Riana pada pagi itu melakukan aktifitas dirinya yang biasanya, dia melakukan olah raga setiap paginya untuk membuat tubuhnya tetap fit dan dalam kondisi yangb baik, setelah itu dia membasuh dirinya dengan air hangat kemudian mencoba crosbow mini yang dibuat oleh Rey untuk dirinya. Saat mencoba crosbow tersebut dia masih teringat akan Rey yang mana terlihat serius dan juga menarik dimatanya, namun dia tidak bisa berkata jujur karena dia tahu kalau Reza juga menyukai dirinya dan hal itu akan membuat kedua sahabat tersebut akan bertarung satu sama lainnya karena dirinya.
“Srraahkk... Trrashkk...” dan pada saat dia kembali dari latihannya, dia menemukan beberapa orang asing yang mana mencoba untuk mengambil alih kamp mereka, dan mereka semua terlihat menggunakan senjata jarak dekat tumpul, bahkan beberapa senjata tersebut terdapat darah disekitar senjata tersebut. Sementara pimpinan mereka terlihat seperti pria tidak baik dengan senjata pistol dikantungnya, dan ketika dia melihat Rey yang mana telah menyiapkan bom molotof miliknya Riana langsung menghentikan dirinya sebelum terjadi sebuah pertumpahan darah.
“Hmm... kau benar juga, ini akan membuat banyak keributan dan memancing para zombie itu, ini tidak bisa aku gunakan sekarang” kata Rey yang mana mulai berpikir dengan baik.
Kemudian pada saat itu juga Gilang langsung maju dan dengan senjata senapan mesin miliknya, dia terlihat berusaha untuk mengintimidasi kelompok tersebut, dan melihat senjata yang ada ditangan Gilang itu kelompok tersebut langsung sedikit ketakutan dibuatnya.
“Terimakasih banyak atas tujuan baik kalian, akan tetapi kami semua dapat melindungi diri kami sendiri” kata Gilang, “Srraak...” dia mempersiapkan senjata senapan mesin miliknya dan membuka pengunci senjata tersebut.
“Boss... sekarang kita harus apa, dia terlihat seperti seorang yang sudah berpengalaman menggunakan senjata itu” kata pria kurus yang mana berbicara besar tersebut.
“Baiklah kalau begitu, kalau kalian memang merasa tidak membutuhkan bantuan kami maka aku dan teman-temanku akan segera pergi dari sini, akan tetapi jika kalian membutuhkan bantuan cari saja kami disekitaran gua yang ada didekat sana, aku akan menjamin keselamatan kalian” kata boss dari kelompok tersebut.
Dia pergi sambil melihat beberapa wanita muda dikelompok tersebut, dengan tatapan mesum miliknya Riana langsung tahu maksud jahat dari kelompok tersebut, setalah itu Rey dan juga Reza langsung maju mendekati Gilang yang mana sedang mengawasi kelompok tersebut.
“Bagaimana menurutmu orang itu paman Gilang...??” tanya Rey.
“Yah... dia memiliki aura seorang petarung, dan juga dari tubuhnya aku yakin dia adalah seorang atlit atau petarung handal, akan tetapi ada satu hal lagi yang menggangguku” kata Gilang.
“Hmm.. apa itu...??” tanya Reza.
“Orang yang berbicara tadi, dia memperhatikanku mengunakan senapan mesin ini dengan seksama, dan dari cara bicaranya dia mengetahui kalau aku memiliki pengalaman didalam tentara” kata Gilang.
“Pengetahuannya itu adalah hal yang dipertanyakan, akan tetapi kita tidak perlu teralalu memikirkan hal itu, karena sekarang tujuan kita adalah untuk sampai di pilar cahaya itu dan mengambil kesempatan yang ada untuk bisa bertahan hidup” kata Rey.
Setelah kejadian saat itu tidak ada lagi hal yang terjadi dan dari para pengintai yang dipimpin oleh Reza, mereka tidak melihat kehadiran dari sekelompok orang-orang yang mereka temui tadi dan sekarang ini mereka sedang berkemas untuk melanjutkan perjalanan mereka. Setelah setengah hari berjalan kelompok yang dipimpin oleh Rey pada akhirnya sampai kesebuah pabrik aneh, dan didalam pabrik itu terlihat sangat jelas ada dua buah patung batu yang mana menjaga gerbang pintu masuk kedalam pabrik tersebut.
“Woaaah.... tempat apa ini, menabjukan sekali...” kata para warga yang datang bersama dengan Rey dan yang lainnya.
Mereka melihat sebuah pilar cahaya yang mana muncul dari bawah bumi, dan pilar tersebut membuat sebuah lingkaran besar yang mana membentuk beberapa pola-pola bergambar yang memiliki cahaya biru keputihan, melihat hal tersebut Rey dan yang lainnya langsung memasuki lingkaran tersebut dan “Trringgs...” panel notifikasi kemudian langsung muncul. Panel tersebut bertuliskan, “Memulai memindai, mempersiapkan skill berkat untuk para pendaki menara” lalu muncul tanda “Menunggu” yang mana sedang bersiap untuk memberikan skill bagi mereka yang menginjakkan kakinya disekitar lingkaran cahaya tersebut.
“Ini menarik, tidak kusangka aku akan mendapatkan skill seperti ini” pikir Rey yang mana melihat skill yang dia dapatkan.
Nama : Rey Bramasta
Umur : 19
Pekerjaan : < Kosong >
Statistik sekarang :
Kekuatan : 15 ( untuk pria dewasa normalnya 10 )
Kelincahan : 9 ( untuk pria dewasa normalnya 10 )
Ketahanan : 6 ( untuk pria dewasa normalnya 10 )
Kepintaran : 35 ( untuk pria dewasa normalnya 10 )
Kekuatan jiwa : 8
Skill :
-Pengrajin LV 2
-Melempar LV 3
-Simulasi LV 1
-Lidah penuh muslihat LV 3
“Selain melempar ketiga yang lainnya adalah skill yang tidak berhubungan dengan kekuatan serangan, ini mungkin karena aku lebih sering berada dibelakang dan membantu dari belakang” pikir Rey.
“Rey kau dapat berapa skill, aku dapat 2 buah skill yang cukup bagus loh” kata Reza yang menghampiri Rey.
“Benarkah...?? bagus kalau begitu, kebetulah aku cuman dapat 3 buah skill dan cuman satu yang dapat aku gunakan untuk bertarung” kata Rey, dia merahasiakan skill Lidah penuh muslihat miliknya karena dia tahu skill dengan nama seperti itu sangat tidak bagus untuk diumbarkan kepada orang lain.
“Hehhehe... terkejutlah kalau begitu, karena kedua skill miliku sanga berguna untuk bertarung, salah satu skill adalah tipe serangan pamungkas dan satunya lagi adalah untuk memperkuat pertahananku” kata Reza, dia sedang berusaha untuk menyombongkan dirinya didepan Rey dan juga yang lain.
“Bagus kalau begitu, tetapi ingatlah kalau didunia ini tidak ada yang namanya gratisan, kita diberikan skill ini pasti ada maksud dan juga tujuannya” kata Rey.
Saat Rey berkata sepert itu “Drrunggs...” tiba-tiba saja suasan disekitar sana langsung menjadi mencekam, dan terlihat jelas karena semua orang yang ada disana dapat merasakan aura yang sangat kuat dan juga merasa terancam oleh aura tersebut.
“Bagus kalau kau bisa mengerti sampai sejauh itu, dengan kata lain aku tidak perlu menjelaskan dengan panjang lebar lagi” kata sosok pria tua berjanggut abu-abu dan memiliki rambut panjang sebahu berwarna abu-abu juga, dia memiliki tinggi lebih dari 3 meter dan dirinya sudah berada dibelakang Rey secara tiba-tiba.
“Sejak kapan dia ada disana, aku sama sekali tidak dapat merasakan hawa kehadirin dirinya” pikir Rey yang terkejut melihat sosok pria tersebut.
“Salam para manusia dibumi, sekarang ini kalian aku berikan kesempatan untuk selamat dari kehancuran dinuia ini, dan berpindah kedunia lain yang lebih damai dan aman” kata pria tersebut.
“Semudah itu, aku tidak yakin kalau dia akan membiarkan kita semua selamat semudah itu” pikir Rey.
“Tentu saja tidak semudah itu, lagi pula kalau aku memindahkan kalian semua yang tidak berusaha mau dimana diletakkan wajahku nantinya, sekarang ini yang hanya kalian bisa lakukan adalah untuk bertahan hidup adalah tetap berada dibawah lingkaran ini dan bersiaplah karena sebentar lagi kalian akan dipindahkan, jadi pastikan saja untuk tidak mati selama berada didalam lingkaran ini” kata pria tua tersebut, “Trranggs...” dia kemudian membuka pintu ruang dan langsung masuk kedalam ruang tersebut.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments