Episode 20 Memaksanya/ menyakitinya.

Setelah Shela berbincang-bincang dengan Kiara yang hanya 15 menit karena itu janjinya dengan atasannya dan Shela kembali bersama Kevin di salah satu ruangan yang mana mereka duduk di sofa dan seperti kelihatan sibuk. Dengan sama-sama fokus pada laptop masing-masing.

"Pak ini coba di lihat," ucap Shela mendekatkan laptopnya pada Kevin dan Kevin langsung melihat apa yang di tunjukkan Shela.

"Bagaimana pak menurut bapak Anggaran yang saya buat?" tanya Shela.

"Ini cukup bagus. Tapi kali ini kamu tidak boleh lengah. Belajar dari proyek yang di Singapura jangan sampai jatuh ketangan orang lain," ucap Kevin dengan suara dinginnya sembari memberikan peringatan.

"Iya pak. Maaf atas kelalain saya. Tapi apa bapak tidak mau masalah ini di perpanjang, masalah proyek itu ada kejurangan dan kita bisa mendapat balik dan Perusahaan yang bersangkutan bisa bertanggung jawab. Apa lagi saya dengar-dengar Perusahaan itu masih baru dan masih kecil," ucap Shela memberi saran.

"Tidak perlu. Jangan membuang waktu untuk hal yang tidak penting. Barusan kamu juga mengatakan. Perusahaan itu baru berkembang. Jadi biarkan saja di menyalip proyek kita dengan caranya yang mau itu murni atau tidak. Jadikan saja itu pelajar untuk lain kali kau harus lebih teliti dan hati-hati lagi dalam mengerjakan segalanya," ucap Kevin menjelaskan.

"Baik pak," sahut Shela.

"Hmmm, mengenai wanita yang kau temui tadi. Apa kau mengenalinya?" tanya Kevin.

"Maksud bapak Dokter wanita tadi?" tanya Shela baik.

"Iya," sahut Kevin.

"Oh iya pak. Saya kenal dengannya namanya Kiara. Kita dulu sama-sama mendapat beasiswa untuk sekolah di SMA Lexus di Singapura," jawab Shela apa adanya.

"Dia mengingat hal itu?" tanya Kevin.

Wajah Shela malah bingung mendengar pertanyaan Kevin.

"Maksud bapak apa ya saya tidak mengerti?" tanya Shela.

"Melihat dari cara interaksi kalian berdua. Kalian itu seperti sudah lama tidak bertemu. Makannya saya bertanya apa kalian saling mengingat," ucap Kevin.

"Ya kami saling mengingat satu sama lain. Namanya kami sahabat dekat. Jadi banyak yang kami bahas. Masalah sekolah dulu dan selesai sekolah. Dia itu lulusan terbaik dari Lexus. Bahkan dari SD sampai masuk universitas Paris semua beasiswa dari grup Lexus dan Kiara di Do dari universitas di Paris. Karena ulah Kiara sendiri yang ingin berhenti kuliah dan berhasil membuatnya langsung di Di dan Kiara berhenti kuliah sementara. Baru setelah itu Kiara masuk universitas Harvard dan sekarang jadi Dokter," jelas Shela yang apa adanya yang menceritakan sahabatnya dengan ketulusan.

"Jelas-jelas dia mengingat semuanya. Lalu kenapa sikapnya kepadaku seperti tidak mengenaliku. Aku sudah menduganya jelas- jelas selama ini kau hanya bersandiwara Kiara. Kau pura-pura lupa ingatan. Kau itu penuh sandiwara Kiara!" Batin Kevin dengan yang yakin dengan Kiara yang hanya bersandiwara.

"Memang ada apa ya pak Kevin?" tanya Shela.

"Tidak ada apa-apa," jawab Kevin yang padahal jelas ada sesuatu, "oh iya apa selama ini Dokter Kiara tinggal di daerah lain?" tanya Kevin basa-basi. Mendengar hal itu membuat Shela heran dengan pertanyaan Kevin yang lebih menjurus pada Kiara.

"Hmmm, maksud saya. Saya melihat kalian berdua tampak saling merindukan yang kelihatan tidak tinggal di satu kota. Jadi wajar jika saya bertanya," ucap Kevin yang mencari alasan agar tidak di curigai.

"Oh begitu pak Kevin. Iya Kiara mengatakan dia selama ini tinggal di Surabaya," jawab Shela.

"Alasannya?" tanya Kevin semakin tau.

"Saya tidak bertanya sampai sana pak," jawab Shela.

"Oh oke. Tidak perlu juga tau saya hanya bertanya saja. Kamu lanjutkan pekerjaan kamu," ucap Kevin.

"Baik pak," sahut Shela yang melanjutkan kembali pekerjaannya.

"Aku ingin tau tujuan kamu melakukan semua ini untuk apa Kiara?" batin Kevin yang tidak akan membiarkan Kiara terus berpura-pura di hadapannya.

*********

Kiara berjalan di koridor- koridor rumah sakit. Namun tiba-tiba Kiara di kagetkan dengan tangannya yang di tarik yang memasuki salah satu ruangan dan tubuhnya langsung di himpit Kedinding dengan kasar dan punggungnya cukup sakit menerimanya.

"Auh," keluh Kiara kesakitan dan melihat siapa yang melakukannya yang ternyata Kevin yang memegang kedua bahunya dengan mencengkramnya yang membuat Kiara kaget.

"Tuan Kevin! Apa yang tuan lakukan?" tanya Kiara yang panik dan pasti heran dengan Kevin.

"Diam!" bentak Kevin, "jangan bersandiwara di hadapan ku Kiara. Kau jangan berbohong lagi dengan sandiwara mu itu. Kau pikir aku bodoh," teriak Kevin dengan suara yang menekan yang membuat Kiara kebingungan.

"Apa maksud tuan?" tanya Kiara.

"Jangan memanggilku dengan sebutan itu?" teriak Kevin yang membuat Kiara takut sampai memejamkan matanya.

"Kau pikir aku tidak tau jika kau selama ini hanya pura-pura lupa ingatan. Kau ingin menipuku dengan cara murahanmu yang seperti itu. Katakan kepadaku apa maksudmu melakukan semua itu?" teriak Kevin.

"A-apa maksud tuan?" tanya Kiara dengan terbata-bata yang sangat takut dengan Kevin.

"Kau masih bersandiwara dengan pura-pura tidak mengenalku. Apa gunanya Kiara. Apa aku sangat brengsek sampai kau harus bersandiwara seperti ini. Perpisahan itu kesepakatan kita dan kau yang meminta itu," tegas Kevin dengan wajahnya yang memerah dengan penuh amarah yang tidak bisa mengendalikan dirinya.

Namun Kiara hanya semakin bingung dengan apa yang di katakan Kevin yang benar-benar membuatnya takut.

"Arrggg!!!!" Kevin berteriak dengan memukul tembok di samping Kiara dan lagi-lagi Kiara begitu terkejut dengan apa yang di lakukan Kevin kepadanya. Kiara bahkan seperti orang yang ketakutan.

"Apa gunanya Kiara. Apa gunanya kamu melakukan semua ini hah! untuk apa harus berpura-pura Kiara. Untuk apa?" teriak Kevin dan Kiara menutup telinganya dengan ke-dua tangannya yang tidak ingin mendengarkan Kevin yang membuat kepalanya sakit dengan bayangan bayangan yang tiba-tiba muncul di kepalanya yang tidak dapat di tebaknya.

"Cukup Kiara kau jangan bersandiwara di depanku. Kau tidak bisa membodohi ku Kiara?" teriak Kevin dengan suara yang menggelar.

Kiara yang semakin sakit pada kepalanya berjongk dengan memegang kepalanya yang sakitnya sangat luar biasa dan Kevin menghampirinya dan memegang kedua bahunya dengan mencengkramnya. Di lihatnya wanita itu yang keringat dingin dan sulit membedakan apa yang benar dan tidak benar.

"Lihat aku Kiara dan katakan semua tentang pura-pura mu. Lihat aku Kiara. Lihat aku!" teriak Kevin yang memaksa Kiara yang tidak bisa mengendalikan dirinya.

Tiba-tiba Saras memasuki ruangan itu dan melihat apa yang terjadi membuat Saras shock melihatnya.

"Kevin apa yang kau lakukan?" bentak Saras menghampiri Kevin dan mendorong Kevin menjauh dari Kiara dan Saras langsung melihat kondisi Kiara yang ketakutan dan kesakitan.

Bersambung

Terpopuler

Comments

NR..

NR..

kasian juga sih Kevin masih cinta ma Kiara

2023-07-11

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Surabaya
2 Episode 2 Makan malam
3 Episode 3 Keberangkatan.
4 Episode 4 Melihatnya pertama kali.
5 Episode 5
6 Episode 6 pertemuan Kiara dengan Saras.
7 Episode 7
8 Episode 8 Pertemuan ke-2 kali.
9 Episode 9 Pertemuan yang canggung.
10 Episode 10
11 Episode 11 Ke anehan yang di lakukan Kevin.
12 Episode 12 Bingung.
13 Episode 13 Ada sesuatu
14 Episode 14 Tidak bisa mengendalikan dirinya.
15 Episode 14 Tau
16 Episode 16 Saras Vs Mitra Winata.
17 Episode 17 Bertemu.
18 Episode 18 Penegasan Saras.
19 Episode 19
20 Episode 20 Memaksanya/ menyakitinya.
21 Episode 21 Peringatan Saras.
22 Episode 22 Ingin menemuinya.
23 Episode Minta maaf
24 Episode 24 Penegasan Kevin
25 Bab 25 Perlawanan Kevin
26 Episode 26 Kevin dan Kiara.
27 Episode 27 Memilihnya.
28 Bab 28 Mencari ketenganan bersamanya.
29 Episode 29 Cemas.
30 Episode 30 Kevin dan Kiara.
31 Episode 31 Tingkah aneh.
32 Episode 32 Apa yang terjadi.
33 Episode 33 Pertanyaan itu
34 Episode 34 Pelukan.
35 Episode 35
36 Episode 36 Perjalanan.
37 Episode 37
38 Episode 38 Ada apa?
39 Episode 39 Insiden.
40 Episode 40 Hari yang bergetar.
41 Episode 41
42 Episode 42 Terjebak.
43 Episode 43
44 Episode 44 Mendengarnya.
45 Episode 45 Di sisinya.
46 Episode 44 Kecelakaan itu
47 Bab 44 Kiara melawan.
48 Episode 48 Di balik kecelakaan Kiara.
49 Episode 49
50 Episode 50 Hati yang bingung
51 Episode 51 Tanya
52 Episode 52
53 Episode 53 Penemuan.
54 Episode 54 Pergi.
55 Episode 55 Bayangan
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 59 Tiba-tiba?
59 Episode 60
60 Episode 61 khawatir
61 Episode 62 Perasaan yang terungkap.
62 Episode 62 Romantis.
63 Episode 63 romantis
64 Episode 64 Membantah.
65 Episode 65 Mengancam.
66 Episode 66 Curiga.
67 Episode 67 Penitipan membuat bingung
68 Episode 68 Janji
69 Episode 69 Kata-kata pedas dari Mitra Winata.
70 Episode 70 Monica tau.
71 Episode 71 Menemukan
72 Episode 72 Paris.
73 Episode 73 Paris
74 Episode 174 Akhirnya mengingat semuanya.
75 Episode 75 Pertemuan.
76 Episode 76
77 Episode 77 Waktu bersama.
78 Episode 78 Melawan.
79 Episode 79 Kiara punya pegangan.
80 Episode 80 Kevin membawanya.
81 Episode 81 Lebih dari kata kejam ternyata.
82 Episode 82 Kaget.
83 Episode 83 Mengurungnya.
84 Draft
85 Episode 85 Menceritakan semuanya.
86 Episode 86 Membebaskan.
87 Episode 87 Menantang.
88 Episode 88 Kevin dan Rangga.
89 Elias 89 Melamarnya.
90 Episode 90 ?
91 Episode 91
92 Episode 92 Minta restu.
93 Episode 93 Monica menjadi korban.
94 Episode 94 Rencana menikah.
95 Episode 91 Pernikahan.
96 Episode 97 Sah
97 Bab 97 Haru.
98 Bab 98 ucapan Saras benar.
99 Episode 99 Berita mengejutkan.
100 Episode 100 Ternyata Dia yang melakukannya.
101 Episode 101 membawa istrinya
102 Episode 102 Hal mengejutkan
103 Bab 103 Konferensi pers
104 Bab 104
105 Bab 105 terbakar.
106 Bab 106 Insiden yang buruk.
107 Episode 107 Rangga dalam bahaya.
108 Bab 108 Tindakan Kevin
109 Bab 109 Detik-detik terakhir.
110 Bab 110 Detik-detik terakhir
111 Episode 111 Detik -detik 100 hari
112 Bab 112 Detik-detik terakhir.
113 Bab 113 Detik-detik terakhir.
114 Bab 114 Detik-detik terakhir.
115 Bab 115 Detik-detik terakhir
116 Bab 116 Detik-detik Terakhir.
117 Bab 115 Tammat.
118 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Episode 1 Surabaya
2
Episode 2 Makan malam
3
Episode 3 Keberangkatan.
4
Episode 4 Melihatnya pertama kali.
5
Episode 5
6
Episode 6 pertemuan Kiara dengan Saras.
7
Episode 7
8
Episode 8 Pertemuan ke-2 kali.
9
Episode 9 Pertemuan yang canggung.
10
Episode 10
11
Episode 11 Ke anehan yang di lakukan Kevin.
12
Episode 12 Bingung.
13
Episode 13 Ada sesuatu
14
Episode 14 Tidak bisa mengendalikan dirinya.
15
Episode 14 Tau
16
Episode 16 Saras Vs Mitra Winata.
17
Episode 17 Bertemu.
18
Episode 18 Penegasan Saras.
19
Episode 19
20
Episode 20 Memaksanya/ menyakitinya.
21
Episode 21 Peringatan Saras.
22
Episode 22 Ingin menemuinya.
23
Episode Minta maaf
24
Episode 24 Penegasan Kevin
25
Bab 25 Perlawanan Kevin
26
Episode 26 Kevin dan Kiara.
27
Episode 27 Memilihnya.
28
Bab 28 Mencari ketenganan bersamanya.
29
Episode 29 Cemas.
30
Episode 30 Kevin dan Kiara.
31
Episode 31 Tingkah aneh.
32
Episode 32 Apa yang terjadi.
33
Episode 33 Pertanyaan itu
34
Episode 34 Pelukan.
35
Episode 35
36
Episode 36 Perjalanan.
37
Episode 37
38
Episode 38 Ada apa?
39
Episode 39 Insiden.
40
Episode 40 Hari yang bergetar.
41
Episode 41
42
Episode 42 Terjebak.
43
Episode 43
44
Episode 44 Mendengarnya.
45
Episode 45 Di sisinya.
46
Episode 44 Kecelakaan itu
47
Bab 44 Kiara melawan.
48
Episode 48 Di balik kecelakaan Kiara.
49
Episode 49
50
Episode 50 Hati yang bingung
51
Episode 51 Tanya
52
Episode 52
53
Episode 53 Penemuan.
54
Episode 54 Pergi.
55
Episode 55 Bayangan
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 59 Tiba-tiba?
59
Episode 60
60
Episode 61 khawatir
61
Episode 62 Perasaan yang terungkap.
62
Episode 62 Romantis.
63
Episode 63 romantis
64
Episode 64 Membantah.
65
Episode 65 Mengancam.
66
Episode 66 Curiga.
67
Episode 67 Penitipan membuat bingung
68
Episode 68 Janji
69
Episode 69 Kata-kata pedas dari Mitra Winata.
70
Episode 70 Monica tau.
71
Episode 71 Menemukan
72
Episode 72 Paris.
73
Episode 73 Paris
74
Episode 174 Akhirnya mengingat semuanya.
75
Episode 75 Pertemuan.
76
Episode 76
77
Episode 77 Waktu bersama.
78
Episode 78 Melawan.
79
Episode 79 Kiara punya pegangan.
80
Episode 80 Kevin membawanya.
81
Episode 81 Lebih dari kata kejam ternyata.
82
Episode 82 Kaget.
83
Episode 83 Mengurungnya.
84
Draft
85
Episode 85 Menceritakan semuanya.
86
Episode 86 Membebaskan.
87
Episode 87 Menantang.
88
Episode 88 Kevin dan Rangga.
89
Elias 89 Melamarnya.
90
Episode 90 ?
91
Episode 91
92
Episode 92 Minta restu.
93
Episode 93 Monica menjadi korban.
94
Episode 94 Rencana menikah.
95
Episode 91 Pernikahan.
96
Episode 97 Sah
97
Bab 97 Haru.
98
Bab 98 ucapan Saras benar.
99
Episode 99 Berita mengejutkan.
100
Episode 100 Ternyata Dia yang melakukannya.
101
Episode 101 membawa istrinya
102
Episode 102 Hal mengejutkan
103
Bab 103 Konferensi pers
104
Bab 104
105
Bab 105 terbakar.
106
Bab 106 Insiden yang buruk.
107
Episode 107 Rangga dalam bahaya.
108
Bab 108 Tindakan Kevin
109
Bab 109 Detik-detik terakhir.
110
Bab 110 Detik-detik terakhir
111
Episode 111 Detik -detik 100 hari
112
Bab 112 Detik-detik terakhir.
113
Bab 113 Detik-detik terakhir.
114
Bab 114 Detik-detik terakhir.
115
Bab 115 Detik-detik terakhir
116
Bab 116 Detik-detik Terakhir.
117
Bab 115 Tammat.
118
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!