Bab 18 : Kepulangan

Langit sudah gelap, matahari kini tenggelam dan di gantikan oleh Bulan untuk menerangi. Terlihat pintu masuk kini tengah terbuka, Indah yang melihatnya dari dalam langsung berlangkah dengan cepat menuju pintu masuk.

Setiap langkahnya terasa ringan, dengan hati yang berdegup keras. Menanti seseorang, yang sudah dua hari Indah tunggu untuk kepulangannya. Perasaan nya kini menjadi nyata, dilihat persis didepan hadapannya kini terlihat ada Dirga yang sudah pulang dengan koper kecil di tenteng nya.

Perlahan Indah Indah mendekati Dirga, dengan mata yang penuh berbinar melihat wajah Dirga. Sudah tenang kini hatinya, ketika melihat Dirga sang suami telah kembali pulang ke rumah mereka. Tidak ada rasa takut di hati Indah ketika melihat kepulangan Dirga, seakan kejadian kejam itu hanya mimpi muruk yang terlintas hanya sebentar saja.

"Bagaimana? Apa ada yang bisa Aku bantu?" berusaha menanyakannya bantuan terlebih dahulu, Indah tidak ingin berbuat gegabah dalam segala perbuatannya.

"Tidak perlu." Ucap datar Dirga yang kini memasuki rumah, tanpa melirik wajah Indah sekali pun walaupun Indah berada tepat di hadapannya.

"Baiklah, silahkan istirahat" Indah langsung menyuruh Dirga untuk beristirahat, dengan Dirga yang perlahan menjauh meninggalkan dirinya menuju kamar tidur miliknya.

Indah tidak ingin banyak bertanya setelah kepulangan Dirga yang mendadak, dirinya tidak ingin merusak suasana hati milik Dirga terhadap dirinya. Indah sekarang sudah semaksimal mungkin, untuk tidak melakukan hal yang tidak disukai oleh Dirga.

Tanpa banyak bicara Indah langsung pergi menuju arah dapur, untuk menyiapkan makanan malam jikalau Dirga merasa lapar dirinya akan dapat langsung makan untuk mengisi perutnya.

Indah dengan semangat memasak makanan kesukaan Dirga, dengan sepenuh hati tanpa beban yang dirasakan di dirinya. Hingga semua makanan kesukaan Dirga telah jadi, Indah menata semua makan dengan rapih dan semenarik mungkin untuk di lihat agat Dirga tertarik untuk memakannya.

Walaupun Indah tidak tahu Dirga sudah makan malam ataupun belum, Indah tetap memasakkan makanan untuk Dirga. Indah juga tidak ingin memaksa Dirga untuk memakan masakan yang di buat dirinya, Indah tidak ingin hal tersebut membuat dirinya dibenci kembali oleh Dirga.

Namun, tidak Indah sangka. Dirga terlihat keluar dari kamar tidur nya dan menuju dirinya, yang tengah berada di ruang makan dengan meja makan yang penuh akan dengan masakannya. Indah yang melihat Dirga perlahan mendekat, hatinya kini sedikit kacau. Rasa senang, bahagia, dan terharu semuanya Indah rasakan, sampai dirinya tidak bisa mengekspresikan perasaan nya saat ini.

"Masak Apa?" pertanyaan pertama uang keluar dari mulut Dirga setelah kepulangannya ke pada Indah. Perlahan diri nya juga pergi untuk menduduki kursi, yang biasa dirinya tempati di ruang makan itu.

"Hari ini, Aku masak makanan Indonesia. Ada ayam rica-rica, sayur tumis kangkung, dan kentang seafood balado. Kamu mau makan malam?", dengan wajah yang tersenyum, sembari menjelaskan Indah mengangkat tudung saji yang menutupi lauk tersebut dengan baik.

"Iya." dengan jawaban singkat yang diberikan Dirga.

Indah dengan semangat malah langsung menyendoki nasi untuk Dirga makan makanan yang telah di buat, dan di berikan nya juga Dirga jus jeruk sebagai pendamping untuk makanannya. Setelah dirasa sudah selesai untuk dirinya lakukan, Indah dengan inisiatif secara perlahan meninggalkan Dirga di ruang makan sendirian. Indah tidak ingin kehadirannya di samping, akan mengganggu Dirga yang sedang menikmati makanannya.

"Tunggu." namun, Dirga menahan kepergian Indah dengan menggenggam lengan kanan milik Indah.

Indah merasa cukup terkejut, dirinya mematung tidak bisa menunjukkan reaksi apapun. Karena ini pertama kalinya, Dirga memegang tangannya kembali, setelah kecelakaan tersebut terjadi kepada dirinya.

"Duduk dulu, Kamu tidak sopan. Saya lagi makan di sini dan Kamu ingin meninggalkan Saya sendiri?" ucap dingin Dirga dengan melihat wajah Indah dan menatap nya dengan cukup lama.

"Baiklah, maafkan Aku.", Indah yang menyadari akan kesalahannya langsung meminta permohonan maaf pada Dirga, dirinya tidak ingin membuat masalah menjadi besar. Indah pun langsung menuruti permintaan Dirga, dan langsung duduk tepat dihadapan Dirga.

"Ada yang ingin Saya bicarakan dengan Kamu." Dirga yang berbicara sembari melahap makanan yang telah dibuat oleh Indah.

"Ada apa?" Indah merasa bingung dengan sikap Dirga, dirinya juga kembali dibuat bingung ketika Dirga mengatakan bahwa ia ingin membicarakan sesuatu kepada dirinya. Indah menatap nya dengan wajah yang penuh tanda tanya.

"Lusa Kita akan pergi ke Korea" jawab Dirga dengan singkat.

"Lusa?! Hanya kita berdua?" tanya terkejut Indah ketika mendengar hal tersebut, dirinya juga menjadi semangat serta senang yang memenuhi hatinya. Karena ini pertama kalinya Dirga, setelah menikah 4 tahun pernikahan mengajaknya pergi ke luar negeri.

"Tidak. Bersama keluarga besar Kamu. Jangan berharap tinggi Indah, Saya disini juga terpaksa untuk mengikuti acara keluarga Kamu yang tidak penting itu. Saya cuma ingin menyampaikan amanat dari Ayah Saya dan Papah Kamu." jawab Dirga dengan alisnya yang terlihat sedikit mengkerut, menandakan dirinya tengah kesal dan menahan amarahnya.

"Maaf, Aku tidak tahu itu. Sampai Aku menyalah artikan nya, kalau Kamu tidak nyaman Aku tidak perlu pergi tidak masalah. Nanti aku yang akan berbicara dengan Papah", hatinya terasa sedikit kecewa, namun rasa kecewanya tidak melebihi rasa bahagia yang memenuhi hatinya.

"Tidak. Jangan coba-coba untuk Kamu mengadu dan berbicara dengan Papah Kamu Itu! Dan jangan katakan apapun yang telah terjadi di antara Kita ke Papah Mu, kalau kamu tidak ingin sesuatu hal yang buruk terjadi di antara kita!"

"Dan kalau Saya sudah memberitahu kan Kamu seperti ini, berarti tandanya Kamu harus ikut. Kalaupun Kamu mendapatkan undangan seperti ini dan Saya tidak ingin Kamu ikut, Saya pasti tidak akan membicarakannya dengan Kamu. Jadi Kamu lusa harus pergi!" ucap ketus Dirga menatap tajam ke manik mata milik Indah.

"Baiklah, Aku tidak akan mengatakan apapun kepada Papah. Dan Aku juga akan ikut Kamu ke Korea lusa bersama Kamu." ucap Indah dengan wajah yng sedikit tertunduk.

"Bereskan semua perlengkapan Kamu dan Saya, besok setelah pulang kerja Saya ingin semuanya sudah selesai dan rapih. Jangan ada yang sampai ada barang yang penting kelewatan, Saya tidak ingin hal itu terjadi. Kamu paham?" ucap Dirga sembari beranjak dari tempat duduknya.

"Aku paham" ucap Indah.

Dirga telah menyelesaikan makan sekaligus pembicaraannya kepada Indah, Dirinya pun meninggalkan Indah sendiri di ruang makan dan pergi menuju ke kamar tidur miliknya.

Namun yang Indah rasakan kini rasa bahagia yang tengah memenuhi hati dan pikirannya, karena Dirga memberitahukan serta mengajak dirinya untuk pergi. Karena jika dirinya tidak diberitahukan apapun, itu malah yang akan membuatnya merasa sedih. Indah kini merasa dirinya telah dianggap kehadirannya, oleh Dirga sebagai seorang istri.

Terpopuler

Comments

Sendy 🌟

Sendy 🌟

jadi selama 2 Dirga di sebelah tidurnya?

2023-08-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!