Kakek Xiao Jinai mengedarkan pandangannya memperhatikan satu per satu anggota keluarga Kekaisaran Zhao di depannya sampai ia terfokus pada seorang sepuh yang begitu teduh menatapnya.
“Sahabatku, Lang’er, jelaskan semuanya kepada kedua cucuku tanpa ada yang disembunyikan padanya! … Atau aku takkan bisa membantu apabila cucuku memusnahkan semua orang di dunia bawah ini,” ujar Kakek Xiao Jinai kepada sahabatnya.
“Ha-ha-ha, kau tak perlu begitu sungkan memintanya, aku pasti akan menceritakan semuanya,” sahut sepuh Zhao Lang terkekeh menanggapinya.
Keduanya langsung tertawa akrab. Namun, di balik keakraban keduanya, ada ketidaknyamanan yang dirasakan oleh seorang wanita cantik nan anggun yang berdiri di samping sang kaisar. Tampak, bulir-bulir keringat keluar dari pori-pori kulitnya. Kaisar Zhao Dang sekilas memperhatikannya dengan heran, lalu mengambil secarik kain dari lipatan pakaian.
“Istriku, apa yang terjadi denganmu? Kau begitu berkeringat hari ini,” ucap Kaisar langsung mengelap keringat di wajah sang ratu dengan lembut.
Ratu Luo Yun mengerjapkan mata dan memandang lembut suaminya. Ia berusaha untuk bersikap tenang di hadapan sang suami yang begitu lembut memperlakukannya.
“Mungkin karena banyak orang di tempat ini yang membuatku begitu gerah,” kilah sang ratu beralasan.
Kaisar Zhao Dang tersenyum lembut memercayai perkataan istrinya.
Sebelumnya, ketika Pang Xit membawa kedua muda-mudi memasuki ruangan yang ditempati oleh keluarga kekaisaran. Ratu Luo Yun tidak sengaja melihat sesuatu yang menyembul dari balik kain si pemuda. Ia terperangah melihat ukuran tak normal yang tersembunyi dari balik kain. Rasa penasaran yang tinggi akan sesuatu yang tersembunyi itu membuat sang ratu terus mencuri-curi pandang memperhatikannya.
Nahas, intensnya sang ratu mencuri pandang disadari si pemuda bajingan yang langsung meresponsnya dengan menggoyang-goyangkan adik monsternya di setiap kali sang ratu meliriknya. Namun, bukan hanya sang ratu saja yang mencuri pandang ke arahnya. Bahkan, kedua orang putri yang berdiri di belakang kedua pangeran ikut memperhatikannya dengan penuh kekaguman pada pesona ketampanan sang pemuda. Hal itu dapat terlihat dari wajah keduanya yang bersemu merah.
Kembali pada kedua sepuh yang berbincang akrab. Setelah sedikit berbasa-basi, Sepuh Zhao Lang membalikkan badan menatap keluarganya.
“Kalian semua, pergilah dulu sampai kami selesai berbincang!” pinta Sepuh Zhao Lang kepada anak cucunya.
Mereka pun mengangguk tanpa ada yang berani memprotesnya. Mereka kemudian berlalu pergi ke ruangan lain, meninggalkan sang sepuh yang akan menceritakan perihal keberadaannya di dunia bawah tanah.
Ratu Luo Yun mendelikkan mata menatap sesuatu yang membuatnya kembali berkeringat ketika melewati si pemuda. Begitu pun dengan kedua putri yang tersenyum penuh arti ketika melewatinya. Hal itu membuat gadis yang berdiri di samping si pemuda itu tampak melebarkan mata memandangi ketiganya.
“Lord Ucup, apa yang terjadi dengan istri dan kedua putri Kaisar Zhao Dang?” tanya Pangeran Xiao Li Dan merasa heran.
“Aku tidak tahu,” jawab Ucup.
“Kamu jangan memantik api!” kata Pangeran Xiao Li Dan mengingatkannya.
“Kamu tidak perlu mengkhawatirkanku, Brother Xiao. Merekalah yang harus mengkhawatirkan diri mereka,” timpal Ucup.
Setelah semuanya pergi, sepuh Zhao Lang menceritakan kisahnya membawa keluarga kekaisaran beserta para bangsawan dan juga alasannya tidak membawa rakyatnya karena terbentur izin dari kedua kekaisaran yang menjadi sekutunya.
Jauh sebelum kedatangan bangsa iblis, pasukan Kekaisaran Xiao yang dipimpin oleh Kaisar Xiao Junda bersama pasukan Kekaisaran Fei yang dipimpin oleh Kaisar Fei Xing berperang hebat melawan tujuh kerajaan (Aliansi Bintang Utara) yang berasal dari utara Benua Matahari di zona bebas yang terletak di luar wilayah batas kedua kekaisaran.
Strategi yang salah menjadi biang kekalahan yang dialami oleh kedua kekaisaran yang pada akhirnya membuat kedua kaisar bersama bala pasukannya meregang nyawa dalam pertempuran. Kabar itu berdampak domino pada kestabilan di seluruh wilayah kedua kekaisaran yang merasakan kepanikan akan kelanjutan dari perang yang menyasar berbagai wilayah kekaisaran.
Seperti badai besar yang siap menyapu, Aliansi Bintang Utara (ketujuh kerajaan) melanjutkannya dengan membagi dua kubu dalam upaya menembus benteng Kekaisaran Xiao dan Kekaisaran Fei di perbatasan kedua kekaisaran.
Kekaisaran Zhao turut ambil bagian dengan mengerahkan ribuan pasukan bersama pasukan dari berbagai kerajaan di bawah kekaisarannya untuk membantu mempertahankan benteng kedua kekaisaran dengan misi mengadang serbuan dari ketujuh kerajaan di perbatasan agar tidak menembus memasuki wilayah kedua kekaisaran.
Namun, sebelum pasukan dari Kekaisaran Zhao tiba di perbatasan, ketujuh kerajaan yang melangkah menuju wilayah perbatasan kedua kekaisaran, menghilang tanpa sebab.
Di akhir peperangan, Kakek Xiao Jinai mengambil alih posisi kaisar waktu itu sebelum menyerahkan sepenuhnya kepada Pangeran Xiao Mai, sedangkan Kekaisaran Fei langsung diambil alih oleh Pangeran Fei Huang yang mewarisi mendiang ayahnya, Fei Xing.
Setelah kondisi kedua kekaisaran stabil, Pangeran Xiao Mai diresmikan menjabat sebagai seorang kaisar.
Setelah itu, Xiao Jinai langsung pergi mengunjungi Kaisar Zhao Lang untuk berterima kasih dengan memberikan token portal menuju jalur rahasia dunia bawah tanah yang baru selesai dibangun.
Keduanya berdiskusi tentang hilangnya ketujuh kerajaan dan ramalan tentang invasi bangsa iblis. Dalam diskusi panjangnya yang tidak berujung selama berhari-hari membuat Kaisar Zhao Lang memutuskan mundur sebagai kaisar.
Posisinya diserahkan kepada putranya, Pangeran Zhao Dang sebagai kaisar baru agar bisa terus membina hubungan dengan kedua kekaisaran yang baru saja berganti kepemimpinan.
Xiao Jinai dan Zhao Lang memutuskan untuk pergi ke dunia bawah tanah dalam rangka meninjau ulang hasil dari pembangunan yang telah rampung. Namun, hal yang tak disangka keduanya terjadi, puluhan orang berjubah hitam telah menunggunya di area hutan.
Merasakan energi aneh yang tidak pernah diketahui keduanya, Xiao Jinai dan Zhao Lang menyimpulkan bahwa yang mengadangnya merupakan bangsa iblis.
Keduanya lalu bertarung begitu sengit melawan puluhan orang berjubah hitam untuk mempertahankan diri dengan kemampuan masing-masing.
Keduanya bertarung sekuat tenaga melawan kepungan bangsa iblis dengan berbagai jurus yang telah dikerahkan keduanya. Akan tetapi, semakin lama pertarungan sengit berlangsung, keduanya menyadari perbedaan tingkat kekuatan dengan bangsa iblis yang begitu timpang. Keduanya dalam kondisi terdesak seiring terkurasnya energi yang dikerahkan dari keduanya.
Dalam kondisi terdesak karena kalah telak dengan para pengepung yang menyergap keduanya, Xiao Jinai melihat kemungkinan dirinya dan sahabatnya Zhao Lang akan mati dengan sia-sia di tempat itu.
“Lang’er, pergilah! pinta Xiao Jinai yang bersiap melakukan upaya terakhirnya.
“Jangan, kumohon!” balas Zhao Lang terus menggelengkan kepala, menolaknya.
“Aku tidak ingin semuanya menjadi sia-sia belaka. Bantulah aku!” ujar Xiao Jinai memohonnya.
Xiao Jinai mengorbankan diri untuk menyelamatkan Zhao Lang dengan meledakkan dirinya memberi waktu Zhao Lang untuk kabur dari kepungan bangsa iblis. Tidak ingin pengorbanan sahabatnya sia-sia, Zhao Lang terpaksa pergi menggunakan teknik yang dimilikinya dan melarikan diri dari kepungan bangsa iblis.
Dalam pelariannya, ia kembali ke Kekaisaran Zhao.
Setelah beberapa waktu, Xiao Jinai yang memiliki kemampuan tinggi tidak benar-benar mati, jiwanya masih utuh lalu pergi memasuki dunia bawah tanah. Sedangkan Zhao Lang yang kondisinya terluka parah telah pulih kembali seiring waktu selama bertahun-tahun lamanya.
Dalam kondisi yang telah pulih, ia baru bisa menceritakan tentang apa yang dialaminya bersama sahabatnya, Xiao Jinai kepada sanak keluarganya.
Setelahnya, ia kemudian mengajak seluruh anggota keluarga kekaisaran bersama dengan beberapa bangsawan pilihan mengikutinya memasuki portal dunia bawah tanah secara bertahap untuk menghindari kepungan bangsa iblis yang sangat diwaspadainya.
Berhasil membawa mereka semua ke dunia bawah tanah, Zhao Lang lalu mengutus beberapa pejabat istana dalam misi menegosiasikan kepada kedua kekaisaran untuk meminta izin membawa semua rakyatnya memasuki portal dunia bawah tanah, namun tidak ada satu pun di antara pejabatnya yang kembali ke istana.
Karena khawatir dengan nasib rakyatnya, Zhao Lang meminta anaknya Zhao Dang keluar dari portal untuk mengetahui kondisi di kekaisaran dan mencari kabar keberadaan para pejabat yang diutusnya.
Sekembalinya Zhao Dang dari tugasnya, ia membawa kabar mengejutkan. Seluruh wilayah Kekaisaran Zhao telah hancur lebur dimusnahkan oleh bangsa iblis. Semua orang yang mendengarnya begitu pilu dengan apa yang terjadi.
Dalam menceritakan kisahnya, Sepuh Zhao Lang tidak henti-hentinya meneteskan air mata, ia merasa bersalah telah meninggalkan rakyatnya. Meskipun demikian, semua itu terjadi di luar kemampuannya dan kejadiannya pun begitu cepat.
Ucup larut dalam kisah yang diceritakan oleh Sepuh Zhao Lang. Ia memaklumi kondisi Sepuh Zhao Lang yang tidak berani membawa rakyatnya karena bukan dia yang membangun dunia bawah tanah. Ia kemudian menoleh ke arah jiwa Kakek Xiao Jinai.
Mendapat tatapan dari Ucup, Kakek Xiao Jinai menceritakan alasannya langsung memasuki dunia bawah tanah, “Aku tidak ingin mengambil resiko kembali ke Kekaisaran Xiao. Para iblis akan memburu jiwaku sampai kekaisaran, itu akan membuat kekaisaran lebih cepat dihancurkan. Kau jangan menatapku seperti itu.”
Ucup menyeringai lalu menimpali, “Ya, dan apa yang terjadi setelahnya adalah tidak ada satu pun yang selamat dari Kekaisaran Xiao maupun dari Kekaisaran Fei.”
“Lalu, apa yang Kakek Xiao ketahui tentang segel dewa yang berada di dunia bawah tanah ini?” sambung Ucup menanyakannya.
“A- aku sama sekali tidak mengetahuinya, sungguh!,” kata Kakek Xiao Jinai tampak gugup, “percayalah, aku tidak mengetahui soal itu.”
Ucup menatapnya dengan dingin, mencari tahu apakah Kakek Xiao Jinai berkata jujur atau menutupi kebenaran darinya. Setelah mengamatinya, Ucup memercayai ucapan Kakek Xiao Jinai.
Zhao Lang sendiri merasa heran melihat raut wajah sahabatnya begitu ketakutan menjawab pertanyaan dari pemuda yang dipanggilnya cucu.
“Siapa sebenarnya pemuda ini?” ucap batin Zhao Lang penuh tanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Ñůŕšý
Yang sudah terjadi tidak usah disesali
2023-09-18
0
🍒⃞⃟🦅🥑⃟uyulᵂᴬᴸᴵᴰ𝐕⃝⃟🏴☠️
knp lngsng prcya
2023-09-16
0
վմղíα | HV💕
Perhatian sekali kaisar pada istrinya, beruntung istrinya mendapatkan kaisar.
2023-09-09
0