Membuatkan Sarapan

Alana menjalani hari pertama pernikahannya tidak seperti wanita pada umumnya. Di manja suami atau bahkan mendapat kecupan manis di pagi hari.

"Membosankan", gumamnya. Dia yang terbiasa melakukan rutinitas mencuci dan memasak di rumahnya membuat hari-harinya seperti berada di tempat pengasingan saja. Tidak ada suara sang Ibu tiri yang hampir setiap hari memekakkan telinganya.

Alana melirik jam yang ada di dinding kamarnya, lalu mendesah gusar. "Huh, jam kuliah online juga masih lama", ucapnya seraya menjatuhkan bobot tubuhnya di atas kasur kecil yang baru saja dia ganti spreinya. Tak berselang lama sebuah ide muncul dalam benaknya. Dia bangkit dari atas tempat tidur dan berjalan ke luar kamar.

"Bi Kokom", panggilnya saat sudah berada di dapur. Namun dia tidak menemukan keberadaan kepala pelayan itu bahkan bayangannya sekalipun.

"Nyonya mencari Bu Kokom?" tanya seorang pelayan yang datang dari arah belakang Alana.

Alana menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. "Apa Bibi melihatnya?"

"Kalau jam segini Bi Kokom ada di dekat kolam renang, Nyonya."

"Owh, begitu. Di mana kolam renangnya?"

"Mari saya antar, Nyonya", ucapnya menawarkan diri. Lalu Alana mengikuti langkah pelayan itu.

"Bibi sudah lama kerja di sini?" tanya Alana, karena tidak ada seorang pun yang bisa dia ajak bicara sejak kedatangannya ke rumah itu.

"Maaf, Nyonya. Tuan melarang kami untuk menceritakan tentang pribadi kami!"

"Aturan macam apa itu!" imbuhnya.

"Sudah sampai Nyonya", kata sang pelayan yang membuat Alana terkesiap.

"Ini kolam renang atau danau?" kagumnya. Lalu dia berlari dan mencelupkan kakinya di sana. Matanya menyusuri kolam renang yang tampak lebih luas dari rumahnya sebelumnya.

"Pantas banyak wanita yang tergila-gila padanya. Kekayaannya pasti tidak akan habis untuk tujuh turunan", gumamnya seraya mengayun-ayunkan kakinya.

"Nyonya mencari saya?" tanya Bi Kokom yang membuat Alana terkejut.

Byur.

"Tolong... Bi... " ucap Alana saat kepalanya muncul ke atas air dengan nafas terengah-engah.

Seseorang menyeburkan dirinya ke dalam kolam dan membantu Alana agar dia segera di bawa keluar dari dalam kolam.

"Kenapa dia bisa jatuh?" tanya Roni.

Bi Kokom berdiri dengan kaki gemetar. "Ma-maaf Pak. Saya tidak sengaja membuat Nyonya kaget", jawabnya dengan gugup.

Roni melakukan CPR hingga kesadaran Alana kembali.

Khok. Khok.

Air keluar dari mulut saat Alana batuk. Bi Kokom langsung menutupi tubuh Alana dengan handuk yang di bawa oleh pelayan lainnya. Lalu meminta pelayan itu membawa Alana ke kamarnya.

"Syukurlah dia tidak kenapa-napa", ucap Roni yang membuat Bi Kokom bernafas lega. Dia sangat ketakutan saat melihat Alana hampir saja tenggelam karena ulahnya.

"Bi, tolong siapkan setelan jas Tuan Kenzo!" titah Roni. Pakaian Kenzo yang terkena tumpahan kopi saat berada di sebuah restoran membuatnya harus berganti pakaian, karena dia akan ada rapat penting bersama klien terbesarnya.

Bi Kokom bergegas menuju kamar Kenzo. Dia tahu Tuannya itu sangat di siplin waktu.

...---...

Sang pelayan membawa Alana ke dalam kamar. Dia mencoba membantu mengganti pakaian basah Alana.

"Biar saya lakukan sendiri, Bi", katanya seraya menjauh dari pelayannya.

"Baik Nyonya. Kalau begitu saya permisi", ucap pelayan itu dengan sopan. Lalu dia beranjak dari posisinya dan berjalan keluar dari kamar Alana.

"Dia lebih mirip seorang pelayan dari pada Nyonya besar", gumam pelayan itu saat sudah berada di luar kamar Alana. Kemudian dia berjalan menuju arah dapur dengan senyum meledek.

...---...

Alana menghembuskan nafasnya ke udara. Dia menatap kursi kosong di meja makan.

"Kalau kursi ini hanya diduduki aku satu orang, buat apa kursi yang lainnya", gumam Alana seraya meletakkan sendok dan garpu. Lalu dia meneguk segelas air dan membereskan peralatan makan yang baru saja dia pakai.

"Biarkan saja Nyonya. Itu tugas saya", ujar pelayan yang sedari tadi menunggunya selesai makan.

"Owh, terimakasih Bi", ucap Alana dengan tersenyum. Diayunkannya langkahnya menjauhi meja makan. Kemudian dia berjalan menuju ruang keluarga. Tangannya meraih sebuah buku yang terletak di atas meja. "Buku siapa ini?" Alana membolak balik buku yang di beri pembatas buku itu, barangkali dia menemukan nama pemiliknya. Namun Alana sama sekali tidak menemukannya.

"Menarik juga", ucapnya saat mulai membaca buku ditangannya, hingga tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.

"Kenapa Kenzo belum pulang juga ke rumah?" Alana yang selalu menunggu kedatangan suaminya itu, mulai merasa gelisah. Sorot matanya tidak berhenti menatap pintu masuk utama rumah besar itu, hingga rasa kantuk mulai menghampirinya.

Tidak lama kemudian suara bariton pria yang sudah menjadi suami Alana itu memenuhi pendengarannya. Dia mengerjap dan bangkit dari posisinya, lalu menatap Kenzo dari kejauhan.

"Syukurlah dia pulang dengan selamat", gumam Alana. Kemudian Alana beranjak dari posisinya dan berjalan masuk ke dalam kamarnya, menutup rapat pintu untuk melanjutkan tidur yang sempat terganggu.

...---...

Keesokan paginya, Alana masih tetap berusaha ingin membuat sarapan spesial buat suaminya.

"Bi, tolong antarkan ini ke kamar Tuan ya", pinta Alana dengan tersenyum ramah.

"Tapi, Nyonya -- "

"Sudah! Bibi jangan khawatir. Kalau Tuan marah, katakan saja Bibi mengikuti arahanku", bujuk Alana.

Bi Kokom tampak ragu untuk melakukan sesuai keinginan Alana, namun akhirnya dia mengikuti permintaan Alana. Dia membawa nampan berisi sarapan spesial buatan Alana menuju kamar Kenzo. Saat Kenzo membukakan pintu kamarnya, Bi Kokom berdiri dengan perasaan was-was.

"Bibi kenapa?" tanya Kenzo saat merasakan Kokom tidak juga masuk ke dalam kamarnya.

"Tidak kenapa-napa, Tuan. Ini sarapannya saya letakkan di meja, Tuan", jawabnya saat berjalan masuk.

"Tunggu dulu, Bi", ucap Kenzo. Bi Kokom pun menghentikan langkahnya dengan perasaan takut.

"Umm, wanginya enak. Apa Bibi punya menu yang baru?" tanya Kenzo saat makanan yang di bawa Kokom menggelitik penciuman Kenzo.

"I- ini... buatan... "

"Kenapa Bibi takut. Letakkan saja di sana, Bi", tunjuk Kenzo pada meja biasanya Bi Kokom meletakkannya.

Bi Kokom berjalan keluar dengan bernafas lega. Dia tidak ingin mendapatkan kemarahan dari Tuannya itu.

Tidak seperti biasanya. Kenzo berangkat kerja dengan mencari Bi Kokom terlebih dahulu.

"Ada apa Tuan?" tanyanya gugup. Dia takut ada yang salah dengan makanan buatan Alana dan dia akan menerima akibatnya.

"Bi, saya mau besok Bibi buatkan menu masakan seperti yang Bibi bawa tadi pagi", pinta Kenzo. Lalu Kenzo dituntun Roni berjalan melewati Bi Kokom sebelum Bi Kokom menjawab.

"Baik, Tuan", jawab Kokom saat Kenzo berjalan dan hanya tampak punggungnya.

Setelah kepergian Kenzo bersama asistennya, Kokom pergi ke kamar Alana. Dia terperangah saat melihat kamar yang ditempati Alana bak di sulap menjadi kamar milik seorang putri.

"Nyonya, Tuan Kenzo sangat menyukai masakan buatan Nyonya", ucap Kokom. Alana tersenyum bahagia mendengarnya. "Besok Tuan minta dibuatin sarapan yang sama", tutur Kokom melanjutkan.

"Oke, Bi", sahut Alana dengan perasaan bahagia. Hanya ini yang bisa aku lakukan sebagai seorang istri, walaupun aku harus melakukannnya selama kontrak nikah kami berakhur. Ucap Alana di dalam batinnya.

Terpopuler

Comments

Sundari

Sundari

penasaran sama kolam renangnya 😅

2024-07-24

0

Diajeng Ayu

Diajeng Ayu

dikasih nikmat Tuhan bukan nya bersyukur malahan ngeluh suka kok jadi babu aneh banyak" bersyukur lu

2024-03-27

0

anita

anita

kbaikan pasti dtg kpdamu alana

2024-01-03

0

lihat semua
Episodes
1 Membatalkan Pernikahan
2 Hari Pernikahan
3 Membawa Sarapan
4 Membuatkan Sarapan
5 Pijatan
6 Pergi ke Kantor Kenzo
7 Bertemu di Kampus
8 Mengetahui Sebuah Kebenaran
9 Alana memberitahu Ibu tirinya
10 Alexa Menyesal
11 Alexa ingin kembali
12 Menyebar Fitnah
13 Sebuah Kalung
14 Sarapan Bersama
15 Masalah Perusahaan Keluarga Alana
16 Meminta bantuan Kenzo
17 Kenzo menolak
18 12 tahun lalu
19 Makan Malam Bersama
20 Perjalanan Bisnis
21 Bertemu Diva
22 Berterus terang
23 Perjamuan Makan
24 Alana Bahagia
25 Diva menginap
26 Menemukan Alana
27 Membiarkan Alana Pergi
28 Menyelidiki Alexa
29 Apa yang dilakukan Alexa?
30 Diva bebas
31 Pria Misterius
32 Tuduhan Bibi Kokom
33 Percaya Pada Alana
34 Menjemput Alana
35 Makan Malam Romantis
36 Kenzo Kecewa
37 Ada yang ingin mencelakai Alana
38 Kenzo Cemburu
39 Jaga Dia Baik-baik
40 Di kantor Kenzo
41 Paman Kenzo
42 Siapa wanita itu?
43 Menjaga sampai akhir hidup
44 Di Malam Ulang Tahun Kenzo
45 Trik Alana
46 Pelakunya
47 Rencana Bulan Madu
48 Paman Kenzo di tahan
49 Masalah Perusahaan Kenzo
50 Kata I love you
51 Kedatangan Ibu Tiri Alana
52 Pendukung Sebenarnya
53 Aku mencintaimu
54 Terjadinya Penyatuan
55 Bulan Madu
56 Tidak menemukan Alana
57 Sebuah Lokasi
58 Perubahan sikap Alexa
59 Mengusir Penghalang
60 Pulang Bulan Madu
61 Siapa yang melaporkan?
62 Penyesalan Papa Alana
63 Dia Kejam
64 Mengejar Alana
65 Kesedihan Roni
66 Penawaran Alexa
67 Rencana Alexa gagal
68 Di mana Alana?
69 Tidak menemukan Alana
70 Kecelakaan
71 Di Rumah Sakit
72 Kesedihan Kenzo
73 Membawa ke Rumah Sakit
74 Mirip Alana
75 Alamat palsu
76 Kedatangan seseorang
77 Menyebar Isu
78 Sebuah Pesan
79 Istri?
80 Apakah Alana hilang ingatan?
81 Kembali dari Bali
82 Bertemu Alana
83 Memberitahu Kenzo
84 Perseteruan Kenzo dan Dave
85 Dia bukan istrimu
86 Penolakan Ayana
87 Dave di tahan
88 Ingatan Alana
89 Anniversary
90 Kecurigaan Kenzo
91 Mengatakan Kebenaran
92 Anaknya Sehat
93 Alana di Rumah Sakit
94 Putra Kenzo dan Alana (End)
95 Promosi Novel
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Membatalkan Pernikahan
2
Hari Pernikahan
3
Membawa Sarapan
4
Membuatkan Sarapan
5
Pijatan
6
Pergi ke Kantor Kenzo
7
Bertemu di Kampus
8
Mengetahui Sebuah Kebenaran
9
Alana memberitahu Ibu tirinya
10
Alexa Menyesal
11
Alexa ingin kembali
12
Menyebar Fitnah
13
Sebuah Kalung
14
Sarapan Bersama
15
Masalah Perusahaan Keluarga Alana
16
Meminta bantuan Kenzo
17
Kenzo menolak
18
12 tahun lalu
19
Makan Malam Bersama
20
Perjalanan Bisnis
21
Bertemu Diva
22
Berterus terang
23
Perjamuan Makan
24
Alana Bahagia
25
Diva menginap
26
Menemukan Alana
27
Membiarkan Alana Pergi
28
Menyelidiki Alexa
29
Apa yang dilakukan Alexa?
30
Diva bebas
31
Pria Misterius
32
Tuduhan Bibi Kokom
33
Percaya Pada Alana
34
Menjemput Alana
35
Makan Malam Romantis
36
Kenzo Kecewa
37
Ada yang ingin mencelakai Alana
38
Kenzo Cemburu
39
Jaga Dia Baik-baik
40
Di kantor Kenzo
41
Paman Kenzo
42
Siapa wanita itu?
43
Menjaga sampai akhir hidup
44
Di Malam Ulang Tahun Kenzo
45
Trik Alana
46
Pelakunya
47
Rencana Bulan Madu
48
Paman Kenzo di tahan
49
Masalah Perusahaan Kenzo
50
Kata I love you
51
Kedatangan Ibu Tiri Alana
52
Pendukung Sebenarnya
53
Aku mencintaimu
54
Terjadinya Penyatuan
55
Bulan Madu
56
Tidak menemukan Alana
57
Sebuah Lokasi
58
Perubahan sikap Alexa
59
Mengusir Penghalang
60
Pulang Bulan Madu
61
Siapa yang melaporkan?
62
Penyesalan Papa Alana
63
Dia Kejam
64
Mengejar Alana
65
Kesedihan Roni
66
Penawaran Alexa
67
Rencana Alexa gagal
68
Di mana Alana?
69
Tidak menemukan Alana
70
Kecelakaan
71
Di Rumah Sakit
72
Kesedihan Kenzo
73
Membawa ke Rumah Sakit
74
Mirip Alana
75
Alamat palsu
76
Kedatangan seseorang
77
Menyebar Isu
78
Sebuah Pesan
79
Istri?
80
Apakah Alana hilang ingatan?
81
Kembali dari Bali
82
Bertemu Alana
83
Memberitahu Kenzo
84
Perseteruan Kenzo dan Dave
85
Dia bukan istrimu
86
Penolakan Ayana
87
Dave di tahan
88
Ingatan Alana
89
Anniversary
90
Kecurigaan Kenzo
91
Mengatakan Kebenaran
92
Anaknya Sehat
93
Alana di Rumah Sakit
94
Putra Kenzo dan Alana (End)
95
Promosi Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!