Episode 14 Tau

"Tuan apa yang tuan lakukan? Lepaskan!" berontak Kiara yang pasti memberontak karena bingung dengan sikap Kevin yang tiba-tiba memeluknya.

"Jangan bersandiwara Kiara. Kau tidak bisa menipuku," ucap Kevin dengan suara beratnya yang membuat Kiara semakin bingung dengan dahinya yang mengkerut.

"Apa maksud tuan? saya tidak mengerti tuan? tanya Kiara yang berusaha dengan kuat melepasmu pelukan itu dengan mendorong dada Kevin.

"Tuan saya mohon lepaskan saya," ucap Kiara menegaskan.

"Jangan memanggilku dengan panggilan seperti itu. Aku sudah mengatakan jangan bersandiwara!" sentak Kevin dengan suara menggelegar yang membuat Kiara kaget.

Pria yang memeluknya itu sepengetahuannya sangat dingin dan jarang bicara sangat terhitung kalimat yang di ucapkannya. Namun kali ini bahkan Kevin membentuk yang membuat Kiara benar-benar kaget. Dan Kiara mengeluarkan semua tenaganya untuk mendorong Kevin. Yang akhirnya lepas dari pelukan Kevin dan terjadi jarak di antara ke-2nya dengan ke-2nya yang sama-sama bernapas tidak teratur yang saling naik turun.

"Saya ini Dokter pribadi tuan. Ada batasan antara Dokter dan juga Pasien dan jujur apa yang tuan lakukan tadi sangat lancang. Saya tidak paham dengan apa yang tuan maksud bersandiwara dan lain-lain sebagainya. Bagi saya tuan itu sangat keterlaluan," ucap Kiara yang mengumpat penuh dengan kekesalan dan benar-benar Marat dengan tindakan Kevin.

Kiara tidak banyak bicara lagi dan langsung pergi karena semakin tidak mengerti dengan Kevin. Sementara Kevin juga tidak bicara apa-apa lagi. Dia benar-benar tidak bisa mengendalikan dirinya sampai dia sangat berani memeluk Kiara.

"Argggghhh!" Kevin mengusap wajahnya kasar dengan ke-2 tangannya dengan napasnya yang masih naik turun.

"Kenapa aku jadi seperti ini. Dia adalah Kiara. Lalu apa yang terjadi. Apa dia bersandiwara atau memang dia tidak tau apa-apa. Apa yang terjadi sebenarnya," ucap Kevin dengan suara beratnya yang tidak bisa mengontrol dirinya yang benar- begitu lelah dengan semua keadaan yang di alaminya.

***********

Kiara masuk kedalam kamarnya dengan menutup pintu kamar dan bersandar di pintu kamar dengan napasnya yang naik turun dan seperti orang-orang yang di kejar-kejar yang membuat Kiara tidak bisa mengatur napasnya.

Kiara juga mendadak aneh dengan beberapa kali memejamkan matanya dan langsung terduduk dan memeluk tubuhnya dengan suara napas yang terlihat kembang-kempis dan air matanya langsung tiba-tiba menetes yang memeluk tubuhnya begitu erat dengan matanya yang terpejam dan Kiara juga memegang kepalanya yang tiba-tiba begitu sakit yang sangat tidak di pahami nya dengan apa yang terjadi padanya.

Sementara Kevin ternyata mengikuti Kiara sampai pulang kerumahnya. Di mana Kevin yang berada di dalam mobil yang berhenti di depan rumah Kevin dan Kevin yang ada di dalam mobil. Hanya diam saja tanpa melakukan apa-apa.

"Apa yang terjadi padamu Kiara. Apa kau memang sedang bersandiwara. Aku tidak bisa membedakan mana kamu yang sesungguhnya Kiara. Aku benar-benar bingung Kiara. Apa kamu wanita yang aku kenal atau tidak," batin Kevin dengan terus melihat ke arah pintu ruko Kiara.

************

Pagi hari kembali tiba. Kiara, Rangga dan Rachel sedang sarapan seperti biasanya sebelum mereka melakukan aktivitas masing-masing.

"Kiara kamu kenapa tadi malam pulang lari-larian dan makanan yang kamu beli malah kamu tinggalkan begitu saja?" tanya Rachel yang ternyata tadi malam Rachel melihat Kiara. Namun Rachel tidak menegurnya.

"Oh itu tidak apa-apa kak," jawab Kiara bohong padahal jelas ada sesuatu makanya dia seperti itu.

"Di kirain ada apaan," sahut Rachel yang kembali melanjutkan sarapannya.

"Hmmm, kak Rangga punya pacar?" tanya Kiara tiba-tiba. Kiara juga mengingat kejadian sebelumnya yang melihat Rangga mesra dengan wanita yang pernah di temuinya.

"Kamu ini benar-benar kepo Kiara. Semalam juga kamu tanya seperti itu," sahut Rachel.

"Ya memang kepo sedikit. Kak Rangga kan sudah sangat tua. Jadi Kiara juga pengen tau pacar kak Rangga," sahut Kiara.

"Kiara nanti kalau sudah waktunya pasti kamu akan tau," sahut Rangga yang tidak menjawab apa-apa yang membuat Kiara tidak mendapat jawaban apa-apa.

"Kalau begitu Kiara akan menunggunya," sahut Kiara tersenyum.

"Pasti," sahut Rangga.

"Siapa sebenarnya wanita itu. Kenapa dia sangat dekat dengan tuan Kevin dan juga dengan kak Rangga dan apa yang terjadi tadi malam," batin Kiara yang adanya semakin penuh dengan pemikiran yang semakin tidak tenang.

**********

Mitra Winata sedang duduk di meja kerjanya yang ada di rumahnya. Dengan wajahnya yang selalu serius.

Toko-tok-tok-tok.

"Masuk!" sahut Mitra Winata dari dalam dan pintu langsung terbuka yang salah satu bodyguard yang memasuki ruangan itu.

"Ini tuan," pria itu memberikan tablet kepada Mitra Winata. Mitra Winata langsung membukanya dengan dia bersandar.

Hal yang di lihat Mitra Winata adalah di mana Kevin dan Kiara berpelukan dan itu baru terjadi. Ternyata pertemuan Kiara dan Mitra Winata membuat Mitra Winata langsung menyelidiki Kiara dengan anak buah Mitra Winata yang membuntuti Kiara dan hasil pertamanya adalah seperti.

"Kurang ajar. Jadi mereka masih berhubungan," umpat Mitra Winata yang mengepal tangannya.

"Sejak kapan semua ini. Apa mereka berhubungan sudah lama?" tanya Mitra Winata

"Menurut informasi yang saya dapatkan. Hal ini baru bermula tuan. Ketika Nona Kiara kembali ke Jakarta dan menjadi Dokter di rumah sakit Lexus," sahut bodyguard tersebut membuat Mitra Winata melihat dengan serius dengan alisnya yang terangkat.

"Apa yang kau katakan. Dia Dokter di rumah sakit Lexus?" tanya Mitra Winata memastikan.

"Benar tuan. Nona Kiara dari rumah sakit Surabaya di pindahkan ke rumah sakit Lexus!" jelas bodyguard tersebut.

"Ini sangat tidak masuk akal," lirih Mitra Winata yang kelihatan tidak terima.

Adanya Kiara di rumah sakit Lexus bukan suatu alasan. Tetapi Kiara adalah Dokter di sana dan itu artinya menurut pikiran Mitra Winata Kiara dan Kevin pasti sering bertemu dan bahkan berhubungan.

"Wanita itu bukannya dulu mengatakan membenci Lexus dan dia sekarang menjadi Dokter di rumah sakit dan aku tidak tau sama sekali," gumam Mitra Winata dengan wajah kagetnya.

"Dan Nona Kiara adalah Dokter pribadi tuan Kevin," lanjut pria itu yang mengejutkan Mitra Winata.

"Apa katamu!' pekik Mitra Winata

"Iya tuan Nona Kiara menjadi Dokter pribadi tuan Kevin," jelas bodyguard

"Bagaimana mungkin bisa terjadi?" tanya Mitra Winata.

"Menjadi Dokter pribadi tuan Kevin pasti ada izin dari di direktur rumah sakit," sahut bodyguard tersebut.

"Saras. Jadi Saras yang melakukannya. Apa mereka sedang bekerja sama," lirih Mitra Winata yang sudah menduga jika itu adalah pekerjaan menantunya tersebut.

"Wau apa yang di rencanakan gadis itu berani sekali dia menjadi Dokter di rumah sakit dan juga menjadi Dokter Kevin. Aku tidak bisa anggap remeh dengan gadi itu," ucap Mitra Winata yang tidak menyangkal.

"Aku memintamu untuk terus mengawasi wanita ini dan kau ku beri peringatan kepada Kevin dengan hal ini yang artinya ini baru awal. jika dia tidak mendengarkan mu. Maka aku yang akan memberinya peringatan," tegas Mitra Winata.

"Baik tuan," sahut bodyguard tersebut dengan menganggukan kepalanya dan langsung pergi meninggalkan ruangan itu setelah berpamitan pada majikannya tersebut.

Bersambung

Terpopuler

Comments

amilia amel

amilia amel

mitra winata ini bapak kandung rasa bapak tiri... ato memann dia bapak tirinya kevin🤔🤔

2023-07-10

2

NR..

NR..

jahat banget bapakmu Kevin
malang sekali nasibmu😭😭😭

2023-07-10

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Surabaya
2 Episode 2 Makan malam
3 Episode 3 Keberangkatan.
4 Episode 4 Melihatnya pertama kali.
5 Episode 5
6 Episode 6 pertemuan Kiara dengan Saras.
7 Episode 7
8 Episode 8 Pertemuan ke-2 kali.
9 Episode 9 Pertemuan yang canggung.
10 Episode 10
11 Episode 11 Ke anehan yang di lakukan Kevin.
12 Episode 12 Bingung.
13 Episode 13 Ada sesuatu
14 Episode 14 Tidak bisa mengendalikan dirinya.
15 Episode 14 Tau
16 Episode 16 Saras Vs Mitra Winata.
17 Episode 17 Bertemu.
18 Episode 18 Penegasan Saras.
19 Episode 19
20 Episode 20 Memaksanya/ menyakitinya.
21 Episode 21 Peringatan Saras.
22 Episode 22 Ingin menemuinya.
23 Episode Minta maaf
24 Episode 24 Penegasan Kevin
25 Bab 25 Perlawanan Kevin
26 Episode 26 Kevin dan Kiara.
27 Episode 27 Memilihnya.
28 Bab 28 Mencari ketenganan bersamanya.
29 Episode 29 Cemas.
30 Episode 30 Kevin dan Kiara.
31 Episode 31 Tingkah aneh.
32 Episode 32 Apa yang terjadi.
33 Episode 33 Pertanyaan itu
34 Episode 34 Pelukan.
35 Episode 35
36 Episode 36 Perjalanan.
37 Episode 37
38 Episode 38 Ada apa?
39 Episode 39 Insiden.
40 Episode 40 Hari yang bergetar.
41 Episode 41
42 Episode 42 Terjebak.
43 Episode 43
44 Episode 44 Mendengarnya.
45 Episode 45 Di sisinya.
46 Episode 44 Kecelakaan itu
47 Bab 44 Kiara melawan.
48 Episode 48 Di balik kecelakaan Kiara.
49 Episode 49
50 Episode 50 Hati yang bingung
51 Episode 51 Tanya
52 Episode 52
53 Episode 53 Penemuan.
54 Episode 54 Pergi.
55 Episode 55 Bayangan
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 59 Tiba-tiba?
59 Episode 60
60 Episode 61 khawatir
61 Episode 62 Perasaan yang terungkap.
62 Episode 62 Romantis.
63 Episode 63 romantis
64 Episode 64 Membantah.
65 Episode 65 Mengancam.
66 Episode 66 Curiga.
67 Episode 67 Penitipan membuat bingung
68 Episode 68 Janji
69 Episode 69 Kata-kata pedas dari Mitra Winata.
70 Episode 70 Monica tau.
71 Episode 71 Menemukan
72 Episode 72 Paris.
73 Episode 73 Paris
74 Episode 174 Akhirnya mengingat semuanya.
75 Episode 75 Pertemuan.
76 Episode 76
77 Episode 77 Waktu bersama.
78 Episode 78 Melawan.
79 Episode 79 Kiara punya pegangan.
80 Episode 80 Kevin membawanya.
81 Episode 81 Lebih dari kata kejam ternyata.
82 Episode 82 Kaget.
83 Episode 83 Mengurungnya.
84 Draft
85 Episode 85 Menceritakan semuanya.
86 Episode 86 Membebaskan.
87 Episode 87 Menantang.
88 Episode 88 Kevin dan Rangga.
89 Elias 89 Melamarnya.
90 Episode 90 ?
91 Episode 91
92 Episode 92 Minta restu.
93 Episode 93 Monica menjadi korban.
94 Episode 94 Rencana menikah.
95 Episode 91 Pernikahan.
96 Episode 97 Sah
97 Bab 97 Haru.
98 Bab 98 ucapan Saras benar.
99 Episode 99 Berita mengejutkan.
100 Episode 100 Ternyata Dia yang melakukannya.
101 Episode 101 membawa istrinya
102 Episode 102 Hal mengejutkan
103 Bab 103 Konferensi pers
104 Bab 104
105 Bab 105 terbakar.
106 Bab 106 Insiden yang buruk.
107 Episode 107 Rangga dalam bahaya.
108 Bab 108 Tindakan Kevin
109 Bab 109 Detik-detik terakhir.
110 Bab 110 Detik-detik terakhir
111 Episode 111 Detik -detik 100 hari
112 Bab 112 Detik-detik terakhir.
113 Bab 113 Detik-detik terakhir.
114 Bab 114 Detik-detik terakhir.
115 Bab 115 Detik-detik terakhir
116 Bab 116 Detik-detik Terakhir.
117 Bab 115 Tammat.
118 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Episode 1 Surabaya
2
Episode 2 Makan malam
3
Episode 3 Keberangkatan.
4
Episode 4 Melihatnya pertama kali.
5
Episode 5
6
Episode 6 pertemuan Kiara dengan Saras.
7
Episode 7
8
Episode 8 Pertemuan ke-2 kali.
9
Episode 9 Pertemuan yang canggung.
10
Episode 10
11
Episode 11 Ke anehan yang di lakukan Kevin.
12
Episode 12 Bingung.
13
Episode 13 Ada sesuatu
14
Episode 14 Tidak bisa mengendalikan dirinya.
15
Episode 14 Tau
16
Episode 16 Saras Vs Mitra Winata.
17
Episode 17 Bertemu.
18
Episode 18 Penegasan Saras.
19
Episode 19
20
Episode 20 Memaksanya/ menyakitinya.
21
Episode 21 Peringatan Saras.
22
Episode 22 Ingin menemuinya.
23
Episode Minta maaf
24
Episode 24 Penegasan Kevin
25
Bab 25 Perlawanan Kevin
26
Episode 26 Kevin dan Kiara.
27
Episode 27 Memilihnya.
28
Bab 28 Mencari ketenganan bersamanya.
29
Episode 29 Cemas.
30
Episode 30 Kevin dan Kiara.
31
Episode 31 Tingkah aneh.
32
Episode 32 Apa yang terjadi.
33
Episode 33 Pertanyaan itu
34
Episode 34 Pelukan.
35
Episode 35
36
Episode 36 Perjalanan.
37
Episode 37
38
Episode 38 Ada apa?
39
Episode 39 Insiden.
40
Episode 40 Hari yang bergetar.
41
Episode 41
42
Episode 42 Terjebak.
43
Episode 43
44
Episode 44 Mendengarnya.
45
Episode 45 Di sisinya.
46
Episode 44 Kecelakaan itu
47
Bab 44 Kiara melawan.
48
Episode 48 Di balik kecelakaan Kiara.
49
Episode 49
50
Episode 50 Hati yang bingung
51
Episode 51 Tanya
52
Episode 52
53
Episode 53 Penemuan.
54
Episode 54 Pergi.
55
Episode 55 Bayangan
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 59 Tiba-tiba?
59
Episode 60
60
Episode 61 khawatir
61
Episode 62 Perasaan yang terungkap.
62
Episode 62 Romantis.
63
Episode 63 romantis
64
Episode 64 Membantah.
65
Episode 65 Mengancam.
66
Episode 66 Curiga.
67
Episode 67 Penitipan membuat bingung
68
Episode 68 Janji
69
Episode 69 Kata-kata pedas dari Mitra Winata.
70
Episode 70 Monica tau.
71
Episode 71 Menemukan
72
Episode 72 Paris.
73
Episode 73 Paris
74
Episode 174 Akhirnya mengingat semuanya.
75
Episode 75 Pertemuan.
76
Episode 76
77
Episode 77 Waktu bersama.
78
Episode 78 Melawan.
79
Episode 79 Kiara punya pegangan.
80
Episode 80 Kevin membawanya.
81
Episode 81 Lebih dari kata kejam ternyata.
82
Episode 82 Kaget.
83
Episode 83 Mengurungnya.
84
Draft
85
Episode 85 Menceritakan semuanya.
86
Episode 86 Membebaskan.
87
Episode 87 Menantang.
88
Episode 88 Kevin dan Rangga.
89
Elias 89 Melamarnya.
90
Episode 90 ?
91
Episode 91
92
Episode 92 Minta restu.
93
Episode 93 Monica menjadi korban.
94
Episode 94 Rencana menikah.
95
Episode 91 Pernikahan.
96
Episode 97 Sah
97
Bab 97 Haru.
98
Bab 98 ucapan Saras benar.
99
Episode 99 Berita mengejutkan.
100
Episode 100 Ternyata Dia yang melakukannya.
101
Episode 101 membawa istrinya
102
Episode 102 Hal mengejutkan
103
Bab 103 Konferensi pers
104
Bab 104
105
Bab 105 terbakar.
106
Bab 106 Insiden yang buruk.
107
Episode 107 Rangga dalam bahaya.
108
Bab 108 Tindakan Kevin
109
Bab 109 Detik-detik terakhir.
110
Bab 110 Detik-detik terakhir
111
Episode 111 Detik -detik 100 hari
112
Bab 112 Detik-detik terakhir.
113
Bab 113 Detik-detik terakhir.
114
Bab 114 Detik-detik terakhir.
115
Bab 115 Detik-detik terakhir
116
Bab 116 Detik-detik Terakhir.
117
Bab 115 Tammat.
118
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!