Pada saat itu ke 50 warga desa memutuskan untuk pergi meninggalkan desa mereka, dan juga dibantu dengan para pengungsi dari desa tersebut mereka pergi bersama-sama meninggalkan desa tersebut, akan tetapi tetap ada beberapa warga tua yang mana memutuskan untuk tinggal karena ingin mati dirumah yang telah membesarkan mereka sedari kecil. Melihat hal itu teman dan keluarga mereka tidak bisa melakukan apapun selain menghormati keputusan mereka, dan mereka pergi bersama dengan yang ingin pergi dengan meninggalkan air mata terhadap keluarga dan juga rumah mereka.
“Kita pergi dengan jumlah lebih banyak dari yang aku kira, aku harap mereka semua tidak memancing keberadaan para zombie ataupun para penjarah datang kekami” pikir Rey.
Mereka berjalan dengan kecepatan yang lumayan cepat, dan karena sebagian besar dari mereka telah meningkatkan statistik mereka, para warga desa dapat menempuh perjalanan yang seharusnya membutuhkan waktu dua hari menjadi setengah hari, melihat kelajuan jalan mereka Rey percaya kalau mereka dapat sampai kepilar cahaya tersebut sebelum zona aman mulai menipis dan mengejar mereka. Lalu setelah lebih dari setengah hari berjalan para warga desa memutuskan untuk berinstirahat, mereka mulai menyiapkan tenda dan juga makanan hangat, sementara itu Reza dan juga beberapa pemudah yang lainnya mulai berjaga disekitar.
“Srringgs... Srringgs... Srringgs...” Rey sendiri melakukan apa yang dia bisa, dia memutuskan untuk membuat senjata sederhana untuk para warga desa, seperti pisau ataupun belati menggunakan sisa besi ataupun batu yang dapat dia temukan, dan salah satu senjata yang mana dia buat dan juga cukup membutuhkan ketelitian membuatnya adalah sebuah mini crosbow. Itu adalah senjata crosbow kecil yang mana dapat digunakan bahkan oleh anak-anak berusia 12 tahun, dengan senjat crosbow tersebut para memang sedikit sulit dihabisi akan tetapi dia tetap dapat menembakki mereka dari jarak 8 meter jauhnya.
“Hmm... mungkin aku akan membuat anak panah dengan ujung batu tajam, itu bisa menambah ketajaman dan tingkat kerusakan dari crosbow ini, akan tetapi jarak tembaknya mungkin saja akan menurun” pikir Rey yang mana sedang fokus membuat senjata crosbow tersebut.
Dia sudah membuat lebih dari 5 crosbow semenjak dirinya telah sampai didesa, karena kurangnya bahan untuk membuatnya Rey hanya bisa membuat beberapa, dan lagi dia hanya memberikan crosbow tersebut pada para wanita yang mana telah dia percayai dapat menggunakannya. Dan untuk para pria Rey membuatkan mereka pelindung tangan yang akan membuat mereka dapat menahan gigitan zombie dan serangan pisau, pelindung tangan tersebut dibuat menggunakan beberapa lapis kayu, semen dan juga kertas, Rey mengolesi semen kebagian luar pelindung tangan tersebut setelah itu dia menaruh kertas untuk menambah ketahanannya, dan kemudian dia menempelkan kayu lagi untuk memperkuat pelindung tangan tersebut.
“Aaaah... dengan begini, 5 set pelindung tangan telah selesai dibuat, sekarang tinggal memberikannya pada mereka” kata Rey, dia terlihat kelelahan karena sudah bekerja dengan fokus yang luar biasa.
Dan pada saat Rey melihat kebelakang dia melihat Riana yang mana sedari tadi memperhatikan dirinya, Rey yang saat itu sedang fokus tidak menyadari kalau Riana telah memasuki tenda miliknya.
“Ada masalah apa sampai kau datang kemari...??” tanya Rey dengan wajah dingin.
“Hmmm.... tidak ada aku hanya seru saja melihat kau membuat pelindung tangan itu, itu seperti sebuah hiburan bagiku karena terlihat sangat menarik” kata Riana dengan senyuman manis diwajahnya.
“Benarkah... aku baru tahu kalau kau tertarik dengan kerajinan tangan seperti ini” kata Rey.
“Yah... asal kau tahu saja kalau aku dulu memiliki bisnis yang berkaitan dengan kerajinan tangan, lebih tepatnya aku punya sebuah toko pemahat kayu yang cukup terkenal” kata Riana.
“Jadi begitu, pantas saja dia memiliki pegangan tangan yang kuat dan dapat membidik dengan benar, itu semua karena dia telah terbiasa memegang alat pahat itu” pikir Rey.
Dan pada saat itu Reza kemudian langsung masuk kedalam tenda bersama dengan Gilang, dia lalu melihat Riana dan juga Rey telah berada didalam tenda sendirian, melihat hal itu percikan api cemburu mulai muncul didalam diri Reza. Akan tetapi disaat itu dia dapat menutupi wajah cemburunya dengan sebuah senyuman lebar, namun Rey yang mana telah mengenal Reza lebih dari 10 tahun dapat mengerti kalau ada yang salah dengan sahabatnya tersebut.
“Anak ini tidak mungkin dia memikirkan hal aneh bukan” pikir Rey.
“Rey... bagaimana dengan pelindung tangannya, kau sudah lebih dari 3 jam membuatnya” kata Reza dengan wajahnya yang terlihat biasa.
“Hmm... aku sudah menyiapkan lebih 5 set, setelah ini kau tinggal memberikannya pada lima orang yang akan berjaga nantinya” kata Rey, dia melihat kearah wajah Reza yang biasa saja tersebut dan menganggap kalau perasaanya itu salah.
“OK... aku yakin mereka akan sangat senang denga pelindung tangan ini, tapi kenapa kau ada disini Riana...?? kau butuh sesuatu yang ingin Rey buatkan” kata Reza.
“Tidak-tidak ada, aku hanya penasaran dengan cara pengerjaan crosbow dan juga pelindung tangan itu, aku akan keluar sekarang agar tidak mengganggu kalian beristirahat” kata Riana yang mana langsung keluar dari dalam tenda tersebut.
Pada saat itu Reza kemudian mendekati Rey dan mengambil kelima set pelindung tangan tersebut dari Rey, dan sementara itu Gilang tetap berdiam diri disana menunggu untuk dapat berbicara dengan Rey sendiria.
“Kau tampaknya sedang dalam masalah” kata Gilang.
“Apa maksudmu, dia adalah pria dewasa aku yakin dia dapat mengerti kalau tidak terjadi apapun antara kami berdua” kata Rey.
“Yah.... tapi ada baiknya kalau kau menjelaskan pada dirinya sebelum terlambat” kata Gilang.
Setelah memikirkan perkataan dari Gilang tadi Rey mulai berpikir kembali, akan tetapi dia tidak mau membuat Reza semakin salah paham dengan mencoba untuk berbicara pada dirinya saat ini.
“Aku tidak akan berbicara padanya, karena sekarang ini pasti dia sedang menenangkan dirinya, lebih baik sekarang paman coba saja senjata ini dulu, bukannya senjata senapan mesin milikmu bukan” kata Rey, dia menyerahkan salah satu crosbow mini yang dia buat pada Gilang.
“Hmmm... ini sedikit lebih ringan dari yang aku duga, akan tetapi ini lebih baik dari pada tidak ada sama sekali” kata Gilang.
Pada saat itu Reza yang mana masih merasa cemburu hanya tetap diam diluar tenda dan menjaga para warga, akan tetapi saat itu juga “Srrahkk...” sesosok mahluk melihat kearah dirinya, merasa diawasi Reza kemudian langsung berbalik dan melihat kearah belakangnya, akan tetapi sama sekali tidak ada tanda-tanda mahluk apapun dibelakang dirinya. Dan saat dia berjalan mendekati arah dari mahluk yang mengawasi dirinya tadi, “Srraahkk...” mahluk tersebut sudah berada dibelakang dirinya, mahluk itu melayang seperti sebuah kain hitam halus yang mana hampir tidak menyentuh tanah dan disaat itu juga “Srraahkk...” mahluk tersebut mulai merasuki tubuh Reza.
“Gaaahkk... Kaahkk...” saat itu Reza berusaha untuk memanggil pertolongan, akan tetapi dia sama sekali tidak dapat mengeluarkan suaranya.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments