Rumah sakit sejahtera.
Kiara akhirnya hadir di rumah sakit tersebut untuk mengikuti meeting bersama dengan dokter-dokter yang juga mendapat pemindahan. Kiara selalu tampil simpel dengan menggunakan blouse putih dengan celana panjang berbahan scuba dan tidak lupa memakai almamater dokternya yang membuat Kiara cantik dengan elegan dengan rambutnya yang di ikat satu.
Karena masih baru dan tidak mengenal siapa-siapa di tempat itu. Jadi Kiara hanya diam mendengarkan apa yang di katakan Dokter tersebut.
"Baiklah, dokumen yang kalian pegang adalah dokumen untuk rumah sakit kalian bekerja. Jadi ada juga yang berada di rumah sakit ini dan sisanya ada juga di tempat lain," ucap Dokter wanita tersebut dalam memberikan arahannya.
"Baik Dokter!" sahut semua para Dokter muda itu.
"Hanya itu yang ingin saya sampaikan dan kalau begitu selamat bertugas dan semoga kalian mendapatkan banyak pengalaman dan semakin berkembang dan semoga rumah sakitnya cocok untuk kalian dan kalian senior-senior kalian bisa membantu dan mengajarkan ilmunya kepada kalian," ucap Dokter tersebut.
Para Dokter-dokter itu menganggukkan kepala mereka yang pasti dengan harapan yang sama juga.
"Ya sudah kalau begitu semangat sekali lagi untuk kalian dan semoga bisa sukses sama-sama," ucap Dokter tersebut.
"Makasih Dokter," sahut mereka dengan serentak dan mulai berdiri dari tempatnya masing-masing dan keluar dari ruangan itu.
Sama dengan Kiara yang juga tidak mengenal siapa-siapa di tempat itu dan langsung pergi saja. Tanpa berkenalan dengan siapapun. Karena memang semuanya orang-orang yang baru di temuinya yang dari berbagai kota.
Kiara tidak seperti dulu yang ekstrovet dan sangat mudah bergaul atau memulai pembicaraan, sehingga temannya banyak. Kiara semenjak pulang dari Luar Negri lulus dari kedokteran menjadi gadis yang introvet dan jarang bergaul. Tetapi tetap dia sangat ramah.
Jadi agak silut untuk Kiara untuk mendapatkan teman. Bahkan tidak bisa memulai obrolan makanya saat pertemuan yang bisa di katakan akan menjadi temannya juga. Kiara tidak berkenalan dan langsung memilih untuk pergi.
***********
Rumah sakit Lexus.
Kevin yang berada di salah satu kamar rumah sakit tersebut memakai pakaiannya dengan Suster yang memebereskan peralatan medisnya. Sepertinya Kevin habis di periksa noleh Suster tersebut.
"Jadi Dokter Ferdy ke Luar Negri?" tanya Kevin sembari mengkancing satu persatu kemejanya yang barusan mendengarkan apa yang di katakan Suster tersebut.
"Benar tuan! Dokter Ferdy sedang berada di Luar Negri," jawab Suster tersebut yang apa adanya.
"Seenaknya pergi. Dia tidak tau apa jika punya pasien di sini sangat tidak bertanggung jawab," desis Kevin dengan kesal. Biasa Kevin sangat tidak suka dengan orang yang bekerja sembarangan yang membuatnya hanya kesal.
"Dokter Sarah sedang mencari Dokter pengganti untuk Dokter pribadi tuan Kevin. Pengganti sementara sebelum Dokter Ferdy pulang dalam tugasnya," ucap Suster tersebut memberikan informasi kepada Kevin.
"Apapun itu seharusnya dia tidak pergi tanpa membicarakan apa-apa padaku dan tidak mudah untuk mencarikan Dokter pengganti untukku," ucap Kevin yang kesal jadi bawaannya ingin mengomel terus.
"Kalau soal itu saya tidak tau tuan," sahut Suster yang memang tidak tau apa-apa.
"Ya sudah kalau begitu, aku akan temui Dokter Saras," ucap Kevin.
"Baik tuan. Kalau begitu saya permisi dulu," ucap suster tersebut. Kevin hanya menganggukkan kepalanya.
"Pergi sesukanya. Belum tentu Dokter lain cocok denganku, kau benar-benar membuatku kesal Ferdy," umpat Kevin yang mempermasalahkan hal itu dan terus marah pada Dokter pribadinya yang membuat dirinya cukup kesal.
*******
Ruangan Dokter Saras.
Dokter Saras. Kakak ipar Kevin sedang duduk di ruangannya yang terlihat sibuk dengan laptopnya.
Toko-tok-tok-tok.
Pintu ruangannya di ketuk.
"Masuk!" sahut Saras dan pintu terbuka yang ternyata Suster yang membawa banyak dokumen.
"Dokter ini data-data dari 7 Dokter muda yang di pindahkan ke rumah sakit kita," ucap Suster tersebut memberikan pada Saras dan Saras langsung mengambilnya dengan membuka-bukanya sebentar.
"Kapan mereka akan datang?" tanya Saras yang terus membolak-balikkan data-data 7 orang itu dan sangat bertepatan dia melihat foto Kiara yang di letakkan di sudut kiri atas yang membuat Saras kaget.
"Siang ini mereka akan datang, Dokter nanti bisa melihat mereka ber-7 di ruangan meeting kalau saya tidak salah. Ada 4 wanita dan 3 pria dari kota yang berbeda-beda dan ada 2 dari Singapura," jawab Suster tersebut.
Namun Saras memindahkan data-data Kiara paling atas untuk melihat jelas apakah itu orang yang tidak asing baginya. Atau hanya kebetulan saja.
"Kiara Ofelius Aletta Bramana," batin Saras yang begitu terkejut yang ternyata itu benar-benar Kiara mantan kekasih adik iparnya.
Toko-tok-tok-tok.
Pandangan Saras jadi teralihkan kedepan pintu yang mana Kevin berdiri di sana.
"Masuk Kevin!" sahut Saras yang menutup berkas tersebut menyusunnya rapi meletakkan di samping laptopnya.
"Suster saya akan segera ketempat meeting," sahut Saras.
"Baik Dokter. Kalau begitu saya permisi dulu," ucap Suster dengan menundukkan kepalanya. Lalu pergi, saat melihat Kevin Suster tersebut juga menundukkan kepalanya kepada Kevin.
"Ada apa Kevin?" tanya Saras.
"Dokter Ferdy ada keperluan apa? Kenapa dia melalaikan tugasnya?" tanya Kevin yang berdirinya di depan Saras.
"Tidak ada yang melalaikan tugasnya Kevin. Dia memang Justru menjalankan tugas yang tidak bisa di anggap main-main," sahut Saras.
"Apa itu?" tanya Kevin.
"Dokter Ferdy pergi Afrika untuk menjadi relawan. Jadi itu bukanlah tugas yang di anggap remeh," ucap Saras.
"Lalu bagaimana dengan tanggung jawabnya denganku? Apa itu sangat remeh?" tanya Kevin.
"Jangan di besar-besarkan Kevin. Akan Dokter yang menggantikan sementara Dokter Ferdy," sahut Saras dengan santai.
Hufffff.
Kevin menghela napasnya, "Dokter baru belum tentu cocok denganku," sahut Kevin yang protes.
"Semoga cocok. Semua Dokter sama saja. Dokter yang menggantikan Dokter Ferdy akan mengontrol kesehatan kamu. Jadi kamu jangan khawatir dan ini juga hanya sementara," ucap Saras.
"Aku tidak yakin," sahut Kevin ragu.
"Percayalah!" sahut Saras meyakinkan.
Kevin hanya menghela napas.
Kevin memang harus punya Dokter pribadi untuk mengontrol kesehatannya. Kevin tidak sakit. Hanya saja untuk orang yang gila kerja memang sangat butuh Dokter yang bisa memberinya vitamin dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kesehatan. Ya untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan dan Dokter Ferdy adalah Dokter yang sudah lama mendampinginya.
Dan jika Dokter baru belum tentu cocok prosedurnya dengan Kevin. Bisa aja nanti menyuruh ini dan Kevin tidak cocok. Makanya dia harus komplain dengan rekannya yang malah pergi dan tidak bertanggung jawab atas dirinya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
ira rodi
kalo kiara masuk rumah sakit lexus...yah sama aja dong jadi babu lexus....
2024-04-05
0
NR..
ntar juga nagih
2023-07-06
1
amilia amel
kl sama dr kiara kayaknya cocok sama kevin
2023-07-06
1