Mengapa Kamu Tidak Berterimakasih

“Hei, Apakah kamu tidak ingin mengucapkan kalimat terima kasih kepadaku?” Al Bahri berlari berusaha menyusul gadis tersebut, akan tetapi baru beberapa langkah ia terpeleset karena es yang licin di bawahnya.

Akan tetapi usahanya tidak sia-sia, gadis muda yang sepertinya sepantaran dengan Al Bahri itu berhenti sejenak dan menoleh.

“Untuk Apa?”

“Bukankah aku telah menyelamatkan nyawamu?” Tanya Al Bahri terheran, "Bagaimana bisa ada makhluk seperti ini di muka bumi" keluh Al Bahri dalam hati.

“Kamu sama sekali tidak menyelamatkanku, kamu hanya membela dirimu dari orang-orang yang menyerangmu!” Jawab Gadis cantik itu dengan ketus.

“Hei! Bukankah orang-orang itu akan menghabisimu jika aku tidak datang?” Ucap Al Bahri kesal.

“Jikalau kamu memang menyelamatkanku maka aku tetap tidak akan pernah berterimakasih dengan gembel sepertimu!” Teriak Gadis itu sembari berbalik pergi—kembali beranjak meninggalkan Al Bahri.

“Memangnya Siapakah kamu?! Sehingga berani congkak di hadapanku!” Ucap Al Bahri lirih namun seperti guntur yang menggelegar di telinga Gadis tersebut.

Badannya gemetar, perlahan dia berbalik. Terlihat wajahnya yang memerah menahan amarah. Dia berteriak.

“HEI DENGAR YA, Ayahku adalah Raja di Kutub Selatan sedangkan Ibuku adalah Pemimpin seluruh suku di Kutub Utara, Tempat kamu berdiri ini masuk ke dalam wilayah otoritas Ibuku!”

“HANYA SEGITU? Kalau aku, Ayahku adalah Penguasa Lautan. Dengarkan baik-baik! Lautan!! Sedangkan Bibiku adalah Putri dari Penguasa Ottoman Empire, Kau tahu? Kakek Iparku itu menguasai tiga Benua, Eropa, Asia dan Afrika. Apa yang bisa kamu banggakan di hadapanku!!” Sesumbar Al Bahri lantang.

“HAAH, hanya orang gila yang akan percaya dengan perkataan dari Gembel sepertimu?” Ejek Gadis itu dengan raut muka dan tatapan sinis.

“Kalau begitu kamu akan segera menjadi orang gila!”

Kali ini Gadis itu sudah sepenuhnya berbalik badan, matanya melotot, rahangnya mengeras dengan wajah sedikit diangkat ke atas.

“Wahai Dewa-dewa Asgard beserta oposisinya, Berkatilah aku dan kutuklah dia!!” Teriak Gadis tersebut dengan penuh amarah.

Lenggang sejenak. Tidak terjadi apapun. Muka Gadis tersebut yang telah merah karena marah semakin memerah.

“Bagaimana mungkin? Biasanya tidak seperti ini.” Gumam Gadis itu lirih. Al Bahri tetap tenang dia mengucapkan kalimat spesialnya.

“Subhanallahu wa bi hamdihi, Subhanallah il adzim.”

Seketika dinding es di belakang Gadis itu retak kemudian runtuh dan menyebabkan retakan panjang di dataran es yang dipijaknya. Dataran es itu segera runtuh menciptakan jurang es. Gadis nordic itu berteriak dan suara air yang menggema terdengar. Al Bahri hanya tertawa sembari melangkah menuju mulut jurang dan berjongkok.

“Biasanya hanya kebetulan saja atau Tuhanku melindungiku dari Jin-jin itu!” Ucap Al Bahri yang terdengar begitu menggema.

“TOLOONG AKUU!!” Teriak Gadis itu dari bawah sana yang terdengar sangat keras.

“TOLONG KELUARKAN AKU DARI SINI!!!” Lanjutnya memohon.

“Heh! Enak saja! Aku tidak ingin menolong orang yang tidak tahu berterimakasih!!” Jawab Al Bahri ketus.

“KUMOHOON TOLOONG AKUU!”

“Tidak mau...meminta tolong saja seperti itu!” Ucap Al Bahri.

“Bahkan aku rela menjadi Istrimu jika engkah mau menolongku!” Teriaknya lagi—pantang menyerah memohon.

“Hei, Aku tidak ingin memiliki Istri sepertimu!” Jawab Al Bahri terkejut, ia sama sekali tidak menyangka Gadis tersebut begitu berani dan nekat.

“Bagaimana jika aku memasuki agamamu?” Tanya Gadis itu memberikan penawaran baru. Al Bahri tertegun sejenak—berpikir.

“Baiklah, hal tersebut kuterima... Tirukan apa yang akan aku ucapkan!!” Kata Al Bahri.

“Asyhadu Alla Ilaha Illa Allah, Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah” Gadis itu pun segera mengikuti ucapan Al Bahri.

“Karena Kita sekarang sudah saudara seiman seagama, maka aku harus menolongmu!” Al Bahri beranjak mengambil dua buah Trisula yang berserakan lalu menjatuhkannya dengan perlahan ke dalam jurang.

“Kamu sudah tahu apa yang harus kamu lakukan kan?” Kata Al Bahri. Menunggu sejenak. Akhirnya mendapat jawaban dari bawah sana.

“Tentu saja, Aku tidak sebodoh itu!”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!