Bab 3

Dewi melihat suaminya berjalan kearahnya. Sambil tersenyum manis pada suaminya. Prasetyo berdebar, berharap Dewi tidak melihat kelepasan yang tadi tanpa sengaja dia lakukan bersama sahabatnya.

"Mas, kok malam-malam keluar? Udaranya dingin loh!"

Tegur Dewi yang memang sebenarnya perhatian dan selalu ingin suaminya sehat. Karena angin malam hari tentulah buruk untuk kesehatan.

"Ehm, hanya jalan-jalan sebentar tadi,"

"Mas, kok kamu keringatan?" Dewi mengusap dada suaminya sembari mengerutkan dahinya. Udara malam ini sebenarnya sangatlah dingin, anginnya juga berhembus kencang, tentu saja dia heran kenapa suaminya malah keringatan begitu.

"Kamu sakit ya?" Dewi berfikir suaminya terserang demam.

"Ngga kok sayang. Aku hanya berlari-lari kecil tadi, jadi keringatan deh," ujarnya sembari tertawa kecil.

"Ohh, gitu," Dewi yang memang sangat percaya seratus persen pada suaminya, tak mendebatnya lagi. Tak sedikitpun terbersit dalam benaknya jika suaminya akan selingkuh darinya, karena bertahun-tahun hidup bersama, dan semua baik-baik saja selama ini.

"Eh, apa itu? Kok kayak ada orang di dekat gudang Mas?" Seru Dewi kala merasa ada yang bergerak-gerak di kejauhan.

Deg. Prasetyo berdebar, dia melihat ke arah gudang dan tidak ada apa-apa. Dia khawatir jika Dewi akan kesana dan menemukan Maya sedang bersembunyi.

"Ayo, kita ke kamar saja. Mungkin itu hanya kucing,"

Prasetyo meraih tangan Dewi lalu menggendongnya hingga ke kamarnya. Semua itu dia lakukan agar Dewi tidak berubah pikiran dan mengecek gudang.

"Ah, Mas Pras, kamu ini, masih kuat ya rupanya gendong aku?"

"Iya dong! Apakah bayi Rena sudah tidur?"

"Iya Mas,"

Prasetyo yang sudah melakukan pemanasan dengan Maya, kini akan melakukan pelepasan pada Dewi. Sejak tadi Dede kecilnya terus saja menegang dan terasa menyakitkan. Untunglah bayinya sudah tidur. Sehingga Dewi bisa menjalankan kewajibannya meskipun dengan cara berbeda.

"Maaf Dewi, aku membayangkan Maya dalam permainan kita. Mau bagaimana lagi? Aku sudah berusaha, tapi tubuh Maya, dadanya, serta semua yang di miliki seakan terus menari di mataku,"

Kata Pras dalam hati setelah mereka selesai bercinta dan Dewi sudah tertidur pulas. Pras tersenyum puas karena malam ini, kala teringat hal tadi.

Sementara Maya yang mengendap masuk ke dalam, berpapasan dengan Bibi, Art di rumah itu, keluar di malam hari karena haus.

"Mbak Maya? Kok ada diluar malam-malam begini?" Tegurnya membuat Maya berjingkat kaget.

"Eh, Iya Bi. Sekedar jalan-jalan saja karena ngga bisa tidur," jawabnya sambil memegang dadanya yang serasa mau copot.

Sebenarnya si bibi tidak begitu menyukai jika Non Dewi memberikan tumpangan sementara pada temannya itu. Dari caranya berpakaian juga karena dia cantik, membuatnya khawatir. Khawatir jika Tuan Pras akan tergoda olehnya dan mengkhianati istrinya. Tapi ya, mau bagaimana lagi, dia hanyalah pembantu dirumah itu, tentu tidak berani berpendapat dan hanya menurut saja apa kata majikan.

.

Esok harinya, Prasetyo ke kantor dan Maya juga ikut karena akan bekerja di bagian administrasi. Kebetulan ada lowongan sehingga dia akan mulai bekerja tanpa interview.

"Dewi, aku berangkat dulu ya," ucap Maya dan ini adalah hari yang sangat dia tunggu. Dia tidak lagi menganggur. Dan yang lebih menakjubkan adalah karena dia akan bekerja satu kantor dengan Prasetyo.

"Ya. Semoga sukses ya?" Dewi dengan tulusnya selalu mendukung sahabatnya itu. Dia berharap Maya cocok dengan pekerjaan yang di berikan suaminya itu. Kasihan juga jika dia terus menganggur dan tidak punya kesibukan, batinnya. Apalagi karena pengalaman buruk dan pernah di sekap, tentu bekerja di kantor suaminya adalah pilihan yang paling tepat, itu yang Dewi pikirkan.

Prasetyo membukakan pintu untuk Maya, setelah itu diapun masuk dan melambai pada istrinya yang berdiri di teras sambil menggendong bayi Rena dalam dadanya.

Sesampainya di kantor, Prasetyo memberitahu Maya pekerjaan apa saja yang akan dia kerjakan mulai hari ini. Setelah itu dia pergi ke ruangannya sendiri.

Saat pulang kerja, merekapun kembali bersama. Prasetyo mengajak Maya pulang naik mobilnya sekalian, karena memang Maya masih tinggal di rumahnya.

Begitu naik ke mobil, Maya langsung melepas baju kerjanya bagian luar dan hanya mengenakan tank top saja.

"Maaf ya Mas. Habisnya aku gerah. Belum terbiasa," kata Maya setelah melepas blazernya.

"Ehem, iya lepaskan saja,"

Prasetyo mengemudi sambil sesekali menoleh ke arah Maya yang malah pulas tertidur. Ketika Maya tertidur itulah, Prasetyo menghentikan mobilnya sebentar tidak jauh dari sebuah hotel.

Prasetyo menatap dada montok nan segar itu dengan leluasa. Dia benar-benar heran, kenapa sejak kejadian di dekat gudang malam itu, dia tidak bisa melupakan Maya. Bahkan saat berhubungan dengan Dewipun, dia malah membayangkan sedang berhubungan dengan Maya. Pikirannya menjadi kacau balau sejak beberapa hari ini.

"Ah, kenapa aku menjadi seperti ini?!" Kesal Prasetyo kala dede kecilnya sudah berdiri dengan tegak sepanjang perjalanan.

"Haruskah aku mengajaknya mampir ke hotel itu? Lalu ..." Prasetyo masih dalam mode menimbang-nimbang rasa di hatinya yang sedang menggebu-gebu.

"Pergi ke hotel. Pasti aku dan dia akan ..."

"Tidak! Tidak! Tidak! Haruskah aku mengkhianati Dewi?"

Prasetyo lama terpaku sedangkan kedua tangannya sudah gatal ingin meremas dua buah dada itu sekuat tenaga karena Maya sepertinya memang sengaja memancing hasratnya.

"Ehm,mas ...kita sudah sampai ya?" Maya terbangun sembari membuka matanya perlahan-lahan.

Dia lalu terkejut kala menyadari mobil ini sedang berhenti.

"Kok berhenti disini Mas?" Maya melihat sekitarnya dan Prasetyo tersenyum lalu menyalakan mobilnya.

"Kamu tidur tadi. Aku pikir biar kamu pulas baru kita lanjutkan perjalanan pulang,"

"Ohh, maaf Mas. Jadi terlambat pulang deh kita!" Seru Maya kembali memakai blazer nya karena sudah mau dekat arah rumah. Dalam hati Maya berfikir kenapa Prasetyo menghentikan mobilnya tadi dekat dengan sebuah hotel. Apakah dia tertarik padanya dan mengajaknya bermesraan di hotel tadi?

"Ahh bodoh sekali! Kenapa aku mikir kotor kayak gitu?"

Tapi emang sih, sebenarnya diam-diam aku mengagumi nya. Aku tertarik dengan dirinya, sikapnya dan semua yang ada pada dirinya. Rasa ini muncul tiba-tiba. Tanpa berniat mengkhianati Dewi, batinnya. Bukankah jatuh cinta itu hal yang lumrah. Tapi jika jatuh cintanya pada suami orang, ini belum pernah aku alami sebelumnya.

Cup!

"Maya?"

Pras terperanjat kala tiba-tiba sebelum turun dari mobil, Maya malah mendaratkan sebuah ciuman ke pipinya. Dan saat Pras terkaget lalu menatapnya dengan bisu, Maya malah mengerlingkan matanya dan tersenyum menggoda. Seakan memancingnya dan memberikan isyarat dengan gestur boleh di ajak berkencan.

Maya langsung turun dari mobil Pras, sementara Prasetyo terpaku sambil memegang pipinya dengan salah satu tangannya. Dia melihat pipinya dari spion di atasnya, dan tersenyum kecil.

"Ini gila. Dia nekat sekali!"

Pras lalu dengan cepat turun dan melihat Dewi berjalan ke teras.

Dewi berdiri menunggunya.

Prasetyo menarik nafas dalam lalu turun dan tersenyum dari kejauhan padanya.

"Mas, kok sendirian? Apakah Maya tidak pulang bersamamu?" Sapanya sembari mengambil tas dari suaminya. Pras nampak gelagapan lalu berjalan mendahului istrinya.

"Dia turun duluan tadi," jawabnya datar.

Dewi segera menyiapkan makan malam untuk suaminya. Saat akan makan, Pras tidak melihat Maya makan bersama mereka berdua, dia lalu menegur Dewi karena dia lupa jika Maya masih di kamarnya.

"Kamu ngga ajak Maya makan malam?"

"Ohh, Iya, aku lupa. Ya udah Mas. Aku akan ke kamarnya,"

"Maya, ayo makan malam bersama kami!"

Ajakan Dewi mengagetkan Maya yang sedang mengeluarkan alat kontrasepsi dari tas nya. Sudah lama alat itu tidak di gunakan karena jobnya yang memang sedang sepi.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Nunuy

Nunuy

sampe sini aja sdh terpancing emosiku thor..haduhh pagar makan rumput 😁

2023-08-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!