Bab 12 : Makan Malam

Sebelum Dirga pulang, Indah seperti biasa menyiapkan makan malam untuk disantap Dirga saat pulang bekerja. Dilihatnya isi dapur dan kulkas, mencari beberapa bahan masakan yang tersedia di dapur untuk bahan masakan hari ini.

Namun, bahan masakan yang ingin Indah olah itu sudah habis. Indah merasa bingung, dikarenakan Indah ingin memasak makanan kesukaan Dirga yaitu Pasta Classic Salmon Mentai. Dirga sangat menyukai ikan salmon, tetapi bahan tersebutlah yang tidak ada di dapur saat ini.

Indah memutuskan untuk pergi ke swalayan terdekat untuk membeli beberapa bahan dan barang yang di perlukan. Mengeluarkan Mobilnya menuju ke swalayan tersebut, dengan penuh semangat memikirkan reaksi yang akan Dirga berikan ketika memakan makanan kesukaannya. Tidak lupa dirinya menutupi lebam di pipi kirinya, dengan syal yang terlilit di seluruh kepala nya.

Memasuki area swalayan Indah melihat, tidak terlalu banyak orang yang berlalu lalang di swalayan tersebut. Bahkan, swalayan yang Indah datangi termasuk sepi pengunjung. Hal tersebut yang akhirnya membuat Indah merasa lebih lega, karena dirinya tidak perlu berhati-hati dengan berlebih untuk menutupi mukanya di kebanyakan orang.

Indah menuju area fresh yang berisikan daging, ayam dan Ikan. Di carinya ikan salmon di sana, namun hal yang tidak diinginkan terjadi. Salmon tersebut sudah tidak tersedia di swalayan itu, membuat Indah merasa sedih. Akhirnya, Indah memutuskan mencari bahan tersebut di swalayan lain yang dekat dengan rumahnya. Tidak juga lupa, untuk Indah membayar beberapa bahan makanan yang sudah dirinya dapatkan ke kasir sebelum menuju ke tempat lain.

Sudah swalayan kedua Indah datangi, namun dirinya masih belum menemukan salah satu bahan makanan yang paling penting di menu tersebut. Indah juga pantang menyerahnya, masih dengan semangat Indah berusaha kembali mencari ikan salmon tersebut di swalayan lainnya.

Dilihatnya jam, yang kini sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Namun, Indah masih belum menemukan bahan makanan tersebut. Entah kenapa, ikan salmon kini sudah tidak tersedia lagi di beberapa swalayan saat Indah sangat membutuhkannya. Yang akhirnya, membuat Indah harus pergi mengunjungi swalayan yang jaraknya sangat jauh dari rumah nya. Membuat nya terburu-buru untuk mengendarai mobil tersebut, agar mempunyai waktu untuk memasak dirumah.

Itu, sudah swalayan kesepuluh yang Indah datangi hari Ini. Ketika baru memasuki area tersebut, dengan langkah yang penuh harapan Indah memohon agar bahan makanan tersebut tersedia di swalayan. Namun Indah di buat terkejut ketika melihat pengunjung yang ada di sana, karena pengunjung swalayan itu sangat banyak dan hampir membludak.

Dilihatnya meja kasir yang tiada hentinya melayani, antriannya sangat panjang. Namun, Indah tidak mau banyak mengambil pusing. Dengan ditutupnya dengan erat wajah tersebut, Indah berlari kecil menuju area Fresh yang akhirnya Indah dapat menemukan bahan makanan yang sedari tadi Indah cari.

Dengan cepat, Indah segera menuju kasir untuk membayar sebelum antrian menjadi lebih panjang. Sudah Sepuluh menit Indah mengantri, kini giliran dirinya. Perasaan Indah langsung bahagia, melihat salmon tersebut sudah ada di genggamannya untuk di bawa pulang. Dengan cepat Indah langsung pulang, mengingat jarak swalayan ke rumahnya terbilang sangat jauh.

Sesampainya di rumah, Indah langsung mengeksekusi bahan makanan yang kini sudah lengkap. Dengan perasaan semangat Indah saat memasak, membuatnya dengan cepat menyelesaikan masakan tersebut. Indah kemudian, langsung menuju kamarnya mandi untuk membersihkan diri dari bau masakan yang menempel pada tubuhnya.

Setelah semua sudah beres, Indah kini tinggal menunggu kepulangan Dirga kerumah. Indah menunggu Dirga di ruang keluarga, dengan penuh rasa bahagia. Namun, rasa tersebut kalah dengan rasa ngantuk yang kini menerjang Indah. Akhirnya, Indah tidak sengaja tertidur lelap saat menunggu Dirga pulang ke rumah.

...****************...

Indah langsung bangkit dari tidurnya, dan perlahan berjalan menuju sang Suami Dirga. Bertindak seperti biasanya, Indah selalu membawakan tas tenteng berwarna hitam milik Dirga untuk di bantu dibawakannya.

"Bagaimana perjalan pulang hari ini sudah tidak membuat Kamu khawatir? Lalu bagaimana pekerjaan nya? Lancar?" dengan menatap wajah Dirga penuh perhatian berjalan sejajar di samping Dirga, dengan wajah yang masih membiru akibat tamparan Dirga beberapa hari yang lalu di pipi kirinya.

"Brengsek! Banyak sekali pertanyaan Kamu yang tidak berguna itu! Saya baru saja pulang dan Kamu menanyakan hal yang tidak berguna! Menjauh saja kamu dari Saya!" mendorong keras tubuh Indah.

"Akghh!" hal itu sampai membuat Indah kehilangan keseimbangan tubuhnya dan terjatuh ke lantai dengan sangat keras. Untung saja Indah masih bisa menahan, tas tenteng milik Dirga yang berisikan laptop agar tidak terbentur keras.

"Alah! Jangan so lemah kamu! Baru Saya senggol seperti itu saja Kamu sudah akting berlebih! Mana tas kerja Saya Kamu jatuhkan lagi! Kalau rusak bagaimana?! Di dalamnya ada file penting Kamu tahu?!" menarik paksa tas tenteng tersebut dari genggaman Indah, sembari menendang tubuh Indah yang tergeletak di lantai.

Dirga langsung meninggalkan Indah sendirian dan langsung menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya. Indah hanya bisa terdiam, dengan siku tangan yang terasa sakit akibat dirinya terlalu banyak menahan beban yas milik Dirga tersebut.

Indah bangkit secara perlahan, namun anggota tubuhnya terasa sangat menyakitkan. Dicobanya berkali-kali dengan tetesan air mata yang keluar, akibat Indah menahan sakitnya dengan begitu keras.

Mencoba berdiri dengan memegang benda yang ada di sekitarnya, membuat Indah kini dapat berdiri. Walaupun kini Indah sudah berhasil, dirinya tidak merasakan kekuatan yang ada di kakinya. Kakinya bergetar hebat ketika harus menahan tubuh Indah untuk berdiri, Indah secara perlahan berjalan menuju sofa panjang di ruang keluarga tersebut.

Didudukinya sofa tersebut, dengan kaki yang terlihat kini menjadi lebam. Indah memijat secara perlahan kakinya, agar tidak terlalu terasa sakit dan cukup kuat untuk menahan beban tubuhnya.

Setelah merasa sudah baikan, Indah langsung menuju ke kamar Dirga. Untuk memberi tahu Dirga, bahwa dirinya sudah memasak makanan yang dirinya sukai. Diketuknya perlahan pintu tersebut oleh Indah, membuat penghuninya merespon.

"Ada apa? Masih punya nyali Kamu untuk mengetuk pintu kamar Saya!" jawab Dirga di dalam kamar tanpa membuka pintu tersebut untuk Indah.

"Maaf, tapi.. Aku sudah masak, dan segeralah untuk menuju meja makan untuk mengisi perut Kamu." dengan tubuh yang masih bergetar, karena kakinya masih lemah untuk berdiri.

"Tidak Saya tidak ingin makan, makan sendiri saja sana!" bentak Dirga dari dalam.

"T-tapi itu masakan favorit Kamu, Pasta Classic Salmon Mentai." kini wajahnya tertunduk, dengan perasaan sedih.

"Saya sudah katakan! Saya tidak mau makan! Pergi saja!" tiba-tiba pintu tersebut terbuka cepat, Dirga menatap Indah dengan wajah yang marah. Dirga juga membuat gestur tubuh yang menyuruh Indah, untuk segera meninggalkan kamar tidur miliknya.

"B-baiklah" dengan terbata-bata akibat terkejut, Indah mengatakan itu dengan spontan. Yang pada akhirnya, Indah harus pergi meninggalkan Dirga sendiri dengan perasaan sedih.

Perlahan Indah menuju ke meja makan tersebut, air juga sudah menggenang di pelupuk matanya. Indah menarik salah satu kursi untuk didudukinya. Membuka tutup saji yang berada di atas meja makan tersebut, membuat Indah mengeluarkan air matanya dengan begitu deras.

Indah memakan makanan tersebut dengan cepat, tidak perduli dirinya akan tersedak. Hanya hal itu yang membuat dirinya merasa puas. Pasta dengan porsi besar itu, dihabiskan Indah seorang diri sehingga membuat perutnya menjadi sakit. Rasa mual yang memenuhi tubuhnya, sehingga Indah kini harus berlari menuju wastafel. Dikeluarkannya lagi makanan itu, Indah muntah dengan hebat sehingga cairan tersebut berwarna merah karena bercampur dengan darah.

Terpopuler

Comments

Fitri

Fitri

kasian banget Indah 😭 Dirga lu bener" ya!

2023-07-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!