Episode 8 Pertemuan ke-2 kali.

Kiara dan Rachel berada di dalam mobil yang berhenti di parkiran Apartemen

"Kamu ada pasien di sini?" tanya Rachel.

"Benar kak. Tadinya mau cek dulu kerumah sakit. Tetapi Pimpinan Kiara bilang langsung saja cek pasiennya di sini. Jadi Kiara langsung kemari aja," jawab Kiara.

"Ya sudah kalau begitu. Kamu yang sukses ya kerjanya," ucap Rachel.

"Iya kak Rachel. Makasih ya udah anterin Kiara. Kalau begitu Kiara masuk dulu," ucap Kiara.

"Ya sudah kalau nanti kamu mau pulang telpon kakak ya," ucap Rachel.

"Tidak usah kak. Kiara naik Taxi aja," sahut Kiara.

"Memang kamu hafal jalannya?" tanya Rachel

"Kak Rachel ada-ada saja pertanyaannya. Ya hafal lah, kita kan pernah tinggal lama di Jakarta," sahut Kiara tertawa kecil.

"Sebenarnya Kiara ini mengingat semuanya apa tidak sih. Tidak ada yang tau bagaimana ingatan Kiara, dia memang saat datang ke Jakarta. Tidak seperti orang bingung. Justru aku yang bingung apa Kiara ingat atau tidak dengan semua yang terjadi. Tetapi terkadang dari ucapannya dia seperti orang baru. Namun terkadang juga dia seperti orang lama," batin Rachel yang begitu sulit untuk memahami apa yang di pikiran sang adik.

"Kak Rachel!" tegur Kiara yang melihat Rachel bengong.

"Ha iya," sahut Rachel yang melamun saja.

"Kakak melamun aja. Ya sudah kak Rachel, Kiara masuk dulu ya. Kakak hati-hati pulangnya," ucap Kiara yang pamit.

"Iya kamu juga hati-hati dan selamat bekerja," ucap Rachel dengan mengangguk tersenyum dan membiarkan Kiara yang langsung keluar dari dalam mobil tersebut dan Rachel pun langsung meninggalkan tempat itu dengan mengendarai mobilnya.

Setelah Rachel mengantarkan Kiara. Kiara langsung memasuki lift untuk menuju salah satu Apartemen. Lantai 35. Pintu lif terbuka tepat di lantai 35 dan Kiara langsung keluar mencari alamat pasien yang akan di temuinya. Kiara berjalan di korodir-koridor Apartemen sampai akhirnya menemukan alamat yang di carinya.

"Ini dia," gumamnya berdiri di depan pintu dengan menghela napasnya dan merapikan dirinya Lalu memencet bel. Tidak lama bel di pencet tiba-tiba seorang pria membuak pintu dan Kiara langsung menundukkan kepalanya.

"Selamat pagi tuan!" sapa Kiara dengan sopan pada Arya yang membuka pintu.

"Kamu Dokter pengganti?" tanya Arya.

"Benar tuan," jawab Kiara dengan menganggukkan kepalanya.

"Silahkan masuk," sahut Arya.

Kiara menganggukkan kepalanya dan mengikuti Arya menuju salah satu kamar di ruangan itu. Pintu kamar itu terbuka dan ternyata Kevin yang sedang memakai kemeja yang menghadap jendela memebelakangi pintu.

Toko-tok-tok-tok. Arya mengetuk pintu membuat Kevin berbalik badan sembari mengkancing kemeja yang di pakainya.

"Dokter tuan Kevin sudah datang," ucap Arya.

Kevin mengangkat kepalanya dan melihat kearah pintu yang melihat Kiara yang muncul dari belakang Arya. Sementara Kiara yang melihat Kevin masih memakai pakaian langsung menunduk kepalanya.

Deg

Suara jantung Kevin yang berdetak kencang yang begitu terkejut melihat Kiara yang berdiri di sana sampai Kevin tidak melanjut pekerjaannya karena masih shock melihat Kiara dengan jelas dan nyata. Kevin bahkan kesulitan menelan salivanya yang masih shock dengan kehadiran Kiara.

"Tuan Kevin!" tegur Arya yang melihat Kevin bengong.

"Iya kenapa?" sahut Kevin yang sadar dari bengongnya dan melanjutkan mengkancing kemejanya dengan tangannya yang bergetar.

"Ayo masuklah!" pinta Arya pada Kiara. Kiara menganggukkan kepalanya dan akhirnya masuk beberapa langkah dan dengan perlahan Kiara mengangkat kepalanya. Walau segan karena Kevin yang belum sempurna mengkancing pakaiannya.

"Selamat pagi tuan," sapa Kiara dengan menundukkan kepalanya kembali.

Mendengar suara Kiara membuat jantung Kevin berdebar kencang dengan wajahnya yang terlihat kurang fokus dengan matanya berkaca-kaca. Namun pasti tersirat kebingunnya baginya. Karena Kiara terlihat biasa saja dan menyapanya dengan biasa saja.

"Saya Dokter Kiara yang di tunjuk untuk menggantikan sementara Dokter Ferdy. Ini surat tugas saya," ucap Kiara yang maju mendekati Kevin dan memberkati selembar kertas yang sejak tadi di pegangnya.

Namun Kevin belum mengambilnya dan terlihat masih shock yang masih terus melihat Kiara dan Kiara sendiri juga bingung kenapa Kevin masih saja melihat dirinya dan tidak mengambil apa yang di pegangnya.

"Tuan Kevin!" tegur Kiara dan membuat Kevin akhirnya tersadar dan menghela kasar napasnya dengan memejamkan matanya perlahan dan membalikkan tubuhnya yang mengusap wajahnya yang mana Kevin terlihat menengakan dirinya dan Kiara sendiri kebingungan yang merasa seperti ada yang salah padanya.

"Bawa dia keluar sebentar, nanti aku akan memanggilnya lagi," ucap Kevin dengan suara beratnya yang ingin menenangkan dirinya dulu.

"Baik tuan," sahut Arya, "ayo nona Kiara!" ajak Arya dengan ramah. Kiara mengangguk. Walau penuh dengan kebingungan.

"Tinggalkan surat tugasmu di sini!" titah Kevin sebelum Kiara pergi. Kiara menganggukkan kepalanya dan meninggalkan selembar kertas tersebut dia atas meja dan Kiara langsung pergi di bawa asisten Kevin.

Hufffff

Kevin membuang napas beratnya dengan perlahan kedepan. Dengan Kevin yang kembali mengusap wajahnya dengan ke-2 tangannya.

"Ini tidak mungkin!" lirih Kevin dengan suara beratnya.

Situasi yang di hadapinya sangat tidak masuk akal baginya. Wanita yang di lihatnya waktu itu benar-benar Kiara dan sekarang sangat dekat dengannya. Namun Kevin pasti bertanya-tanya. Kenapa Kiara kelihatan biasa saja. Tanpa mengatakan apa-apa tanpa wajah yang kaget seperti dirinya. Kiara hanya diam saja dan bahkan seperti orang asing.

Hal itu membuat Kevin bertanya-tanya dengan memijat kepalanya yang tiba-tiba saja berat.

************

Kevin yang duduk di sofa di ruangannya melihat surat tugas yang di tinggalkan Kiara tadi dan selain itu ada beberap biodata profil Kiara dan memang benar itu adalah Kiara wanita masa lalunya yang telah kembali.

Kevin mengambil ponselnya dan langsung menekan tombol kontak Saras

"Ada apa Kevin?" tanya Saras orang yang di hubungi Kevin.

"Apa maksud semua ini?" Tanya Kevin.

"Maksudnya?" Saras kembali bertanya.

"Dokter yang menjadi pengganti Dokter Ferdy," jawab Kevin langsung pada intinya.

"Jadi kamu sudah menemuinya?" tanya Saras.

"Untuk apa semua ini?" tanya Kevin lagi.

"Kenapa bertanya seperti itu, dia Dokter pengganti," jawab Saras singkat.

"Aku serius kak Saras. Apa maksud semua ini," ucap Kiara.

"Tidak ada hal besar Kevin. Dia Dokter yang di pindahkan ke rumah sakit kita dan saya hanya membagi para Dokter lainnya pada tugas masing-masing dan kamu juga tidak ada Dokter pribadi. Jadi tidak akan menjadi masalah besar jika dia menggantikan Dokter Ferdy dengan Dokter Kiara," jelas Saras.

"Apa yang kakak ketahui?" tanya Kevin.

"Kamu jangan berpikir aneh-aneh Kevin ini hanya hal biasa dan lagian aku rasa dia juga tidak mengingatmu," ucap Saras membuat Kevin terkejut

"Apa maksud kak Saras?" tanya Kevin.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Hara Saharaj

Hara Saharaj

penasaran bagat sama Kiara.... dia amnesia atau gmna sih? terus kalau amnesia, karena apa?

2023-07-07

2

amilia amel

amilia amel

masih penasaran kenapa kiara bisa amnesia... flashback dong thor

2023-07-07

3

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Surabaya
2 Episode 2 Makan malam
3 Episode 3 Keberangkatan.
4 Episode 4 Melihatnya pertama kali.
5 Episode 5
6 Episode 6 pertemuan Kiara dengan Saras.
7 Episode 7
8 Episode 8 Pertemuan ke-2 kali.
9 Episode 9 Pertemuan yang canggung.
10 Episode 10
11 Episode 11 Ke anehan yang di lakukan Kevin.
12 Episode 12 Bingung.
13 Episode 13 Ada sesuatu
14 Episode 14 Tidak bisa mengendalikan dirinya.
15 Episode 14 Tau
16 Episode 16 Saras Vs Mitra Winata.
17 Episode 17 Bertemu.
18 Episode 18 Penegasan Saras.
19 Episode 19
20 Episode 20 Memaksanya/ menyakitinya.
21 Episode 21 Peringatan Saras.
22 Episode 22 Ingin menemuinya.
23 Episode Minta maaf
24 Episode 24 Penegasan Kevin
25 Bab 25 Perlawanan Kevin
26 Episode 26 Kevin dan Kiara.
27 Episode 27 Memilihnya.
28 Bab 28 Mencari ketenganan bersamanya.
29 Episode 29 Cemas.
30 Episode 30 Kevin dan Kiara.
31 Episode 31 Tingkah aneh.
32 Episode 32 Apa yang terjadi.
33 Episode 33 Pertanyaan itu
34 Episode 34 Pelukan.
35 Episode 35
36 Episode 36 Perjalanan.
37 Episode 37
38 Episode 38 Ada apa?
39 Episode 39 Insiden.
40 Episode 40 Hari yang bergetar.
41 Episode 41
42 Episode 42 Terjebak.
43 Episode 43
44 Episode 44 Mendengarnya.
45 Episode 45 Di sisinya.
46 Episode 44 Kecelakaan itu
47 Bab 44 Kiara melawan.
48 Episode 48 Di balik kecelakaan Kiara.
49 Episode 49
50 Episode 50 Hati yang bingung
51 Episode 51 Tanya
52 Episode 52
53 Episode 53 Penemuan.
54 Episode 54 Pergi.
55 Episode 55 Bayangan
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 59 Tiba-tiba?
59 Episode 60
60 Episode 61 khawatir
61 Episode 62 Perasaan yang terungkap.
62 Episode 62 Romantis.
63 Episode 63 romantis
64 Episode 64 Membantah.
65 Episode 65 Mengancam.
66 Episode 66 Curiga.
67 Episode 67 Penitipan membuat bingung
68 Episode 68 Janji
69 Episode 69 Kata-kata pedas dari Mitra Winata.
70 Episode 70 Monica tau.
71 Episode 71 Menemukan
72 Episode 72 Paris.
73 Episode 73 Paris
74 Episode 174 Akhirnya mengingat semuanya.
75 Episode 75 Pertemuan.
76 Episode 76
77 Episode 77 Waktu bersama.
78 Episode 78 Melawan.
79 Episode 79 Kiara punya pegangan.
80 Episode 80 Kevin membawanya.
81 Episode 81 Lebih dari kata kejam ternyata.
82 Episode 82 Kaget.
83 Episode 83 Mengurungnya.
84 Draft
85 Episode 85 Menceritakan semuanya.
86 Episode 86 Membebaskan.
87 Episode 87 Menantang.
88 Episode 88 Kevin dan Rangga.
89 Elias 89 Melamarnya.
90 Episode 90 ?
91 Episode 91
92 Episode 92 Minta restu.
93 Episode 93 Monica menjadi korban.
94 Episode 94 Rencana menikah.
95 Episode 91 Pernikahan.
96 Episode 97 Sah
97 Bab 97 Haru.
98 Bab 98 ucapan Saras benar.
99 Episode 99 Berita mengejutkan.
100 Episode 100 Ternyata Dia yang melakukannya.
101 Episode 101 membawa istrinya
102 Episode 102 Hal mengejutkan
103 Bab 103 Konferensi pers
104 Bab 104
105 Bab 105 terbakar.
106 Bab 106 Insiden yang buruk.
107 Episode 107 Rangga dalam bahaya.
108 Bab 108 Tindakan Kevin
109 Bab 109 Detik-detik terakhir.
110 Bab 110 Detik-detik terakhir
111 Episode 111 Detik -detik 100 hari
112 Bab 112 Detik-detik terakhir.
113 Bab 113 Detik-detik terakhir.
114 Bab 114 Detik-detik terakhir.
115 Bab 115 Detik-detik terakhir
116 Bab 116 Detik-detik Terakhir.
117 Bab 115 Tammat.
118 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Episode 1 Surabaya
2
Episode 2 Makan malam
3
Episode 3 Keberangkatan.
4
Episode 4 Melihatnya pertama kali.
5
Episode 5
6
Episode 6 pertemuan Kiara dengan Saras.
7
Episode 7
8
Episode 8 Pertemuan ke-2 kali.
9
Episode 9 Pertemuan yang canggung.
10
Episode 10
11
Episode 11 Ke anehan yang di lakukan Kevin.
12
Episode 12 Bingung.
13
Episode 13 Ada sesuatu
14
Episode 14 Tidak bisa mengendalikan dirinya.
15
Episode 14 Tau
16
Episode 16 Saras Vs Mitra Winata.
17
Episode 17 Bertemu.
18
Episode 18 Penegasan Saras.
19
Episode 19
20
Episode 20 Memaksanya/ menyakitinya.
21
Episode 21 Peringatan Saras.
22
Episode 22 Ingin menemuinya.
23
Episode Minta maaf
24
Episode 24 Penegasan Kevin
25
Bab 25 Perlawanan Kevin
26
Episode 26 Kevin dan Kiara.
27
Episode 27 Memilihnya.
28
Bab 28 Mencari ketenganan bersamanya.
29
Episode 29 Cemas.
30
Episode 30 Kevin dan Kiara.
31
Episode 31 Tingkah aneh.
32
Episode 32 Apa yang terjadi.
33
Episode 33 Pertanyaan itu
34
Episode 34 Pelukan.
35
Episode 35
36
Episode 36 Perjalanan.
37
Episode 37
38
Episode 38 Ada apa?
39
Episode 39 Insiden.
40
Episode 40 Hari yang bergetar.
41
Episode 41
42
Episode 42 Terjebak.
43
Episode 43
44
Episode 44 Mendengarnya.
45
Episode 45 Di sisinya.
46
Episode 44 Kecelakaan itu
47
Bab 44 Kiara melawan.
48
Episode 48 Di balik kecelakaan Kiara.
49
Episode 49
50
Episode 50 Hati yang bingung
51
Episode 51 Tanya
52
Episode 52
53
Episode 53 Penemuan.
54
Episode 54 Pergi.
55
Episode 55 Bayangan
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 59 Tiba-tiba?
59
Episode 60
60
Episode 61 khawatir
61
Episode 62 Perasaan yang terungkap.
62
Episode 62 Romantis.
63
Episode 63 romantis
64
Episode 64 Membantah.
65
Episode 65 Mengancam.
66
Episode 66 Curiga.
67
Episode 67 Penitipan membuat bingung
68
Episode 68 Janji
69
Episode 69 Kata-kata pedas dari Mitra Winata.
70
Episode 70 Monica tau.
71
Episode 71 Menemukan
72
Episode 72 Paris.
73
Episode 73 Paris
74
Episode 174 Akhirnya mengingat semuanya.
75
Episode 75 Pertemuan.
76
Episode 76
77
Episode 77 Waktu bersama.
78
Episode 78 Melawan.
79
Episode 79 Kiara punya pegangan.
80
Episode 80 Kevin membawanya.
81
Episode 81 Lebih dari kata kejam ternyata.
82
Episode 82 Kaget.
83
Episode 83 Mengurungnya.
84
Draft
85
Episode 85 Menceritakan semuanya.
86
Episode 86 Membebaskan.
87
Episode 87 Menantang.
88
Episode 88 Kevin dan Rangga.
89
Elias 89 Melamarnya.
90
Episode 90 ?
91
Episode 91
92
Episode 92 Minta restu.
93
Episode 93 Monica menjadi korban.
94
Episode 94 Rencana menikah.
95
Episode 91 Pernikahan.
96
Episode 97 Sah
97
Bab 97 Haru.
98
Bab 98 ucapan Saras benar.
99
Episode 99 Berita mengejutkan.
100
Episode 100 Ternyata Dia yang melakukannya.
101
Episode 101 membawa istrinya
102
Episode 102 Hal mengejutkan
103
Bab 103 Konferensi pers
104
Bab 104
105
Bab 105 terbakar.
106
Bab 106 Insiden yang buruk.
107
Episode 107 Rangga dalam bahaya.
108
Bab 108 Tindakan Kevin
109
Bab 109 Detik-detik terakhir.
110
Bab 110 Detik-detik terakhir
111
Episode 111 Detik -detik 100 hari
112
Bab 112 Detik-detik terakhir.
113
Bab 113 Detik-detik terakhir.
114
Bab 114 Detik-detik terakhir.
115
Bab 115 Detik-detik terakhir
116
Bab 116 Detik-detik Terakhir.
117
Bab 115 Tammat.
118
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!