12 tahun lalu

Alana tidak menyerah begitu saja saat mendapat penolakan dari Kenzo. Dia bergeming diposisinya semula seraya memikirkan sesuatu.

"Kenapa kau masih di sini?" tanya Kenzo.

Alana seakan tidak peduli dengan ucapan Kenzo. Dia mencoba untuk membujuk Kenzo kembali. "Sekali lagi saya memohon pada Tuan. Tolong kembalikan dana yang sudah Tuan tarik dari perusahaan Papa." Alana mengatupkan kedua tangannya di dada. Dia tahu kalau Kenzo dapat melihatnya.

"Apa kau pikir dengan statusmu sebagai istriku, maka aku akan mendengarkanmu?"

Alana tersenyum getir. Dia tahu kalau selama ini Kenzo hanya menganggapnya sebagai istri kontrak. "Saya memang tidak ada artinya bagi Tuan. Tapi saya mengetahui satu rahasia Tuan!"

Kenzo mendelik. Dia penasaran dengan maksud ucapan Alana. "Apa yang kau ketahui?"

"Saya tahu kalau Tuan itu tidak buta!" seru Alana dengan menatap serius wajah kaku Kenzo dan menunggu reaksi Kenzo berikutnya.

"Cih, emangnya kenapa kalau kau tahu aku tidak buta?"

Alana berdehem untuk mengurangi rasa gugup. "Aku akan menyebarkan berita itu, hingga nama Tuan menjadi buruk dan setiap rekan bisnis Tuan itu akan menilai Tuan sebagai seorang penipu. Selanjutnya Tuan bisa bayangkan apa yang akan terjadi", ucap Alana memberanikan diri.

Kenzo terdiam beberapa saat. Lalu dia menatap Alana dengan tersenyum tipis. "Apa kau pikir Kenzo Tompson takut dengan ucapan seorang wanita sepertimu?"

Alana merasa terintimidasi mendengar ucapan Kenzo. Lidahnya kelu, dan mulutnya seakan tidak mampu untuk bercuap. "Sa- saya minta maaf Tuan. Kalau begitu saya pamit undur diri dulu", sahutnya gugup, lalu bergegas meninggalkan ruangan Kenzo.

"Tunggu dulu!" seru Kenzo kala Alana memegang handle pintu. "Ada yang ingin aku tanyakan padamu."

Alana membalikkan badannya dan menatap Kenzo dengan wajah serius. "Tuan mau bertanya mengenai apa?"

"Duduklah dulu."

Alana mengikuti sesuai permintaan Kenzo. Dia duduk tepat dihadapan Kenzo.

"Apa kau masih ingat dengan kejadian 12 tahun yang lalu?"

Kejadian apa yang di maksud Tuan Kenzo? Apa dia tahu tentang kecelekaan yang terjadi pada Mama? Alana terus bertanya di dalam batinnya.

Kenzo sadar, jika pertanyaannya kurang jelas. Dia pun berdehem seraya bangkit dari kursi. "Apa kau pernah memberikan sesuatu pada seorang pria yang masih mengenakan pakaian putih abu-abu di sebuah taman 12 tahun yang lalu?"

Alana mengernyit bingung dan memcoba untuk mengingatnya. "Saya tidak ingat Tuan", jawabnya dengan menggelengkan kepala.

Kenzo menghembuskan nafas ke udara. Lalu dia mulai bercerita. "12 tahun yang lalu, kala aku duduk seorang diri di bangku taman dekat kantor Papaku, seorang gadis kecil datang memberiku permen lolipop. Katanya dia juga sedang bersedih karena Mamanya." Kenzo menjeda ucapannya. Dia menghampiri Alana, hingga jarak mereka hanya bersisa satu langkah saja.

"Gadis kecil itu mengira aku bersedih karena nilai ujianku jelak, jadi dia berkata padaku. Jika nilai ujian kakak jelek itu bukan karena kakak bodoh, tapi karena kakak tidak tahu cara mengerjakan soal dengan benar. Lalu gadis kecil itu tersenyum dan melanjutkan ucapannya, Kakak kerjakan hal paling mudah dulu, setelah itu kerjakan yang menurut kakak sulit. Jika semua soalnya sulit, maka pilihlah di antara yang tersulit itu mana yang paling mudah."

Alana seakan mengingat ucapan itu. Perkataan yang sama persis dengan yang disampaikan oleh mendiang Ibunya padanya.

"Apa kau mulai ingat sesuatu?" tanya Kenzo pada Alana.

"Hem, iya saya ingat itu ucapan mendiang Mama saya." Alana tersenyum, lalu menggembungkan pipi chubynya.

Kenzo tersenyum menatap ekspresi lucu Alana. Ekspresi yang pernah dia lihat sebelumnya. "Saat itu aku baru berusia 17 tahun, Papaku mengalami serangan jantung, karena masalah perusahaan dan akhirnya tidak dapat tertolong. Sementara Mamaku tidak bisa menerima kenyataan itu dan akhirnya menyusul Papa."

Kenzo menghela nafas panjang. "Usiaku masih muda saat itu, tapi aku harus menangani masalah perusahaan yang orang dewasa saja belum tentu sanggup menyelesaikannya. Tapi ucapan seorang gadis kecil telah mengubah cara pandangku. Dia memberikan aku semangat dan kekuatan untuk menyelesaikan masalah yang tanpa aku sadari secara perlahan mampu aku selesaikan."

Kenzo menatap intens wajah cantik Alana. "Gadis kecil itu adalah kau", lanjut Kenzo.

Alana termangu menatap wajah tampan Kenzo yang juga sedang menatap ke arah dirinya. "Tapi saya tidak bisa mengingat Tuan, mungkin karena saat itu umurku masih 8 tahun."

Kenzo paham dengan keadaan Alana yang masih kecil, tentulah dia tidak begitu mengingatnya.

"Kenapa Tuan sangat yakin kalau gadis kecil itu adalah saya?"

"Kalung yang kau punya dan jepitan rambut, sama persis dengan milik gadis kecil itu."

"Kalung yang mana? Atau jangan-jangan..."

"Iya", sahut Kenzo saat dia tahu apa yang akan diucapkan Alana. "Saya telah lancang melihat kalung milikmu yang ada di dalam kotak perak itu."

"Kalung itu pemberian mendiang Mama saya." Alana menatap Kenzo dengan tajam, dia tidak suka barang pribadinya di sentuh tanpa izin.

"Saya hanya ingin memastikan bahwa kalung itu yang dipakai oleh gadis kecil yang saya temui 12 tahun lalu."

"Apapun alasan Tuan, saya tetap tidak suka ada orang yang menyentuh barang pribadi saya tanpa izin!"

"Kalau begitu saya minta maaf, sekaligus mau berterimakasih atas kata-kata sederhana yang mampu membangkitkan semangatku."

"Sama-sama, Tuan", sahut Alana. Namun dalam benaknya terbesit sesuatu. "Tapi saya ada satu permintaan", lanjutnya.

Kenzo yang semula tersenyum, tiba-tiba merubah ekspresi wajahnya. "Apa kau masih menginginkan aku mengembalikan dana perusahaan Papamu?"

Alana mengangguk. "Jika Tuan menganggap saya adalah gadis kecil itu, maka sebagai balas budi tolong kabulkan permintaan saya itu, Tuan", pohon Alana dengan berani. Sikap rendah hati Alana berubah seketika hanya demi menuruti pernintaan Papanya.

Perasaan Kenzo sedikit kecewa, karena Alana tidak mengingat kejadian itu tapi Alana meminta balas budi. Dia pun mulai ragu kalau Alana adalah gadis kecil yang dia cari selama ini.

"Kalau begitu aku akan mengembalikan dana Papamu tapi dengan satu syarat", tukas Kenzo.

"Kenapa ada syarat? Bukankah Tuan ingin balas budi?"

"Jika kau tidak mau, maka aku pun tidak perlu mengembalikannya."

Alana berdecak kesal, karena untuk balas budi harus pakai syarat. "Baiklah, apa syaratnya Tuan?"

"Temani aku perjalanan dinas ke luar kota selama 1 munggu."

"Apa kita akan berada dalam satu kamar?"

"Untuk masalah itu kau tenang saja. Karena hotel tempat kita menginap adalah milikku, jadi kamar kita terlihat satu, tapi di dalamnya ada 2 kamar."

"Baik,.aku setuju", jawab Alana tanpa ragu. Dia tersenyum membayangkan betapa bahagianya Papanya saat mendengar kabar yang akan dia sampaikan nanti.

"Proses pengembalian dana mungkin butuh waktu beberapa hari. Beritahukan Papamu tentang itu", ucap Kenzo saat melihat wajah bahagia Alana. "Dan satu hal lagi. Jangan ada seorang pun yang mengetahui keadaanku", lanjutnya yang membuat Alana terkesiap.

"Baik, Tuan", jawab Alana ragu. Dia tidak berani mengatakan yang sebenarnya pada Kenzo.

Terpopuler

Comments

Meriana Erna

Meriana Erna

Kenzo ny baper x,plin plan,

2024-01-16

0

FT. Zira

FT. Zira

🌹 mendarat untukmu...
awal akan jadi bucin gak sih🤭🤭🤭

2023-10-05

0

ZasNov

ZasNov

Ah leganya, Kenzo mau mengembalikan dana ke perusahaan Papa Alana..
Alana dan Kenzo juga bakalan menghabiskan waktu seminggu bersama di luar kota 😍🥰

2023-08-29

1

lihat semua
Episodes
1 Membatalkan Pernikahan
2 Hari Pernikahan
3 Membawa Sarapan
4 Membuatkan Sarapan
5 Pijatan
6 Pergi ke Kantor Kenzo
7 Bertemu di Kampus
8 Mengetahui Sebuah Kebenaran
9 Alana memberitahu Ibu tirinya
10 Alexa Menyesal
11 Alexa ingin kembali
12 Menyebar Fitnah
13 Sebuah Kalung
14 Sarapan Bersama
15 Masalah Perusahaan Keluarga Alana
16 Meminta bantuan Kenzo
17 Kenzo menolak
18 12 tahun lalu
19 Makan Malam Bersama
20 Perjalanan Bisnis
21 Bertemu Diva
22 Berterus terang
23 Perjamuan Makan
24 Alana Bahagia
25 Diva menginap
26 Menemukan Alana
27 Membiarkan Alana Pergi
28 Menyelidiki Alexa
29 Apa yang dilakukan Alexa?
30 Diva bebas
31 Pria Misterius
32 Tuduhan Bibi Kokom
33 Percaya Pada Alana
34 Menjemput Alana
35 Makan Malam Romantis
36 Kenzo Kecewa
37 Ada yang ingin mencelakai Alana
38 Kenzo Cemburu
39 Jaga Dia Baik-baik
40 Di kantor Kenzo
41 Paman Kenzo
42 Siapa wanita itu?
43 Menjaga sampai akhir hidup
44 Di Malam Ulang Tahun Kenzo
45 Trik Alana
46 Pelakunya
47 Rencana Bulan Madu
48 Paman Kenzo di tahan
49 Masalah Perusahaan Kenzo
50 Kata I love you
51 Kedatangan Ibu Tiri Alana
52 Pendukung Sebenarnya
53 Aku mencintaimu
54 Terjadinya Penyatuan
55 Bulan Madu
56 Tidak menemukan Alana
57 Sebuah Lokasi
58 Perubahan sikap Alexa
59 Mengusir Penghalang
60 Pulang Bulan Madu
61 Siapa yang melaporkan?
62 Penyesalan Papa Alana
63 Dia Kejam
64 Mengejar Alana
65 Kesedihan Roni
66 Penawaran Alexa
67 Rencana Alexa gagal
68 Di mana Alana?
69 Tidak menemukan Alana
70 Kecelakaan
71 Di Rumah Sakit
72 Kesedihan Kenzo
73 Membawa ke Rumah Sakit
74 Mirip Alana
75 Alamat palsu
76 Kedatangan seseorang
77 Menyebar Isu
78 Sebuah Pesan
79 Istri?
80 Apakah Alana hilang ingatan?
81 Kembali dari Bali
82 Bertemu Alana
83 Memberitahu Kenzo
84 Perseteruan Kenzo dan Dave
85 Dia bukan istrimu
86 Penolakan Ayana
87 Dave di tahan
88 Ingatan Alana
89 Anniversary
90 Kecurigaan Kenzo
91 Mengatakan Kebenaran
92 Anaknya Sehat
93 Alana di Rumah Sakit
94 Putra Kenzo dan Alana (End)
95 Promosi Novel
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Membatalkan Pernikahan
2
Hari Pernikahan
3
Membawa Sarapan
4
Membuatkan Sarapan
5
Pijatan
6
Pergi ke Kantor Kenzo
7
Bertemu di Kampus
8
Mengetahui Sebuah Kebenaran
9
Alana memberitahu Ibu tirinya
10
Alexa Menyesal
11
Alexa ingin kembali
12
Menyebar Fitnah
13
Sebuah Kalung
14
Sarapan Bersama
15
Masalah Perusahaan Keluarga Alana
16
Meminta bantuan Kenzo
17
Kenzo menolak
18
12 tahun lalu
19
Makan Malam Bersama
20
Perjalanan Bisnis
21
Bertemu Diva
22
Berterus terang
23
Perjamuan Makan
24
Alana Bahagia
25
Diva menginap
26
Menemukan Alana
27
Membiarkan Alana Pergi
28
Menyelidiki Alexa
29
Apa yang dilakukan Alexa?
30
Diva bebas
31
Pria Misterius
32
Tuduhan Bibi Kokom
33
Percaya Pada Alana
34
Menjemput Alana
35
Makan Malam Romantis
36
Kenzo Kecewa
37
Ada yang ingin mencelakai Alana
38
Kenzo Cemburu
39
Jaga Dia Baik-baik
40
Di kantor Kenzo
41
Paman Kenzo
42
Siapa wanita itu?
43
Menjaga sampai akhir hidup
44
Di Malam Ulang Tahun Kenzo
45
Trik Alana
46
Pelakunya
47
Rencana Bulan Madu
48
Paman Kenzo di tahan
49
Masalah Perusahaan Kenzo
50
Kata I love you
51
Kedatangan Ibu Tiri Alana
52
Pendukung Sebenarnya
53
Aku mencintaimu
54
Terjadinya Penyatuan
55
Bulan Madu
56
Tidak menemukan Alana
57
Sebuah Lokasi
58
Perubahan sikap Alexa
59
Mengusir Penghalang
60
Pulang Bulan Madu
61
Siapa yang melaporkan?
62
Penyesalan Papa Alana
63
Dia Kejam
64
Mengejar Alana
65
Kesedihan Roni
66
Penawaran Alexa
67
Rencana Alexa gagal
68
Di mana Alana?
69
Tidak menemukan Alana
70
Kecelakaan
71
Di Rumah Sakit
72
Kesedihan Kenzo
73
Membawa ke Rumah Sakit
74
Mirip Alana
75
Alamat palsu
76
Kedatangan seseorang
77
Menyebar Isu
78
Sebuah Pesan
79
Istri?
80
Apakah Alana hilang ingatan?
81
Kembali dari Bali
82
Bertemu Alana
83
Memberitahu Kenzo
84
Perseteruan Kenzo dan Dave
85
Dia bukan istrimu
86
Penolakan Ayana
87
Dave di tahan
88
Ingatan Alana
89
Anniversary
90
Kecurigaan Kenzo
91
Mengatakan Kebenaran
92
Anaknya Sehat
93
Alana di Rumah Sakit
94
Putra Kenzo dan Alana (End)
95
Promosi Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!