Malam pesta yang begitu meriah tidak dapat menyenangkan hati Indah yang terasa sedih, rawut wajah sedih yang terpampang dengan sangat jelas walaupun ditengah keramaian. Dirga terlihat sedang berbaur dengan beberapa para petinggi perusahaan di tengah pesta, dengan Indah yang hanya berdiam di sisi pinggir pesta.
"Dirga dimana Istrinya? Kok enggak kelihatan sih?", ucap salah satu teman Dirga dari zaman sekolah yang hadir di acara pesta keluarga Indah, yang kini mereka menjadi CEO penerus perusahaan keluarga sendiri.
"Oh, itu Dia lagi minum di meja sana", menunjuk salah satu meja yang cukup jauh jaraknya dari Dirga.
Seketika, semua teman Dirga langsung memperhatikan Indah dari kejauhan. Mereka sangat terkejut dengan penampilan Indah, dengan pakaian hijau glamor Indah terlihat sangat cantik dan bersinar walaupun dirinya sendiri disana.
"Loh? Apa kalian ada masalah? Kenapa istri Kamu sendirian di sana? Kenapa tidak gabung saja ke sini? Ini istri Saya juga ikut, biarkan saja mereka mengobrol di sini. Biar istri Saya juga ada teman untuk berbicara.", ucapnya sembari memperkenalkan seorang wanita yang berada di sebelah, yang merupakan istrinya.
Setelah mendengar hal tersebut, Dirga merasa tidak nyaman. Dirinya terasa cukup kesal, namun dirinya kini berjalan perlahan menuju Indah. Dirga tidak ingin orang lain berbicara buruk, dirinya akhirnya tepat berdiri di hadapan Indah.
"Ada apa? Kamu butuh sesuatu?" tanya Indah keheranan, setelah Dirga berada di hadapannya dengan wajah yang menahan rasa kesal.
"Indah ayo jangan di sini. Kamu ikut Saya" ucap Dirga dengan menarik kecil tubuh Indah.
"Ada apa? Apa Aku melakukan kesalahan? Apa kita akan pulang?" tanya Indah dengan panik.
"Tidak ada, Kamu jangan terus berbicara Saya pusing. Kamu bergabung ke meja Saya, jangan di sini" berbisik kecil di telinga Indah.
Indah yang langsung paham apa yang di maksud Dirga, akhirnya dirinya mengikuti perintah Dirga. Indah kemudian pergi berjalan, mengikuti langkah Dirga yang berada di depannya.
"Halo! Salam kenal saya teman sekolah nya Dirga. Mungkin Kamu tidak mengenali, karena ini pertama kalinya Saya bertemu dengan Kamu setelah pernikahan kalian." ucap teman Dirga, yang sebelumnya menanyakan keberadaan istri Dirga.
"Salam kenal Saya Indah, Istri dari Dirga" dengan kebingungan dijabat tangankan oleh Indah satu persatu, kesemua teman Dirga yang berada di sana.
"Kenalin Saya Nisa Istrinya, Kita bisa saling berbicara di sini. Karena di antara mereka, hanya suami Saya dan suami Kamu saja yang baru mempunyai Istri." mengajukan jabatan tangan dengan Indah, dengan tertawa kecil mengejek yang lain.
Indah langsung membalas jabatan tangan nya, Indah terkejut dengan pertemanan sekolah Dirga. Karena Dirga tidak pernah terbuka sama sekali tentang hidupnya, dan masa sekolah nya.
"Mas, Aku dan Indah akan pergi ke meja yang kosong di sana ya. Kami akan berbincang-bincang di sana, benarkan Indah?" tanyanya kepada Indah.
"I-ya benar." Indah menyetujuinya walaupun dirinya merasa bingung, karena sebelumnya tidak ada bahasan sama sekali kalau mereka akan berbincang di sana.
Mereka kemudian pindan ke meja sebelah, yang jaraknya tidak jauh dengan meja punya Dirga. Indah duduk setelah, dirinya di persilahkan.
"Bagaimana perjalan Kamu saat ke korea? Apakah berjalan dengan baik?" ucap wanita tersebut kepada Indah.
"Perjalanan Kami tidak ada masalah, semuanya lancar pada saat Kami tiba." Ucap Indah dengan wajah yang tersenyum manis.
"Lalu, bagaimana dengan pernikahan kalian selama ini?" tanya wanita tersebut dengan begitu penasaran.
"Kenapa Kamu menanyakan hal seperti itu? Kami baik-baik saja selama 4 tahun ini" jawab Indah dengan tegas, walaupun dirinya bingung dengan pertanyaan yang diajukan kepada dirinya.
"Tidak, tidak ada. Saya cuma heran saja kenapa Dirga pada akhirnya menikah dengan Kamu. Karena Saya teman sekolah Dirga dan Saya tahu mengenai percintaan Dirga saat dimasa sekolah " jawab wanita tersebut dengan wajah yang begitu santai.
"Maksud Kamu apa berbicara seperti itu? Saya tidak paham, Apa yang kamu tahu tentang kehidupan percintaan suami Saya?" Indah berbicara dengan penuh tanya.
"Oh, Kamu tidak tahu? Bahwa sebenarnya Dirga itu, punya seorang wanita yang sangat dirinya Cintai pada masa sekolah. Dirga sangat mencintai wanita tersebut sampai-sampai Dirga kemanapun harus bersama, makanya Saya sangat merasa heran, kenapa pada akhirnya Dirga menikahi Kamu? Karena Saya juga tahu Dirga tidak bisa hidup tanpa wanita itu." ucap Nisa dengan begitu datarnya.
"Tidak. Saya sudah tahu mengenai hal tersebut, Saya kira Kamu ingin mengatakan hal lain yang tidak Saya ketahui. Lagi pula kehidupan Saya dan Dirga semuanya baik-baik saja, Kami berdua saling mencintai satu sama lain." jawab Indah dengan begitu tegas, walaupun sebenarnya Indah tidak mengetahui hal itu sama sekali. Hatinya setelah mendengar hal itu terasa sangat menyakitkan, seperti sedang tertancap benda tajam di hatinya.
"Ada apa ini Sayang? Sepertinya suasana di sini terasa begitu dingin? Ayo Kita pergi sayang, banyak petinggi yang belum kita datangi" tanya suami Nisa terhadap dirinya, yang tiba-tiba dirinya muncul di hadapan mereka berdua.
"Tidak ada Mas, Kami hanya mengobrol biasa saja. Oh iya Indah, Saya pamit duluan ya! Sampai jumpa lagi" wanita tersebut kemudian pergi bersama suaminya, meninggalkan Indah di meja itu sendiri.
Namun, setelah kepergian Nisa dan suami. Indah melihat dari kejauhan, Dirga yang kini mulai mendekat kearah dirinya.
"Ayo Indah berdiri, Kamu jangan duduk sendiri lagi di sini. Ayah dan Papah mencari Kita, mereka ingin bertemu." ucap Dirga kepada Indah.
"Baik." Indah beranjak dari tempat duduknya nya setelah mendengarkan perintah dari Dirga.
"Kamu Saya peringatkan sekali lagi, jangan mengatakan apapun kepada mereka. Jika Kamu tidak ingin hal buruk terjadi, Kamu paham?", Dirga mengucapkan nya dengan begitu Tegas.
Namun, tidak ada balasan dari Indah. Indah hanya berdiam diri, dengan tatapan wajahnya yang terlihat kosong.
"Indah! Kamu dengar tidak yang Saya katakan?!", bentak Dirga kepada Indah, yang membuat dirinya merasa terkejut mendengar hal tersebut.
"Aku dengar, Aku tidak akan mengatakan apapun. Aku tidak akan melanggar kata-kata Ku", ucap Indah dengan nada yang begitu datar, wajahnya juga kini menunduk ke arah lantai dengan seribu pertanyaan yang terlintas.
"Nah! Bagus Kamu jawab, dari tadi Saya tanya diam Saja. Memangnya Kamu ini bisu? Ya sudah ayo kita pergi, dan wajah Kamu jangan di tekuk seperti itu. Jalan yang tegak! Kamu mau mendapatkan simpati orang lain?" tanya Dirga dengan wajah yang penuh amarah.
"Tidak", Indah pun menuruti apa yang Dirga katakan.
Kemudian mereka meninggalkan tempat tersebut, dan dengan perlahan mereka melangkah kakinya yang kini menuju ke tempat kedua keluarga mereka berada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Fadyaa
Girl boss!
2023-08-13
0
Tiara
so asik
2023-08-13
0