Kiara kembali kerumah sakit setelah memeriksa Kevin. Namun tetap saja perasaannya masih ada yang janggal. Namun Kiara harus profesional dengan pekerjaan yang sebagai Dokter
"Kiara fokus lah," gumam Kiara yang menghela napasnya. Kiara melihat Dokter Saras.
"Dokter Saras, oh iya aku harus memberikan laporan ku," gumam Kiara yang sengaja mencari Saras yang ingin bertemu dengan Saras.
Kiara pun mempercepat jalannya mendekati Saras. Namun langkah Kiara terhenti ketika melihat Saras yang berdiri di depan pintu salah satu ruangan perawatan dan Kiara melihat Saras menyeka air matanya.
"Apa Dokter Saras sedang menangis," batin Kiara yang dapat melihat jelas Saras menyeka air matanya.
Hal itu membuat Kiara penasaran. Namun Kiara juga tidak mungkin menghampiri Saras yang sepertinya suasana hati Saras sedang tidak baik-baik saja dan Kiara takut Saras akan terganggu.
Saras menghela napasnya dan langsung pergi dari depan ruangan itu dan Kiara hanya terus memperhatikan Saras.
"Apa yang membuat Dokter Saras sampai menangis. Ada apa dengannya?" batin Kiara dengan penasaran dan langsung menghampiri ruangan perawatan yang sejak tadi di lihat Dokter Saras.
Kiara yang sudah ada di depan pintu pun melihat kedalam dari kaca kecil dan Kiara melihat seorang pria yang terbaring di sana. Pria itu sekitaran berusia 35 tahun keatas. Pria dengan seluruh tubuhnya melekat alat medis dan terdengar suara mesin detak jantung yang memenuhi ruangan itu.
"Siapa pria itu," batin Kiara yang sangat penasaran, "tapi kenapa wajahnya tidak asing ya," Kiara bergerutu sendiri yang merasa Pria itu pernah di kenalnya yang tak lain Alan suami dari Saras dan tidak tau apa yang terjadi dan mengapa Alan seperti itu.
"Arghhh, sudahlah Kiara. Lagian apa urusannya denganmu yang mungkin saja dia itu adalah pasien Dokter Saras. Aku sebaiknya kembali bertemu Dokter Saras. Aku harus bicara padanya dan memberikan laporan pekerjaan ku," ucap Kiara yang tidak mau berpikir banyak dan langsung pergi dari depan ruangan tersebut.
*******
Kiara dan Amanda sedang berjalan keluar dari rumah sakit yang mana mereka berdua ingin makan siang bersama.
"Kita makan di mana?" tanya Amanda.
"Terserah kamu aja," jawab Kiara.
"Kiara aku itu cewek yang bertanya pada kamu. Kita makan di mana. Bukan cowok yang bertanya. Jadi jawabannya mana bisa dengan jawaban terserah," seloroh Amanda sembari mereka berjalan.
"Baiklah kalau begitu kita makan di kafe dekat sini aja," sahut Kiara.
"Nah gitu dong jawaban yang paling menarik," sahut Amanda yang ke-2nya sama-sama tersenyum.
Mereka keluar dari rumah sakit yang menuju pintu lobi yang sangat kebetulan bersamaan dengan Mitra Winata yang memasuki rumah sakit dengan 2 bodyguard yang ada di belakangnya yang selalu mengikutinya. Mitra Winata dan Kiara sama-sama berpapasan dengan Kiara yang keluar dan Mitra Winata yang masuk.
Kiara tampak happy dengan tertawa-tawa melihat kearah Amanda. Namun saat berpapasan dengan Mitra Winata. Mitra Winata melihatnya dan itu adalah hal yang sangat mengejutkan bagi Mitra Winata sampai Mitra Winata menghentikan langkahnya dan sampai berbalik badan untuk melihat Kiara.
Memastikan apakah wanita itu wanita yang di kenalnya atau tidak. Namun pasti tidak ada bedanya.
"Gadis itu," lirih Mitra Winata yang sangat mengingat siapa Kiara. Siapa lagi jika bukan Kiara. Wanita yang pernah di cintai anaknya dan pasti Mitra Wina tidak percaya jika bisa bertemu Kiara setelah 4 tahun lamanya.
"Kiara!" Lirihnya yang bahkan masih mengingat nama Kiara dan masih terus melihat Kiara dan Kiara sama sekali tidak melihatnya.
"Tuan!" tegur anak buah Mitra Winata yang membuat Mitra Winata tersentak kaget dan mengalihkan pandangannya pada bodyguard tersebut.
"Apa ada sesuatu tuan?" tanya bodyguard tersebut heran dengan tuannya.
"Tidak ada," jawab Mitra Winata yang tampak berbohong yang sebenarnya dia masih sangat shock dengan dadanya yang kembang kempis. Bahkan sampai menguasai wajahnya kasar.
"Ayo kita masuk!" ajak Mitra Winata yang memilih masuk untuk menengakan dirinya. Pasti pertemuan pertama itu sangat mengejutkan bagi Mitra Winata. Namun di sayangkan Kiara sama sekali tidak melihatnya.
"Apa aku salah lihat. Bagaimana jika tidak. Apa benar dia anak dari Danu Bramana dan jika iya kenapa dia ada di ruang sakit!" Dalam langkahnya Mitra Winata bertanya-tanya dengan penuh kebingungan yang belum bisa percaya bahwa apa yang di lihatnya itu adalah Kiara atau tidak.
*******
Amanda dan Kiara akhirnya makan siang bersama dengan mereka yang saling mengobrol sembari makan.
"Bagaimana Kiara rasanya menjadi Dokter pribadi?" tanya Amanda sembari mengunyah makanan yang tadi di pesannya.
"Sangat canggung dan aneh. Ini juga pertama kali untukku. Namun tetap saja aku merasa aneh dan seperti ada sesuatu," jawab Kiara.
"Sesuatu apa?" tanya Amanda mengkerutkan dahinya.
"Aku juga tidak bisa menjelaskannya, karena aku juga tidak mengerti ada apa sebenarnya," jawab Kiara mengangkat ke-2 bahunya.
"Ini sesuatu dengan pekerjaan kamu. Atau pasien kamu?" tanya Amanda dengan rasa penasarannya.
Kiara terbayang dengan wajah Kevin dan juga tangan Kevin yang memegangnya yang membuatnya masih kepikiran sampai detik ini.
"Kiara!" tegur Amanda yang melihat Kiara hanya diam saja
" Hey Kiara!" Ananda menyenggol Kiara yang membuat Kiara terkejut dengan menghela napasnya.
"Ada apa?" tanya Amanda dengan heran.
"Oh tidak. Tidak apa-apa kok," jawab Kiara dengan menghela napasnya yang mendadak gugup.
"Kamu belum menjawab pertanyaan ku," ucap Amanda yang ternyata masih menunggu.
"Oh itu sudahlah hanya dengan pekerjaannya yang aku rasa sangat wajar. Jika aku gugup. Karena ini kesan pertama dan orang yang aku tangani tidak sembarangan dan aku hanya takut pekerjaan ku tidak memuaskan untuk pasienku," ucap Kiara.
"Lalu keanehan apa yang kamu maksud? tanya Amanda.
"Tidak ada yang serius kok. Seperti yang aku katakan sebelumnya, dia terlihat kaku dan ya seperti dia yang merasa aku yang aneh," jawab Kiara.
"Hanya itu saja?" tanya Amanda yang Kepo.
"Iya Amanda hanya itu saja," jawab Kiara.
"Kamu jangan khawatir. Jika kamu menjalani dengan enjoy hasilnya juga pasti akan terbaik dan kamu pelan-pelan juga pasti akan terbiasa dan keanehan itu juga tidak akan ada lagi," ucap Amanda memberikan nasehat.
"Iya kamu benar," jawab Kiara yang kembali makan dengan tenang.
"Kiara aku ke toilet sebentar ya," ucap Amanda izin.
"Oke," sahut Kiara. Amanda pun pergi dan Kiara melanjutkan makannya.
"Aku juga tidak bisa menceritakannya dan lagian bingung juga mau di ceritakan dari mana," gumam Kiara dengan mengangkat ke-2 bahunya.
Dan tiba-tiba di tengah makannya, mata Kiara melihat keluar Restauran yang melihat mobil berhenti.
"Bukannya itu mobilnya kak Rangga," batin Kiara yang mengenali mobil kakaknya itu dan dugaan Kiara benar. Rangga keluar dari dalam mobil itu.
"Benar itu Rangga," ucap Kiara tersenyum yang berdiri dari tempat duduknya yang pasti ingin menghampiri kakaknya.
Namun Kiara tiba-tiba tidak jadi melangkah. Saat dari pintu sebelah pengemudi keluar seorang wanita dan bukan seorang wanita yang mengejutkan Kiara. Namun wanita yang tidak asing baginya.
"Bukannya dia," Kiara terbayang pada wanita yang di temuinya di kantor Kevin.
Monica yang sekarang menggandeng tangan Rangga dengan menempel pada rangga dan Rangga juga mengusap-usap pucuk kepala Monica yang keduanya sama-sama tersenyum yang terlihat romantis dan seperti mempunyai hubungan yang special.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
amilia amel
makin seru...
2023-07-08
1