Kiara yang sudah berada di dalam ruangan Kevin yang berada di Perusahaan itu yang ternyata di dalam ruangan itu ada kamar yang pasti untuk beristirahat. Sepertinya itu memang biasa untuk para CEO yang mempunyai tempat pribadi masing-masing.
Kiara duduk di samping Kevin dengan melakukan pemeriksaan pada Kevin yang ternyata Kevin tidak sadar sama sekali. Tidak tau apa yang terjadi lada Kevin. Dia hanya mendapat telpon dengan tiba-tiba dan di suruh untuk cepat datang.
Kiara memeriksa Kevin dengan menggunakan stetoskop pada dada Kevin yang kancing bagian atas Kevin di buka beberapa kancing. Kiara juga memegang dahi Kevin yang memeriksa suhu tubuh Kevin.
"Apa yang terjadi padanya sebelumnya?" tanya Kiara pada Arya yang mana Kiara tetap memeriksa Kevin.
"Saat rapat tadi tiba-tiba tuan Kevin lemas dan akhirnya pingsan dan sampai detik ini seperti ini," jawab Arya.
"Apa dia sering seperti ini?" tanya Kiara sembari memeriksa Kevin.
"Tidak terlalu sering. Hanya jika kelelahan pasti pernah beberapa kali. Karena tuan Kevin sering bekerja tanpa melihat waktu. Jadi sangat mudah lelah," jawab Arya yang memang pasti paling tau dengan Kevin karena Kevin sering bersamanya.
Kiara pun memeriksa nadi Kevin. Namun saat tangan Kiara memegang pergelangan tangan Kevin. Tiba-tiba saja tangan Kiara di pegang begitu kuat seakan tidak ingin pergi membuat Kiara melihat ke arah Kevin dan Kevin membuka matanya dengan perlahan.
Hal yang pertama yang di lihat Kevin adalah Kiara yang ada di di dekatnya dan Kevin menyadari tangannya telah memegang Kiara dan pasti perasaan Kevin sangat aneh. Perasaan penuh dengan getaran. Namun raut wajah Kiara lebih pada kebingungan dan ada yang aneh dengan perasaannya.
Mereka hanya saling diam dengan kondisi yang masih sama dan saling menatap.
"Kevin kamu tidak apa-apa!" tiba-tiba Monica memasuki ruangan itu dan membuat Kiara langsung melepas tangannya dari Kevin dan Kevin rasanya berat melepas tangan itu.y
"Kevin kamu kenapa?" tanya Monica yang terlihat panik dan Kiara berdiri dari tempat duduknya setelah selesai memeriksa Kevin.
"Apa yang terjadi padanya?" tanya Monica pada Kiara. Karena Kevin sama sekali tidak menjawab pertanyaannya.
"Tidak terjadi hal yang serius. Hanya saja tuan Kevin kurang beristirahat dan pasti belum sarapan pagi ini. Jadi tolong di perhatikan kondisi kesehatannya dan juga makannya yang benar," jelas Kiara yang sekalian memberikan saran.
"Jadi Kevin tidak apa-apa sama sekali?" tanya Monica memastikan.
"Tidak apa-apa. Hanya butuh istirahat. Kondisi tuan Kevin akan pulih setelah minum obatnya ," jawab Kiara.
"Kevin. Kamu kok belum sarapan sih, kamu itu kenapa harus kerja terus," ucap Monica yang kelihatan sangat marah pada Kevin yang tidak pernah peduli pada kesehatannya membuat Monica kesal.
Namun Kevin tidak menjawab sama sekali dan hanya memejamkan matanya sebentar dengan memijat kepalanya yang kelihatan Kevin memang kurang sehat.
"Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu!" ucap Kiara yang berpamitan setelah selesai memeriksa Kevin.
"Mari saya antar," sahut Arya.
Kiara menganggukkan kepalanya dan sebelum pergi. Kiara melihat Kevin sebentar dan setelah itu langsung pergi. Namun Kevin masih melihat kepergian Kiara sampai sudah keluar dari kamar. Barulah pandangan Kevin teralihkan dan bukan pada Monica yang sudah duduk di sampingnya.
Tetapi pada tangannya. Tangan yang tadi memegang tangan Kiara dan rasanya masih sama yang membuat Kevin kembali bergetar.
"Kamu butuh sesuatu?" tanya Monica
"Tidak ada. Aku mau istirahat saja. Kamu sendiri untuk apa datang kemari?" tanya Kevin.
"Aku hanya ada keperluan dengan sekretarismu dan aku mendengar darinya. Jika kamu tadi pingsan. Makanya aku langsung kemari," Jawa Monica
"Aku hanya kelelahan dan tidak ada yang perlu di khawatirkan," sahut Kevin.
"Kevin perhatian kesehatan kamu. Jangan terlalu fokus untuk bekerja. Jangan sampai kejadian ini terulang lagi," ucap Monica yang memberikan saran.
"Iya aku tau," jawab Kevin.
"Oh iya Dokter tadi siapa? Kenapa dia yang memeriksa kamu dan bukannya seharusnya Dokter Ferdy?" tanya Monica heran.
"Dokter Ferdy ada urusan ke Luar Negri. Jadi dia Dokter dari rumah sakit untuk menggantikan sementara Dokter Ferdy," jawab Kevin.
"Begitu rupanya. Ya sudahlah kamu sarapan dulu ya. Aku akan membelikan makanan di luar," ucap Monica yang memang begitu peduli pada Kevin
"Tidak usah. Aku sudah sarapan," Jawab Kevin menolak.
"Kamu belum sarapan Kevin bukankah Dokter itu tadi mengatakan kamu belum sarapan," ucap Monica.
"Nanti saja Arya yang membelikannya. Aku ingin istirahat saja. Kamu sebaiknya pulang," ucap Kevin yang kelihatannya tidak ingin di ganggu.
"Baiklah kalau memang itu yang kamu inginkan. Kalau begitu aku pulang dulu," ucap Monica yang tidak mau memaksa Kevin, "kamu jaga kesehatan kamu," ucap Monica sebelum pamit dan langsung pergi.
Kevin menghela napasnya dengan memijat kepalanya. Saat tangannya yang berada di kepalanya tiba-tiba Kevin melihat tangannya. Tangan yang tadi di gunakannya memegang tangan Kiara membuat Kevin langsung murung dengan penuh pemikiran.
"Tuan Kevin!" sahut Arya yang membuat Kevin kembali sadar dari lamunannya dan Kevin mencoba untuk duduk dan Arya langsung berlari untuk membantu.
"Tidak apa-apa aku bisa sendiri," sahut Arya yang menolak batuan Arya.
"Lalu bagaimana dengan keadaan tuan Kevin, saya sudah menyuruh Shela untuk membawakan sarapan," ucap Arya.
"Aku sudah baik-baik saja. Bagaimana rapatnya?" tanya Kevin yang langsung fokus pada pekerjaan dan bukannya memikirkan kesehatannya.
"Saya sudah mengaturnya. Jangan khawatir tuan Kevin tidak ada yang perlu di khawatirkan," sahut Arya.
"Baguslah kalau begitu dan iya. Apa kamu yang memanggil Kiara kemari?" tanya Kevin.
"Maksud tuan Kevin Dokter Kiara?" sahut Arya.
"Iya," jawab Kevin.
"Benar tuan. Saya memanggilnya. Karena bukannya pengganti Dokter Ferdy, jadi saya rasa tidak ada masalah untukangil nona Kiara," jawab Arya.
"Kamu cari tau tentang dia!" perintah Kevin tiba-tiba.
"Maksud tuan?" tanya Arya.
"Aku ingin tau tentangnya dan berikan laporannya secepatnya kepadaku," titah Kevin.
"Baiklah tuan. Jika itu yang tuan minta," sahut Arya.
"Aku ingin tau. Apa benar dia tidak mengingatku sama sekali dan sangat tidak mungkin jika tidak sudah melupakan ku," batin Kevin yang hanya ingin mengetahui siapa Kiara sebenarnya.
Sementara Kiara yang berada di dalam Taxi terlihat murung dan melihat pergelangan tangannya yang tadi di pegang oleh Kevin.
"Aneh sekali, kenapa aku merasa ada yang aneh. Padahal dia bukan pasien pertama yang aku tangani saat menjadi Dokter. Lalu kenapa aku merasa ada yang aneh dan bahkan semakin lama aku melihatnya dia seperti tidak asing bagiku," batin Kiara yang kepikiran dengan Kevin dan Kiara terus memegang pergelangan tangannya itu dengan napasnya yang terus berhembus berat.
Kiara sendiri juga tidak mengerti dengan perasaannya yang seperti apa. Ada keanehan dan pertanyaan. Namun tidak bisa di jawabnya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
NR..
penasaran
2023-07-08
1
amilia amel
lanjut thor
makin seru...
2023-07-08
1