Episode 9 Pertemuan yang canggung.

"Aku tau banyak yang ingin kamu tanyakan. Aku juga kaget saat pertama kali bertemu Kiara. Aku juga mengira ada hal besar atau bagaimana saat pertemuan pertama. Tetapi ternyata tidak ada, semuanya datar dan biasa saja seperti orang asing. Aku hanya menyimpulkan sendiri jika dia tidak seperti dulu dan jika iya. Mana mungkin dia mau menjadi Dokter di Lexus dan aku juga tidak tau apa yang di pikirannya. Tapi tetap saja aku tidak bisa menyimpulkan apa-apa dan kamu bisa menilai sendiri. Tidak ada maksud apa-apa Kevin. Kamu cukup profesional aja. Dan Anggap saja semua masa lalu dan untuk pemikiran atau tindakan yang lain kamu juga berhak untuk semua itu. Karena Dokter Kiara sudah menjadi Dokter kami," ucapSaras yang berbicara panjang lebar.

Kevin hanya mendengarkan tanpa berbicara lagi.

"Kaka rasa kamu bisa memahami situasi ini. Baiklah aku tutup telponnya dulu," sahut Saras yang menutup dengan sepihak telpon tersebut dan Kevin masih diam dengan wajah yang masih penuh dengan keterkejutan dengan situasi yang di alaminya.

"Ada apa sebenarnya ini dan apa maksud kak Saras. Tidak mengingat. Apa Kiara? batin Kevin dengan penuh tanya yang tidak bisa menyimpulkan apa-apa. Kevin kembali mengusap kasar wajahnya dengan napasnya yang masih naik turun.

*********

Kiara masih menunggu di ruang tamu dengan wajahnya yang penuh dengan kebingungan yang pasti bertanya-tanya. Kenapa dia di suruh untuk menunggu. Kiara lumayan gelisah dengan kepalanya yang berkeliling melihat di sekitarnya.

"Kenapa harus menunggu coba. Memang dia tidak mau di periksa apa. Dan dia juga seperti kaget seperti itu. Apa ada yang salah denganku. Atau aku menyeramkan," gumam Kiara yang kesal sendiri karena merasa tidak di hargai.

"Nona Kiara!" tiba-tiba Kiara di panggil Arya yang sudah berdiri di depannya.

"Iya pak," sahut Kiara yang langsung berdiri.

"Mari ikut saya," sahut Arya.

"Baiklah!"sahut Kiara yang akhirnya mengikut saja.

"Akhirnya," ucap Kiara dengan pelan.

Ternyata Arya kembali membawa Kiara kedalam kamar yang mana ada Kevin di sana. Saat Arya dan Kiara sudah memasuki ruangan itu. Mereka yang mana Kevin yang masih duduk di tempatnya.

"Tuan Kevin, saya membawa Nova Kiara kembali," ucap Arya.

Kevin pun melihat ke arah pintu dan melihat Kiara di sana. Kiara kembali menundukkan kepalanya. Dan Kevin masih tetap melihat Kiara yang seperti Kevin tidak bisa mengendalikan dirinya. Banyak pertanyaan di benaknya yang ingin di pertanyakannya. Namun apa itu harus di pertanyakannya.

"Kenapa dia melihat ku seperti itu, apa ada yang salah dengan diriku, seperti memang iya," batin Kiara dengan penuh kebingungan.

"Masuklah!" titah Kevin. Arya mempersilahkan Kiara untuk masuk dan Kiara langsung menghampiri Kevin dengan Kiara yang berdiri di depan Kevin.

"Kalau begitu apa sudah boleh saya periksa tuan?" tanya Kiara dengan hati-hati.

Namun Kevin masih melihat saja Kiara. Seakan ada yang ingin di pastikan Kevin. Mungkin karena Kiara tidak mengenalinya. Atau Kevin juga bertanya-tanya mungkin saja Kiara hanya berpura-pura saja. Namun benar juga kata Saras.

Jika Kiara pura-pura. Tidak mungkin Kiara mau bekerja di rumah sakit Lexus. Sedangkan dulu saja dia tidak ada masalah apa-apa pada grup Lexus. Apa lagi ini yang begitu tragis dan mana mungkin Kiara mau.

"Tuan!" tegur Kiara yang melihat Kevin bengong.

"Untuk hari ini tidak. Kamu tanya sama asisten saya. Kapan jadwal kamu melakukan pemeriksaan pada saya berikutnya," ucap Kevin.

Kiara heran mendengarnya. "Begitu rupanya! Ya sudah kalau begitu" Kiara, "ya sudah kalau begitu saya permisi dulu," ucap Kiara dengan menundukkan kepalanya.

Kevin menganggukkan dan mengalihkan pandangannya dan Kiara pun langsung pergi yang di antarkan asisten Kevin dan Kevin kembali menghela napasnya dengan memejamkan matanya yang kembali menenagkan dirinya.

Sementara Kiara di antarkan Arya sampai keluar Apartemen.

"Kalau begitu terima kasih pak untuk waktunya," ucap Kiara dengan sopan yang menundukkan kepalanya.

"Sama-sama. Saya minta maaf jika hari ini nona tidak jadi periksa," ucap Arya.

"Tidak masalah pak, saya akan datang sesuai jadwal yang di tentukan nanti," sahut Kiara.

"Baiklah kalau begitu," sahut Arya.

"Ya sudah kalau begitu saya permisi dulu," ucap Kiara yang berpamitan. Arya mengangguk dan menutup pintu apartemen.

"Sudah capek menunggu. Tidak jadi juga. Aneh sekali pasien yang satu ini. Ini sih namanya pekerjaan yang tidak berhasil pasien pertama yang aneh," gumam Kiara yang menghela napasnya yang merasa dirinya hanya sia-sia saja. Padahal Kevin merupakan pasien pertamanya.

"Argh biarlah seperti itu. Itu juga bukan urusanku," batin Kiara yang mencoba untuk tidak memikirkan kejadian itu.

Sementara Arya kembali keruangan Kevin.

"Apa dia sudah pergi?" tanya Kevin.

"Benar tuan. Nona Kiara sudah kembali," jawab Arya.

Kevin membuang napas beratnya dan kembali mengusap kasar wajahnya.

"Apa tuan butuh sesuatu?" tanya Arya yang melihat majikannya itu tidak baik-baik saja.

"Tidak saya tidak butuh apa-apa. Kamu suruh Shela untuk menggantikan meeting sore ini!" titah Kevin.

"Baik tuan," sahut Arya menundukkan kepalanya dan langsung keluar dari ruangan Kevin.

Karena masalah Kiara. Kevin kurang fokus dan tidak bisa bisa fokus sampai harus menyerahkan meeting pada asisten pribadinya.

********

Kiara dan Rachel sedang makan malam bersama di dalam rumah.

"Bagaimana Kiara pasien pertama kamu?" tanya Rachel di sela-sela makannya.

"Aneh," jawab Kiara membuat Rachel bingung.

"Maksudnya?" tanya Rachel heran.

"Ya sangat aneh. Pasiennya hanya diam. Dan menyuruhku pulang setelah dia membuatku menunggu lama. Padahal aku sudah begitu semangat eh tapi dia malah tidak menghargai ku dan bagaimana aku tidak mengatakan aneh," jelas Kiara dengan wajahnya yang tampak kesal dengan keluhannya kepada sang kakak.

"Kok bisa begitu!" tanya Rachel bingung.

"Aku juga tidak tau," sahut Kiara mengangkat ke-2 bahunya.

"Memang pasien yang kamu temui itu orang seperti apa. Apa dia tua atau seperti apa?" tanya Rachel yang malah kepo

"Dia masih pria lajang kayaknya, wajahnya itu sangat dingin dan aku tidak tau apa kesalahanku dan kenapa dia itu melihatku dengan aneh," jawab Kiara dengan menghela napasnya.

"Memang siapa dia?" tanya Rachel yang bertambah kepo.

"Hmmm, kalau tidak salah namanya tuan ke...."

"Selamat malam," tiba-tiba terdengar suara Pria yang tidak asing untuk ke-2 wanita itu melihat Pria itu.

"Kak Rangga!" Pekik Kiara yang langsung berdiri dengan wajah yang terkejut melihat kakak pertamanya itu.

"Kiara!" Rangga juga begitu terkejut dan Kiara dan Rangga saling menghampiri dengan keduanya yang sama-sama saling memeluk erat.

"Ya ampun kamu kapan datangnya, kok tiba-tiba ada di sini," ucap Rangga yang begitu bahagianya.

Kiara langsung melonggarkan pelukannya dari Rangga dan memukul bahu Rangga.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

amilia amel

amilia amel

lanjut

2023-07-07

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Surabaya
2 Episode 2 Makan malam
3 Episode 3 Keberangkatan.
4 Episode 4 Melihatnya pertama kali.
5 Episode 5
6 Episode 6 pertemuan Kiara dengan Saras.
7 Episode 7
8 Episode 8 Pertemuan ke-2 kali.
9 Episode 9 Pertemuan yang canggung.
10 Episode 10
11 Episode 11 Ke anehan yang di lakukan Kevin.
12 Episode 12 Bingung.
13 Episode 13 Ada sesuatu
14 Episode 14 Tidak bisa mengendalikan dirinya.
15 Episode 14 Tau
16 Episode 16 Saras Vs Mitra Winata.
17 Episode 17 Bertemu.
18 Episode 18 Penegasan Saras.
19 Episode 19
20 Episode 20 Memaksanya/ menyakitinya.
21 Episode 21 Peringatan Saras.
22 Episode 22 Ingin menemuinya.
23 Episode Minta maaf
24 Episode 24 Penegasan Kevin
25 Bab 25 Perlawanan Kevin
26 Episode 26 Kevin dan Kiara.
27 Episode 27 Memilihnya.
28 Bab 28 Mencari ketenganan bersamanya.
29 Episode 29 Cemas.
30 Episode 30 Kevin dan Kiara.
31 Episode 31 Tingkah aneh.
32 Episode 32 Apa yang terjadi.
33 Episode 33 Pertanyaan itu
34 Episode 34 Pelukan.
35 Episode 35
36 Episode 36 Perjalanan.
37 Episode 37
38 Episode 38 Ada apa?
39 Episode 39 Insiden.
40 Episode 40 Hari yang bergetar.
41 Episode 41
42 Episode 42 Terjebak.
43 Episode 43
44 Episode 44 Mendengarnya.
45 Episode 45 Di sisinya.
46 Episode 44 Kecelakaan itu
47 Bab 44 Kiara melawan.
48 Episode 48 Di balik kecelakaan Kiara.
49 Episode 49
50 Episode 50 Hati yang bingung
51 Episode 51 Tanya
52 Episode 52
53 Episode 53 Penemuan.
54 Episode 54 Pergi.
55 Episode 55 Bayangan
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 59 Tiba-tiba?
59 Episode 60
60 Episode 61 khawatir
61 Episode 62 Perasaan yang terungkap.
62 Episode 62 Romantis.
63 Episode 63 romantis
64 Episode 64 Membantah.
65 Episode 65 Mengancam.
66 Episode 66 Curiga.
67 Episode 67 Penitipan membuat bingung
68 Episode 68 Janji
69 Episode 69 Kata-kata pedas dari Mitra Winata.
70 Episode 70 Monica tau.
71 Episode 71 Menemukan
72 Episode 72 Paris.
73 Episode 73 Paris
74 Episode 174 Akhirnya mengingat semuanya.
75 Episode 75 Pertemuan.
76 Episode 76
77 Episode 77 Waktu bersama.
78 Episode 78 Melawan.
79 Episode 79 Kiara punya pegangan.
80 Episode 80 Kevin membawanya.
81 Episode 81 Lebih dari kata kejam ternyata.
82 Episode 82 Kaget.
83 Episode 83 Mengurungnya.
84 Draft
85 Episode 85 Menceritakan semuanya.
86 Episode 86 Membebaskan.
87 Episode 87 Menantang.
88 Episode 88 Kevin dan Rangga.
89 Elias 89 Melamarnya.
90 Episode 90 ?
91 Episode 91
92 Episode 92 Minta restu.
93 Episode 93 Monica menjadi korban.
94 Episode 94 Rencana menikah.
95 Episode 91 Pernikahan.
96 Episode 97 Sah
97 Bab 97 Haru.
98 Bab 98 ucapan Saras benar.
99 Episode 99 Berita mengejutkan.
100 Episode 100 Ternyata Dia yang melakukannya.
101 Episode 101 membawa istrinya
102 Episode 102 Hal mengejutkan
103 Bab 103 Konferensi pers
104 Bab 104
105 Bab 105 terbakar.
106 Bab 106 Insiden yang buruk.
107 Episode 107 Rangga dalam bahaya.
108 Bab 108 Tindakan Kevin
109 Bab 109 Detik-detik terakhir.
110 Bab 110 Detik-detik terakhir
111 Episode 111 Detik -detik 100 hari
112 Bab 112 Detik-detik terakhir.
113 Bab 113 Detik-detik terakhir.
114 Bab 114 Detik-detik terakhir.
115 Bab 115 Detik-detik terakhir
116 Bab 116 Detik-detik Terakhir.
117 Bab 115 Tammat.
118 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Episode 1 Surabaya
2
Episode 2 Makan malam
3
Episode 3 Keberangkatan.
4
Episode 4 Melihatnya pertama kali.
5
Episode 5
6
Episode 6 pertemuan Kiara dengan Saras.
7
Episode 7
8
Episode 8 Pertemuan ke-2 kali.
9
Episode 9 Pertemuan yang canggung.
10
Episode 10
11
Episode 11 Ke anehan yang di lakukan Kevin.
12
Episode 12 Bingung.
13
Episode 13 Ada sesuatu
14
Episode 14 Tidak bisa mengendalikan dirinya.
15
Episode 14 Tau
16
Episode 16 Saras Vs Mitra Winata.
17
Episode 17 Bertemu.
18
Episode 18 Penegasan Saras.
19
Episode 19
20
Episode 20 Memaksanya/ menyakitinya.
21
Episode 21 Peringatan Saras.
22
Episode 22 Ingin menemuinya.
23
Episode Minta maaf
24
Episode 24 Penegasan Kevin
25
Bab 25 Perlawanan Kevin
26
Episode 26 Kevin dan Kiara.
27
Episode 27 Memilihnya.
28
Bab 28 Mencari ketenganan bersamanya.
29
Episode 29 Cemas.
30
Episode 30 Kevin dan Kiara.
31
Episode 31 Tingkah aneh.
32
Episode 32 Apa yang terjadi.
33
Episode 33 Pertanyaan itu
34
Episode 34 Pelukan.
35
Episode 35
36
Episode 36 Perjalanan.
37
Episode 37
38
Episode 38 Ada apa?
39
Episode 39 Insiden.
40
Episode 40 Hari yang bergetar.
41
Episode 41
42
Episode 42 Terjebak.
43
Episode 43
44
Episode 44 Mendengarnya.
45
Episode 45 Di sisinya.
46
Episode 44 Kecelakaan itu
47
Bab 44 Kiara melawan.
48
Episode 48 Di balik kecelakaan Kiara.
49
Episode 49
50
Episode 50 Hati yang bingung
51
Episode 51 Tanya
52
Episode 52
53
Episode 53 Penemuan.
54
Episode 54 Pergi.
55
Episode 55 Bayangan
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 59 Tiba-tiba?
59
Episode 60
60
Episode 61 khawatir
61
Episode 62 Perasaan yang terungkap.
62
Episode 62 Romantis.
63
Episode 63 romantis
64
Episode 64 Membantah.
65
Episode 65 Mengancam.
66
Episode 66 Curiga.
67
Episode 67 Penitipan membuat bingung
68
Episode 68 Janji
69
Episode 69 Kata-kata pedas dari Mitra Winata.
70
Episode 70 Monica tau.
71
Episode 71 Menemukan
72
Episode 72 Paris.
73
Episode 73 Paris
74
Episode 174 Akhirnya mengingat semuanya.
75
Episode 75 Pertemuan.
76
Episode 76
77
Episode 77 Waktu bersama.
78
Episode 78 Melawan.
79
Episode 79 Kiara punya pegangan.
80
Episode 80 Kevin membawanya.
81
Episode 81 Lebih dari kata kejam ternyata.
82
Episode 82 Kaget.
83
Episode 83 Mengurungnya.
84
Draft
85
Episode 85 Menceritakan semuanya.
86
Episode 86 Membebaskan.
87
Episode 87 Menantang.
88
Episode 88 Kevin dan Rangga.
89
Elias 89 Melamarnya.
90
Episode 90 ?
91
Episode 91
92
Episode 92 Minta restu.
93
Episode 93 Monica menjadi korban.
94
Episode 94 Rencana menikah.
95
Episode 91 Pernikahan.
96
Episode 97 Sah
97
Bab 97 Haru.
98
Bab 98 ucapan Saras benar.
99
Episode 99 Berita mengejutkan.
100
Episode 100 Ternyata Dia yang melakukannya.
101
Episode 101 membawa istrinya
102
Episode 102 Hal mengejutkan
103
Bab 103 Konferensi pers
104
Bab 104
105
Bab 105 terbakar.
106
Bab 106 Insiden yang buruk.
107
Episode 107 Rangga dalam bahaya.
108
Bab 108 Tindakan Kevin
109
Bab 109 Detik-detik terakhir.
110
Bab 110 Detik-detik terakhir
111
Episode 111 Detik -detik 100 hari
112
Bab 112 Detik-detik terakhir.
113
Bab 113 Detik-detik terakhir.
114
Bab 114 Detik-detik terakhir.
115
Bab 115 Detik-detik terakhir
116
Bab 116 Detik-detik Terakhir.
117
Bab 115 Tammat.
118
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!