Taxi yang di tumpangi Kiara berhenti di depan rumah sakit. Setelah membayar ongkosnya Kiara langsung turun dari dalam Taxi menginjakkan telapak kakinya di rumah sakit tersebut.
Kiara berdiri dengan mendongakan kepalanya keatas melihat gedung tinggi dan mewah itu yang di atasnya tertulis.
Medical Group Lexus.
Sangat lama Kiara memperhatikan tulisan besar itu. Entah apa yang di pikirkannya. Matanya hanya fokus pada tulisan tersebut tanpa melihat ke sekitarnya yang banyak orang-orang berlewatan.
"Hay," tiba-tiba seorang wanita menyapanya membuat Kiara tersentak dan mengalihkan pandangannya kesebelahnya yang ternyata wanita cantik yang menegurnya.
"Kamu Kiara kan?" tanya wanita itu dengan ramah.
"Iya maaf, kamu siapa?" jawab Kiara yang bertanya kembali.
"Aku Amanda, kita lupa berkenalan sewaktu meeting di rumah sakit Sejahtera," sahut Amada dengan mengulurkan tangannya yang berkenalan.
"Oh, jadi kamu Dokter yang juga di pindahkan ke rumah sakit ini," sahut Kiara yang belum menyambut uluran tangan itu.
"Iya kamu benar!" sahut Amanda yang mengodekan matanya pada tangannya yang belum di sambut Kiara.
"Oh iya aku Kiara," sahut Kiara dengan tersenyum yang akhirnya menyambut uluran tangan itu.
"Kamu dari mana?" tanya Amanda.
"Aku dari Surabaya," jawab Kiara.
"Oh begitu. Kalau aku dari Medan," sahut Amanda.
"Oh iya, senang berkenalan dengan kamu," ucap Kiara.
"Aku juga senang berkenalan dengan kamu. Semoga kita bisa jadi partner ya di rumah sakit ini, saling bertukar pikiran dan saling belajar," ucap Amanda.
"Iya. Ya sudah ayo kita masuk. Bukannya akan ada meeting ya dengan direksi rumah sakit ini," ucap Kiara.
"Iya. Ayo," sahut Amanda dengan tersenyum.
Kiara sudah mendapatkan teman seprofesinya di rumah sakit tersebut. Karena Kiara yang introvert jadi Kiara tidak melihat di sekelilingnya dan bahkan tidak menyadari wanita yang menegurnya barusan saja meeting dengannya. Dan untung saja Amanda orangnya sangat ramah dan mau mendahului dalam berkenalan.
Untuk menuju ruangan yang di tunjukkan pada Amanda dan Kiara. Mereka berjalan di koridor- koridor rumah sakit sembari mengobrol. Namanya juga tahap perkenalan. Jadi pasti banyak yang mereka obrolkan satu sama lain tidak Kiara dan juga tidak Amanda dan ke-2nya juga terlihat nyambung dalam obrolan mereka.
Kevin keluar dari ruangan Saras dan berjalan dengan aura dinginnya. Arah jalan Kiara dan Amanda lurus menghadap Kevin yang juga berjalan menuju Kiara dan Amanda. Namun ke-duanya sama-sama tidak melihat satu sama lain sampai akhirnya ke-2nya semakin dekat dan dapat di pastikan akan bertemu.
Ternyata tidak. Karena Kevin langsung berbelok dan sementara Kiara dan Amanda langsung menuju ruangan yang akan mereka tuju.
"Di sana sepertinya," ucap Amanda.
"Iya benar ayo kita kesana!" Sahut Kiara.
Anak kecil yang berlari kearah Kiara dan Amanda yang mampu menabrak Kiara.
"Kiara awas!" Teriak Amanda yang kaget melihat temannya yang terduduk karena di tabrak anak kecil tersebut.
Langkah Kevin terhenti ketikan mendengar nama Kiara di panggil.
"Kamu tidak apa-apa kan Kiara?" tanya Amanda yang membantu Kiara berdiri dan anak kecil tersebut sudah kabur saja.
"Tidak apa-apa kok," jawab Kiara yang juga dek-dekan.
"Ada-ada saja anak itu," ucap Amanda.
"Sudah tidak apa-apa namanya juga anak-anak. Kita pergi saja," ucap Kiara yang tidak mau memperpanjang masalah.
"Baiklah," sahut Amanda yang mereka berdua langsung pergi.
Dan sementara Kevin baru saja membalikkan tubuhnya untuk memastikan pendengarannya. Namun ternyata tidak ada siapa-siapa hanya ada beberapa orang yang jalan ke sana kemari.
"Apa yang kau pikirkan Kevin. Kenapa kau memikirkannya dan tadi apa memang itu Kiara," batin Kevin dengan debaran-debaran dadanya yang tidak mudah di pahami.
Masih kurang yakin yang di sebrang jalan itu Kiara atau bukan. Namun pasti Kevin sangat yakin jika itu memang Kiara.
**.*******
Akhirnya Kiara, Amanda dan 5 Dokter lainnya yang di pindahkan kerumah sakit Lexus sudah berada di ruangan meeting dengan meja panjang sebagai pembatas di antara kursi yang saling berhadapan. Mereka ber-7 masih menunggu direksi rumah sakit tersebut dan Amanda dan Kiara berbincang-bincang untuk saling mengenal.
Kalau Kiara sudah dekat sama seseorang pasti langsung nyambung berbicara. Kiara sangat asyik sebenarnya orangnya. Tetapi dengan orang yang sudah di kenalnya saja.
Lama menunggu sang direksi akhirnya yang di tunggu pun datang. Yaitu Dokter Saras dengan seorang Suster. Para Dokter yang menunggu itu langsung berdiri dengan memberikan hormat pada Saras.
Saras menganggukkan kepalanya dan langsung duduk yang kemudian di ikuti yang lainnya yang juga ikut duduk dan pandangan Saras langsung tertuju pada Kiara yang tidak jauh darinya. Kiara terlihat biasa saja berekspresi.
Namun karena Saras melihatnya dia hanya tersenyum saja. Walau Kiara bingung entah kenapa dia di lihati seperti itu.
Sementara Saras merasakan ada yang aneh. Namun dia tidak mau berpikir aneh-aneh dan langsung mengalihkan pandangannya.
"Baiklah Terima kasih untuk kedatangan kalian di rumah sakit kami. Saya tidak banyak berkata-kata. Saya sudah melihat semua data-data kalian dan juga hasil kerja kalian di tempat-tempat sebelumnya. Jadi saya tidak akan menyampaikan banyak hal lagi. Saya hanya ingin mengatakan semoga saja kalian semua betah bekerja di rumah sakit ini dan semoga kalian mendapatkan banyak pelajaran selama di sini dan bisa menjadi dokter-dokter hebat," ucap Dokter Saras dengan singkat dan padat.
"Terima kasih Dokter," sahut para Dokter tersebut.
"Ya sudah kalau begitu hanya sesingkat ini saja pertemuan kita dan kalian bisa belajar banyak di rumah sakit ini dan Suster Lia akan membawa memperkenalkan apa-apa saka yang ada di rumah sakit ini dan jika ada yang ingin bertanya. Silahkan tanyakan pada rekan-rekan kalian yang akan di perkenalkan Suster Lia," ucap Dokter Saras.
Para Dokter itu hanya mengangguk-angguk kepala mereka saja yang memang sudah paham sebelumnya.
"Kalau begitu cukup sampai di sini. Terima kasih atas waktunya," sahut Saras menutup pertemuan itu.
"Mari ikut saya," ajak Suster Lia dan satu persatu orang-orang yang ada di sana langsung berdiri dari tempat duduknya dan berpamitan pada Saras sekedar untuk menundukkan kepala memberi hormat. Begitu juga dengan Amanda dan Kiara yang memang terlihat Kiara biasa saja.
" Kiara!" tegur Dokter Saras membuat langkah Kiara terhenti dan begitu juga Amanda yang mendengar Kiara di panggil.
"Dokter memanggil saya?" tanya Kiara yang sudah berbalik badan.
Mungkin Kiara cukup terkejut dengan namanya yang sangat cepat di kenali. Tetapi dia juga memakai tanda pengenal yang mengalung di lehernya dan mungkin Saras melihat dari hal itu. Makanya mengetahui namanya.
"Iya saya memanggil kamu," sahut Saras. Kiara mendekati Saras dengan wajah Kiara cukup terlihat bingung.
"Hmmm, Kiara, aku tunggu di luar ya," ucap Amanda.
"Iya," jawab Kiara. Setelah kepergian Amanda Saras langsung berdiri dan menghadap Kiara.
"Kamu sekarang seorang Dokter?" tanya Saras yang pertanyaan seperti orang yang sudah saling mengenal.
Kiara mengangguk dengan wajah bingungnya. Saras sendiri juga bingung dengan sikap Kiara yang seperti biasa saja dan tidak mengenal dirinya.
"Kenapa ekspresi seperti itu, datar dan biasa saja. Dia Kiara kan," batin Saras dengan kebingungan.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Hara Saharaj
Kiara itu hilang ingatan ya Thor?
2023-07-06
1
amilia amel
apa dr kiara mengalami amnesia ya...
hingga ia tidak ingat siapa saras dan juga waktu di toko roti kakaknya kok kayak linglung ya🤔🤔
2023-07-06
1