"Aku tau banyak yang ingin kamu tanyakan. Aku juga kaget saat pertama kali bertemu Kiara. Aku juga mengira ada hal besar atau bagaimana saat pertemuan pertama. Tetapi ternyata tidak ada, semuanya datar dan biasa saja seperti orang asing. Aku hanya menyimpulkan sendiri jika dia tidak seperti dulu dan jika iya. Mana mungkin dia mau menjadi Dokter di Lexus dan aku juga tidak tau apa yang di pikirannya. Tapi tetap saja aku tidak bisa menyimpulkan apa-apa dan kamu bisa menilai sendiri. Tidak ada maksud apa-apa Kevin. Kamu cukup profesional aja. Dan Anggap saja semua masa lalu dan untuk pemikiran atau tindakan yang lain kamu juga berhak untuk semua itu. Karena Dokter Kiara sudah menjadi Dokter kami," ucapSaras yang berbicara panjang lebar.
Kevin hanya mendengarkan tanpa berbicara lagi.
"Kaka rasa kamu bisa memahami situasi ini. Baiklah aku tutup telponnya dulu," sahut Saras yang menutup dengan sepihak telpon tersebut dan Kevin masih diam dengan wajah yang masih penuh dengan keterkejutan dengan situasi yang di alaminya.
"Ada apa sebenarnya ini dan apa maksud kak Saras. Tidak mengingat. Apa Kiara? batin Kevin dengan penuh tanya yang tidak bisa menyimpulkan apa-apa. Kevin kembali mengusap kasar wajahnya dengan napasnya yang masih naik turun.
*********
Kiara masih menunggu di ruang tamu dengan wajahnya yang penuh dengan kebingungan yang pasti bertanya-tanya. Kenapa dia di suruh untuk menunggu. Kiara lumayan gelisah dengan kepalanya yang berkeliling melihat di sekitarnya.
"Kenapa harus menunggu coba. Memang dia tidak mau di periksa apa. Dan dia juga seperti kaget seperti itu. Apa ada yang salah denganku. Atau aku menyeramkan," gumam Kiara yang kesal sendiri karena merasa tidak di hargai.
"Nona Kiara!" tiba-tiba Kiara di panggil Arya yang sudah berdiri di depannya.
"Iya pak," sahut Kiara yang langsung berdiri.
"Mari ikut saya," sahut Arya.
"Baiklah!"sahut Kiara yang akhirnya mengikut saja.
"Akhirnya," ucap Kiara dengan pelan.
Ternyata Arya kembali membawa Kiara kedalam kamar yang mana ada Kevin di sana. Saat Arya dan Kiara sudah memasuki ruangan itu. Mereka yang mana Kevin yang masih duduk di tempatnya.
"Tuan Kevin, saya membawa Nova Kiara kembali," ucap Arya.
Kevin pun melihat ke arah pintu dan melihat Kiara di sana. Kiara kembali menundukkan kepalanya. Dan Kevin masih tetap melihat Kiara yang seperti Kevin tidak bisa mengendalikan dirinya. Banyak pertanyaan di benaknya yang ingin di pertanyakannya. Namun apa itu harus di pertanyakannya.
"Kenapa dia melihat ku seperti itu, apa ada yang salah dengan diriku, seperti memang iya," batin Kiara dengan penuh kebingungan.
"Masuklah!" titah Kevin. Arya mempersilahkan Kiara untuk masuk dan Kiara langsung menghampiri Kevin dengan Kiara yang berdiri di depan Kevin.
"Kalau begitu apa sudah boleh saya periksa tuan?" tanya Kiara dengan hati-hati.
Namun Kevin masih melihat saja Kiara. Seakan ada yang ingin di pastikan Kevin. Mungkin karena Kiara tidak mengenalinya. Atau Kevin juga bertanya-tanya mungkin saja Kiara hanya berpura-pura saja. Namun benar juga kata Saras.
Jika Kiara pura-pura. Tidak mungkin Kiara mau bekerja di rumah sakit Lexus. Sedangkan dulu saja dia tidak ada masalah apa-apa pada grup Lexus. Apa lagi ini yang begitu tragis dan mana mungkin Kiara mau.
"Tuan!" tegur Kiara yang melihat Kevin bengong.
"Untuk hari ini tidak. Kamu tanya sama asisten saya. Kapan jadwal kamu melakukan pemeriksaan pada saya berikutnya," ucap Kevin.
Kiara heran mendengarnya. "Begitu rupanya! Ya sudah kalau begitu" Kiara, "ya sudah kalau begitu saya permisi dulu," ucap Kiara dengan menundukkan kepalanya.
Kevin menganggukkan dan mengalihkan pandangannya dan Kiara pun langsung pergi yang di antarkan asisten Kevin dan Kevin kembali menghela napasnya dengan memejamkan matanya yang kembali menenagkan dirinya.
Sementara Kiara di antarkan Arya sampai keluar Apartemen.
"Kalau begitu terima kasih pak untuk waktunya," ucap Kiara dengan sopan yang menundukkan kepalanya.
"Sama-sama. Saya minta maaf jika hari ini nona tidak jadi periksa," ucap Arya.
"Tidak masalah pak, saya akan datang sesuai jadwal yang di tentukan nanti," sahut Kiara.
"Baiklah kalau begitu," sahut Arya.
"Ya sudah kalau begitu saya permisi dulu," ucap Kiara yang berpamitan. Arya mengangguk dan menutup pintu apartemen.
"Sudah capek menunggu. Tidak jadi juga. Aneh sekali pasien yang satu ini. Ini sih namanya pekerjaan yang tidak berhasil pasien pertama yang aneh," gumam Kiara yang menghela napasnya yang merasa dirinya hanya sia-sia saja. Padahal Kevin merupakan pasien pertamanya.
"Argh biarlah seperti itu. Itu juga bukan urusanku," batin Kiara yang mencoba untuk tidak memikirkan kejadian itu.
Sementara Arya kembali keruangan Kevin.
"Apa dia sudah pergi?" tanya Kevin.
"Benar tuan. Nona Kiara sudah kembali," jawab Arya.
Kevin membuang napas beratnya dan kembali mengusap kasar wajahnya.
"Apa tuan butuh sesuatu?" tanya Arya yang melihat majikannya itu tidak baik-baik saja.
"Tidak saya tidak butuh apa-apa. Kamu suruh Shela untuk menggantikan meeting sore ini!" titah Kevin.
"Baik tuan," sahut Arya menundukkan kepalanya dan langsung keluar dari ruangan Kevin.
Karena masalah Kiara. Kevin kurang fokus dan tidak bisa bisa fokus sampai harus menyerahkan meeting pada asisten pribadinya.
********
Kiara dan Rachel sedang makan malam bersama di dalam rumah.
"Bagaimana Kiara pasien pertama kamu?" tanya Rachel di sela-sela makannya.
"Aneh," jawab Kiara membuat Rachel bingung.
"Maksudnya?" tanya Rachel heran.
"Ya sangat aneh. Pasiennya hanya diam. Dan menyuruhku pulang setelah dia membuatku menunggu lama. Padahal aku sudah begitu semangat eh tapi dia malah tidak menghargai ku dan bagaimana aku tidak mengatakan aneh," jelas Kiara dengan wajahnya yang tampak kesal dengan keluhannya kepada sang kakak.
"Kok bisa begitu!" tanya Rachel bingung.
"Aku juga tidak tau," sahut Kiara mengangkat ke-2 bahunya.
"Memang pasien yang kamu temui itu orang seperti apa. Apa dia tua atau seperti apa?" tanya Rachel yang malah kepo
"Dia masih pria lajang kayaknya, wajahnya itu sangat dingin dan aku tidak tau apa kesalahanku dan kenapa dia itu melihatku dengan aneh," jawab Kiara dengan menghela napasnya.
"Memang siapa dia?" tanya Rachel yang bertambah kepo.
"Hmmm, kalau tidak salah namanya tuan ke...."
"Selamat malam," tiba-tiba terdengar suara Pria yang tidak asing untuk ke-2 wanita itu melihat Pria itu.
"Kak Rangga!" Pekik Kiara yang langsung berdiri dengan wajah yang terkejut melihat kakak pertamanya itu.
"Kiara!" Rangga juga begitu terkejut dan Kiara dan Rangga saling menghampiri dengan keduanya yang sama-sama saling memeluk erat.
"Ya ampun kamu kapan datangnya, kok tiba-tiba ada di sini," ucap Rangga yang begitu bahagianya.
Kiara langsung melonggarkan pelukannya dari Rangga dan memukul bahu Rangga.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
amilia amel
lanjut
2023-07-07
1