Mereka sudah menapakkan kakinya di negeri Ginseng, Korea Selatan. Dirga dan Indah telah sampai pada pukul 3 sore dalam waktu Korea Selatan, mereka datang setelah menaiki pesawat terbang pribadi milik mereka. Suasa di Korea Selatan saat ini sedang memasuki musim gugur, hawa suhu nya sudah terasa sangat dingin bagi kebanyakan orang Indonesia yang hanya biasa merasakan musim panas dan musim hujan.
Dirga dan Indah sudah mengetahui hal tersebut akan terjadi, namun Indah tidak bisa memprediksi bahwa hawa suhu nya akan sedingin ini. Karena setelah 4 tahun lebih, Indah belum pernah lagi menempati dirinya di negara asing dan ini perjalan pertamanya dengan Dirga setelah pernikahan mereka.
Sehingga persiapan yang dibawa Indah di Korea Selatan ini tidak terlalu lengkap, dirinya tidak membawakan sarung tangan untuk dirinya dan Dirga. Hal hasil Dirga dan Indah setelah keluar dari tempat pendaratan, tangannya terasa hampir membeku.
"Apa di dalam koper Kamu tidak menyiapkan Sarung Tangan sama sekali?" tanya Dirga, dengan wajah yang cukup kesal dengan tangan yang mendorong 2 koper yang besar.
"Maaf, Aku tidak membawakan nya sama sekali. Aku tidak tahu bahwa sekarang akan sedingin ini, maafkan Aku." Indah mengatakan hal itu dengan wajah yang tertunduk, dirinya berjalan persis di belakang Dirga mengikuti tubuh Dirga yang terus berjalan.
"Bagaimana sih Kamu! Kan sudah Saya katakan, dan kemarin bahwa kalau Saya sudah pulang harus sudah rapih semua. Dan Saya tidak periksa lagi, karena Saya sudah mempercayakan hal sepele ini untuk Kamu. Tapi lagi-lagi Kamu memang tidak bisa di andalkan!" Dirga yang sedari tadi berjalan, tiba-tiba berhenti ketika mengatakan hal tersebut untuk Indah. Rawut wajah Dirga penuh dengan rasa kecewa dan marah, Indah bisa merasakan hal tersebut.
"Maaf, Aku tidak bermaksud membuat Kamu merasa kecewa. Maaf sekali lagi, Aku tidak bermaksud", wajah sedihnya terpampang jelas, Indah menatap wajah Dirga dengan penuh penyesalan.
"Yasudah! Saya sedang tidak ingin memperpanjang masalah ini sekarang. Dan Kamu berjalan lah di depan sana! Kamu mau tertinggal oleh Saya? Kalau dari tadi Kamu itu berjalan sambil melihat di tanah! Jalan di depan Saya tidak ingin Kamu merepotkan Saya nantinya jika tertinggal!" dengan sedikit bentakan, Indah menuruti perkataan Dirga.
"Baiklah." Secara perlahan Indah berjalan melewati Dirga, dan kini dirinya berjalan di depan seakan ia menjadi pemandu hari ini.
Setelah dirinya berada di luar bandara, terlihat di sana sudah ada mobil dengan supir pribadi yang menjemput mereka. Supir tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah pekerja, yang disewakan keluarga Indah untuk menjemput mereka di Bandara. Dirinya membantu membukakan pintu untuk Dirga dan Indah, kemudian supir tersebut mengangkat barang barang milik Dirga dan Indah untuk ditaruh di dalam bagasi mobil.
"Pak sebelum mengantarkan Kami ke penginapan, tolong antarkan Kami ke Lotte World Tower & Mall yang ada di Seoul terlebih dahulu. Karena ada beberapa barang yang perlu di beli" ucap Dirga, setelah supir tersebut telah duduk di kursi pengemudi.
"Baik Pak akan saya antar kan", ucap setuju supir pribadi, setelah mendengar perintah dari Dirga atasannya.
Indah yang mendengar hal tersebut sebenarnya cukup terkejut, di karenakan sikap Dirga yang ternyata sangat memperhatikan dirinya setelah kesalahan yang dibuat nya. Rasa senang dan bahagia meliputi wajah Indah, dirinya sampai tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia itu di wajahnya.
"Kamu tunggu di Sini saja bersama Ibu, Saya akan turun sendiri. Saya tidak akan lama, jadi Kamu Indah tidak perlu ikut tunggu di mobil saja" Setelah mereka sampai di Lotte World Tower & Mall, Dirga mengatakan hal tersebut kepada mereka berdua.
"Baiklah Aku akan di sini menunggu Kamu", ucap Indah yang merasa sedikit kecewa, karena Dirga tidak menginginkan dirinya untuk ikut bersama masuk kedalam mall.
Setelah itu Dirga kemudian beranjak dan keluar dari mobil, dengan tubuh yang terselimuti mantel yang tebal di tubuhnya dan kedua tangan yang disembunyikan di dalam mantelnya agar tetap hangat.
Setelah menunggu beberapa menit, Dirga terlihat dari kejauhan sudah tampak kembali menuju ke arah mobil mereka. Ditangannya terdapat beberapa tentengan tas belanja, melihat Dirga yang berjalan dengan cepat membuat Indah cukup khawatir jika Dirga keluar sendiri di cuaca yang sangat dingin ini.
Dibukakan nya pintu oleh supir pribadi tersebut untuk Dirga, dirinya kemudian menaiki mobil itu kembali dengan beberapa tas belanjaan yang ada di tangannya.
"Ini buat Kamu, jangan sampai ketinggalan." Dirga sembari memberikan sebuah tas belanjaan yang cukup kecil untuk Indah.
"Apa ini?" ucap Indah yang penuh tanda tanya, dilihatnya sekeliling tas belanjaan tersebut.
"Buka saja! Nanti juga Kamu tahu itu isinya apa", ucap dingin Dirga dengan tangan yang kini sibuk dengan telpon genggamnya.
Kemudian Indah langsung membuka pemberian dari Dirga itu, terlihat di sana ada sepasang sarung tangan berwana merah mudah yang sangat Indah. Indah sangat bahagia melihat pemberian Dirga, matanya kini berbinar menggenang air mata suka cita. Rasa bahagia yang tidak bisa di gambarkan, membuat Indah meneteskan air matanya.
"Terimakasih banyak ata pemberian nya", ucap Indah dengan tersenyum dan mata yang menatap tulus wajah milik Dirga.
"Iya." jawaban singkat dari Dirga yang cukup berarti bagi Indah.
Dirga dan Indah kini sudah berada di penginapan, penginapan bintang 5 dengan fasilitas terbaik. Indah turun dari mobil dengan tangan yang sudah hangat terlindungi dari hawa yang dingin, sarung tangan cantik pemberian Dirga.
Penginapan tersebut dikhususkan untuk mereka berdua oleh Pak Tirno ayah Indah, Dirga kemudian langsung menuju ke resepsionis di depan hadapannya. Indah menunggu Dirga di meja tunggu yang di sediakan, setelah perbincangan selesai Dirga kemudian menghampiri Indah.
"Ayo kita ke kamar." ajak Dirga, sembari barang-barangnya kini dibantu di bawakan oleh staf.
Indah dengan perasaan bahagia, mengikuti langkah Dirga yang berada di depannya. Mereka mulai memasuki kedalam lift dan menekan tombol 10, yang merupakan penginapan khusus untuk tamu VVIP.
"Ini kunci aksesnya." Sesampainya di lantai tersebut, Dirga memberikan sebuah kunci untuk membuka akses pintu penginapan.
Indah yang menerimanya dengan senang hati, ini pertama kalinya mereka tidur di kamar yang sama setelah sekian lama. Hari ini Indah dipenuhi oleh kebahagiaan yang tidak bisa dirinya ungkapkan, Indah kemudian langsung membuka pintu itu dengan kunci akses yang di pegang nya.
Indah sudah memasuki kamar tersebut, namun Dirga tidak mengikuti di belakangnya. Indah kemudian melihat kembali Dirga yang berada di lorong, dan betapa terkejutnya Indah ketika melihat bahwa Dirga juga memiliki kunci akses dan membuka pintu yang berbeda. Di saat itulah Indah yang melihat tersebut, seketika merasa kesedihan yang begitu besar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Tiara
akhirnya ada kebahagiaan juga😍
2023-08-11
0
Sendy 🌟
Lanjut lagi thor! Seru banget 😢
2023-08-11
0
Fitri
seketika di tampar oleh kenyataan 😭
2023-08-11
0