Episode 5

Rumah sakit sejahtera.

Kiara akhirnya hadir di rumah sakit tersebut untuk mengikuti meeting bersama dengan dokter-dokter yang juga mendapat pemindahan. Kiara selalu tampil simpel dengan menggunakan blouse putih dengan celana panjang berbahan scuba dan tidak lupa memakai almamater dokternya yang membuat Kiara cantik dengan elegan dengan rambutnya yang di ikat satu.

Karena masih baru dan tidak mengenal siapa-siapa di tempat itu. Jadi Kiara hanya diam mendengarkan apa yang di katakan Dokter tersebut.

"Baiklah, dokumen yang kalian pegang adalah dokumen untuk rumah sakit kalian bekerja. Jadi ada juga yang berada di rumah sakit ini dan sisanya ada juga di tempat lain," ucap Dokter wanita tersebut dalam memberikan arahannya.

"Baik Dokter!" sahut semua para Dokter muda itu.

"Hanya itu yang ingin saya sampaikan dan kalau begitu selamat bertugas dan semoga kalian mendapatkan banyak pengalaman dan semakin berkembang dan semoga rumah sakitnya cocok untuk kalian dan kalian senior-senior kalian bisa membantu dan mengajarkan ilmunya kepada kalian," ucap Dokter tersebut.

Para Dokter-dokter itu menganggukkan kepala mereka yang pasti dengan harapan yang sama juga.

"Ya sudah kalau begitu semangat sekali lagi untuk kalian dan semoga bisa sukses sama-sama," ucap Dokter tersebut.

"Makasih Dokter," sahut mereka dengan serentak dan mulai berdiri dari tempatnya masing-masing dan keluar dari ruangan itu.

Sama dengan Kiara yang juga tidak mengenal siapa-siapa di tempat itu dan langsung pergi saja. Tanpa berkenalan dengan siapapun. Karena memang semuanya orang-orang yang baru di temuinya yang dari berbagai kota.

Kiara tidak seperti dulu yang ekstrovet dan sangat mudah bergaul atau memulai pembicaraan, sehingga temannya banyak. Kiara semenjak pulang dari Luar Negri lulus dari kedokteran menjadi gadis yang introvet dan jarang bergaul. Tetapi tetap dia sangat ramah.

Jadi agak silut untuk Kiara untuk mendapatkan teman. Bahkan tidak bisa memulai obrolan makanya saat pertemuan yang bisa di katakan akan menjadi temannya juga. Kiara tidak berkenalan dan langsung memilih untuk pergi.

***********

Rumah sakit Lexus.

Kevin yang berada di salah satu kamar rumah sakit tersebut memakai pakaiannya dengan Suster yang memebereskan peralatan medisnya. Sepertinya Kevin habis di periksa noleh Suster tersebut.

"Jadi Dokter Ferdy ke Luar Negri?" tanya Kevin sembari mengkancing satu persatu kemejanya yang barusan mendengarkan apa yang di katakan Suster tersebut.

"Benar tuan! Dokter Ferdy sedang berada di Luar Negri," jawab Suster tersebut yang apa adanya.

"Seenaknya pergi. Dia tidak tau apa jika punya pasien di sini sangat tidak bertanggung jawab," desis Kevin dengan kesal. Biasa Kevin sangat tidak suka dengan orang yang bekerja sembarangan yang membuatnya hanya kesal.

"Dokter Sarah sedang mencari Dokter pengganti untuk Dokter pribadi tuan Kevin. Pengganti sementara sebelum Dokter Ferdy pulang dalam tugasnya," ucap Suster tersebut memberikan informasi kepada Kevin.

"Apapun itu seharusnya dia tidak pergi tanpa membicarakan apa-apa padaku dan tidak mudah untuk mencarikan Dokter pengganti untukku," ucap Kevin yang kesal jadi bawaannya ingin mengomel terus.

"Kalau soal itu saya tidak tau tuan," sahut Suster yang memang tidak tau apa-apa.

"Ya sudah kalau begitu, aku akan temui Dokter Saras," ucap Kevin.

"Baik tuan. Kalau begitu saya permisi dulu," ucap suster tersebut. Kevin hanya menganggukkan kepalanya.

"Pergi sesukanya. Belum tentu Dokter lain cocok denganku, kau benar-benar membuatku kesal Ferdy," umpat Kevin yang mempermasalahkan hal itu dan terus marah pada Dokter pribadinya yang membuat dirinya cukup kesal.

*******

Ruangan Dokter Saras.

Dokter Saras. Kakak ipar Kevin sedang duduk di ruangannya yang terlihat sibuk dengan laptopnya.

Toko-tok-tok-tok.

Pintu ruangannya di ketuk.

"Masuk!" sahut Saras dan pintu terbuka yang ternyata Suster yang membawa banyak dokumen.

"Dokter ini data-data dari 7 Dokter muda yang di pindahkan ke rumah sakit kita," ucap Suster tersebut memberikan pada Saras dan Saras langsung mengambilnya dengan membuka-bukanya sebentar.

"Kapan mereka akan datang?" tanya Saras yang terus membolak-balikkan data-data 7 orang itu dan sangat bertepatan dia melihat foto Kiara yang di letakkan di sudut kiri atas yang membuat Saras kaget.

"Siang ini mereka akan datang, Dokter nanti bisa melihat mereka ber-7 di ruangan meeting kalau saya tidak salah. Ada 4 wanita dan 3 pria dari kota yang berbeda-beda dan ada 2 dari Singapura," jawab Suster tersebut.

Namun Saras memindahkan data-data Kiara paling atas untuk melihat jelas apakah itu orang yang tidak asing baginya. Atau hanya kebetulan saja.

"Kiara Ofelius Aletta Bramana," batin Saras yang begitu terkejut yang ternyata itu benar-benar Kiara mantan kekasih adik iparnya.

Toko-tok-tok-tok.

Pandangan Saras jadi teralihkan kedepan pintu yang mana Kevin berdiri di sana.

"Masuk Kevin!" sahut Saras yang menutup berkas tersebut menyusunnya rapi meletakkan di samping laptopnya.

"Suster saya akan segera ketempat meeting," sahut Saras.

"Baik Dokter. Kalau begitu saya permisi dulu," ucap Suster dengan menundukkan kepalanya. Lalu pergi, saat melihat Kevin Suster tersebut juga menundukkan kepalanya kepada Kevin.

"Ada apa Kevin?" tanya Saras.

"Dokter Ferdy ada keperluan apa? Kenapa dia melalaikan tugasnya?" tanya Kevin yang berdirinya di depan Saras.

"Tidak ada yang melalaikan tugasnya Kevin. Dia memang Justru menjalankan tugas yang tidak bisa di anggap main-main," sahut Saras.

"Apa itu?" tanya Kevin.

"Dokter Ferdy pergi Afrika untuk menjadi relawan. Jadi itu bukanlah tugas yang di anggap remeh," ucap Saras.

"Lalu bagaimana dengan tanggung jawabnya denganku? Apa itu sangat remeh?" tanya Kevin.

"Jangan di besar-besarkan Kevin. Akan Dokter yang menggantikan sementara Dokter Ferdy," sahut Saras dengan santai.

Hufffff.

Kevin menghela napasnya, "Dokter baru belum tentu cocok denganku," sahut Kevin yang protes.

"Semoga cocok. Semua Dokter sama saja. Dokter yang menggantikan Dokter Ferdy akan mengontrol kesehatan kamu. Jadi kamu jangan khawatir dan ini juga hanya sementara," ucap Saras.

"Aku tidak yakin," sahut Kevin ragu.

"Percayalah!" sahut Saras meyakinkan.

Kevin hanya menghela napas.

Kevin memang harus punya Dokter pribadi untuk mengontrol kesehatannya. Kevin tidak sakit. Hanya saja untuk orang yang gila kerja memang sangat butuh Dokter yang bisa memberinya vitamin dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kesehatan. Ya untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan dan Dokter Ferdy adalah Dokter yang sudah lama mendampinginya.

Dan jika Dokter baru belum tentu cocok prosedurnya dengan Kevin. Bisa aja nanti menyuruh ini dan Kevin tidak cocok. Makanya dia harus komplain dengan rekannya yang malah pergi dan tidak bertanggung jawab atas dirinya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

ira rodi

ira rodi

kalo kiara masuk rumah sakit lexus...yah sama aja dong jadi babu lexus....

2024-04-05

0

NR..

NR..

ntar juga nagih

2023-07-06

1

amilia amel

amilia amel

kl sama dr kiara kayaknya cocok sama kevin

2023-07-06

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Surabaya
2 Episode 2 Makan malam
3 Episode 3 Keberangkatan.
4 Episode 4 Melihatnya pertama kali.
5 Episode 5
6 Episode 6 pertemuan Kiara dengan Saras.
7 Episode 7
8 Episode 8 Pertemuan ke-2 kali.
9 Episode 9 Pertemuan yang canggung.
10 Episode 10
11 Episode 11 Ke anehan yang di lakukan Kevin.
12 Episode 12 Bingung.
13 Episode 13 Ada sesuatu
14 Episode 14 Tidak bisa mengendalikan dirinya.
15 Episode 14 Tau
16 Episode 16 Saras Vs Mitra Winata.
17 Episode 17 Bertemu.
18 Episode 18 Penegasan Saras.
19 Episode 19
20 Episode 20 Memaksanya/ menyakitinya.
21 Episode 21 Peringatan Saras.
22 Episode 22 Ingin menemuinya.
23 Episode Minta maaf
24 Episode 24 Penegasan Kevin
25 Bab 25 Perlawanan Kevin
26 Episode 26 Kevin dan Kiara.
27 Episode 27 Memilihnya.
28 Bab 28 Mencari ketenganan bersamanya.
29 Episode 29 Cemas.
30 Episode 30 Kevin dan Kiara.
31 Episode 31 Tingkah aneh.
32 Episode 32 Apa yang terjadi.
33 Episode 33 Pertanyaan itu
34 Episode 34 Pelukan.
35 Episode 35
36 Episode 36 Perjalanan.
37 Episode 37
38 Episode 38 Ada apa?
39 Episode 39 Insiden.
40 Episode 40 Hari yang bergetar.
41 Episode 41
42 Episode 42 Terjebak.
43 Episode 43
44 Episode 44 Mendengarnya.
45 Episode 45 Di sisinya.
46 Episode 44 Kecelakaan itu
47 Bab 44 Kiara melawan.
48 Episode 48 Di balik kecelakaan Kiara.
49 Episode 49
50 Episode 50 Hati yang bingung
51 Episode 51 Tanya
52 Episode 52
53 Episode 53 Penemuan.
54 Episode 54 Pergi.
55 Episode 55 Bayangan
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 59 Tiba-tiba?
59 Episode 60
60 Episode 61 khawatir
61 Episode 62 Perasaan yang terungkap.
62 Episode 62 Romantis.
63 Episode 63 romantis
64 Episode 64 Membantah.
65 Episode 65 Mengancam.
66 Episode 66 Curiga.
67 Episode 67 Penitipan membuat bingung
68 Episode 68 Janji
69 Episode 69 Kata-kata pedas dari Mitra Winata.
70 Episode 70 Monica tau.
71 Episode 71 Menemukan
72 Episode 72 Paris.
73 Episode 73 Paris
74 Episode 174 Akhirnya mengingat semuanya.
75 Episode 75 Pertemuan.
76 Episode 76
77 Episode 77 Waktu bersama.
78 Episode 78 Melawan.
79 Episode 79 Kiara punya pegangan.
80 Episode 80 Kevin membawanya.
81 Episode 81 Lebih dari kata kejam ternyata.
82 Episode 82 Kaget.
83 Episode 83 Mengurungnya.
84 Draft
85 Episode 85 Menceritakan semuanya.
86 Episode 86 Membebaskan.
87 Episode 87 Menantang.
88 Episode 88 Kevin dan Rangga.
89 Elias 89 Melamarnya.
90 Episode 90 ?
91 Episode 91
92 Episode 92 Minta restu.
93 Episode 93 Monica menjadi korban.
94 Episode 94 Rencana menikah.
95 Episode 91 Pernikahan.
96 Episode 97 Sah
97 Bab 97 Haru.
98 Bab 98 ucapan Saras benar.
99 Episode 99 Berita mengejutkan.
100 Episode 100 Ternyata Dia yang melakukannya.
101 Episode 101 membawa istrinya
102 Episode 102 Hal mengejutkan
103 Bab 103 Konferensi pers
104 Bab 104
105 Bab 105 terbakar.
106 Bab 106 Insiden yang buruk.
107 Episode 107 Rangga dalam bahaya.
108 Bab 108 Tindakan Kevin
109 Bab 109 Detik-detik terakhir.
110 Bab 110 Detik-detik terakhir
111 Episode 111 Detik -detik 100 hari
112 Bab 112 Detik-detik terakhir.
113 Bab 113 Detik-detik terakhir.
114 Bab 114 Detik-detik terakhir.
115 Bab 115 Detik-detik terakhir
116 Bab 116 Detik-detik Terakhir.
117 Bab 115 Tammat.
118 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Episode 1 Surabaya
2
Episode 2 Makan malam
3
Episode 3 Keberangkatan.
4
Episode 4 Melihatnya pertama kali.
5
Episode 5
6
Episode 6 pertemuan Kiara dengan Saras.
7
Episode 7
8
Episode 8 Pertemuan ke-2 kali.
9
Episode 9 Pertemuan yang canggung.
10
Episode 10
11
Episode 11 Ke anehan yang di lakukan Kevin.
12
Episode 12 Bingung.
13
Episode 13 Ada sesuatu
14
Episode 14 Tidak bisa mengendalikan dirinya.
15
Episode 14 Tau
16
Episode 16 Saras Vs Mitra Winata.
17
Episode 17 Bertemu.
18
Episode 18 Penegasan Saras.
19
Episode 19
20
Episode 20 Memaksanya/ menyakitinya.
21
Episode 21 Peringatan Saras.
22
Episode 22 Ingin menemuinya.
23
Episode Minta maaf
24
Episode 24 Penegasan Kevin
25
Bab 25 Perlawanan Kevin
26
Episode 26 Kevin dan Kiara.
27
Episode 27 Memilihnya.
28
Bab 28 Mencari ketenganan bersamanya.
29
Episode 29 Cemas.
30
Episode 30 Kevin dan Kiara.
31
Episode 31 Tingkah aneh.
32
Episode 32 Apa yang terjadi.
33
Episode 33 Pertanyaan itu
34
Episode 34 Pelukan.
35
Episode 35
36
Episode 36 Perjalanan.
37
Episode 37
38
Episode 38 Ada apa?
39
Episode 39 Insiden.
40
Episode 40 Hari yang bergetar.
41
Episode 41
42
Episode 42 Terjebak.
43
Episode 43
44
Episode 44 Mendengarnya.
45
Episode 45 Di sisinya.
46
Episode 44 Kecelakaan itu
47
Bab 44 Kiara melawan.
48
Episode 48 Di balik kecelakaan Kiara.
49
Episode 49
50
Episode 50 Hati yang bingung
51
Episode 51 Tanya
52
Episode 52
53
Episode 53 Penemuan.
54
Episode 54 Pergi.
55
Episode 55 Bayangan
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 59 Tiba-tiba?
59
Episode 60
60
Episode 61 khawatir
61
Episode 62 Perasaan yang terungkap.
62
Episode 62 Romantis.
63
Episode 63 romantis
64
Episode 64 Membantah.
65
Episode 65 Mengancam.
66
Episode 66 Curiga.
67
Episode 67 Penitipan membuat bingung
68
Episode 68 Janji
69
Episode 69 Kata-kata pedas dari Mitra Winata.
70
Episode 70 Monica tau.
71
Episode 71 Menemukan
72
Episode 72 Paris.
73
Episode 73 Paris
74
Episode 174 Akhirnya mengingat semuanya.
75
Episode 75 Pertemuan.
76
Episode 76
77
Episode 77 Waktu bersama.
78
Episode 78 Melawan.
79
Episode 79 Kiara punya pegangan.
80
Episode 80 Kevin membawanya.
81
Episode 81 Lebih dari kata kejam ternyata.
82
Episode 82 Kaget.
83
Episode 83 Mengurungnya.
84
Draft
85
Episode 85 Menceritakan semuanya.
86
Episode 86 Membebaskan.
87
Episode 87 Menantang.
88
Episode 88 Kevin dan Rangga.
89
Elias 89 Melamarnya.
90
Episode 90 ?
91
Episode 91
92
Episode 92 Minta restu.
93
Episode 93 Monica menjadi korban.
94
Episode 94 Rencana menikah.
95
Episode 91 Pernikahan.
96
Episode 97 Sah
97
Bab 97 Haru.
98
Bab 98 ucapan Saras benar.
99
Episode 99 Berita mengejutkan.
100
Episode 100 Ternyata Dia yang melakukannya.
101
Episode 101 membawa istrinya
102
Episode 102 Hal mengejutkan
103
Bab 103 Konferensi pers
104
Bab 104
105
Bab 105 terbakar.
106
Bab 106 Insiden yang buruk.
107
Episode 107 Rangga dalam bahaya.
108
Bab 108 Tindakan Kevin
109
Bab 109 Detik-detik terakhir.
110
Bab 110 Detik-detik terakhir
111
Episode 111 Detik -detik 100 hari
112
Bab 112 Detik-detik terakhir.
113
Bab 113 Detik-detik terakhir.
114
Bab 114 Detik-detik terakhir.
115
Bab 115 Detik-detik terakhir
116
Bab 116 Detik-detik Terakhir.
117
Bab 115 Tammat.
118
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!