Mitra Wina mendengus kasar mendengar kata-kata menantunya yang benar-benar di luar dugaannya itu.
"Saras aku sangat senang bisa memiliki menantu seperti mu yang tidak meninggalkan Alan. Walau Alan koma dan kau tetap mendampinginya. Aku memberikan rumah sakit padamu. Bukan berarti kau punya kuasa dengan sesukamu. Kau sepertinya ingin menantang mertuamu ini dengan cara kau memunculkan wanita itu kembali dalam situasi yang kau tau bagaimana," ucap Mitra Winata.
Saras hanya diam dan berusaha tenang dan terlihat tidak takut dengan Mitra Winata.
"Baik Saras kau lakukan semaumu dan aku juga akan melakukan semauku. Dan wanita itu akan pergi dengan sendirinya! kekuasaan mu dan rencanamu yang ada di kepalamu. Tidak akan pernah bisa mengalahkaku," tegas Mitra Winata yang menunjuk tepat di wajah Saras.
"Apa maksud papa?" tanya Saras.
"Saras kau tau kan Kevin sedang mengadakan pemilihan kepala bisnis dan jika ulahmu ini membuat semuanya kacau maka aku harus turun tangan dan menyinggirkan wanita yang sengaja kau bawa itu," tegas Mitra Winata dengan penuh ancaman pada Saras dan pergi dari hadapan Saras.
"Apa yang mau papa lakukan pada gadis yang tidak ingat apa-apa?" tanya Saras membuat langkah Mitra Winata berhenti dan membelokkan kepalanya melihat ke belakangnya melihat Saras.
"Apa maksudmu?" tanya Mitra Winata.
"Papa akan tau sendiri dan papa hanya membuang waktu saja. Jika harus melakukan hal yang tidak perlu papa lakukan," jawab Saras yang membuat Mitra Winata tidak mengerti. Karena tidak mendapatkan apapun dari Saras.
"Aku tidak harus mendengarkan perkataan mu dan kau tidak perlu mengajariku. Aku tau apa yang harus aku lakukan dan kau tidak akan bisa ikut campur atau mencegahku," ucap Mitra Winata dengan penuh penekanan dan penegasan yang akhirnya pergi.
Kepergian Mitra Winata membuat Saras menghela napasnya. Sebenarnya bicaranya yang lancang tadi sangat membuatnya dek-dekan. Namun dia harus berani. Agar mertuanya tidak semena-mena kepadanya.
"Aku berharap tidak akan terjadi apa-apa pada Kiara," batin Saras yang sebenarnya sangat khawatir.
Alan suaminya koma setelah mengalami kecelakaan tunggal saat menjelang perceraiannya dengan Saras. Kenapa Saras ingin bercerai dari suaminya. Apa lagi kalau bukan karena mertuanya itu. Karena tidak mendapatkan anak dalam pernikahan mereka yang masih berusia 2 tahun. Mertuanya itu menjodohkan Alan dengan wanita lain
Kembali baca Takdir Cinta Untuk Kiara dan Kevin. Biar tau asal mula ceritanya dan yang tanya-tanya flashback, ada pada Novel sebelumnya.
Saras mending bercerai dari pada di madu dan ternyata takdir berkata lain suaminya kecelakaan dan koma selama 4 tahun dan Saras yang memang mencintai suaminya tidak ingin meninggalkan suaminya dan tetap setia pada suaminya.
Mitra Winata juga memberikan Saras rumah sakit sebagai hadiah untuk kesetiaan Saras. Namun Saras yang sekarang bukan Saras yang dulu. Jika dulu dia selalu mengangguk dan mengiyakan apa yang di katakan Mitra Winata. Namun sekarang jika apa yang di lakukan tidak salah dan di tentang mertuanya. Dia akan tetap mempertahankan keyakinannya.
Masalah Kevin dan Kiara. Saras sudah menduga akan terjadi seperti ini dan mertuanya yang toxix itu pasti akan mencecarnya dan sepertinya memang Saras sengaja melakukannya dan tidak tau juga kenapa Saras membuat Kiara berada di sisi Kevin. Hanya Saras yang tau apa yang di rencanakan nya.
********
Kiara dan Amanda berjalan sambil cerita-cerita di sekitaran dalam rumah sakit dengan mereka yang seperti biasa kalau sedang bercerita pasti ada yang lucu yang sepertinya memang ke-2nya sangat nyambung dan saling dekat.
"Kamu itu bisa aja. Itu terlalu random," ucap Amanda geleng-geleng melihat Kiara.
"Aku serius emang seperti itu," sahut Kiara yang tertawa lucu.
Namun tiba-tiba langkah mereka terhenti dan sedikit kaget dengan wajah mereka yang langsung datar. Ketika di hadapan mereka ada seseorang yang berdiri tegak. Siapa lagi kalau bukan Mitra Winata.
Amanda menarik tangan Kiara kebawah dengan mereka yang berdua sama-sama menundukkan kepala. Amanda seperti tau siapa Pria yang berdiri di hadapannya. Namun Kiara bingung namun harus tetap menunduk.
"Siang tuan!" sapa Amanda yang sudah sama-sama mengangkat kepalanya bersamaan dengan Kiara yang penuh kebingungan dan bahkan kode mata Kiara menunjukkan dia ingin bertanya siapa Pria itu.
"Dia pemilik rumah sakit ini," bisik Amanda yang menjawab pertanyaan di hati Kiara dan barulah Kiara segan dan kembali menyapa Mitra Winata.
Mitra Winata terus memperhatikan Kiara. Gadis yang dulu yang sangat di cintai putranya, mengamati wajah gadis yang tidak berubah itu dan semakin cantik malahan. Namun pasti Mitra Winata heran dengan ekspresi Kiara yang terlihat biasa saja.
"Kevin tidak pernah bisa berpaling dari wanita ini, bahkan sudah 4 tahun berlalu,"'batin Mitra Winata.
"Permisi tuan!" ucap Amanda ingin pamit.
"Tunggu sebentar!" sahut Mitra Winata menahan 2 wanita cantik itu.
"Kalian Dokter baru di rumah sakit ini?" tanya Mitra Winata.
"Benar tuan," jawab Amanda
"Siapa namamu?" tanya Mitra Winata pada Kiara hanya Kiara dan tidak Amanda.
Mitra Winata sepertinya ingin menguji apa yang di katakan Saras mengenai Kiara.
"Saya Kiara," jawab Kiara dengan ramah dan sopan.
"Apa yang terjadi kepadanya. Kenapa dia kelihatan biasa saja saat bertemu denganku dan tidak mungkin wanita ini tidak mengingat ku. Apa dia sedang pura-pura. Karena dia jelas berpelukan dengan Kevin dan itu bukannya hal sangat aneh sekali," batin Mitra Winata yang terus memperhatikan Kiara dengan penuh selidik.
"Apa ada yang salah denganku kenapa tuan ini terus memperhatikan ku seperti itu. Tatapannya seolah ingin tau sesuatu. Ada apa dengan diriku. Apa penampilanku mengganggu matanya," batin Kiara yang juga risih di tatap seperti itu oleh Mitra Winata.
"Aneh sekali tuan Winata. Dia terus melihat Kiara yang seperti ada sesuatu sesuatu. Tatapannya itu penuh tanya," batin Amanda yang juga sangat memperhatikan tatapan Mitra Winata pada Kiara.
"Hmmm, tuan kalau begitu kami pamit dulu. Kami harus kembali bekerja," ucap Amanda yang harus pergi.
"Saya ingin bicara dengan kamu," sahut Mitra Winata menunjuk Kiara yang membuat Kiara bingung.
"Saya," sahut Kiara menunjuk dirinya.
"Iya kamu," jawab Mitra Winata. Kiara bingung sendiri dan saling melihat dengan Miranda yang memang ke-2nya terlihat penuh kebingungan dan pasti Kiara sangat dek-dekan.
"Sudah Kiara cepat!" titah Amanda dengan pelan.
"Baiklah tuan. Di mana kita ingin bicara?" tanya Kiara.
"Ikut ke mobil saya," jawab Mitra Winata.
Mendengar mobil membuat Kiara ragu. Karena kelas sangat ragu dia merasa aneh dan pasti canggung.
"Mari!" sahut Mitra Winata mempersilahkan dan Kiara menganggukkan kepalanya. Mau tidak mau dia harus ikut karena pria itu adalah pemilik rumah sakit tersebut.
"Dokter Kiara!" Langkah Kiara terhenti dan sama dengan Mitra Winata ketika suara lantang memanggil nama Kiara dan membuat Kiara dan Mitra Winata melihat ke arah suara tersebut yang ternyata adalah Saras yang dengan elegannya melangkah mendekati Kiara, Amanda dan Mitra Winata.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
amilia amel
kiara benar" amnesia ya thor
2023-07-11
2
Nofita Sari
trjadi sesuatu kah dngan kiara
2023-07-11
1
Nofita Sari
apa yg trjadi dngan kiara..mohon thor cerita apa yg trjadi dngan kiara smpai dia lupa dngan kluarga mitra winata knapa cma ingat dngan kluarga'ny saja
2023-07-11
1