Episode 16 Saras Vs Mitra Winata.

Kiara hari ini memeriksa Kevin di ruangan Kevin. Namun karena kejadian yang terjadi beberapa waktu lalu membuat Kiara jadi canggung dan tidak mengatakan apa-apa sama sekali dalam pemeriksaannya bahkan seperti jaga pandangan pada Kevin. Kalau Kevin jangan tanya pasti terus melihat Kiara

Kevin yang berbaring di sofa dan Kiara duduk di sampingnya dengan Kiara yang profesional dalam mengecek kondisi pasien pribadinya itu sampai akhirnya tugas Kiara selesai dan Kiara langsung memasukkan alat-alatnya kedalam tasnya.

"Sudah selesai tuan. Jangan lupa untuk selalu minum vitaminnya!" ucap Kiara memberi saran dengan singkat.

Kevin duduk dengan memakai Kemabli jasnya.

"Saya minta maaf untuk kejadian kemarin," ucap Kevin tiba-tiba sembari memakai jasnya

"Saya hanya terbawa suasana dan maaf membuat kamu tidak nyaman," ucap Kevin lagi.

"Hmmm, baiklah kita lupakan semuanya. Kalau begitu saya permisi dulu!" ucap Kiara menundukkan kepalanya.

"Iya. Jangan canggung lain kali," ucap Kevin. Kevin bicara sudah jauh lebih tenang dan tidak biasanya yang penuh dengan pemikiran yang pasti memikirkan Kiara. Tentang siapa wanita didepannya itu dan benar atau tidak dengan seseorang yang di ketahuinya.

"Baik tuan," ucap Kiara mengangguk dan langsung pergi.

Baru membuka pintu. Pintu sudah di dorong terlebih dahulu dari luar dan ternyata Monica yang memasuki ruangan Kevin dan berhadapan dengan Kiara.

"Kevin!" sapa Monica yang langsung masuk dan melewati Kiara begitu saja. Monica menghampiri Kevin duduk di sofa.

"Kamu baik-baik aja?" tanya Monica perhatian dan bahkan memegang pipi Kevin.

Kevin menghindari wajahnya, "aku baik-baik saja," jawab Kevin.

"Aku membawakanmu makanan kita makan bersama," ucap Monica yang terlihat sangat dekat dengan Kevin dan terlihat romantis. Kiara sampai menengok kebelakang.

Bukan apa-apa. Kiara pasti heran dengan hubungan Kevin dan wanita yang bersama kakaknya itu. Bersama kakaknya sangat romantis dan dengan Kevin juga membuat Kiara penuh tanya dan terus saja melihat.

Tanpa Kiara sadari Kevin juga melihat Kiara yang masih tetap di tempatnya dengan terus melihat hal manis yang di lakukan Monica. Kiara sadar dirinya kebanyakan bengong membuat Kiara langsung pergi dengan cepat.

"Aku yakin Kiara. Kau sedang bersandiwara. Aku akan melihat sejauh mana kau bertahan," batin Kevin.

Kevin merasa Kiara cemburu karena melihat dirinya dan Monica yang sangat manis. Padahal Kiara hanya mengamati dengan penuh tanya siapa wanita itu dan apa hubungannya dengan kakaknya. Jadi jangan geer ya Kevin.

*********

Saras yang selesai memeriksa pasiennya langsung Keruangannya untuk beristirahat sebentar. Saat membuka pintu Saras di kejutkan dengan Pria yang duduk di tempat kerjanya.

"Papa!" Lirih Saras yang cukup terkejut melihat Pria yang berwajah angkuh itu.

"Direktur rumah sakit Lexus sungguh semakin berkembang. Apa kamu sudah merasa punya kekuasaan Saras?" ucap Mitra Winata yang langsung berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri saras yang membuat Saras heran dengan mertuanya itu.

"Apa maksud papa?" tanya Saras dengan wajah bingungnya.

"Saras. Sejak kapan harus mencampuri urusan papa Saras. Kamu memang direktur di rumah sakit ini. Tetapi bukan berarti Saras. Kamu melakukan semua dengan yang kamu mau. Kamu tidak bisa Saras melakukan semua ini dan tanpa persetujuan dari saya," ucap Mitra Winata.

"Aku tidak mengerti dengan apa yang papa katakan. Persetujuan apa?" tanya Saras.

Mitra Winata memberikan Saras tablet yang langsung menunjukkan foto Kevin dan Kiara yang berpelukan.

"Apa sekarang profesi Dokter mu sudah tidak berguna sampai harus menyatukan 2 orang itu. menyatukan dua orang yang tidak pantas untuk bersatu. Bagai langit dan bumi," desis Mitra Winata.

Saras masih diam dengan wajah terkejutnya. Dia kaget dengan foto itu dan lebih kaget dengan Mitra Winata yang sudah tau dengan kehadiran Kiara.

"Saras kamu sungguh berani menerima wanita itu di rumah sakit ini dan kamu sangat berani menjadikannya Dokter pribadi Kevin. Apa kamu ingin membuat mereka bersatu," ucap Mitra Winata dengan menekan suaranya yang terlihat sangat marah pada Saras.

Saras menghela napasnya dan meletakkan tablet itu di atas meja.

"Maaf pah, aku Direktur di rumah sakit ini dan dia salah satu Dokter di sini. Aku Dokter profesional dan aku tidak menyangkutkan masalah pribadi dalam rumah sakitku dan pekerjaan dan semua ini tidak ada hubungannya dengan Kevin atau masa lalunya," ucap Saras dengan santai.

"Tidak ada katamu. Lalu bagaimana mereka bisa seperti itu. Kau pikir aku bodoh!" sentak Mitra Winata menguatkan volume suaranya.

"Semua itu di luar kendali. Seperti yang aku katakan. Kiara hanya Dokter di rumah sakit ini dan aku punya kuasa ingin meletakkan di mana dan jika dia bersama Kevin. Itu di luar kendaliku," tegas Saras dengan berani.

"Apa kau sangat berkuasa Saras sampai membawa-bawa posisimu," tanya Mitra Winata semakin kesal yang seperti Saras melawan padanya.

"Pah bukannya papa sudah memberikan rumah sakit ini kepadaku dan itu artinya rumah sakit Lexus beserta cabangnya di manapun itu adalah hak ku dan papa yang memberikannya kepada menantu papa yang masih setia bersama suaminya yang koma selama bertahun-tahun. Yang itu artinya masalah rumah sakit tidak ada urusannya dengan masalah papa dan tidak ada hubungannya dengan Kiara atau Kevin, aku sudah menjelaskan berkali-kali pada papa. Mohon di pahami," tegas Saras yang begitu berani pada Mitra Winata yang tidak seperti dulu yang menye-menye.

Mitra Winata saja sampai terdiam mendengar perkataan menantunya yang singkat. Namun terasa cukup mengejutkan yang intinya tidak takut pada Mitra Winata.

"Saras apa kau sekarang sedang pamer dengan apa yang kau miliki?" tanya Mitra Winata dengan nada rendah dengan sorot matanya yang sinis.

"Aku tidak pamer. Hanya saja apa yang aku katakan merupakan teguran untuk papa. Agar lain kali tidak mencampuri urusan rumah sakit ini dan bukan aku yang mencampuri urusan papa tetapi sebaliknya," sahut Saras dengan tegas.

Semakin tidak percaya Mitra Winata mendengar kata-kata itu.

"Kau benar-benar berani Saras," lirih Mitra Winata.

"Jika yang aku lakukan tidak salah. Maka tidak ada yang salah dan papa tidak perlu heboh," sahut Saras.

"Apa itu artinya kau sengaja membuat Kiara menjadi Dokter Kevin. Bukan hanya membiarkannya bekerja di rumah sakit ini. Tetapi kau juga membiarkannya menjadi Dokter pribadi Kevin. Apa ada rencana di balik semua ini?" tanya Mitra Winata penuh curiga.

"Jangan takut seperti itu pah. Aku sama sekali tidak ada rencana apa-apa dan semua yang terjadi itu hanya kebetulan dan papa hanya berpikir terlalu jauh saja. Papa terlalu takut dengan kenyataan," ucap Saras dengan tersenyum tipis.

Bersambung

Episodes
1 Episode 1 Surabaya
2 Episode 2 Makan malam
3 Episode 3 Keberangkatan.
4 Episode 4 Melihatnya pertama kali.
5 Episode 5
6 Episode 6 pertemuan Kiara dengan Saras.
7 Episode 7
8 Episode 8 Pertemuan ke-2 kali.
9 Episode 9 Pertemuan yang canggung.
10 Episode 10
11 Episode 11 Ke anehan yang di lakukan Kevin.
12 Episode 12 Bingung.
13 Episode 13 Ada sesuatu
14 Episode 14 Tidak bisa mengendalikan dirinya.
15 Episode 14 Tau
16 Episode 16 Saras Vs Mitra Winata.
17 Episode 17 Bertemu.
18 Episode 18 Penegasan Saras.
19 Episode 19
20 Episode 20 Memaksanya/ menyakitinya.
21 Episode 21 Peringatan Saras.
22 Episode 22 Ingin menemuinya.
23 Episode Minta maaf
24 Episode 24 Penegasan Kevin
25 Bab 25 Perlawanan Kevin
26 Episode 26 Kevin dan Kiara.
27 Episode 27 Memilihnya.
28 Bab 28 Mencari ketenganan bersamanya.
29 Episode 29 Cemas.
30 Episode 30 Kevin dan Kiara.
31 Episode 31 Tingkah aneh.
32 Episode 32 Apa yang terjadi.
33 Episode 33 Pertanyaan itu
34 Episode 34 Pelukan.
35 Episode 35
36 Episode 36 Perjalanan.
37 Episode 37
38 Episode 38 Ada apa?
39 Episode 39 Insiden.
40 Episode 40 Hari yang bergetar.
41 Episode 41
42 Episode 42 Terjebak.
43 Episode 43
44 Episode 44 Mendengarnya.
45 Episode 45 Di sisinya.
46 Episode 44 Kecelakaan itu
47 Bab 44 Kiara melawan.
48 Episode 48 Di balik kecelakaan Kiara.
49 Episode 49
50 Episode 50 Hati yang bingung
51 Episode 51 Tanya
52 Episode 52
53 Episode 53 Penemuan.
54 Episode 54 Pergi.
55 Episode 55 Bayangan
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 59 Tiba-tiba?
59 Episode 60
60 Episode 61 khawatir
61 Episode 62 Perasaan yang terungkap.
62 Episode 62 Romantis.
63 Episode 63 romantis
64 Episode 64 Membantah.
65 Episode 65 Mengancam.
66 Episode 66 Curiga.
67 Episode 67 Penitipan membuat bingung
68 Episode 68 Janji
69 Episode 69 Kata-kata pedas dari Mitra Winata.
70 Episode 70 Monica tau.
71 Episode 71 Menemukan
72 Episode 72 Paris.
73 Episode 73 Paris
74 Episode 174 Akhirnya mengingat semuanya.
75 Episode 75 Pertemuan.
76 Episode 76
77 Episode 77 Waktu bersama.
78 Episode 78 Melawan.
79 Episode 79 Kiara punya pegangan.
80 Episode 80 Kevin membawanya.
81 Episode 81 Lebih dari kata kejam ternyata.
82 Episode 82 Kaget.
83 Episode 83 Mengurungnya.
84 Draft
85 Episode 85 Menceritakan semuanya.
86 Episode 86 Membebaskan.
87 Episode 87 Menantang.
88 Episode 88 Kevin dan Rangga.
89 Elias 89 Melamarnya.
90 Episode 90 ?
91 Episode 91
92 Episode 92 Minta restu.
93 Episode 93 Monica menjadi korban.
94 Episode 94 Rencana menikah.
95 Episode 91 Pernikahan.
96 Episode 97 Sah
97 Bab 97 Haru.
98 Bab 98 ucapan Saras benar.
99 Episode 99 Berita mengejutkan.
100 Episode 100 Ternyata Dia yang melakukannya.
101 Episode 101 membawa istrinya
102 Episode 102 Hal mengejutkan
103 Bab 103 Konferensi pers
104 Bab 104
105 Bab 105 terbakar.
106 Bab 106 Insiden yang buruk.
107 Episode 107 Rangga dalam bahaya.
108 Bab 108 Tindakan Kevin
109 Bab 109 Detik-detik terakhir.
110 Bab 110 Detik-detik terakhir
111 Episode 111 Detik -detik 100 hari
112 Bab 112 Detik-detik terakhir.
113 Bab 113 Detik-detik terakhir.
114 Bab 114 Detik-detik terakhir.
115 Bab 115 Detik-detik terakhir
116 Bab 116 Detik-detik Terakhir.
117 Bab 115 Tammat.
118 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Episode 1 Surabaya
2
Episode 2 Makan malam
3
Episode 3 Keberangkatan.
4
Episode 4 Melihatnya pertama kali.
5
Episode 5
6
Episode 6 pertemuan Kiara dengan Saras.
7
Episode 7
8
Episode 8 Pertemuan ke-2 kali.
9
Episode 9 Pertemuan yang canggung.
10
Episode 10
11
Episode 11 Ke anehan yang di lakukan Kevin.
12
Episode 12 Bingung.
13
Episode 13 Ada sesuatu
14
Episode 14 Tidak bisa mengendalikan dirinya.
15
Episode 14 Tau
16
Episode 16 Saras Vs Mitra Winata.
17
Episode 17 Bertemu.
18
Episode 18 Penegasan Saras.
19
Episode 19
20
Episode 20 Memaksanya/ menyakitinya.
21
Episode 21 Peringatan Saras.
22
Episode 22 Ingin menemuinya.
23
Episode Minta maaf
24
Episode 24 Penegasan Kevin
25
Bab 25 Perlawanan Kevin
26
Episode 26 Kevin dan Kiara.
27
Episode 27 Memilihnya.
28
Bab 28 Mencari ketenganan bersamanya.
29
Episode 29 Cemas.
30
Episode 30 Kevin dan Kiara.
31
Episode 31 Tingkah aneh.
32
Episode 32 Apa yang terjadi.
33
Episode 33 Pertanyaan itu
34
Episode 34 Pelukan.
35
Episode 35
36
Episode 36 Perjalanan.
37
Episode 37
38
Episode 38 Ada apa?
39
Episode 39 Insiden.
40
Episode 40 Hari yang bergetar.
41
Episode 41
42
Episode 42 Terjebak.
43
Episode 43
44
Episode 44 Mendengarnya.
45
Episode 45 Di sisinya.
46
Episode 44 Kecelakaan itu
47
Bab 44 Kiara melawan.
48
Episode 48 Di balik kecelakaan Kiara.
49
Episode 49
50
Episode 50 Hati yang bingung
51
Episode 51 Tanya
52
Episode 52
53
Episode 53 Penemuan.
54
Episode 54 Pergi.
55
Episode 55 Bayangan
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 59 Tiba-tiba?
59
Episode 60
60
Episode 61 khawatir
61
Episode 62 Perasaan yang terungkap.
62
Episode 62 Romantis.
63
Episode 63 romantis
64
Episode 64 Membantah.
65
Episode 65 Mengancam.
66
Episode 66 Curiga.
67
Episode 67 Penitipan membuat bingung
68
Episode 68 Janji
69
Episode 69 Kata-kata pedas dari Mitra Winata.
70
Episode 70 Monica tau.
71
Episode 71 Menemukan
72
Episode 72 Paris.
73
Episode 73 Paris
74
Episode 174 Akhirnya mengingat semuanya.
75
Episode 75 Pertemuan.
76
Episode 76
77
Episode 77 Waktu bersama.
78
Episode 78 Melawan.
79
Episode 79 Kiara punya pegangan.
80
Episode 80 Kevin membawanya.
81
Episode 81 Lebih dari kata kejam ternyata.
82
Episode 82 Kaget.
83
Episode 83 Mengurungnya.
84
Draft
85
Episode 85 Menceritakan semuanya.
86
Episode 86 Membebaskan.
87
Episode 87 Menantang.
88
Episode 88 Kevin dan Rangga.
89
Elias 89 Melamarnya.
90
Episode 90 ?
91
Episode 91
92
Episode 92 Minta restu.
93
Episode 93 Monica menjadi korban.
94
Episode 94 Rencana menikah.
95
Episode 91 Pernikahan.
96
Episode 97 Sah
97
Bab 97 Haru.
98
Bab 98 ucapan Saras benar.
99
Episode 99 Berita mengejutkan.
100
Episode 100 Ternyata Dia yang melakukannya.
101
Episode 101 membawa istrinya
102
Episode 102 Hal mengejutkan
103
Bab 103 Konferensi pers
104
Bab 104
105
Bab 105 terbakar.
106
Bab 106 Insiden yang buruk.
107
Episode 107 Rangga dalam bahaya.
108
Bab 108 Tindakan Kevin
109
Bab 109 Detik-detik terakhir.
110
Bab 110 Detik-detik terakhir
111
Episode 111 Detik -detik 100 hari
112
Bab 112 Detik-detik terakhir.
113
Bab 113 Detik-detik terakhir.
114
Bab 114 Detik-detik terakhir.
115
Bab 115 Detik-detik terakhir
116
Bab 116 Detik-detik Terakhir.
117
Bab 115 Tammat.
118
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!