Episode 12 Bingung.

Kiara kembali kerumah sakit setelah memeriksa Kevin. Namun tetap saja perasaannya masih ada yang janggal. Namun Kiara harus profesional dengan pekerjaan yang sebagai Dokter

"Kiara fokus lah," gumam Kiara yang menghela napasnya. Kiara melihat Dokter Saras.

"Dokter Saras, oh iya aku harus memberikan laporan ku," gumam Kiara yang sengaja mencari Saras yang ingin bertemu dengan Saras.

Kiara pun mempercepat jalannya mendekati Saras. Namun langkah Kiara terhenti ketika melihat Saras yang berdiri di depan pintu salah satu ruangan perawatan dan Kiara melihat Saras menyeka air matanya.

"Apa Dokter Saras sedang menangis," batin Kiara yang dapat melihat jelas Saras menyeka air matanya.

Hal itu membuat Kiara penasaran. Namun Kiara juga tidak mungkin menghampiri Saras yang sepertinya suasana hati Saras sedang tidak baik-baik saja dan Kiara takut Saras akan terganggu.

Saras menghela napasnya dan langsung pergi dari depan ruangan itu dan Kiara hanya terus memperhatikan Saras.

"Apa yang membuat Dokter Saras sampai menangis. Ada apa dengannya?" batin Kiara dengan penasaran dan langsung menghampiri ruangan perawatan yang sejak tadi di lihat Dokter Saras.

Kiara yang sudah ada di depan pintu pun melihat kedalam dari kaca kecil dan Kiara melihat seorang pria yang terbaring di sana. Pria itu sekitaran berusia 35 tahun keatas. Pria dengan seluruh tubuhnya melekat alat medis dan terdengar suara mesin detak jantung yang memenuhi ruangan itu.

"Siapa pria itu," batin Kiara yang sangat penasaran, "tapi kenapa wajahnya tidak asing ya," Kiara bergerutu sendiri yang merasa Pria itu pernah di kenalnya yang tak lain Alan suami dari Saras dan tidak tau apa yang terjadi dan mengapa Alan seperti itu.

"Arghhh, sudahlah Kiara. Lagian apa urusannya denganmu yang mungkin saja dia itu adalah pasien Dokter Saras. Aku sebaiknya kembali bertemu Dokter Saras. Aku harus bicara padanya dan memberikan laporan pekerjaan ku," ucap Kiara yang tidak mau berpikir banyak dan langsung pergi dari depan ruangan tersebut.

*******

Kiara dan Amanda sedang berjalan keluar dari rumah sakit yang mana mereka berdua ingin makan siang bersama.

"Kita makan di mana?" tanya Amanda.

"Terserah kamu aja," jawab Kiara.

"Kiara aku itu cewek yang bertanya pada kamu. Kita makan di mana. Bukan cowok yang bertanya. Jadi jawabannya mana bisa dengan jawaban terserah," seloroh Amanda sembari mereka berjalan.

"Baiklah kalau begitu kita makan di kafe dekat sini aja," sahut Kiara.

"Nah gitu dong jawaban yang paling menarik," sahut Amanda yang ke-2nya sama-sama tersenyum.

Mereka keluar dari rumah sakit yang menuju pintu lobi yang sangat kebetulan bersamaan dengan Mitra Winata yang memasuki rumah sakit dengan 2 bodyguard yang ada di belakangnya yang selalu mengikutinya. Mitra Winata dan Kiara sama-sama berpapasan dengan Kiara yang keluar dan Mitra Winata yang masuk.

Kiara tampak happy dengan tertawa-tawa melihat kearah Amanda. Namun saat berpapasan dengan Mitra Winata. Mitra Winata melihatnya dan itu adalah hal yang sangat mengejutkan bagi Mitra Winata sampai Mitra Winata menghentikan langkahnya dan sampai berbalik badan untuk melihat Kiara.

Memastikan apakah wanita itu wanita yang di kenalnya atau tidak. Namun pasti tidak ada bedanya.

"Gadis itu," lirih Mitra Winata yang sangat mengingat siapa Kiara. Siapa lagi jika bukan Kiara. Wanita yang pernah di cintai anaknya dan pasti Mitra Wina tidak percaya jika bisa bertemu Kiara setelah 4 tahun lamanya.

"Kiara!" Lirihnya yang bahkan masih mengingat nama Kiara dan masih terus melihat Kiara dan Kiara sama sekali tidak melihatnya.

"Tuan!" tegur anak buah Mitra Winata yang membuat Mitra Winata tersentak kaget dan mengalihkan pandangannya pada bodyguard tersebut.

"Apa ada sesuatu tuan?" tanya bodyguard tersebut heran dengan tuannya.

"Tidak ada," jawab Mitra Winata yang tampak berbohong yang sebenarnya dia masih sangat shock dengan dadanya yang kembang kempis. Bahkan sampai menguasai wajahnya kasar.

"Ayo kita masuk!" ajak Mitra Winata yang memilih masuk untuk menengakan dirinya. Pasti pertemuan pertama itu sangat mengejutkan bagi Mitra Winata. Namun di sayangkan Kiara sama sekali tidak melihatnya.

"Apa aku salah lihat. Bagaimana jika tidak. Apa benar dia anak dari Danu Bramana dan jika iya kenapa dia ada di ruang sakit!" Dalam langkahnya Mitra Winata bertanya-tanya dengan penuh kebingungan yang belum bisa percaya bahwa apa yang di lihatnya itu adalah Kiara atau tidak.

*******

Amanda dan Kiara akhirnya makan siang bersama dengan mereka yang saling mengobrol sembari makan.

"Bagaimana Kiara rasanya menjadi Dokter pribadi?" tanya Amanda sembari mengunyah makanan yang tadi di pesannya.

"Sangat canggung dan aneh. Ini juga pertama kali untukku. Namun tetap saja aku merasa aneh dan seperti ada sesuatu," jawab Kiara.

"Sesuatu apa?" tanya Amanda mengkerutkan dahinya.

"Aku juga tidak bisa menjelaskannya, karena aku juga tidak mengerti ada apa sebenarnya," jawab Kiara mengangkat ke-2 bahunya.

"Ini sesuatu dengan pekerjaan kamu. Atau pasien kamu?" tanya Amanda dengan rasa penasarannya.

Kiara terbayang dengan wajah Kevin dan juga tangan Kevin yang memegangnya yang membuatnya masih kepikiran sampai detik ini.

"Kiara!" tegur Amanda yang melihat Kiara hanya diam saja

" Hey Kiara!" Ananda menyenggol Kiara yang membuat Kiara terkejut dengan menghela napasnya.

"Ada apa?" tanya Amanda dengan heran.

"Oh tidak. Tidak apa-apa kok," jawab Kiara dengan menghela napasnya yang mendadak gugup.

"Kamu belum menjawab pertanyaan ku," ucap Amanda yang ternyata masih menunggu.

"Oh itu sudahlah hanya dengan pekerjaannya yang aku rasa sangat wajar. Jika aku gugup. Karena ini kesan pertama dan orang yang aku tangani tidak sembarangan dan aku hanya takut pekerjaan ku tidak memuaskan untuk pasienku," ucap Kiara.

"Lalu keanehan apa yang kamu maksud? tanya Amanda.

"Tidak ada yang serius kok. Seperti yang aku katakan sebelumnya, dia terlihat kaku dan ya seperti dia yang merasa aku yang aneh," jawab Kiara.

"Hanya itu saja?" tanya Amanda yang Kepo.

"Iya Amanda hanya itu saja," jawab Kiara.

"Kamu jangan khawatir. Jika kamu menjalani dengan enjoy hasilnya juga pasti akan terbaik dan kamu pelan-pelan juga pasti akan terbiasa dan keanehan itu juga tidak akan ada lagi," ucap Amanda memberikan nasehat.

"Iya kamu benar," jawab Kiara yang kembali makan dengan tenang.

"Kiara aku ke toilet sebentar ya," ucap Amanda izin.

"Oke," sahut Kiara. Amanda pun pergi dan Kiara melanjutkan makannya.

"Aku juga tidak bisa menceritakannya dan lagian bingung juga mau di ceritakan dari mana," gumam Kiara dengan mengangkat ke-2 bahunya.

Dan tiba-tiba di tengah makannya, mata Kiara melihat keluar Restauran yang melihat mobil berhenti.

"Bukannya itu mobilnya kak Rangga," batin Kiara yang mengenali mobil kakaknya itu dan dugaan Kiara benar. Rangga keluar dari dalam mobil itu.

"Benar itu Rangga," ucap Kiara tersenyum yang berdiri dari tempat duduknya yang pasti ingin menghampiri kakaknya.

Namun Kiara tiba-tiba tidak jadi melangkah. Saat dari pintu sebelah pengemudi keluar seorang wanita dan bukan seorang wanita yang mengejutkan Kiara. Namun wanita yang tidak asing baginya.

"Bukannya dia," Kiara terbayang pada wanita yang di temuinya di kantor Kevin.

Monica yang sekarang menggandeng tangan Rangga dengan menempel pada rangga dan Rangga juga mengusap-usap pucuk kepala Monica yang keduanya sama-sama tersenyum yang terlihat romantis dan seperti mempunyai hubungan yang special.

Bersambung

Terpopuler

Comments

amilia amel

amilia amel

makin seru...

2023-07-08

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Surabaya
2 Episode 2 Makan malam
3 Episode 3 Keberangkatan.
4 Episode 4 Melihatnya pertama kali.
5 Episode 5
6 Episode 6 pertemuan Kiara dengan Saras.
7 Episode 7
8 Episode 8 Pertemuan ke-2 kali.
9 Episode 9 Pertemuan yang canggung.
10 Episode 10
11 Episode 11 Ke anehan yang di lakukan Kevin.
12 Episode 12 Bingung.
13 Episode 13 Ada sesuatu
14 Episode 14 Tidak bisa mengendalikan dirinya.
15 Episode 14 Tau
16 Episode 16 Saras Vs Mitra Winata.
17 Episode 17 Bertemu.
18 Episode 18 Penegasan Saras.
19 Episode 19
20 Episode 20 Memaksanya/ menyakitinya.
21 Episode 21 Peringatan Saras.
22 Episode 22 Ingin menemuinya.
23 Episode Minta maaf
24 Episode 24 Penegasan Kevin
25 Bab 25 Perlawanan Kevin
26 Episode 26 Kevin dan Kiara.
27 Episode 27 Memilihnya.
28 Bab 28 Mencari ketenganan bersamanya.
29 Episode 29 Cemas.
30 Episode 30 Kevin dan Kiara.
31 Episode 31 Tingkah aneh.
32 Episode 32 Apa yang terjadi.
33 Episode 33 Pertanyaan itu
34 Episode 34 Pelukan.
35 Episode 35
36 Episode 36 Perjalanan.
37 Episode 37
38 Episode 38 Ada apa?
39 Episode 39 Insiden.
40 Episode 40 Hari yang bergetar.
41 Episode 41
42 Episode 42 Terjebak.
43 Episode 43
44 Episode 44 Mendengarnya.
45 Episode 45 Di sisinya.
46 Episode 44 Kecelakaan itu
47 Bab 44 Kiara melawan.
48 Episode 48 Di balik kecelakaan Kiara.
49 Episode 49
50 Episode 50 Hati yang bingung
51 Episode 51 Tanya
52 Episode 52
53 Episode 53 Penemuan.
54 Episode 54 Pergi.
55 Episode 55 Bayangan
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 59 Tiba-tiba?
59 Episode 60
60 Episode 61 khawatir
61 Episode 62 Perasaan yang terungkap.
62 Episode 62 Romantis.
63 Episode 63 romantis
64 Episode 64 Membantah.
65 Episode 65 Mengancam.
66 Episode 66 Curiga.
67 Episode 67 Penitipan membuat bingung
68 Episode 68 Janji
69 Episode 69 Kata-kata pedas dari Mitra Winata.
70 Episode 70 Monica tau.
71 Episode 71 Menemukan
72 Episode 72 Paris.
73 Episode 73 Paris
74 Episode 174 Akhirnya mengingat semuanya.
75 Episode 75 Pertemuan.
76 Episode 76
77 Episode 77 Waktu bersama.
78 Episode 78 Melawan.
79 Episode 79 Kiara punya pegangan.
80 Episode 80 Kevin membawanya.
81 Episode 81 Lebih dari kata kejam ternyata.
82 Episode 82 Kaget.
83 Episode 83 Mengurungnya.
84 Draft
85 Episode 85 Menceritakan semuanya.
86 Episode 86 Membebaskan.
87 Episode 87 Menantang.
88 Episode 88 Kevin dan Rangga.
89 Elias 89 Melamarnya.
90 Episode 90 ?
91 Episode 91
92 Episode 92 Minta restu.
93 Episode 93 Monica menjadi korban.
94 Episode 94 Rencana menikah.
95 Episode 91 Pernikahan.
96 Episode 97 Sah
97 Bab 97 Haru.
98 Bab 98 ucapan Saras benar.
99 Episode 99 Berita mengejutkan.
100 Episode 100 Ternyata Dia yang melakukannya.
101 Episode 101 membawa istrinya
102 Episode 102 Hal mengejutkan
103 Bab 103 Konferensi pers
104 Bab 104
105 Bab 105 terbakar.
106 Bab 106 Insiden yang buruk.
107 Episode 107 Rangga dalam bahaya.
108 Bab 108 Tindakan Kevin
109 Bab 109 Detik-detik terakhir.
110 Bab 110 Detik-detik terakhir
111 Episode 111 Detik -detik 100 hari
112 Bab 112 Detik-detik terakhir.
113 Bab 113 Detik-detik terakhir.
114 Bab 114 Detik-detik terakhir.
115 Bab 115 Detik-detik terakhir
116 Bab 116 Detik-detik Terakhir.
117 Bab 115 Tammat.
118 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Episode 1 Surabaya
2
Episode 2 Makan malam
3
Episode 3 Keberangkatan.
4
Episode 4 Melihatnya pertama kali.
5
Episode 5
6
Episode 6 pertemuan Kiara dengan Saras.
7
Episode 7
8
Episode 8 Pertemuan ke-2 kali.
9
Episode 9 Pertemuan yang canggung.
10
Episode 10
11
Episode 11 Ke anehan yang di lakukan Kevin.
12
Episode 12 Bingung.
13
Episode 13 Ada sesuatu
14
Episode 14 Tidak bisa mengendalikan dirinya.
15
Episode 14 Tau
16
Episode 16 Saras Vs Mitra Winata.
17
Episode 17 Bertemu.
18
Episode 18 Penegasan Saras.
19
Episode 19
20
Episode 20 Memaksanya/ menyakitinya.
21
Episode 21 Peringatan Saras.
22
Episode 22 Ingin menemuinya.
23
Episode Minta maaf
24
Episode 24 Penegasan Kevin
25
Bab 25 Perlawanan Kevin
26
Episode 26 Kevin dan Kiara.
27
Episode 27 Memilihnya.
28
Bab 28 Mencari ketenganan bersamanya.
29
Episode 29 Cemas.
30
Episode 30 Kevin dan Kiara.
31
Episode 31 Tingkah aneh.
32
Episode 32 Apa yang terjadi.
33
Episode 33 Pertanyaan itu
34
Episode 34 Pelukan.
35
Episode 35
36
Episode 36 Perjalanan.
37
Episode 37
38
Episode 38 Ada apa?
39
Episode 39 Insiden.
40
Episode 40 Hari yang bergetar.
41
Episode 41
42
Episode 42 Terjebak.
43
Episode 43
44
Episode 44 Mendengarnya.
45
Episode 45 Di sisinya.
46
Episode 44 Kecelakaan itu
47
Bab 44 Kiara melawan.
48
Episode 48 Di balik kecelakaan Kiara.
49
Episode 49
50
Episode 50 Hati yang bingung
51
Episode 51 Tanya
52
Episode 52
53
Episode 53 Penemuan.
54
Episode 54 Pergi.
55
Episode 55 Bayangan
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 59 Tiba-tiba?
59
Episode 60
60
Episode 61 khawatir
61
Episode 62 Perasaan yang terungkap.
62
Episode 62 Romantis.
63
Episode 63 romantis
64
Episode 64 Membantah.
65
Episode 65 Mengancam.
66
Episode 66 Curiga.
67
Episode 67 Penitipan membuat bingung
68
Episode 68 Janji
69
Episode 69 Kata-kata pedas dari Mitra Winata.
70
Episode 70 Monica tau.
71
Episode 71 Menemukan
72
Episode 72 Paris.
73
Episode 73 Paris
74
Episode 174 Akhirnya mengingat semuanya.
75
Episode 75 Pertemuan.
76
Episode 76
77
Episode 77 Waktu bersama.
78
Episode 78 Melawan.
79
Episode 79 Kiara punya pegangan.
80
Episode 80 Kevin membawanya.
81
Episode 81 Lebih dari kata kejam ternyata.
82
Episode 82 Kaget.
83
Episode 83 Mengurungnya.
84
Draft
85
Episode 85 Menceritakan semuanya.
86
Episode 86 Membebaskan.
87
Episode 87 Menantang.
88
Episode 88 Kevin dan Rangga.
89
Elias 89 Melamarnya.
90
Episode 90 ?
91
Episode 91
92
Episode 92 Minta restu.
93
Episode 93 Monica menjadi korban.
94
Episode 94 Rencana menikah.
95
Episode 91 Pernikahan.
96
Episode 97 Sah
97
Bab 97 Haru.
98
Bab 98 ucapan Saras benar.
99
Episode 99 Berita mengejutkan.
100
Episode 100 Ternyata Dia yang melakukannya.
101
Episode 101 membawa istrinya
102
Episode 102 Hal mengejutkan
103
Bab 103 Konferensi pers
104
Bab 104
105
Bab 105 terbakar.
106
Bab 106 Insiden yang buruk.
107
Episode 107 Rangga dalam bahaya.
108
Bab 108 Tindakan Kevin
109
Bab 109 Detik-detik terakhir.
110
Bab 110 Detik-detik terakhir
111
Episode 111 Detik -detik 100 hari
112
Bab 112 Detik-detik terakhir.
113
Bab 113 Detik-detik terakhir.
114
Bab 114 Detik-detik terakhir.
115
Bab 115 Detik-detik terakhir
116
Bab 116 Detik-detik Terakhir.
117
Bab 115 Tammat.
118
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!