Disaat itu para tentara tersebut sedang melaksanakan latihan pagi biasa dan mereka juga sedang melakukan rutinitas mereka yang biasa, akan tetapi “Trrunggs...” disaat itu mereka mendengarkan sebuah suara terompet yang mana mengguncang tanah dan juga langit disekitar mereka, dan saat itulah para monster-monster mulai keluar dari retakan diatas langit.
“Semuanya ini keadaan darurat, negara kita telah diserang segera pakai perlengkapan kalian dan maju kemedan perang, tugas kita adalah untuk melindungi tanah air yang kita cintai ini” kata seorang tentara berpangkat tinggi yang ada disana.
Dia langsung memimpin puluhan ribu tentara kekota, dan dengan senapan mesin milik mereka “Tratatassk...” para tentara tersebut mulai menembakki para monster yang mana menyerang dari atas udara tersebut, para monster yang mana memiliki kulit yang tebal tersebut merasa kesal dengan serangan para tentara tersebut, “Roaar...” dan dengan terjangan mereka “Crrast... Krrast...” ratusan tentara langsung tewas terbunuh. Pimpinan para tentara tersebut juga ikut tewsa yang membuat kordinasi para tentara menjadi kacau, “Tratatask...” akan tetapi diantara mereka masih ada beberapa yang gagah berani melawan para monster itu dan juga berusaha untuk menyelamatkan para warga yang ada disekitar mereka.
Akan tetapi ada juga para pengecut yang mana takut akan kematian, mereka bersembunyi dibalik potongan tubuh rekan-rekan mereka yang telah tewas dan saat keadaan telah membaik mereka langsung mengambil seluruh harta benda para warga yang telah tewas terbunuh disana, dan saat ada orang yang melihat perbuatan mereka “Dorst...” para tentara itu langsung tampa ragu menghabisi saksi mata yang melihat mereka.
“Hei.. apa yang kau lakukan, kenapa kau membunuhnya” kata salah satu tentara yang mana ada digrup tentara pengecut tersebut.
“Menurutmu apa lagi, dia telah melihat kita bersembunyi dan juga menjarah rumah warga, kalau ada yang tahu tentang hal ini bisa-bisa kita akan dieksekusi ditempat” kata seorang tentara yang mana tampa ragu membunuh seorang perempuan yang melihat mereka.
Akan tetapi disaat itu para tentara tersebut sama sekali tidak mengetahui, kalau ada seorang anak yang mana adalah anak dari perempuan yang telah mereka bunuh sedang bersembunyi dibalik pitu perabotan jatuh disebelah ibunya, dengan melihat wajah mati dari ibunya dia menyimpan dendam pada para tentara tersebut dan anak perempuan yang mana masih berusia 12 tahun itu telah bersumpah akan bertahan hidup. Dan sekarang ini anak perempuan itu berhasil bertahan hidup karena bertemu denga sekelompok grup pengungsi, dia juga tidak percaya kalau dirinya dapat melihat para tentara yang mana telah membunuh ibunya.
“Hmm... jadi bisa kau bilang lagi, apa yang harus kita serahkan dan kenapa kami harus menyerahkannya” kata Rey, disaat itu dia melihat Rey yang mana dengan gagah berani menghadapi para tentara tersebut, dia langsung mengidolakan dirinya.
“Cih... kau bisa menyimpan senjatamu itu, tetapi kalau ada masalah jangan cari kami untuk membantu kalian” kata pimpinan kelompok tentara tersebut, mereka kemudian langsung pergi karena keadaan mereka tidak menguntungkan.
“Haaah... akhirnya mereka pergi juga” kata Rey.
“Cih... kau ini benar-benar gila kawan, tidak kusangka kau akan menggunakan para warga untuk melawan para tentara itu” kata Reza yang melihat Rey dengan tatapan sinis.
“Heheh... memangnya kenapa, ditengah kekacauan yang seperti ini orang-orang seperti mereka yang sok mengatur orang lain adalah yang pertama harus disingkirkan, karena jika tidak maka akan ada banyak korban yang berjatuhan” kata Rey.
“Kau tahu itu dari novel, komik dan game bukan” kata Reza.
“Yap... karena keadaan kita sekarang ini hampir sama dengan yang ada di novel jadi lebih baik mengikuti apa yang kita ketahui saja” kata Rey.
Disaat itu Riana yang mana terlihat mengenal Rey dan juga Reza langsung mendekati mereka berdua, dia menyarungkan pistol miliknya dan ingin menyapa Rey dan juga Reza.
“Kalian terimakasih banyak karena telah membantu kami, kalau tidak salah kalian juga salah satu mahasiswa dikampus kita bukan...??” tanya Riana.
“Aaaah... iya aku Reza, kita pernah bertemu saat pemilihan ketua osis dahulu” kata Reza, dia terlihat malu-malu didepan Riana.
“Aku Rey salam kenal, walaupun kau tidak pernah mengenaliku tetapi kita juga adalah salah satu mahasiswa dikamus yang sama” kata Rey, dia dengan nada dingin menyapa Riana.
Mengetahui kalau mereka adalah mahasiswa/i dikampus yang sama mereka kemudian untuk berada didalam satu kelompok, terutama Riana yang mana melihat pada Gilang yang terlihat sudah ahli dalam memegang senapan mesin yang ada ditangannya tersebut. Dan pada malam itu mereka mulai memutuskan untuk bergantian berjaga disaat malam hari untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, disaat itu Rey, dan dua mahasiswa dikelompok Riana menjadi yang pertama berjaga diwaktu itu.
Disaat itu kedua mahasiswa tersebut sama sekali tidak merasa nyaman dengan Rey, terutama disaat dirinya bersikap dingin kepada Riana, hal itu membuat Rey sedikit dijauhi oleh mereka berdua, akan tetapi Rey sama sekali tidak perduli karena dia sama sekali belum mempercayai Rian dan juga kelompoknya.
“Sikap yang kekana-kanakan itu, mereka berdua akan sangat mudah untuk dipancing, akan aku ingat itu kalau semisalnya mereka menjadi beban ataupun musuh” pikir Rey yang mana sudah menyiapkan rencana kalau semisalnya kedua mahasiswa pria tersebut akan menjadi musuhnya.
Lalu pada saat itu “Trringgs...” sebuah layar biru muncul dihadapan para orang-orang yang mana masih hidup saat itu, layar tersebut bertuliskan “Selamat bagi kalian yang berhasil bertahan hidup dari babak pemilihan, mereka yang selamat akan diijinkan untuk mengikuti ujian berikutnya dan mereka yang tidak selamat akan dibangkitkan kembali sebagai ujian orang-orang yang telah selamat, semoga kalian bisa bertahan hidup dan menjadi pendaki menara yang baru” tulisan dari layar biru tersebut membuat Rey tersenyum, dia langsung bisa menebak apa yang telah terjadi. Sementara itu beberapa orang-orang yang lainnya juga telah mengetahui apa yang harus mereka lakukan, dan bahkan ada yang telah menyiapkan tempat perlindungan aman dimana tidak dapat dimasuki oleh orang normal.
“Hei... kalian bangunlah, ada hal penting yang harus kita bahas” kata Rey yang mana membangunkan kelompoknya.
“Hoii... kenapa kau membangunkan mereka, Riana sedang kecapean dan dia butuh istirahat” kata kedua mahasiswa pria tersebut.
“Semuanya aku tidak apa-apa kok, yang lebih penting lagi Rey apa ada hal yang ingin kau bahas...??” tanya Riana dengan senyuman manis kearah Rey.
“Akan lebih baik kalau kau lihat saja sendiri, aku yakin kau juga dapat melihatnya bukan layar biru yang memiliki tulisan tersebut” kata Rey.
Disaat itu Riana langsung melihat layar itu, dan dia langsung menyadari beberapa bagian penting yang ada didalam tulisan itu.
“Aku mengerti sekarang, tetapi masalahnya aku tidak terlalu paham dengan pendaki dan juga menara ini” kata Riana.
“Kalau yang itu kita bisa bahas nantinya, akan tetapi kita harus fokus pada bagian ujian dan juga dibangkitkan kembali, karena dari novel dan komik yang aku baca perkataan seperti itu menuju akan satu mahluk yang mana sangat menyebalkan” kata Rey.
“Hoi... Rey jangan bilang kalau mahluk yang itu bukan” kata Reza yang mengerti dengan apa yang dimaksudkan oleh Rey.
“Grrrrrr...” lalu pada saat itu sesosok orang dengan pakaian rusak dan juga memiliki bau darah disekitar tubuhnya langsung muncul ditengah-tengah para pengungsi tersebut, disana Rey langsung melihat ada yang tidak wajar dari orang tersebut.
“Itu dia, sekarang lebih baik kita pergi dari sini secara diam-diam” kata Rey.
“Ok... semuanya tetap tenang dan jauhi orang itu” kata Riana, dia juga telah menyadari apa yang dimaksudkan oleh Reno dan memerintahkan orang-orang dikelompoknya untuk bergerak mundur.
“Cih... untuk apa kita takut, hanya satu orang mati memangnya apa yang harus ditakutkan” kata salah satu dari kedua mahasiswa pria tersebut, mereka berdua langsung maju dengan senjata balok kayu yang mereka bawa dan bersiap untuk bertarung dengan orang tersebut.
“Haaah... ini bagus juga, kita bisa melihat kekuatan dari Zombie itu” pikir Rey.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments