Alana memberitahu Ibu tirinya

Alana terkesiap saat mengetahui sebuah fakta. Dia tidak menyangka bahwa pria yang telah menjadi suaminya itu hanya berpura-pura buta.

"Kenapa dia melakukan itu? Bukankah dia sangat mencintai Alexa. Dia tahu Alexa membatalkan pernikahan hanya karena kebutaannya", gumam Alana.

Dia berjalan meninggalkan ruangan itu, lalu pergi kekamarnya. Sesampainya di depan pintu, Kokom datang menghampirinya.

"Nyonya butuh sesuatu?" tanyanya saat melihat Alana memegang gelas kosong.

"Astaga, kenapa aku menjadi pelupa?" ucapnya seraya menepuk jidat.

"Biar saya saja yang menyimpannya, Nyonya", ucap Kokom menawarkan diri.

"Oke, terimakasih Bi." Alana menyerahkan gelas ditangannya, lalu dia memegang handle pintu dan membukanya.

"Lelah sekali hari ini!" ucapnya saat menutup rapat pintu. Dia meregangkan kedua otot-otot tangannya. Kemudian dia menjatuhkan tubuhnya di atas kasur dan dalam sekejap dia sudah terbang ke dunia mimpi.

...---...

Keesokan paginya, Roni sudah berada di dalam kamar Kenzo. Atasannya yang tidak pernah telat bangun itu, kini harus dibangunkan oleh Roni.

"Pagi, Tuan", sapa Roni kala melihat wajah kusut Kenzo.

"Apa kau semalaman berada di situ?" tanya Kenzo saat matanya terbuka.

"Tidak Tuan. Saya tidur di kamar tamu", jawabnya.

"Aku akan mandi, kau keluarlah!" titah Kenzo.

Lalu Roni berjalan keluar. Dia membuka pintu dan menutupnya kembali. Namun Roni masih tetap berada di dalam kamar Kenzo.

Kenzo masih saja berpura-pura. Dia berjalan dengan merentangkan tangannya ke depan, seolah ingin menyingkirkan rintangan yang ada dihadapannya.

"Tuan, jangan berpura-pura lagi!" seru Roni yang membuat Kenzo kaget.

"Kenapa kau masih ada di sini? Apa kau ingin mengambil kesempatan saat aku buta!"

"Tuan, aku sudah tahu kalau Tuan tidak buta." Kenzo mendelik. Dia sedikit gugup, karena asistennya itu mulai berani mencurigainya. "Tadi malam Tuan berjalan sendiri ke lantai atas tanpa saya tuntun."

Kenzo baru menyadari sesuatu. Malam itu dia mabuk berat karena kecemburuannya pada Alexa. "Apa saja yang terjadi saat aku mabuk?" tanyanya dengan nada tegas.

"Tuan terus meracau nama Non Alexa. Setelah itu Tuan naik ke lantai atas dan masuk ke dalam kamar. Tapi saya yakin tidak ada yang melihatnya, karena saya berdiri di belakang Tuan."

Kenzo mulai gusar. Dia tidak menyangka secepat itu rahasia kebutaannya terbongkar. Seharusnya aku memberitahu Roni tentang mataku ini, ucapnya di dalam batin.

"Aku tidak perlu menutupinya lagi darimu!" Kenzo tampak berjalan santai, lalu dia duduk di sofa. "Aku.bisa melihat, sehari setelah pernikahanku dengan Alana. Dokter mengatakan kalau kebutaan yang aku alami adalah buta sementara, karena kepalaku membentur keras."

"Jadi kenapa Tuan masih berpura-pura buta?"

"Awalnya aku ingin memberitahu Alexa dengan memberinya kejutan, namun aku sadar wanita itu ternyata tidak setia." Kenzo menghela nafas panjang sebagai rasa kekecewaan, karena dia masih mencintai gadis kecil yang sudah bersama dengannya selama 1 tahun ini.

"Maafkan jika saya lancang Tuan. Saya akan menyelidiki kembali, apakah benar dia gadis kecil yang Tuan temui 12 tahun yang lalu."

"Apa kau curiga pada Alexa?"

Roni menganggukkan kepalanya. "Sifat Non Alexa bertolak belakang dengan gadis kecil yang Tuan ceritakan pada saya."

"Hem, lakukan apa yang kau pandang baik."

"Baik, Tuan! Kalau begitu saya menunggu Tuan di luar." Roni beranjak dari posisinya.

"Tunggu dulu! Cukup.hanya kau yang tahu tentang keadaanku yang sebenarnya. Duduk saja di sana sampai aku selesai berpakaian."

Roni yang merasa sedikit canggung, terpaksa mengangguk. Dia tidak ingin penolakannya akan menimbulkan masalah baru pada Kenzo.

...---...

Tidak berselang lama, Kenzo telah memakai setelan jasnya. Kemudian dia di tuntun oleh Roni berjalan menuruni anak tangga. Mereka berjalan melewati para ART tanpa menunjukkan ekspresi mencurigakan.

Hanya saja gelagat Kokom tidak seperti biasanya. Dia tampak seperti orang kebingungan, Kenzo dapat melihat jelas hal itu dari balik kaca mata hitam yang dia pakai. Namun Kenzo masih tetap bersikap santai. Dia yang masih di tuntun oleh Roni terus berjalan menuju mobilnya di parkir.

Setelah Kenzo dan Roni masuk ke dalam mobil, Kenzo masih berpura-pura tidak melihat. Namun saat mobil sudah meninggalkan gerbang rumah mewahnya itu, Kenzo melepas kaca matanya

"Selidiki Bi Kokom!" titahnya pada Roni. "Sepertinya dia juga tahu kalau aku tidak buta."

"Baik, Tuan", sahut Roni seraya melirik ke arah spion mobil.

Lalu Roni kembali fokus menyetir, namun di dalam benaknya dia masih penasaran dengan alasan Kenzo menutupi kebutaannya sampai sekarang.

...---...

Sementara Alana berjalan dengan gelisah di dalam kamar sempitnya itu. Dia bahkan telah melupakan kebiasannya menyiapkan sarapan pagi untuk Kenzo.

"Apa aku harus memberitahu Papa tentang keadaan Tuan Kenzo?" Alana bergumam seraya duduk di tepi ranjangnya. "Tapi Papa sangat membenciku, mungkin dia akan mengabaikan panggilan telepon dariku." Alana bermonolog sambil berfikir. "Kalau begitu aku akan menelpon Ibu tiriku itu saja, barangkali Alexa akan kembali padanya saat mengetahui keadaan Tuan Kenzo."

Alana meraih ponselnya yang ada di atas nakas. Lalu dia menghubungi Ibu tirinya. Terdengar nada terhubung ditelinganya. Alana menunggu Sally, Ibu tirinya itu mengangkat panggilan teleponnya, namun Sally belum menjawab panggilan telepon darinya.

"Mungiin dia sedang sibuk, karena tidak ada lagi pembantu di rumah", tebak Alana bergumam. Lalu dia meletakkan kembali ponselnya di atas nakas dan berjalan menuju meja kecil, tempat dia biasa meletakkan laptopnya saat menjalankan kuliah online.

Tidak berselang lama ponselnya berbunyi. Alana bergegas untuk melihat ponselnya. "Diva", ucapnya saat membaca nama kontak di layar ponselnya.

"Halo, Diva", ucap Alana kala jarinya baru saja menggeser tombol hijau di layar ponselnya.

"Halo, Al. Aku sudah di bandara. Mungkin sekitar 15 menit lagi pesawatnya akan takeoff."

"Oke, Diva. Semoga selamat sampai tujuan. Jangan lupa mengabariku, jika kau sudah sampai di London."

Diva tertawa keras, hingga memekakkan telinga Alana. "Kau sudah seperti seorang Ibu yang sedang mengkhawatirkan anak gadisnya", ledek Diva.

"Aku sedang tidak ingin bercanda denganmu. Apalagi ini mengenai perjalanan yang cukup jauh. Semoga perjalananmu menyenangkan. See you next time."

Diva pun meminta maaf karena telah membuat perjalanannya sebagai bahan lelucon. Lalu dia mengakhiri panggilan telepon itu. Setelah panggilan telepon terputus, Alana kembali meghubungi Ibu tirinya. Kali ini dia berhasil berbicara pada Ibu tirinya.

Awalnya Ibu tiri Alana berkata ketus pada Alana. Namun setelah mengetahui tujuan Alana menghubunginya, dia pun mengubah nada bicaranya.

"Baiklah, Alana. Tante akan memberitahukan hal ini pada Papamu", sahut Sally dengan nada lembut.

Alana pun mengakhiri panggilan telepon. Dia tahu pasti siapa yang akan Ibu tirinya itu hubungi pertama kali untuk memberitahukan berita yang menurutnya menguntungkan bagi Alexa.

Terpopuler

Comments

Enung Samsiah

Enung Samsiah

pasti gadis kecil itu alana

2023-12-02

2

FT. Zira

FT. Zira

mungkinkah itu alana?🤔

2023-09-30

0

ZasNov

ZasNov

Wah apa Alana cerita kalau Kenzo hanya berpura2 buta ya.

2023-08-17

0

lihat semua
Episodes
1 Membatalkan Pernikahan
2 Hari Pernikahan
3 Membawa Sarapan
4 Membuatkan Sarapan
5 Pijatan
6 Pergi ke Kantor Kenzo
7 Bertemu di Kampus
8 Mengetahui Sebuah Kebenaran
9 Alana memberitahu Ibu tirinya
10 Alexa Menyesal
11 Alexa ingin kembali
12 Menyebar Fitnah
13 Sebuah Kalung
14 Sarapan Bersama
15 Masalah Perusahaan Keluarga Alana
16 Meminta bantuan Kenzo
17 Kenzo menolak
18 12 tahun lalu
19 Makan Malam Bersama
20 Perjalanan Bisnis
21 Bertemu Diva
22 Berterus terang
23 Perjamuan Makan
24 Alana Bahagia
25 Diva menginap
26 Menemukan Alana
27 Membiarkan Alana Pergi
28 Menyelidiki Alexa
29 Apa yang dilakukan Alexa?
30 Diva bebas
31 Pria Misterius
32 Tuduhan Bibi Kokom
33 Percaya Pada Alana
34 Menjemput Alana
35 Makan Malam Romantis
36 Kenzo Kecewa
37 Ada yang ingin mencelakai Alana
38 Kenzo Cemburu
39 Jaga Dia Baik-baik
40 Di kantor Kenzo
41 Paman Kenzo
42 Siapa wanita itu?
43 Menjaga sampai akhir hidup
44 Di Malam Ulang Tahun Kenzo
45 Trik Alana
46 Pelakunya
47 Rencana Bulan Madu
48 Paman Kenzo di tahan
49 Masalah Perusahaan Kenzo
50 Kata I love you
51 Kedatangan Ibu Tiri Alana
52 Pendukung Sebenarnya
53 Aku mencintaimu
54 Terjadinya Penyatuan
55 Bulan Madu
56 Tidak menemukan Alana
57 Sebuah Lokasi
58 Perubahan sikap Alexa
59 Mengusir Penghalang
60 Pulang Bulan Madu
61 Siapa yang melaporkan?
62 Penyesalan Papa Alana
63 Dia Kejam
64 Mengejar Alana
65 Kesedihan Roni
66 Penawaran Alexa
67 Rencana Alexa gagal
68 Di mana Alana?
69 Tidak menemukan Alana
70 Kecelakaan
71 Di Rumah Sakit
72 Kesedihan Kenzo
73 Membawa ke Rumah Sakit
74 Mirip Alana
75 Alamat palsu
76 Kedatangan seseorang
77 Menyebar Isu
78 Sebuah Pesan
79 Istri?
80 Apakah Alana hilang ingatan?
81 Kembali dari Bali
82 Bertemu Alana
83 Memberitahu Kenzo
84 Perseteruan Kenzo dan Dave
85 Dia bukan istrimu
86 Penolakan Ayana
87 Dave di tahan
88 Ingatan Alana
89 Anniversary
90 Kecurigaan Kenzo
91 Mengatakan Kebenaran
92 Anaknya Sehat
93 Alana di Rumah Sakit
94 Putra Kenzo dan Alana (End)
95 Promosi Novel
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Membatalkan Pernikahan
2
Hari Pernikahan
3
Membawa Sarapan
4
Membuatkan Sarapan
5
Pijatan
6
Pergi ke Kantor Kenzo
7
Bertemu di Kampus
8
Mengetahui Sebuah Kebenaran
9
Alana memberitahu Ibu tirinya
10
Alexa Menyesal
11
Alexa ingin kembali
12
Menyebar Fitnah
13
Sebuah Kalung
14
Sarapan Bersama
15
Masalah Perusahaan Keluarga Alana
16
Meminta bantuan Kenzo
17
Kenzo menolak
18
12 tahun lalu
19
Makan Malam Bersama
20
Perjalanan Bisnis
21
Bertemu Diva
22
Berterus terang
23
Perjamuan Makan
24
Alana Bahagia
25
Diva menginap
26
Menemukan Alana
27
Membiarkan Alana Pergi
28
Menyelidiki Alexa
29
Apa yang dilakukan Alexa?
30
Diva bebas
31
Pria Misterius
32
Tuduhan Bibi Kokom
33
Percaya Pada Alana
34
Menjemput Alana
35
Makan Malam Romantis
36
Kenzo Kecewa
37
Ada yang ingin mencelakai Alana
38
Kenzo Cemburu
39
Jaga Dia Baik-baik
40
Di kantor Kenzo
41
Paman Kenzo
42
Siapa wanita itu?
43
Menjaga sampai akhir hidup
44
Di Malam Ulang Tahun Kenzo
45
Trik Alana
46
Pelakunya
47
Rencana Bulan Madu
48
Paman Kenzo di tahan
49
Masalah Perusahaan Kenzo
50
Kata I love you
51
Kedatangan Ibu Tiri Alana
52
Pendukung Sebenarnya
53
Aku mencintaimu
54
Terjadinya Penyatuan
55
Bulan Madu
56
Tidak menemukan Alana
57
Sebuah Lokasi
58
Perubahan sikap Alexa
59
Mengusir Penghalang
60
Pulang Bulan Madu
61
Siapa yang melaporkan?
62
Penyesalan Papa Alana
63
Dia Kejam
64
Mengejar Alana
65
Kesedihan Roni
66
Penawaran Alexa
67
Rencana Alexa gagal
68
Di mana Alana?
69
Tidak menemukan Alana
70
Kecelakaan
71
Di Rumah Sakit
72
Kesedihan Kenzo
73
Membawa ke Rumah Sakit
74
Mirip Alana
75
Alamat palsu
76
Kedatangan seseorang
77
Menyebar Isu
78
Sebuah Pesan
79
Istri?
80
Apakah Alana hilang ingatan?
81
Kembali dari Bali
82
Bertemu Alana
83
Memberitahu Kenzo
84
Perseteruan Kenzo dan Dave
85
Dia bukan istrimu
86
Penolakan Ayana
87
Dave di tahan
88
Ingatan Alana
89
Anniversary
90
Kecurigaan Kenzo
91
Mengatakan Kebenaran
92
Anaknya Sehat
93
Alana di Rumah Sakit
94
Putra Kenzo dan Alana (End)
95
Promosi Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!