"Ada apa ya Dokter memanggil saya?" tanya Kiara yang semakin bingung.
"Selamat datang di rumah sakit Group Lexus," ucap Saras yang mengulurkan tangannya dengan tersenyum yang tidak mau berbicara banyak-banyak dan bersikap seramah mungkin.
"Iya Dokter terima kasih untuk sambutannya dan ucapan selamat," sahut Kiara yang mengulurkan tangannya dan juga tersenyum. Pasti Kiara sangat beruntung karena dia yang di berikan ucapan selamat sementara yang lainnya tidak ada sama sekali.
Dan sampai sekarang mereka saling menatap dengan penuh sama-sama penuh kebingungan. Sampai mereka saling melepas jabatan tangan tersebut.
"Oh iya Dokter Kiara. Kebetulan ada Dokter yang sedang pergi ke Afrika untuk menjadi Dokter relawan. Dan dia merupakan Dokter pribadi anak ke-4 dari pemilik rumah sakit ini. Jadi saya meminta kamu untuk menggantikan Dokter Ferdy," ucap Saras yang langsung to the point memberikan tugas pada Kiara yang tiba-tiba saja mempercayakan Kiara tugas tersebut pada Kiara.
Kiara jelas kaget mendengarnya. Menjadi Dokter pribadi itu sangat bagus. Namun dia baru saja di rumah sakit tersebut dan wajar jika Kiara kaget dan terlihat belum siap.
"Kamu mau kan mengambil tugas pertama kamu?" tanya Saras yang butuh jawaban. Namun Kiara masih terlihat schock.
"Kiara!" tegur Saras.
"Oh iya Dokter, maaf jika saya bengong saya hanya kaget saja dengan tugas baru Dokter," ucap Kiara.
"Jadi bagaimana. Apa kamu mau?" tanya Saras yang butuh kepastian.
"Ini adalah perintah Dokter untuk saya. Jadi saya tidak mungkin menolaknya, saya mau melaksanakan tugas tersebut," sahut Kiara yang merasa mendapat kesempatan dan tidak perlu menolaknya.
"Kalau begitu semoga kamu cocok dengan pasien pertama kamu," sahut Saras dengan tersenyum.
"Iya Dokter. Terima kasih untuk kesempatannya," sahut Kiara yang begitu bahagia.
"Aneh sekali. Ada apa dengannya. Apa dia tidak mengenaliku. Kenapa dia biasa saja saat bertemu denganku dan bahkan tidak ada kaget-kagetnya sama sekali," batin Saras dengan wajahnya yang penuh tanda tanya yang melihat Kiara memang tampak sangat biasa saja.
Kiara hanya tersenyum yang sepertinya sangat bahagia dengan mendapatkan Pasie pertamanya di rumah sakit tersebut. Namun tetap saja Kiara pasti sangat canggung nantinya, dan juga dek-dekan.
***********
Kiara dan Amanda sedang makan siang di kantin rumah sakit dengan mereka yang pasti mengobrol.
"Jadi kamu langsung menjadi Dokter pribadi," ucap Amanda yang cukup kaget mendengarnya.
"Aku juga tidak percaya. Makanya aku sampai saat ini masih bingung dan pasti dek-dekan. Karena ini jadi pengalaman pertamaku dan ini juga terlalu cepat untuk mendapatkan pasien pertama dan menjadi Dokter pribadi lagi," sahut Kiara yang memang kurang pede.
"Jangan bicara seperti itu. Kamu seperti orang yang tidak pantas saja," ucap Amanda sembari mengunyah makanannya.
"Memang ada rasa seperti itu," ucap Kiara dengan jujur.
"Kamu itu hebat Kiara. Pasti Dokter saras banyak pertimbangan sehingga memilih kamu dan itu artinya kamu sangat banyak kemajuan dari yang saat kamu di rumah sakit sebelum-sebelumnya dan hasilnya pasti sangat baik walau kamu baru saja di pindahkan. Ya semoga aja kamu secepatnya akan di resmikan menjadi Dokter tetap. Jadi kamu harus benar-benar yakin," ucap Amanda dengan doanya yang baik-baik.
"Ya," sahut Kiara dengan nada rendah.
"Kok kelihatan tidak semangat gitu!" sahut Amanda dengan alisnya yang saling bertautan, "jalani aja. Kamu harus menggunakan kesempatan ini dengan baik, banyak loh Dokter lain yang mau seperti kamu," ucap Amanda yang meyakinkan sahabatnya.
"Iya kamu benar. Makasih Amanda atas supportnnya. Aku akan berusaha untuk semaksimal mungkin," sahut Kiara.
"Iya aku akan selalu mendoakan mu. Karena kita sekarang bukan hanya menjadi rekan se profesi. Tetapi kita sudah menjadi teman sekarang," sahut Amanda.
"Iya, makasih ya sudah menjadi temanku," ucap Kiara.
"Sama-sama. Aku juga berterima kasih, kamu juga susah menjadi temanku," sahut Amanda yang tersenyum. Begitu juga dengan Kiara yang sama-sama tersenyum.
**********
Setelah seharian berada di rumah sakit Lexus. Kiara pun sudah tiba di rumah yang mana sekarang Kiara duduk di meja makan yang sedang menikmati makan malam buatan dari Rachel. Sementara Rachel masih sibuk berdiri dengan membuat jus.
"Kamu bertugas di rumah sakit mana Kiara?" tanya Rachel sembari mmeotong buah dan yang ingin di masukkan kedalam blender.
"Rumah sakit Lexus," jawab Kiara sembari mengunyah makanannya. Rachel mendengarnya tiba-tiba menghentikan potongan dagingnya dan melihat serius kearah Kiara.
"Kamu bilang rumah sakit mana?" tanya Rachel yang berharap salah dengar.
"Rumah sakit Lexus kak Rachel," sahut Kiara yang mengulangi kembali.
Wajah Rachel terlihat sangat terkejut. Bahkan diam mendadak dan Kiara jadi heran dengan ekspresi sang kakak.
"Ada apa kak?" tanya Kiara.
"Oh tidak," sahut Rachael yang kembali mengerjakan semua pekerjaannya.
"Hmmm, kamu kok bisa di pindahkan ke sana?" tanya Rachel basa-basi.
"Itu bukan keinginan Kiara. Tetapi pihak rumah sakit sejahtera dan Kiara dan juga Dokter yang lainnya hanya mengikut saja. Sama seperti sebelum-sebelumnya," jawab Kiara.
"Lalu bagaimana perasaan kamu saat berada di sana?" tanya Rachel.
"Happy. Dan apa lagi itu rumah sakit paling besar. Jadi siapa yang tidak senang bisa bekerja di sana. Kiara juga dapat teman baru dan sepertinya tidak ada masalah," ucap. Kiara dengan santai.
"Kamu yakin ingin di sana?" tanya Rachel.
"Maksudnya?" Kiara kembali bertanya.
"Ya kamu tidak berniat untuk pindah gitu," ucak Rachel. Kiara mendengarnya mengkerutkan dahinya.
"Kenapa harus pindah?" Kiara kembali bertanya dengan kebingungan.
"Ya tidak ada. Kakak hanya bertanya saja," sahut Rachel yang membuat Kiara semakin bingung.
"Kiara bagaimana perasaan kamu saat mendengar kamu bertugas di rumah sakit Lexus?" tanya Rachel dengan tiba-tiba.
"Ya seperti yang Kiara katakan tadi. Pasti senang dan rumah sakit itu bukannya rumah sakit terbesar dan Kiara juga senang dengan teman- teman seprofesi Kiara. Dan iya Kiara juga dengar dari Amanda teman Kiara. Kalau rumah sakit tersebut juga milik group Lexus yang dengar-dengarnya orang yang sangat berpengaruh di negara ini. Tapi Kiara belum melihat-lihat artikel tentang group Lexus. Nanti biar Kiara lihat saja," ucap Kiara sembari mengunyah makanannya.
"Tidak perlu Kiara," sahut Rachel dengan cepat.
"Maksud kak Rachel?" tanya Kiara heran.
"Ya kakak rasa kamu tidak perlu fokus pada hal lain. Kamu fokus saja dengan pekerjaan kamu. Kamu tidak perlu mencari sesuatu yang tidak di perlukan. Kamu bekerja di rumah sakit dan bukan tempat lain. Kamu tidak perlu menjadi detektif untuk harus tau semuanya tentang Lexus. Kamu fokus saja dengan rumah sakit dan pekerjaan kamu," jelas Rachel yang berusaha memberikan jawaban yang masuk akal.
"Iya juga sih kakak benar," sahut Kiara.
"Apa iya Kiara benar-benar tidak mengingat sedikit pun mengenai Lexus. Ya aku hanya berharap setiap orang-orang yang di temuinya di rumah sakit itu tidak membuatnya kepikiran. dan mengacau pada sarafnya. Aku sangat khawatir jika Kiara akan mengingat masa lalunya dan bisa kembali membuatnya menderita. Semoga saja mereka juga tidak mempersulit Kiara," batin Rachel yang mengkhawatirkan sang adik yang takut sang adik kenapa-kenapa. Jika bekerja di rumah sakit tersebut.
"Hmmm oh iya Kiara apa kamu bertemu orang yang menurut kamu aneh?" tanya Rachel ingin mengorek-ngorek sedikit tentang Kiara.
"Tidak juga kak. Sejauh ini semuanya baik-baik saja dan tidak ada yang aneh juga," jawab Kiara dengan santai.
"Kiara juga sudah menjadi Dokter pribadi. Makannya Kiara bilang semuanya di permudah dan tidak ada alasan untuk tidak menyukai rumah sakit tersebut," ucap Kiara dengan santai dan memang terlihat sangat nyaman.
"Begitu rupanya," sahut Rachel tersenyum getir yang sebenarnya wajahnya itu sudah memperlihatkan rasa khawatirnya kepada adiknya itu.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Dewi Nurmalasari
kaka ipar nya kevin baik
2024-02-14
1
Sri Yanti
semangat othorv
jadi kepo Kiara kenapa
2023-07-25
0
amilia amel
fix ini kiara amnesia
2023-07-06
1