"Aku pulang!" sapa Kiara saat sampai rumah dan terlihat Rachel duduk di atas Sofa.
"Eh Kiara bagaimana hari ini?" tanya Rachel.
Kiara terduduk dengan lelah di depan Rachel, "sangat melelahkan," jawab Kiara menyandarkan tubuhnya di dingin Sofa.
"Namanya juga menjadi Dokter pasti sangat melelahkan. Bahkan dulu kakak pernah dengar. Katanya jadi Dokter itu tidak bisa tidur dan ada saja kerjaannya dan itu pasti kamu rasakan," ucap Rachel.
"Yah, kak Rachel benar. Seperti tidak punya kehidupan. Tidak apa-apa. Biar aku jalani saja. Semua profesi itu pilihan dan ini juga sudah yang terbaik. Lagian menjadi Dokter juga sangat tidak mudah," sahut Kiara yang tidak perlu mengeluh dengan pekerjaan yang di pilihnya sendiri.
"Kamu pasti bisa dan kakak akan mendoakan yang terbaik untuk kamu," ucap Rachel memberi semangat untuk adiknya itu.
"Makasih kak," sahut Kiara.
"Kamu mau makan tidak. Biar kita pesan makanan atau kamu mau makan desire di bawah saja?" tanya Rachel.
"Sebentar lagi aja kak," jawab Kiara.
"Oke," sahut Rachel yang melihat ponselnya kembali.
Namun Kiara melihat Rachel seperti ada yang ingin di katakannya.
"Kak apa kak Rangga punya pacar?" tanya Kiara dengan tiba-tiba.
"Pacar ya. Kalau itu sih kakak tidak tau juga ya. Nggak pernah juga melihatnya dengan wanita. Bukan tidak pernah melihatnya. Maksudnya serius dengan wanita. Soalnya kak Rangga itu banyak yang dekat sama dia," jawab Rachel.
"Lalu wanita itu siapa? Kenapa kak Rangga begitu dekat dengannya dan dia juga siapanya tuan Kevin. Dia bahkan sangat terlihat khawatir pada tuan Kevin," batin Kiara yang bertanya-tanya penuh dengan kebingungan.
"Memang ada apa Kiara?" tanya Rachel.
"Tidak apa-apa kak. Aku hanya bertanya-tanya saja," jawab Kiara.
"Oh di kirain ada apaan," ahaut Rachel yang kembali melanjutkan melihat ponselnya.
********
Kiara sedang berada di luar yang sedang membeli makanan di salah satu Restaurant yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Kiara pun tadi hanya berjalan kaki saja. Karena sekalian jalan-jalan dan lagian hanya beberapa meter saja dan di lingkungan sekitar juga begitu ramai dengan tokoh-tokoh dan bangunan-bangunan yang lain yang masih pada buka. Karena Kiara memang tinggal di tempat yang strategis untuk para pedagang.
Kiara yang berdiri di depan kasir yang sedang menunggu makanan yang di pesannya yang seharunya tadi mau di pesan online. Namun Kiara maiu beli sendiri.
"Ini peasannya mbak," ucap pelayan Restaurant.
"Oh makasih mbak," sahut Kiara yang langsung mengambil kantung plastik tersebut. Karena sudah melakukan pembayaran Kiara pun langsung pergi.
Brakkk.
Makanan yang di pegang Kiara jatuh kelantai saat dengan tidak sengaja Kiara bertabrakan dengan seseorang saat berbalik badan dan mengakibatkan makanan itu tumpah semua kelantai.
"Astaga," ucap Kiara kaget dengan melihat kelantai yang bercecer makananya.
"Kau!" geram Kiara melihat siapa yang menabraknya. Namun marahnya langsung di kontrol ketika melihat pria itu adalah Kevin.
"Tuan Kevin," lirih Kiara yang langsung menundukkan kepalanya dan Kevin juga terlihat datar saat tidak sangaja bertemu dengan Kiara.
"Maaf tuan!" ucap Kiara yang malah minta maaf dan ingin berjongkok membersihkan makanan itu. Namun Kevin langsung menahannya.
"Jangan melakukan. Itu sudah kotor," ucap Kevin mencegahnya dengan suara dinginnya,
" Pelayan tolong bersihkan!" Perintah Kevin pada pelayan tersebut.
"Baik tuan," sahut pelayan yang menundukkan kepalanya dan terlihat tidak masalah sama sekali menuruti perintah Kevin.
"Aku akan mengganti makanan mu," ucap Kevin.
"Tidak usah tuan. Ini juga kesalahan saya kurang berhati-hati. Jadi tidak perlu," ucap Kiara menolak. Padahal tadi dia menyalahkan Kevin dan ingin memaki-maki Kevin. Namun tidak jadi karena pria itu atasannya.
Namun Kevin tidak mendengarkannya dan langsung menghampiri kasir
"Berikan pesanannya kembali!" titah Kevin pada pelaya dan memberikan kartunya yang sekalian membayar nya
"Baik tuan," jawab pelayan tersebut.
"Tuan Kevin ini sangat berlebihan. Seharusnya tidak perlu," ucap Kiara yang merasa tidak enak.
Namun Kevin tidak peduli dan tetap mengganti makanan yang telah tumpah itu dan Kiara pun tidak bisa apa-apa pada pasiennya yang special itu. Ya special karena dia adalah Dokter pribadi Kevin.
"Aduh kenapa di ganti segala sih makanannya kan seharusnya tidak perlu tuan Kevin sangat berlebihan," batin Kiara yang merasa tidak enak. Namun jika menolak juga tidak enak juga.
***********
Kevin dan Kiara sama-sama keluar dari Restaurannya tersebut dengan Kiara yang menggandeng kantung plastik yang pasti berisi makanan.
"Tuan Kevin sekali lagi terima kasih sudah repot-repot mengganti makanan yang saya beli. Padahal jelas apa yang terjadi adalah kesalahan saya," ucap Kiara yang merasa tidak enak dan begitu segan pada Kevin.
"Kemana kamu selama ini?" tanya Kevin dengan suara beratnya yang membuat Kiara heran mendengarnya.
"Maksudnya?" tanya Kiara.
Kevin terdiam yang mungkin ingin bertanya banyak pada Kiara. Namun dia tidak tau wanita yang di hadapinya ini adalah Kiara yang dulu atau bukan karena Kiara berubah total dan bahkan tidak mengenalinya dan bisa-bisanya bersikap asing kepadanya.
"Tuan!" tanya Kiara yang masih bingung.
"Kamu tinggal di mana?" tanya Kevin mengalihkan pertanyaannya.
"Oh itu saya tinggal di dekat sini," jawab Kiara. Kevin diam dan terlihat hening tanpa ada obrolan lagi.
"Oh iya apa tuan Kevin sudah baik-baik saja?" tanya Kiara sebagaimana pasien yang sebelumnya dia memang meriksa Kevin.
"Aku sudah lebih baik," jawab Kevin datar.
"Syukurlah kalau begitu. Lain kali tuan Kevin harus teratur makannya dan jangan terlalu lelah dan jangan di tunda-tunda untuk makan, termasuk untuk sarapan. Kesehatannya harus benar-benar di perhatikan," ucap Kiara yang memberi saran. Kevin tidak menanggapi sama sekali. Tidak menjawab iya atau tidak.
"Hmmmm ya sudah tuan kalau begitu saya permisi dulu sampai bertemu besok," ucap Kiara pamitan.
"Ada apa dengan besok?" tanya Kevin.
"Bukannya besok tuan Kevin ada pemeriksaan," jawab Kiara yang mengingat jadwalnya.
"Oh itu ternyata," ucap Kevin dengan menghela napasnya. Kiara menganggukkan kepalanya dengan tersenyum tipis.
"Baik tuan Kevin. Kalau begitu saya permisi dulu, sekali lagi maaf dan terima kasih untuk makanannya," ucap Kiara dengan menundukkan kepalanya yang pamit pada Kevin.
Kevin sama sekali tidak meresponnya dan Kiara pun langsung pergi dari hadapan Kevin. Namun Kevin memegang tangan Kiara membuat Kiara menghentikan langkahnya.
Dan bukan hanya memegang tangan itu saja. Tetapi Kevin juga menarik Kiara sampai Kiara berada di dalam pelukannya dan memeluk Kiara dengan erat.
Betapa terkejutnya Kiara dengan tindakan Kevin yang membuat matanya terbelalak lebar yang hampir keluar dengan jantungnya yang berdetak kencang saat tubuhnya di peluk dengan erat.
Jika kemarin tangannya di pegang yang seolah tidak ingin lepas. Maka kali ini berbeda yang terlihat memeluk erat dan Kiara sampai diam yang sibuk dalam kebingungannya apa yang di maksud atasannya yang melakukan hal itu.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
amilia amel
masih menunggu ingatan kiara kembali🤫
2023-07-09
1