Naga Api Long An

Tak lama berselang, kedua mata sang naga terbuka, ia terbangun dari tidur panjangnya.

Groar!

Sang naga meraung-raung menggeliat, mengibaskan ekornya di permukaan air danau, lalu melesak terbang ke langit dengan menyemburkan api dari mulutnya. Sang naga terlihat begitu marah, raungannya menggelegar di langit.

Ucup memperhatikannya dengan takjub tanpa menyadari kondisi sebenarnya sang naga yang sedang mengamuk di atasnya. 

“Keren, ular merah itu meraung-raung dengan menyemburkan kobaran api besar ke segala arah! Ini seperti film-film fantasi yang pernah kulihat selain film Miyabi,” ujarnya terkagum.

 “Bakar! Bakar!” Ucup berteriak kencang meminta sang naga terus menyemburkan apinya.

Sang naga yang mendengar teriakan seorang pemuda di bawahnya langsung menghentikan aksinya. Pandangannya tertuju ke arah si pemuda yang berjingkrak-jingkrak sambil berteriak.

Wuzz!

Sang naga menyemburkan apinya ke arah si pemuda di bawahnya.

Sontak saja, api yang menyembur membuat Ucup panik kalang kabut lalu melompat ke danau.

Byur!

Ucup menyelam ke dasar danau. Namun, sang naga mengejarnya dari belakang. Ucup yang panik mempercepat lajunya. Ia menyelam dengan mengaktifkan mata semesta menelusuri luasnya area terdalam di dasar danau.

“Sialan, ular itu terus mengejarku!” Ucup merutuk tidak menyangka dirinya akan menjadi buruan dari makhluk yang telah diselamatkannya.

Hal aneh tidak disadarinya, laju menyelam Ucup sangat cepat hingga menciptakan pusaran arus yang begitu kencang dan ….

Boom!

Air danau menyembur ke langit, menguras isi danau dan melemparkan sang naga entah ke mana. Ucup berdiri di tengah danau dengan tatapan yang terperangah tidak percaya melihatnya.

“I-ini keren!” katanya sambil melingkarkan lengan di dada.

Beberapa saat kemudian, air danau kembali jatuh dengan cepat seperti air terjun. 

“O ow, ini bahaya!” Ucup berlari cepat meninggalkan danau.

Ia memanjat tebing danau dengan begitu cepat dan cekatan sampai ia berhasil keluar dari tebing danau.

“Ha-ha, untung aku terbiasa dikejar-kejar massa setiap kali tawuran antar sekolah,” kekeh Ucup merasa bangga.

Masalah berikutnya datang, sang naga yang terlempar jauh, tengah melesak terbang dengan amarah yang berkobar. Kali ini, sang naga tidak menyemburkan apinya, ia datang dengan rahang yang terbuka lebar.

Ucup yang sedang terpingkal-pingkal langsung menutup mulut, menatap tajam siluet merah seperti meteor yang melaju cepat ke arahnya. Terkepal kedua tangannya begitu erat. 

Namun, ketika tahu objek yang mendekatinya adalah naga merah yang telah diselamatkannya. Terpancar di raut wajah Ucup, bahwa ia begitu marah kepada naga merah yang tidak tahu balas budi.

“Tidak pernah memakan bangku sekolah kau rupanya!” geram Ucup tak gentar menghadapi terkaman sang naga yang semakin mendekatinya.

“Hiat!” pekik Ucup tanpa sadar aura penguasa di tubuhnya terpancar keluar dan membuat sang naga terlempar jauh untuk kedua kalinya.

Wuzz!

“Dih, badan saja yang besar! Begitu dekat denganku, ngacir juga, ha-ha,” ucapnya semakin merasa bangga.

Tak lama kemudian, naga merah kembali melesak mendekati Ucup.

“Mau apa kau? Kalau berani jangan ke sini!” kata Ucup begitu kesal.

Naga merah melompat ke danau, lalu kepalanya muncul di permukaan dengan tatapan sayu memberikan isyarat kepada Ucup untuk memaafkannya.

“Cih, biasa aja dong tuh muka, jangan sok memelas begitu!” ketus Ucup lalu membalikkan badan memunggungi sang naga.

“Yang Mulia, maafkan hamba yang tidak tahu diri,” lirih sang naga.

Mendengar naga merah berbicara kepadanya, Ucup terdiam mengingat pengetahuan yang sudah dipelajarinya dari hukum semesta.

“Kau berbicara kepadaku, berarti kau adalah beast monster seperti yang disebutkan dalam hukum semesta,” balas Ucup lalu berbalik menatap serius sang naga.

Naga merah mengangguk, wajahnya terlihat tenang.

“Perkenalkan, aku Ucup Rekber dari Cirindu. Apakah dirimu memiliki nama? Siapa namamu, Ular Merah?” imbuh Ucup.

“Hamba, Long An. Hamba bukan ular, hamba adalah beast naga api dari alam dewa. Terima kasih, Yang Mulia sudah menolong hamba … izinkan hamba mengabdi kepada Yang Mulia sebagai balas budi hamba kepada Yang Mulia,” kata Long An berharap diterima oleh pemuda di depannya.

“Keren juga aku dipanggil dengan sebutan ‘Yang Mulia’,” batin Ucup.

Ucup tersenyum simpul lalu berkata, “Kau tidak perlu membalas Budi, karena belum tentu Budi yang salah, tapi baiklah, kau bisa menjadi temanku, Brother Long An. Namun, kau harus tahu, aku bukanlah seorang kultivator. Aku tidak bisa melakukan kontrak darah denganmu.”

Ucup mengembuskan pelan napasnya. Pandangannya terus fokus menatap Long An.

“Sekarang kau bisa tinggal di alam jiwaku, aku akan memintamu keluar ketika aku membutuhkan bantuanmu.”

Long An yang sudah mengerti tentang alam jiwa, merasa bahagia mendengar Ucup menerima dirinya. Ia menganggukkan kepala lalu memasukinya.

“Brother, Xiao. Aku titip teman baruku,” kata Ucup memintanya.

“Ya, tapi dia tidak bisa melihatku,” balas Pangeran Xiao Li Dan.

“Tidak masalah,” timpal Ucup memahaminya.

Setelahnya, Ucup melanjutkan perjalanan ke arah timur menuju istana Kekaisaran Xiao. 

Kekaisaran Xiao adalah kekaisaran terbesar di benua Matahari. Memiliki luas hampir setengah dari luas benua Matahari. Sebagian besar wilayahnya merupakan hutan belantara, perbukitan, dan pegunungan yang menjulang tinggi.

Ucup terus berjalan seraya memancarkan energi semesta untuk memperbaiki kerusakan alam di sekitarnya.

Long An menemani Ucup dengan menceritakan kisah hidupnya sampai dia tenggelam di Danau Harapan. Beruntung bagi Long An, tenggelamnya ia di dasar Danau Harapan membuatnya masih tetap hidup. 

Konon, air di Danau Harapan tidak pernah menyusut dan tidak pernah pula bertambah. Banyak para kultivator yang singgah ke Danau Harapan untuk mengambil airnya sebagai perbekalan dalam perjalanan.

Ucup begitu serius mendengarkan cerita Long An. Dari apa yang diceritakannya, Long An kalah dari satu serangan seorang gadis iblis. Namun, ia beruntung karena pertarungannya terjadi tepat di atas Danau Harapan.

Ucup menghentikan langkahnya di kaki bukit. Tak jauh darinya, terdapat sebuah gua yang bisa dijadikan tempat untuk beristirahat. Ia lalu memindai ke dalamnya, terlihat olehnya, beberapa tengkorak manusia dan tengkorak ular besar di area dalam gua. Dengan rasa penasaran, Ucup melangkah memasukinya.

Dari dalam gua, Ucup menemukan lima cincin spasial. Ia tersenyum melihat isinya yang begitu banyak koin emas, sumber daya, dan berbagai harta lainnya. Ia lalu memasukkannya ke alam jiwa.

Ucup melanjutkannya dengan menelusuri bagian terdalam gua. Namun, tidak ada lagi yang bisa ditemukannya. Ucup kemudian menggali tanah dan mengubur semua tengkorak dalam satu lubang yang sama.

Setelah selesai menguburkannya, Ucup kemudian bermeditasi di atas bebatuan dan mempelajari kembali hukum semesta dan hukum ruang-waktu dengan cermat dan serius.

"Brother Xiao!" panggil Ucup.

"Iya, katakanlah!" sahut Pangeran Xiao Li Dan.

"Di dunia ini, aku menjalankan misi yang sangat berat. Apakah tidak ada senjata yang bisa aku gunakan untuk menghadapi para pengganggu misiku? Secara, aku kan jagoan. He-he."

"Sebenarnya kau sudah memilikinya. Hanya saja, aku tidak enak hati mengatakannya."

"Mengapa begitu? Katakan saja!"

"Kau memiliki pedang yang tersembunyi pada adik kecilmu. Akan tetapi, kekuatan pedang itu tergantung pada adik kecilmu."

"Apa maksudmu, Brother Xiao? Kau membuatku bingung. Katakan dengan jelas!"

"Aku sendiri bingung menjelaskannya. Sudahlah, lupakan saja."

"Tidak bisa begitu! Sekarang, bagaimana caraku mengambilnya?"

"Kau harus membuat adik kecilmu bangun."

"Hah, yang benar saja‽"

"Memang seperti itu, makanya, lupakan saja."

"Bajingan, somplak betul nih pedang! Bisa mesum juga."

Beberapa hari kemudian, Ucup menyelesaikan meditasinya lalu melanjutkan kembali perjalanannya. Ia menaiki bukit seraya memperbaiki kerusakan di sekitarnya.

Di puncak bukit, Ucup melihat adanya pemukiman penduduk yang masih utuh. Ia lalu memindai setiap rumah penduduk dengan harapan ada penghuni di dalamnya. Akan tetapi, apa yang dilihatnya hanyalah tubuh-tubuh tak bernyawa para penduduk.

Terpopuler

Comments

Sky

Sky

sebenarnya, saat ini Ucup berada dimana sih 👀

2023-10-03

1

Sky

Sky

benar" somplak 😂🤣🤣🤣

2023-10-03

2

Akari

Akari

ucuuuuupppp😭😭😭😭📸

2023-09-11

1

lihat semua
Episodes
1 Mimpi Buruk
2 Pangeran yang Tertidur
3 Keputusan Pilar Semesta
4 Kolaborasi Dua Jiwa
5 Memulai Misi
6 Naga Api Long An
7 Menyelamatkan Seorang Gadis
8 Menyembuhkan Sang Gadis
9 Jalur Rahasia
10 Bing Shi
11 Xue Xie
12 Klasifikasi Kualitas Tubuh
13 Dunia Bawah Tanah
14 Bangsawan dan Keluarga Kekaisaran
15 Kisah Lama
16 Godaan Sang Ratu
17 Meninggalkan Dunia Bawah
18 Makhluk Mengerikan
19 Kemalangan
20 Membangun Fondasi
21 Kisah Pedang
22 Pencapaian
23 Reruntuhan Kota
24 Berlian Rekber
25 Sambutan Hangat
26 Sekte Serigala Iblis
27 Jasad Utuh Pendekar Pedang
28 Hutan Serigala
29 Pertarungan Kecil
30 Menyelinap
31 Tragis
32 Menyelamatkan Para Bangsawan
33 Cara Ucup
34 Istana Kekaisaran Xiao
35 Mitologi
36 Istana Langit
37 Putri Xiao Lani
38 Pesona Berlian
39 Genit
40 Sebuah Rencana
41 Onah Beraksi
42 Akhir Sekte
43 Dewi Kehidupan
44 Lembah Bunga Nura
45 Gagak Misterius
46 Tarian Monster Laknat
47 Gadis Bergaun Hitam
48 Area Mistis
49 Istana Sihir
50 Denting Kematian
51 Gadis Iblis
52 Nikmat yang Disesali
53 Pesisir Pantai
54 Beast Penjaga Samudera
55 Istana Samudera
56 Kota Krantis
57 Lang You
58 Romansa
59 Mutiara Inti Jiwa
60 Hong, Lan, dan Huang
61 Feng Ying
62 Terobosan Kultivasi
63 Misteri Danau Darah
64 Alexandria
65 Kuntilawati Jerocai
66 Kegelapan Hutan
67 Aksi Berlian
68 Buaya
69 Berlian Versus Dewa Tampan
70 Ucup yang Jahil
71 Siluman Rubah
72 Desa Hantu Perawan
73 Serangan dari Bukit
74 Kemunculan Dewa Tampan
75 Kejam
76 Kota Tiankong
77 Siluman Ular
78 Gelora Kematian
79 Kepungan Bangsa Iblis
80 Kekuatan Lain
81 Keberuntungan
82 Malangnya Ucup
83 Lembah Kematian
84 Wujud Sang Istri
85 Ucup Pamit
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Mimpi Buruk
2
Pangeran yang Tertidur
3
Keputusan Pilar Semesta
4
Kolaborasi Dua Jiwa
5
Memulai Misi
6
Naga Api Long An
7
Menyelamatkan Seorang Gadis
8
Menyembuhkan Sang Gadis
9
Jalur Rahasia
10
Bing Shi
11
Xue Xie
12
Klasifikasi Kualitas Tubuh
13
Dunia Bawah Tanah
14
Bangsawan dan Keluarga Kekaisaran
15
Kisah Lama
16
Godaan Sang Ratu
17
Meninggalkan Dunia Bawah
18
Makhluk Mengerikan
19
Kemalangan
20
Membangun Fondasi
21
Kisah Pedang
22
Pencapaian
23
Reruntuhan Kota
24
Berlian Rekber
25
Sambutan Hangat
26
Sekte Serigala Iblis
27
Jasad Utuh Pendekar Pedang
28
Hutan Serigala
29
Pertarungan Kecil
30
Menyelinap
31
Tragis
32
Menyelamatkan Para Bangsawan
33
Cara Ucup
34
Istana Kekaisaran Xiao
35
Mitologi
36
Istana Langit
37
Putri Xiao Lani
38
Pesona Berlian
39
Genit
40
Sebuah Rencana
41
Onah Beraksi
42
Akhir Sekte
43
Dewi Kehidupan
44
Lembah Bunga Nura
45
Gagak Misterius
46
Tarian Monster Laknat
47
Gadis Bergaun Hitam
48
Area Mistis
49
Istana Sihir
50
Denting Kematian
51
Gadis Iblis
52
Nikmat yang Disesali
53
Pesisir Pantai
54
Beast Penjaga Samudera
55
Istana Samudera
56
Kota Krantis
57
Lang You
58
Romansa
59
Mutiara Inti Jiwa
60
Hong, Lan, dan Huang
61
Feng Ying
62
Terobosan Kultivasi
63
Misteri Danau Darah
64
Alexandria
65
Kuntilawati Jerocai
66
Kegelapan Hutan
67
Aksi Berlian
68
Buaya
69
Berlian Versus Dewa Tampan
70
Ucup yang Jahil
71
Siluman Rubah
72
Desa Hantu Perawan
73
Serangan dari Bukit
74
Kemunculan Dewa Tampan
75
Kejam
76
Kota Tiankong
77
Siluman Ular
78
Gelora Kematian
79
Kepungan Bangsa Iblis
80
Kekuatan Lain
81
Keberuntungan
82
Malangnya Ucup
83
Lembah Kematian
84
Wujud Sang Istri
85
Ucup Pamit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!