Episode 11 Ke anehan yang di lakukan Kevin.

Kiara yang sudah berada di dalam ruangan Kevin yang berada di Perusahaan itu yang ternyata di dalam ruangan itu ada kamar yang pasti untuk beristirahat. Sepertinya itu memang biasa untuk para CEO yang mempunyai tempat pribadi masing-masing.

Kiara duduk di samping Kevin dengan melakukan pemeriksaan pada Kevin yang ternyata Kevin tidak sadar sama sekali. Tidak tau apa yang terjadi lada Kevin. Dia hanya mendapat telpon dengan tiba-tiba dan di suruh untuk cepat datang.

Kiara memeriksa Kevin dengan menggunakan stetoskop pada dada Kevin yang kancing bagian atas Kevin di buka beberapa kancing. Kiara juga memegang dahi Kevin yang memeriksa suhu tubuh Kevin.

"Apa yang terjadi padanya sebelumnya?" tanya Kiara pada Arya yang mana Kiara tetap memeriksa Kevin.

"Saat rapat tadi tiba-tiba tuan Kevin lemas dan akhirnya pingsan dan sampai detik ini seperti ini," jawab Arya.

"Apa dia sering seperti ini?" tanya Kiara sembari memeriksa Kevin.

"Tidak terlalu sering. Hanya jika kelelahan pasti pernah beberapa kali. Karena tuan Kevin sering bekerja tanpa melihat waktu. Jadi sangat mudah lelah," jawab Arya yang memang pasti paling tau dengan Kevin karena Kevin sering bersamanya.

Kiara pun memeriksa nadi Kevin. Namun saat tangan Kiara memegang pergelangan tangan Kevin. Tiba-tiba saja tangan Kiara di pegang begitu kuat seakan tidak ingin pergi membuat Kiara melihat ke arah Kevin dan Kevin membuka matanya dengan perlahan.

Hal yang pertama yang di lihat Kevin adalah Kiara yang ada di di dekatnya dan Kevin menyadari tangannya telah memegang Kiara dan pasti perasaan Kevin sangat aneh. Perasaan penuh dengan getaran. Namun raut wajah Kiara lebih pada kebingungan dan ada yang aneh dengan perasaannya.

Mereka hanya saling diam dengan kondisi yang masih sama dan saling menatap.

"Kevin kamu tidak apa-apa!" tiba-tiba Monica memasuki ruangan itu dan membuat Kiara langsung melepas tangannya dari Kevin dan Kevin rasanya berat melepas tangan itu.y

"Kevin kamu kenapa?" tanya Monica yang terlihat panik dan Kiara berdiri dari tempat duduknya setelah selesai memeriksa Kevin.

"Apa yang terjadi padanya?" tanya Monica pada Kiara. Karena Kevin sama sekali tidak menjawab pertanyaannya.

"Tidak terjadi hal yang serius. Hanya saja tuan Kevin kurang beristirahat dan pasti belum sarapan pagi ini. Jadi tolong di perhatikan kondisi kesehatannya dan juga makannya yang benar," jelas Kiara yang sekalian memberikan saran.

"Jadi Kevin tidak apa-apa sama sekali?" tanya Monica memastikan.

"Tidak apa-apa. Hanya butuh istirahat. Kondisi tuan Kevin akan pulih setelah minum obatnya ," jawab Kiara.

"Kevin. Kamu kok belum sarapan sih, kamu itu kenapa harus kerja terus," ucap Monica yang kelihatan sangat marah pada Kevin yang tidak pernah peduli pada kesehatannya membuat Monica kesal.

Namun Kevin tidak menjawab sama sekali dan hanya memejamkan matanya sebentar dengan memijat kepalanya yang kelihatan Kevin memang kurang sehat.

"Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu!" ucap Kiara yang berpamitan setelah selesai memeriksa Kevin.

"Mari saya antar," sahut Arya.

Kiara menganggukkan kepalanya dan sebelum pergi. Kiara melihat Kevin sebentar dan setelah itu langsung pergi. Namun Kevin masih melihat kepergian Kiara sampai sudah keluar dari kamar. Barulah pandangan Kevin teralihkan dan bukan pada Monica yang sudah duduk di sampingnya.

Tetapi pada tangannya. Tangan yang tadi memegang tangan Kiara dan rasanya masih sama yang membuat Kevin kembali bergetar.

"Kamu butuh sesuatu?" tanya Monica

"Tidak ada. Aku mau istirahat saja. Kamu sendiri untuk apa datang kemari?" tanya Kevin.

"Aku hanya ada keperluan dengan sekretarismu dan aku mendengar darinya. Jika kamu tadi pingsan. Makanya aku langsung kemari," Jawa Monica

"Aku hanya kelelahan dan tidak ada yang perlu di khawatirkan," sahut Kevin.

"Kevin perhatian kesehatan kamu. Jangan terlalu fokus untuk bekerja. Jangan sampai kejadian ini terulang lagi," ucap Monica yang memberikan saran.

"Iya aku tau," jawab Kevin.

"Oh iya Dokter tadi siapa? Kenapa dia yang memeriksa kamu dan bukannya seharusnya Dokter Ferdy?" tanya Monica heran.

"Dokter Ferdy ada urusan ke Luar Negri. Jadi dia Dokter dari rumah sakit untuk menggantikan sementara Dokter Ferdy," jawab Kevin.

"Begitu rupanya. Ya sudahlah kamu sarapan dulu ya. Aku akan membelikan makanan di luar," ucap Monica yang memang begitu peduli pada Kevin

"Tidak usah. Aku sudah sarapan," Jawab Kevin menolak.

"Kamu belum sarapan Kevin bukankah Dokter itu tadi mengatakan kamu belum sarapan," ucap Monica.

"Nanti saja Arya yang membelikannya. Aku ingin istirahat saja. Kamu sebaiknya pulang," ucap Kevin yang kelihatannya tidak ingin di ganggu.

"Baiklah kalau memang itu yang kamu inginkan. Kalau begitu aku pulang dulu," ucap Monica yang tidak mau memaksa Kevin, "kamu jaga kesehatan kamu," ucap Monica sebelum pamit dan langsung pergi.

Kevin menghela napasnya dengan memijat kepalanya. Saat tangannya yang berada di kepalanya tiba-tiba Kevin melihat tangannya. Tangan yang tadi di gunakannya memegang tangan Kiara membuat Kevin langsung murung dengan penuh pemikiran.

"Tuan Kevin!" sahut Arya yang membuat Kevin kembali sadar dari lamunannya dan Kevin mencoba untuk duduk dan Arya langsung berlari untuk membantu.

"Tidak apa-apa aku bisa sendiri," sahut Arya yang menolak batuan Arya.

"Lalu bagaimana dengan keadaan tuan Kevin, saya sudah menyuruh Shela untuk membawakan sarapan," ucap Arya.

"Aku sudah baik-baik saja. Bagaimana rapatnya?" tanya Kevin yang langsung fokus pada pekerjaan dan bukannya memikirkan kesehatannya.

"Saya sudah mengaturnya. Jangan khawatir tuan Kevin tidak ada yang perlu di khawatirkan," sahut Arya.

"Baguslah kalau begitu dan iya. Apa kamu yang memanggil Kiara kemari?" tanya Kevin.

"Maksud tuan Kevin Dokter Kiara?" sahut Arya.

"Iya," jawab Kevin.

"Benar tuan. Saya memanggilnya. Karena bukannya pengganti Dokter Ferdy, jadi saya rasa tidak ada masalah untukangil nona Kiara," jawab Arya.

"Kamu cari tau tentang dia!" perintah Kevin tiba-tiba.

"Maksud tuan?" tanya Arya.

"Aku ingin tau tentangnya dan berikan laporannya secepatnya kepadaku," titah Kevin.

"Baiklah tuan. Jika itu yang tuan minta," sahut Arya.

"Aku ingin tau. Apa benar dia tidak mengingatku sama sekali dan sangat tidak mungkin jika tidak sudah melupakan ku," batin Kevin yang hanya ingin mengetahui siapa Kiara sebenarnya.

Sementara Kiara yang berada di dalam Taxi terlihat murung dan melihat pergelangan tangannya yang tadi di pegang oleh Kevin.

"Aneh sekali, kenapa aku merasa ada yang aneh. Padahal dia bukan pasien pertama yang aku tangani saat menjadi Dokter. Lalu kenapa aku merasa ada yang aneh dan bahkan semakin lama aku melihatnya dia seperti tidak asing bagiku," batin Kiara yang kepikiran dengan Kevin dan Kiara terus memegang pergelangan tangannya itu dengan napasnya yang terus berhembus berat.

Kiara sendiri juga tidak mengerti dengan perasaannya yang seperti apa. Ada keanehan dan pertanyaan. Namun tidak bisa di jawabnya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

NR..

NR..

penasaran

2023-07-08

1

amilia amel

amilia amel

lanjut thor
makin seru...

2023-07-08

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Surabaya
2 Episode 2 Makan malam
3 Episode 3 Keberangkatan.
4 Episode 4 Melihatnya pertama kali.
5 Episode 5
6 Episode 6 pertemuan Kiara dengan Saras.
7 Episode 7
8 Episode 8 Pertemuan ke-2 kali.
9 Episode 9 Pertemuan yang canggung.
10 Episode 10
11 Episode 11 Ke anehan yang di lakukan Kevin.
12 Episode 12 Bingung.
13 Episode 13 Ada sesuatu
14 Episode 14 Tidak bisa mengendalikan dirinya.
15 Episode 14 Tau
16 Episode 16 Saras Vs Mitra Winata.
17 Episode 17 Bertemu.
18 Episode 18 Penegasan Saras.
19 Episode 19
20 Episode 20 Memaksanya/ menyakitinya.
21 Episode 21 Peringatan Saras.
22 Episode 22 Ingin menemuinya.
23 Episode Minta maaf
24 Episode 24 Penegasan Kevin
25 Bab 25 Perlawanan Kevin
26 Episode 26 Kevin dan Kiara.
27 Episode 27 Memilihnya.
28 Bab 28 Mencari ketenganan bersamanya.
29 Episode 29 Cemas.
30 Episode 30 Kevin dan Kiara.
31 Episode 31 Tingkah aneh.
32 Episode 32 Apa yang terjadi.
33 Episode 33 Pertanyaan itu
34 Episode 34 Pelukan.
35 Episode 35
36 Episode 36 Perjalanan.
37 Episode 37
38 Episode 38 Ada apa?
39 Episode 39 Insiden.
40 Episode 40 Hari yang bergetar.
41 Episode 41
42 Episode 42 Terjebak.
43 Episode 43
44 Episode 44 Mendengarnya.
45 Episode 45 Di sisinya.
46 Episode 44 Kecelakaan itu
47 Bab 44 Kiara melawan.
48 Episode 48 Di balik kecelakaan Kiara.
49 Episode 49
50 Episode 50 Hati yang bingung
51 Episode 51 Tanya
52 Episode 52
53 Episode 53 Penemuan.
54 Episode 54 Pergi.
55 Episode 55 Bayangan
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 59 Tiba-tiba?
59 Episode 60
60 Episode 61 khawatir
61 Episode 62 Perasaan yang terungkap.
62 Episode 62 Romantis.
63 Episode 63 romantis
64 Episode 64 Membantah.
65 Episode 65 Mengancam.
66 Episode 66 Curiga.
67 Episode 67 Penitipan membuat bingung
68 Episode 68 Janji
69 Episode 69 Kata-kata pedas dari Mitra Winata.
70 Episode 70 Monica tau.
71 Episode 71 Menemukan
72 Episode 72 Paris.
73 Episode 73 Paris
74 Episode 174 Akhirnya mengingat semuanya.
75 Episode 75 Pertemuan.
76 Episode 76
77 Episode 77 Waktu bersama.
78 Episode 78 Melawan.
79 Episode 79 Kiara punya pegangan.
80 Episode 80 Kevin membawanya.
81 Episode 81 Lebih dari kata kejam ternyata.
82 Episode 82 Kaget.
83 Episode 83 Mengurungnya.
84 Draft
85 Episode 85 Menceritakan semuanya.
86 Episode 86 Membebaskan.
87 Episode 87 Menantang.
88 Episode 88 Kevin dan Rangga.
89 Elias 89 Melamarnya.
90 Episode 90 ?
91 Episode 91
92 Episode 92 Minta restu.
93 Episode 93 Monica menjadi korban.
94 Episode 94 Rencana menikah.
95 Episode 91 Pernikahan.
96 Episode 97 Sah
97 Bab 97 Haru.
98 Bab 98 ucapan Saras benar.
99 Episode 99 Berita mengejutkan.
100 Episode 100 Ternyata Dia yang melakukannya.
101 Episode 101 membawa istrinya
102 Episode 102 Hal mengejutkan
103 Bab 103 Konferensi pers
104 Bab 104
105 Bab 105 terbakar.
106 Bab 106 Insiden yang buruk.
107 Episode 107 Rangga dalam bahaya.
108 Bab 108 Tindakan Kevin
109 Bab 109 Detik-detik terakhir.
110 Bab 110 Detik-detik terakhir
111 Episode 111 Detik -detik 100 hari
112 Bab 112 Detik-detik terakhir.
113 Bab 113 Detik-detik terakhir.
114 Bab 114 Detik-detik terakhir.
115 Bab 115 Detik-detik terakhir
116 Bab 116 Detik-detik Terakhir.
117 Bab 115 Tammat.
118 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Episode 1 Surabaya
2
Episode 2 Makan malam
3
Episode 3 Keberangkatan.
4
Episode 4 Melihatnya pertama kali.
5
Episode 5
6
Episode 6 pertemuan Kiara dengan Saras.
7
Episode 7
8
Episode 8 Pertemuan ke-2 kali.
9
Episode 9 Pertemuan yang canggung.
10
Episode 10
11
Episode 11 Ke anehan yang di lakukan Kevin.
12
Episode 12 Bingung.
13
Episode 13 Ada sesuatu
14
Episode 14 Tidak bisa mengendalikan dirinya.
15
Episode 14 Tau
16
Episode 16 Saras Vs Mitra Winata.
17
Episode 17 Bertemu.
18
Episode 18 Penegasan Saras.
19
Episode 19
20
Episode 20 Memaksanya/ menyakitinya.
21
Episode 21 Peringatan Saras.
22
Episode 22 Ingin menemuinya.
23
Episode Minta maaf
24
Episode 24 Penegasan Kevin
25
Bab 25 Perlawanan Kevin
26
Episode 26 Kevin dan Kiara.
27
Episode 27 Memilihnya.
28
Bab 28 Mencari ketenganan bersamanya.
29
Episode 29 Cemas.
30
Episode 30 Kevin dan Kiara.
31
Episode 31 Tingkah aneh.
32
Episode 32 Apa yang terjadi.
33
Episode 33 Pertanyaan itu
34
Episode 34 Pelukan.
35
Episode 35
36
Episode 36 Perjalanan.
37
Episode 37
38
Episode 38 Ada apa?
39
Episode 39 Insiden.
40
Episode 40 Hari yang bergetar.
41
Episode 41
42
Episode 42 Terjebak.
43
Episode 43
44
Episode 44 Mendengarnya.
45
Episode 45 Di sisinya.
46
Episode 44 Kecelakaan itu
47
Bab 44 Kiara melawan.
48
Episode 48 Di balik kecelakaan Kiara.
49
Episode 49
50
Episode 50 Hati yang bingung
51
Episode 51 Tanya
52
Episode 52
53
Episode 53 Penemuan.
54
Episode 54 Pergi.
55
Episode 55 Bayangan
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 59 Tiba-tiba?
59
Episode 60
60
Episode 61 khawatir
61
Episode 62 Perasaan yang terungkap.
62
Episode 62 Romantis.
63
Episode 63 romantis
64
Episode 64 Membantah.
65
Episode 65 Mengancam.
66
Episode 66 Curiga.
67
Episode 67 Penitipan membuat bingung
68
Episode 68 Janji
69
Episode 69 Kata-kata pedas dari Mitra Winata.
70
Episode 70 Monica tau.
71
Episode 71 Menemukan
72
Episode 72 Paris.
73
Episode 73 Paris
74
Episode 174 Akhirnya mengingat semuanya.
75
Episode 75 Pertemuan.
76
Episode 76
77
Episode 77 Waktu bersama.
78
Episode 78 Melawan.
79
Episode 79 Kiara punya pegangan.
80
Episode 80 Kevin membawanya.
81
Episode 81 Lebih dari kata kejam ternyata.
82
Episode 82 Kaget.
83
Episode 83 Mengurungnya.
84
Draft
85
Episode 85 Menceritakan semuanya.
86
Episode 86 Membebaskan.
87
Episode 87 Menantang.
88
Episode 88 Kevin dan Rangga.
89
Elias 89 Melamarnya.
90
Episode 90 ?
91
Episode 91
92
Episode 92 Minta restu.
93
Episode 93 Monica menjadi korban.
94
Episode 94 Rencana menikah.
95
Episode 91 Pernikahan.
96
Episode 97 Sah
97
Bab 97 Haru.
98
Bab 98 ucapan Saras benar.
99
Episode 99 Berita mengejutkan.
100
Episode 100 Ternyata Dia yang melakukannya.
101
Episode 101 membawa istrinya
102
Episode 102 Hal mengejutkan
103
Bab 103 Konferensi pers
104
Bab 104
105
Bab 105 terbakar.
106
Bab 106 Insiden yang buruk.
107
Episode 107 Rangga dalam bahaya.
108
Bab 108 Tindakan Kevin
109
Bab 109 Detik-detik terakhir.
110
Bab 110 Detik-detik terakhir
111
Episode 111 Detik -detik 100 hari
112
Bab 112 Detik-detik terakhir.
113
Bab 113 Detik-detik terakhir.
114
Bab 114 Detik-detik terakhir.
115
Bab 115 Detik-detik terakhir
116
Bab 116 Detik-detik Terakhir.
117
Bab 115 Tammat.
118
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!