Pada saat itu kedua mahasiswa tersebut langsung menggunakan senjata mereka dan menyerang sosok orang yang mana terlihat mati tersebut, “Bushkk...” dengan satu kali pukulan mahasiswa itu langsung menghempaskan kepala dari sosok tersebut, dan setelah beberapa detik berlalu “Duskk...” tubuh dari sosok itu kemudian terjatuh dan tidak terlihat terjadi apapun pada tubuhnya.
“Hahaha... lihat itu, aku sudah bilangkan kalau ini mudah dan tidak ada yang perlu ditakuti” kata mahasiswa yang mana menggunakan senjata batang besi untuk memukul sosok tersebut.
Akan tetapi Rey yang mana melihat tubuh dari sosok Zombie itu merasakan adanya hal yang aneh, dan dia lalu melihat kearah kepala dari sosok Zombie yang lepas tersebut, “Trrask...” lalu Rey menyadari kalau kepala tersebut masihlah bergerak. Melihat hal itu Rey langsung memberikan tanda pada Reza dan yang lainnya, Riana dan juga Gilang yang melihat Rey berlari kebelakang langsung juga mengikuti dirinya, sementara itu gadis kecil yang mana melihat Rey saat itu juga diam-diam secara sembunyi-sembunyi juga ikut mengikuti dia.
“Heeii... kalian mau kemana...??” kata kedua mahasiswa pria tersebut, disisi lain kelompok yang mana tadinya dipimpin Riana merasa aneh dan tidak mengikuti dirinya.
Melihat hal itu Riana lalu terpaksa membuang wajahnya dan membiarkan mereka ada disana, kemudian secara tiba-tiba “Groaaarr....” kepala yang tadinya terlempar itu berteriak dengan sangat kencang, mendengarkan teriakan tersebut dengan cepat Rey langsung berbelok dari arah jalan raya dan pergi kearah sebuah jalanan gang yang sempit. Disana mereka terus berlari meninggalkan para pengungsi yang mana sedang bertahan disana, sementara itu Gilang yang mana berjaga dibelakang mereka menyadari keberadaan gadis kecil yang mengikuti mereka tersebut.
“Hei... kau sedang apa...??” tanya Gilang yang mana berhenti ditempat tersebut.
Gilang kemudian mengulurkan tangannya dan berusaha untuk membawa gadis tersebut ikut dengan mereka, disaat itu Rey menyadari kalau Gilang sedang berhenti untuk menyelamatkan sesosok gadis kecil yang ada dibelakang mereka, akan tetapi “Grrr...” Rey dapat melihat dari belakang gadis itu sesosok Zombie yang mana telah memperhatikan mereka. “Grroaar...” dengan cepat Zombie itu langsung berlari kearah Gilang dana gadis kecil itu, melihat hal tersebut Rey dan juga Reza langsung berlari kearah Gilang dan gadis itu.
“Sialan aku tidak akan sempat” pikir Reza.
Akan tetapi disaat itu Rey langsung mengeluarkan pisau yang dia buat dari kuku monster gurita, dan menggunakan pisau tersebut “Fushhkk...” Rey langsung melemparkan pisau itu kearah Zombie itu dan “Crrast...” dengan tepat sasaran Rey langsung menghancurkan kepala Zombie tersebut menggunakan pisau miliknya. Disaat itu Gilang menyadari kalau mayat Zombie itu masih bisa bergerak, dan ada sesuatu yang mana bergerak-gerak dari sekitaran leher Zombie yang mana kelapanya hancur terkena lemparan pisau Rey saat itu.
“Apa yang kau tunggu, cepat bawa gadis itu dan lari kearah sini” kata Rey.
Mereka lalu melanjutkan berlari sampai mereka menemukan sebuah mobil yang mana terlihat masih bisa menyala, dengan cepat Reza langsung berlari kearah mobil tersebut untuk mengamankan mobil itu, dan betul saja “Grroaar...” terlihat tiga Zombie sedang menghadang jalannya, akan tetapi menggunakan tombak ditangannya “Srraast... Crrast... Krrast...” ketiga Zombie itu langsung kalah dengan gerakan tombaknya yang sangat cepat.
“Dia hebat...” pikir Riana yang mana melihat gerakan tehnik tombak Reza.
Mengetahui kalau Riana melihat kearah dirinya, Reza kemudian langsung bergaya dan menyombongkan dirinya, akan tetapi “Grrooaar...” salah satu dari ketiga Zombie itu kembali berdiri dan bangkit dengan tubuh nya yang mana tinggal setengah tersebut, “Wrrashkk...” dia menyeret tubuhnya menggunakan kedua tangannya dan mengincar Reza saat itu. Reza yang mana tidak sadar akan hal itu “Taassk...” terlambat menyadari keberadaan Zombie tersebut, dan Zombie itu langsung “Dusshkk...” menjatuhkan Reza yang mana memegang salah satu kaki Reza.
“Gaaahkk... sialan” kata Reza.
Disaat itu juga Zombie tersebut langsung merangkak kearah Reza, dan saat Zombie itu bersiap untuk menggigit Reza “Dorst... Dorst...” kepala dan juga leher dari Zombie itu langsung hancur karena ditembak oleh Riana menggunakan pistol miliknya.
“Kau tidak apa-apa...??” tanya Riana yang mana mengulurkan tangannya kearah Reza.
“Yah... tadi itu hampir saja” kata Reza, saat itu Reza mulai terpana akan kecantikan Riana yang mana bukan hanya cantik tetapi juga sangat berani.
“Heeei.... apa yang kalian tunggu, cepat masuk kedalam mobil” kata Rey yang mana mengacaukan suasana diantara mereka berdua.
“Cih... kawanku satu ini memang tidak bisa membaca suasana” kata Reza yang mana langsung masuk kedalam mobil.
“Akan aku ingat itu setelah kita selamat dari kumpulan mayat ini” kata Rey.
“Brrmm...” dengan cepat Gilang langsung menyalakan mobil tersebut, “Brrrmmm...” dan dia langsung tancap gass disana dan meninggalkan tempat tersebut menggunakan mobil itu bersama dengan yang lainnya, ditengah perjalanan “Drrastt... Crrastt...” mereka menabrak beberapa Zombie yang ada ditengah kota tersebut.
“Kemana kita sekarang...??” tanya Gilang.
“Cari area dimana tidak banyak orang datang kesana, ada kemungkinan para Zombie itu sama sekali tidak ada disana dan tempat itu juga mungkin masih aman” kata Rey.
Dengan cepat Gilang kemudian langsung membawa mobil mereka dengan kecepatan penuh, lalu ditengan jalan Rey melihat kearah gadis kecil yang mana dibawa oleh Gilang tersebut, dia merasa heran karena sedari tadi gadis itu menatap dirinya.
“Adik... namamu siapa, apa kau mau makan” kata Rey yang mana mengeluarkan buah apel dari dalam tas miliknya.
Melihat hal itu “Krrukks...” perut dari gadis itu kemudian langsung bersuara, dan dari suaranya dia sudah tidak makan selama beberapa hari, dan saat Rey menyerahkan apel tersebut “Crrastt... Crraustt...” gadis itu langsung melahap buah apel tersebut dengan sangat lahap.
“Makanlah secara perlahan-lahan, tidak ada orang yang akan mengambilnya dari dirimu” kata Rey.
“Hmm... terimakasih abang...” balas gadis tersebut dengan senyuman yang sangat manis.
Setelah itu ditengah perjalanan gadis itu memberitahukan namanya pada Rey dan yang lainnya, gadis itu bernama Bella dan dia juga menceritakan kejadian yang terjadi saat para monster gurita berkepala singa tersebut muncul dari langit-langit, mendengarkan cerita itu Gilang, teman satpamnya dan juga Reza merasa geram dengan perbuatan dari para tentara yang mana ada ditempat pengungsian tersebut.
“Cih... para sampah itu, seharusnya tadi aku tembak mati mereka” kata Gilang.
“Kau benar paman, mereka harus dihukum atas perbuatan mereka” kata Reza.
“Kalian berdua tenanglah, ada kemungkinan para tentara tersebut tidak akan selamat dari serangan rombongan Zombie itu, akan sangat sulit untuk bertahan hidup menghadapi ribuan mahluk yang mana tidak takut akan kematian itu” kata Rey.
“Yaah... kau ada benarnya juga, bagaimanapun para Zombie itu terkenal menakutkan karena selalu menyerang secara beramai-ramai dan tadi saja sangat sulit untuk mengalahkannya” kata Reza.
“Oooh... iya tadi aku secara tidak sengaja melihat adanya serangga besar mati keluar dari leher Zombie tersebut, dia sekarat karena tembakkan pistolku dan berusaha untuk keluar dari dalam tubuh Zombie tersebut” kata Riana.
“Aku juga sama, saat itu ketika aku melihat tubuh Zombie yang kau hancurkan kepalanya menggunakan pisau lempar, aku samar-samar melihat adanya kepala serangga yang cukup besar dibagian lehernya” kata Gilang.
“Hmm... jadi begitu, mungkin ini bisa kita manfaatkan” kata Rey.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments