Setelah Shela berbincang-bincang dengan Kiara yang hanya 15 menit karena itu janjinya dengan atasannya dan Shela kembali bersama Kevin di salah satu ruangan yang mana mereka duduk di sofa dan seperti kelihatan sibuk. Dengan sama-sama fokus pada laptop masing-masing.
"Pak ini coba di lihat," ucap Shela mendekatkan laptopnya pada Kevin dan Kevin langsung melihat apa yang di tunjukkan Shela.
"Bagaimana pak menurut bapak Anggaran yang saya buat?" tanya Shela.
"Ini cukup bagus. Tapi kali ini kamu tidak boleh lengah. Belajar dari proyek yang di Singapura jangan sampai jatuh ketangan orang lain," ucap Kevin dengan suara dinginnya sembari memberikan peringatan.
"Iya pak. Maaf atas kelalain saya. Tapi apa bapak tidak mau masalah ini di perpanjang, masalah proyek itu ada kejurangan dan kita bisa mendapat balik dan Perusahaan yang bersangkutan bisa bertanggung jawab. Apa lagi saya dengar-dengar Perusahaan itu masih baru dan masih kecil," ucap Shela memberi saran.
"Tidak perlu. Jangan membuang waktu untuk hal yang tidak penting. Barusan kamu juga mengatakan. Perusahaan itu baru berkembang. Jadi biarkan saja di menyalip proyek kita dengan caranya yang mau itu murni atau tidak. Jadikan saja itu pelajar untuk lain kali kau harus lebih teliti dan hati-hati lagi dalam mengerjakan segalanya," ucap Kevin menjelaskan.
"Baik pak," sahut Shela.
"Hmmm, mengenai wanita yang kau temui tadi. Apa kau mengenalinya?" tanya Kevin.
"Maksud bapak Dokter wanita tadi?" tanya Shela baik.
"Iya," sahut Kevin.
"Oh iya pak. Saya kenal dengannya namanya Kiara. Kita dulu sama-sama mendapat beasiswa untuk sekolah di SMA Lexus di Singapura," jawab Shela apa adanya.
"Dia mengingat hal itu?" tanya Kevin.
Wajah Shela malah bingung mendengar pertanyaan Kevin.
"Maksud bapak apa ya saya tidak mengerti?" tanya Shela.
"Melihat dari cara interaksi kalian berdua. Kalian itu seperti sudah lama tidak bertemu. Makannya saya bertanya apa kalian saling mengingat," ucap Kevin.
"Ya kami saling mengingat satu sama lain. Namanya kami sahabat dekat. Jadi banyak yang kami bahas. Masalah sekolah dulu dan selesai sekolah. Dia itu lulusan terbaik dari Lexus. Bahkan dari SD sampai masuk universitas Paris semua beasiswa dari grup Lexus dan Kiara di Do dari universitas di Paris. Karena ulah Kiara sendiri yang ingin berhenti kuliah dan berhasil membuatnya langsung di Di dan Kiara berhenti kuliah sementara. Baru setelah itu Kiara masuk universitas Harvard dan sekarang jadi Dokter," jelas Shela yang apa adanya yang menceritakan sahabatnya dengan ketulusan.
"Jelas-jelas dia mengingat semuanya. Lalu kenapa sikapnya kepadaku seperti tidak mengenaliku. Aku sudah menduganya jelas- jelas selama ini kau hanya bersandiwara Kiara. Kau pura-pura lupa ingatan. Kau itu penuh sandiwara Kiara!" Batin Kevin dengan yang yakin dengan Kiara yang hanya bersandiwara.
"Memang ada apa ya pak Kevin?" tanya Shela.
"Tidak ada apa-apa," jawab Kevin yang padahal jelas ada sesuatu, "oh iya apa selama ini Dokter Kiara tinggal di daerah lain?" tanya Kevin basa-basi. Mendengar hal itu membuat Shela heran dengan pertanyaan Kevin yang lebih menjurus pada Kiara.
"Hmmm, maksud saya. Saya melihat kalian berdua tampak saling merindukan yang kelihatan tidak tinggal di satu kota. Jadi wajar jika saya bertanya," ucap Kevin yang mencari alasan agar tidak di curigai.
"Oh begitu pak Kevin. Iya Kiara mengatakan dia selama ini tinggal di Surabaya," jawab Shela.
"Alasannya?" tanya Kevin semakin tau.
"Saya tidak bertanya sampai sana pak," jawab Shela.
"Oh oke. Tidak perlu juga tau saya hanya bertanya saja. Kamu lanjutkan pekerjaan kamu," ucap Kevin.
"Baik pak," sahut Shela yang melanjutkan kembali pekerjaannya.
"Aku ingin tau tujuan kamu melakukan semua ini untuk apa Kiara?" batin Kevin yang tidak akan membiarkan Kiara terus berpura-pura di hadapannya.
*********
Kiara berjalan di koridor- koridor rumah sakit. Namun tiba-tiba Kiara di kagetkan dengan tangannya yang di tarik yang memasuki salah satu ruangan dan tubuhnya langsung di himpit Kedinding dengan kasar dan punggungnya cukup sakit menerimanya.
"Auh," keluh Kiara kesakitan dan melihat siapa yang melakukannya yang ternyata Kevin yang memegang kedua bahunya dengan mencengkramnya yang membuat Kiara kaget.
"Tuan Kevin! Apa yang tuan lakukan?" tanya Kiara yang panik dan pasti heran dengan Kevin.
"Diam!" bentak Kevin, "jangan bersandiwara di hadapan ku Kiara. Kau jangan berbohong lagi dengan sandiwara mu itu. Kau pikir aku bodoh," teriak Kevin dengan suara yang menekan yang membuat Kiara kebingungan.
"Apa maksud tuan?" tanya Kiara.
"Jangan memanggilku dengan sebutan itu?" teriak Kevin yang membuat Kiara takut sampai memejamkan matanya.
"Kau pikir aku tidak tau jika kau selama ini hanya pura-pura lupa ingatan. Kau ingin menipuku dengan cara murahanmu yang seperti itu. Katakan kepadaku apa maksudmu melakukan semua itu?" teriak Kevin.
"A-apa maksud tuan?" tanya Kiara dengan terbata-bata yang sangat takut dengan Kevin.
"Kau masih bersandiwara dengan pura-pura tidak mengenalku. Apa gunanya Kiara. Apa aku sangat brengsek sampai kau harus bersandiwara seperti ini. Perpisahan itu kesepakatan kita dan kau yang meminta itu," tegas Kevin dengan wajahnya yang memerah dengan penuh amarah yang tidak bisa mengendalikan dirinya.
Namun Kiara hanya semakin bingung dengan apa yang di katakan Kevin yang benar-benar membuatnya takut.
"Arrggg!!!!" Kevin berteriak dengan memukul tembok di samping Kiara dan lagi-lagi Kiara begitu terkejut dengan apa yang di lakukan Kevin kepadanya. Kiara bahkan seperti orang yang ketakutan.
"Apa gunanya Kiara. Apa gunanya kamu melakukan semua ini hah! untuk apa harus berpura-pura Kiara. Untuk apa?" teriak Kevin dan Kiara menutup telinganya dengan ke-dua tangannya yang tidak ingin mendengarkan Kevin yang membuat kepalanya sakit dengan bayangan bayangan yang tiba-tiba muncul di kepalanya yang tidak dapat di tebaknya.
"Cukup Kiara kau jangan bersandiwara di depanku. Kau tidak bisa membodohi ku Kiara?" teriak Kevin dengan suara yang menggelar.
Kiara yang semakin sakit pada kepalanya berjongk dengan memegang kepalanya yang sakitnya sangat luar biasa dan Kevin menghampirinya dan memegang kedua bahunya dengan mencengkramnya. Di lihatnya wanita itu yang keringat dingin dan sulit membedakan apa yang benar dan tidak benar.
"Lihat aku Kiara dan katakan semua tentang pura-pura mu. Lihat aku Kiara. Lihat aku!" teriak Kevin yang memaksa Kiara yang tidak bisa mengendalikan dirinya.
Tiba-tiba Saras memasuki ruangan itu dan melihat apa yang terjadi membuat Saras shock melihatnya.
"Kevin apa yang kau lakukan?" bentak Saras menghampiri Kevin dan mendorong Kevin menjauh dari Kiara dan Saras langsung melihat kondisi Kiara yang ketakutan dan kesakitan.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
NR..
kasian juga sih Kevin masih cinta ma Kiara
2023-07-11
0