Hari Pernikahan

Senja belum muncul di ufuk timur, namun Alana sudah bangun lebih awal dari biasanya. Sorot matanya menyusuri setiap sudut rumah milik keluarganya itu.

"Kenapa Papa belum bangun? Apa pernikahan Alexa di tunda?" Alana bermonolog seraya menuruni anak tangga. Lalu dia berjalan menuju dapur untuk melakukan rutinitas paginya.

"Ada yang aneh", lanjutnya bermonolog. "Tidak biasanya Ayah belum bangun jam segini, padahal acara pernikahan Alexa akan di mulai pukul 9 pagi ini." Alana berjalan dan membuka tirai yang menghadap ke belakang rumahnya.

Alana menyipitkan matanya menatap sosok yang sedang naik ke atas motor. "Itu siapa? Pagi buta gini sudah pacaran!" tuduhnya saat dia melihat seorang wanita sedang menaiki motor dan duduk diboncengan.

Tidak berselang lama terdengar sayup suara yang saling beradu argumen.

"Kenapa Mama tidak membangunkan Papa lebih awal?" Ramond berdecak kesal seraya berjalan dengan langkah panjang menuju ruang makan.

"Maafkan Mama, Pa", sahut Sally dengan wajah memelas.

"Hanya kata itu yang kau ucapkan sedari tadi!" sergah Ramond. Dia tidak tahu bagaimana akan menghadapi para tamu undangan, jika dia datang terlambat ke acara pernikahan putrinya sendiri.

"Alexa mana?" tanyanya kemudian.

"Papa pasti lupa, semalam sudah mengunci Alexa di kamarnya", ucap Sally kesal.

"Kuncinya ada di dalam kamar kita. Segera Mama bukakan pintu kamarnya!" titah Ramond.

Sally beranjak dari posisinya dengan menggerutu. Jika bukan karena harta yang kau miliki, aku tidak akan sudi di perintah olehmu! Ucap Sally di dalam batinnya.

"Cepat sajikan sarapannya!" titah Ramond pada Alana yang sedang berjalan menghampiri meja makan dengan sebakul nasi goreng ditangannya.

"Iya, ini Alana bawakan, Pa." Alana meletakkan bakul dan mengisi penuh piring sang Ayah.

"Papa!" teriak Sally mengagetkan Ramond dan Alana.

Kemudian Ramond dan Alana berlari terburu-buru menghampiri Sally.

"Ada apa?" tanya Ramond panik.

"Alexa hilang, Pa", sahutnya.

"Apa?" Ramond ikut berteriak. Namun dia tidak langsung percaya. Dia masuk ke dalam kamar Alexa dan memeriksa setiap sudut ruangan.

Rumah sunyi milik keluarga Ramond kini tampak riuh, saat Alexa tidak ditemukan di dalam kamarnya. Ayah dan Ibunya Alexa kelimpungan mencari keberadaan Alexa sampai ke luar rumah.

"Kemana Alexa pergi?" tanya Ramond gusar seraya memijit pelipisnya. Dia belum menemukan petunjuk apapun tentang keberadaan putri dari istri keduanya itu. Ramond mendelik menatap Sally yang tampak santai. "Apa jangan-jangan kau yang telah membebaskannya?" selidik Ramond.

"Bukan Mama, Pa!" bantah Sally.

"Bagaimana ini? Bahkan perias pengantin sudah datang." Ramond melirik jam dipergelangan tangannya. "Ini sudah hampir jam 9", ucapnya dengan gelisah.

"Kita tidak punya pilihan lain, Pa. Biarkan Alana yang menggantikan Alexa", saran Sally.

Ramond tampak berfikir sejenak. "Sepertinya itu satu-satunya solusi", katanya sembari menghela nafas. Lalu dia meminta Sally agar merias Alana dan menjadikannya pengantin pengganti Alexa.

...---...

Di tempat lain, di altar pernikahan, Kenzo sudah menunggu lama kedatangan pengantin wanita. Para tamu undangan juga mulai berbisik bak lebah, mereka seakan mencemooh acara yang tampak berkelas itu, namun tanpa persiapan yang matang.

"Akhirnya mereka datang juga!" ucap seorang wanita kerabat jauh Kenzo.

Ramond menggandeng tangan Alana menuju altar. Kenzo menyambutnya dengan di bantu oleh asistennya. Lalu mereka mengikrarkan janji suci pernikahan. Alana berdiri dengan gemetar, dia takut Kenzo akan mengetahui kebohongan yang telah dilakukan oleh keluarganya.

Setelah Kenzo dan Alana selesai mengikrarkan janji suci. Alana pun menghela nafas lega, karena dia aman walau hanya untuk sementara.

Para tamu yang sebelumnya merasa kesal kini bersukacita kala melihat hidangan istimewa yang tersaji di buffet.

Pesta mewah yang di gelar di salah satu hotel milik Kenzo itu terlaksana dengan begitu epik. Semua tamu undangan merasakan kegembiraan yang sama dengan pihak pengantin. Ada tawa dan musik yang memeriahkan acara itu. Namun tidak ada yang peduli pada Alana yang sedang berdiri di sudut dengan tatapan sendu.

Apakah ini awal kehidupan baruku? Tanya Alana di dalam batinnya.

"Kenapa kau berdiri di sini?" tanya Sally saat melihat Alana tidak mendampingi Kenzo untuk menyapa para tamu.

"Aku takut, Bi", jawab Alana.

"Jangan memanggilku BIbi. Bagaimana kalau ada yang mendengarnya!" sergah Sally dengan sedikit berbisik.

"Maaf, Bu."

"Sekarang pergilah ke sisi suamimu. Jangan buat orang lain curiga dengan pernikahan ini!" lanjut Sally.

Wajah Alana yang mirip dengan Alexa menjadi keuntungan bagi Ramond dan Sally, sehingga tidak ada yang langsung mengenali Alana.

"Kau dari mana saja?" tanya Kenzo. Dia dapat merasakan kehadiran Alana disampingnya.

"Ma- maaf, tadi sebelum berangkat ke sini aku tidak sempat sarapan", jawab Alana berbohong.

"Hem, Oke", balas Kenzo singkat yang membuat Alana semakin gugup.

Dia pasti mengenali suarak**u, tapi kenapa dia bersikap seolah tidak tahu apa-apa, ucap Alana di dalam batinnya.

Alana berusaha tenang, dia mendampingi Kenzo menyapa setiap tamu undangan hingga acara selesai dan para tamu berpamitan pulang.

Ramond dan Sally juga ikut berpamitan. Mereka memberi wejangan singkat pada kedua mempelai dan berharap Kenzo dan Alana segera memiliki keturunan.

Kenzo menyunggingkan senyuman penuh arti, sementara Alana berdehem sembari menatap Ayah dan Ibu tirinya.

"Kami pamit pulang", ucap Ramond. Lalu dia dan sang istri beranjak dari hadapan Kenzo dan Alana.

"Ayo, kita juga pulang ke rumah!" titah Kenzo. Roni sang asisten mendelik, karena sebelumnya Kenzo memberitahu pada wartawan bahwa dia dan istrinya akan menginap di hotel miliknya sendiri.

"Tapi Tu-- "

"Apa kau sudah berani melawan!" Suara bariton Kenzo mampu menciutkan nyali siapapun yang mendengarnya.

Roni menunduk, meskipun Kenzo tak melihatnya. "Maaf, Tuan. Siap, salah!"

"Bawakan juga barang-barangnya", tunjuk Kenzo pada Alana yang berdiri di sisi kirinya.

"Baik, Tuan", jawab Roni. Lalu dia membawa dua buah koper milik Alana dan memasukkannya ke dalam bagasi mobil. Setelah selesai dia berdiri di sisi kanan Kenzo.

"Tidak perlu!" Kenzo menolak tangan Roni yang hendak menuntunnya. "Biarkan dia yang melakukannya", lanjutnya dengan menunjuk Alana.

Roni memberi jarak dengan Kenzo. Sementara Alana melakukan sesuai permintaan Kenzo. Dia menggandeng tangan Kenzo, lalu mereka berjalan menuju mobil terparkir.

......---......

Hanya dalam waktu 15 menit mobil milik Kenzo tiba di halaman rumahnya. Roni bergegas untuk membukakan pintu.

"Sudah aku katakan, biarkan dia yang melakukan tugas itu!" Lagi-lagi Kenzo marah pada Roni.

Alana bergegas keluar dari dalam mobil dan membantu Kenzo turun dari mobil. Mereka berjalan masuk ke dalam rumah besar yang tampak rapi dan mewah.

"Selamat atas pernikahannya Tuan dan Nyonya", sambut para pelayan seraya menunduk.

"Kalian tidak perlu menghormatinya!" tukas Kenzo. "Sudah cukup sampai di sini!" Kenzo melepaskan tangannya dari pegangan Alana. "Bi Kokom, tunjukkan dia kamar kosong yang ada di belakang!" titahnya.

"Baik, Tuan", balas Bi Kokom, walaupun dia masih bingung dengan perintah majikannya itu. Lalu dia menuntun Alana menuju kamar khusus buat para ART itu.

Alana mengikuti langkah Bi Kokom. Entah kenapa dia merasakan kehidupan buruknya akan segera di mulai.

Terpopuler

Comments

Diajeng Ayu

Diajeng Ayu

lah gimana ceritanya emg ga nyebut nama gitu, kalo nyebut Alex otomatis pernikahan alana ga sah dong. dah gitu emg ga ada yg tanda mukanya Alex

2024-03-27

0

Meriana Erna

Meriana Erna

sy mampir KK,SMG menarik kk cerita ny

2024-01-16

0

Sri Peni

Sri Peni

lanjut

2024-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 Membatalkan Pernikahan
2 Hari Pernikahan
3 Membawa Sarapan
4 Membuatkan Sarapan
5 Pijatan
6 Pergi ke Kantor Kenzo
7 Bertemu di Kampus
8 Mengetahui Sebuah Kebenaran
9 Alana memberitahu Ibu tirinya
10 Alexa Menyesal
11 Alexa ingin kembali
12 Menyebar Fitnah
13 Sebuah Kalung
14 Sarapan Bersama
15 Masalah Perusahaan Keluarga Alana
16 Meminta bantuan Kenzo
17 Kenzo menolak
18 12 tahun lalu
19 Makan Malam Bersama
20 Perjalanan Bisnis
21 Bertemu Diva
22 Berterus terang
23 Perjamuan Makan
24 Alana Bahagia
25 Diva menginap
26 Menemukan Alana
27 Membiarkan Alana Pergi
28 Menyelidiki Alexa
29 Apa yang dilakukan Alexa?
30 Diva bebas
31 Pria Misterius
32 Tuduhan Bibi Kokom
33 Percaya Pada Alana
34 Menjemput Alana
35 Makan Malam Romantis
36 Kenzo Kecewa
37 Ada yang ingin mencelakai Alana
38 Kenzo Cemburu
39 Jaga Dia Baik-baik
40 Di kantor Kenzo
41 Paman Kenzo
42 Siapa wanita itu?
43 Menjaga sampai akhir hidup
44 Di Malam Ulang Tahun Kenzo
45 Trik Alana
46 Pelakunya
47 Rencana Bulan Madu
48 Paman Kenzo di tahan
49 Masalah Perusahaan Kenzo
50 Kata I love you
51 Kedatangan Ibu Tiri Alana
52 Pendukung Sebenarnya
53 Aku mencintaimu
54 Terjadinya Penyatuan
55 Bulan Madu
56 Tidak menemukan Alana
57 Sebuah Lokasi
58 Perubahan sikap Alexa
59 Mengusir Penghalang
60 Pulang Bulan Madu
61 Siapa yang melaporkan?
62 Penyesalan Papa Alana
63 Dia Kejam
64 Mengejar Alana
65 Kesedihan Roni
66 Penawaran Alexa
67 Rencana Alexa gagal
68 Di mana Alana?
69 Tidak menemukan Alana
70 Kecelakaan
71 Di Rumah Sakit
72 Kesedihan Kenzo
73 Membawa ke Rumah Sakit
74 Mirip Alana
75 Alamat palsu
76 Kedatangan seseorang
77 Menyebar Isu
78 Sebuah Pesan
79 Istri?
80 Apakah Alana hilang ingatan?
81 Kembali dari Bali
82 Bertemu Alana
83 Memberitahu Kenzo
84 Perseteruan Kenzo dan Dave
85 Dia bukan istrimu
86 Penolakan Ayana
87 Dave di tahan
88 Ingatan Alana
89 Anniversary
90 Kecurigaan Kenzo
91 Mengatakan Kebenaran
92 Anaknya Sehat
93 Alana di Rumah Sakit
94 Putra Kenzo dan Alana (End)
95 Promosi Novel
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Membatalkan Pernikahan
2
Hari Pernikahan
3
Membawa Sarapan
4
Membuatkan Sarapan
5
Pijatan
6
Pergi ke Kantor Kenzo
7
Bertemu di Kampus
8
Mengetahui Sebuah Kebenaran
9
Alana memberitahu Ibu tirinya
10
Alexa Menyesal
11
Alexa ingin kembali
12
Menyebar Fitnah
13
Sebuah Kalung
14
Sarapan Bersama
15
Masalah Perusahaan Keluarga Alana
16
Meminta bantuan Kenzo
17
Kenzo menolak
18
12 tahun lalu
19
Makan Malam Bersama
20
Perjalanan Bisnis
21
Bertemu Diva
22
Berterus terang
23
Perjamuan Makan
24
Alana Bahagia
25
Diva menginap
26
Menemukan Alana
27
Membiarkan Alana Pergi
28
Menyelidiki Alexa
29
Apa yang dilakukan Alexa?
30
Diva bebas
31
Pria Misterius
32
Tuduhan Bibi Kokom
33
Percaya Pada Alana
34
Menjemput Alana
35
Makan Malam Romantis
36
Kenzo Kecewa
37
Ada yang ingin mencelakai Alana
38
Kenzo Cemburu
39
Jaga Dia Baik-baik
40
Di kantor Kenzo
41
Paman Kenzo
42
Siapa wanita itu?
43
Menjaga sampai akhir hidup
44
Di Malam Ulang Tahun Kenzo
45
Trik Alana
46
Pelakunya
47
Rencana Bulan Madu
48
Paman Kenzo di tahan
49
Masalah Perusahaan Kenzo
50
Kata I love you
51
Kedatangan Ibu Tiri Alana
52
Pendukung Sebenarnya
53
Aku mencintaimu
54
Terjadinya Penyatuan
55
Bulan Madu
56
Tidak menemukan Alana
57
Sebuah Lokasi
58
Perubahan sikap Alexa
59
Mengusir Penghalang
60
Pulang Bulan Madu
61
Siapa yang melaporkan?
62
Penyesalan Papa Alana
63
Dia Kejam
64
Mengejar Alana
65
Kesedihan Roni
66
Penawaran Alexa
67
Rencana Alexa gagal
68
Di mana Alana?
69
Tidak menemukan Alana
70
Kecelakaan
71
Di Rumah Sakit
72
Kesedihan Kenzo
73
Membawa ke Rumah Sakit
74
Mirip Alana
75
Alamat palsu
76
Kedatangan seseorang
77
Menyebar Isu
78
Sebuah Pesan
79
Istri?
80
Apakah Alana hilang ingatan?
81
Kembali dari Bali
82
Bertemu Alana
83
Memberitahu Kenzo
84
Perseteruan Kenzo dan Dave
85
Dia bukan istrimu
86
Penolakan Ayana
87
Dave di tahan
88
Ingatan Alana
89
Anniversary
90
Kecurigaan Kenzo
91
Mengatakan Kebenaran
92
Anaknya Sehat
93
Alana di Rumah Sakit
94
Putra Kenzo dan Alana (End)
95
Promosi Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!