak kusangka akan ada yang dapat mengalahkan serangga air hitam dengan cara seperti itu, kelihatannya aku akan mendapatkan beberapa player menarik dari planet mati ini” kata sosok tersebut, dia tidak hanya memperhatikan Rey dan juga Reza akan tetapi dia telah memperhatikan ribuan orang dari seluruh bumi disaat yang bersamaan dengan sebuah layar monitor besar.
Sementara itu Rey dan juga Reza tidak mengetahui kalau ada orang-orang yang mana melihat mereka, orang tersebut bersembunyi didalam sebuah rungan dan melihat kalau Rey dan juga Reza berhasil mengalahkan monster gurita tersebut dan memiliki sebuah ide jahat dipikirannya. Sementara itu Rey dan juga Reza terlihat sedang berjalan menuju kearah parkiran kampus mereka, dan disana terlihat jelas ada cukup banyak monster gurita yang sedang melawan para petugas keamanan yang mana menggunakan senjata untuk melawan mereka.
“Monster sialan, kemari kau akan aku habisi kau” kata petugas keamanan tersebut, dia memegang sebuah pisau ditangan kanannya dan sebuah tongkat patahan sapu ditangan kirinya.
“Hei... lihat itu bukankah itu satpam kampus kita, aku tidak mengira kalau dia akan seberani itu” kata Reza.
“Kau tidak tahu dia itu dulunya adalah mantan tentara, katanya dia dikeluarkan dari tentara karena tidak stabil dan menyerang atasannya sendiri, namun terlepas dari itu dia dikenal karena kemampuan bela dirinya yang mana lebih kuat dari para tentara biasanya” kata Rey.
“Dari mana kau tahu hal itu...??” tanya Reza.
“Arsip internet kampus punya segalanya, dan lagi penjagaan arsip itu sama sekali tidak terlalu bagus dan lemah untuk ditembus” kata Rey.
“Anak ini jangan bilang kalau dia meretas jaringan internet kampus dan membaca lembar-lembar rahasia disana, pantas saja nilai anak ini sangat tinggi” pikir Reza.
Sementara itu satpam tersebut “Trrunggs... Trrunggs... Trrunggs...” terlihat menepis serangan tentakel ujung tajam monster gurita tersebut menggunakan tongkat ditangan kanannya, lalu saat itu juga monster gurita tersebut langsung menurunkan ketinggian melayangnya dan disaat itulah “Busshkk...” satpam itu langsung melesat kearah kepala singa besar dari monster gurita tersebut. Menggunakan pisau miliknya satpam itu langsung mengincar celah dari tentakel monster gurita tersebut, “Fussht... Fussht...” tentakel-tentakel itu lalu menggeliat dan terlihat berusaha untuk menyerang petugas satpam tersebut akan tetapi “Crrastt....” dengan pisau miliknya satpam itu berhasil menusuk bagian dalam dari monster gurita tersebut dan “Kiieee... Roaarr...” monster gurita itu langsung menjerit kesakitan dan tewas ditempat.
“Haaah... itu yang kau dapatkan ketika menyerang orang-orangku” kata petugas satpam tersebut.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments