Jalur Rahasia

Mentari pagi bersinar cerah, cahayanya menembus sela lubang kamar, tempat Ucup dan sang gadis terlelap dalam tidurnya. 

Beberapa larik cahaya menimpa wajah sang pemuda yang langsung terbangun karenanya. 

Dipandanginya wajah sang gadis yang begitu cantik bak bidadari kayangan yang masih berada dalam dekapannya. 

"Cantik juga dirimu, Nona. Kau pun memiliki keindahan yang pas di genggaman tanganku," puji Ucup tersenyum mesum memandangnya. Ia lalu melanjutkan kembali tidurnya, tidak ingin melepas dekapannya.

Si gadis menggeliat, membuka mata. Tersadar, mentari pagi menyapanya. Namun, pandangannya yang cerah berubah mendung ketika ia mendapati tubuhnya berada dalam dekapan si pemuda.

Plak!

Tamparan keras dilayangkan si gadis yang membuat Ucup terperanjat bangun dari tidurnya.

“Pria mesum! Mengapa kau mendekapku?” geram si gadis beranjak menjauhinya.

Ucup mengernyitkan wajah menatap heran si gadis.

“Ringan sekali tanganmu itu, Nona. Kau yang tertidur memelukku, aku yang kau tampar,” kesal Ucup merasa heran dengan tabiat si gadis.

“Itu karena dirimu menyebalkan!” kilah si gadis tidak ingin disalahkan. Ia menatap lekat wajah pria yang ditamparnya.

Si gadis baru menyadari pemuda di depannya begitu tampan. Ia pun mencium lembut pipi yang telah ditamparnya.

“Itu sebagai permintaan maafku,” ucap si gadis lalu pergi meninggalkan Ucup.

“Dasar cewek. Dia pikir semudah itu aku memaafkannya,” gumam Ucup lalu berjalan mengikuti si gadis.

Si gadis berbalik menatap risi Ucup yang mengikutinya.

“Jangan berpikir macam-macam karena tadi aku menciummu,” kata si gadis mengingatkannya.

Ucup menyeringai dingin menanggapinya lalu melewati si gadis dan berlalu pergi meninggalkannya.

“Hei, kau mau ke mana?” tanya si gadis dengan nada tinggi.

“Aku akan melanjutkan perjalananku menuju Kekaisaran Xiao. Kau bebas pergi ke mana pun kau suka.” Ucup terus melangkah tanpa menoleh ke arah si gadis yang berdiri di pintu.

“Tunggu!” pekik si gadis berlari mengejarnya.

Kruuk, kruuk!

Terdengar suara keroncong dari perut si gadis.

“Aku lapar,” lirih si gadis pelan, menatap sayu punggung Ucup di depannya.

“Bukan urusanku,” balas Ucup tanpa menolehnya. Ia terus saja melangkahkan kaki.

Si gadis kesal, namun apa daya, tubuhnya lemas.

“Tuan Muda, yang kamu lakukan ke aku itu jahat!” 

“Maaf, aku bukan Rangga.”

Si gadis mengerutkan kening sambil garuk-garuk kepala tidak memahami yang dikatakan si pemuda yang terus saja berjalan tanpa memedulikannya.

Setelah jauh melangkah, Ucup tidak lagi mendengar suara dari gadis muda di belakangnya. Ia kemudian membalikkan badan untuk melihatnya. Terlihat olehnya, si gadis terduduk dengan posisi menekuk lutut merasakan sakit di perutnya.

Ucup kemudian menghampirinya lalu berjongkok membelakangi si gadis.

“Naiklah! aku akan menggendongmu sampai kita menemukan sesuatu yang bisa dimakan, asal jangan minta seblak saja. Aku tidak yakin di alam ini ada yang menjualnya,” kata Ucup menawarkan.

“Kau selalu saja menyebutkan hal yang tidak aku mengerti,” balas si gadis lalu menaiki punggung dan melingkarkan kedua tangannya di leher Ucup.

Perjalanan kembali dilanjutkan sang pemuda tampan dengan menggendong seorang gadis cantik yang kelaparan. 

Cukup lama Ucup berjalan menelusuri jalan setapak yang penuh dengan puing-puing senjata dan tulang belulang yang berserakan. Setelah sampai pada sebuah lereng bukit yang rendah, terdengar suara desis dari makhluk hidup di sekitarnya. Ucup kemudian memindai sisi lereng untuk mencari sumber suara.

Bibirnya mengembang, Ucup melihat keberadaan seekor ular besar yang sedang bersembunyi di sebuah gua yang tersamarkan oleh akar yang merambat pada dinding lereng.

“Apa kamu suka ular?” tanya Ucup.

“Apa maksudmu?” tanya balik si gadis.

“Ha-ha, maksudku apakah kamu berminat memakan ular? Di dalam sana ada ular yang bisa kita makan,” jelas Ucup terkekeh.

“Boleh juga, daripada perutku terus menjerit.”

Ucup langsung berjalan ke arah gua lalu menyingkirkan akar-akar yang menutupi lubang gua. Namun, tiba-tiba saja, Ucup terdiam. Ia kemudian berbalik menjauhi lereng. 

“Kenapa tidak jadi masuk?” tanya si gadis merasa heran.

“Ular itu sedang bertelur, aku tidak bisa membunuhnya,” kata Ucup menjelaskan.

Setelah itu, Ucup memutuskan untuk menaiki bukit yang tidak terlalu tinggi itu. Ia memutari lereng bukit hingga sampai pada area yang bisa dipijaknya untuk naik ke puncak bukit.

Sampai di puncak bukit, Ucup memindai hutan kering di depannya. Ia berharap bisa menemukan keberadaan hewan yang bisa dijadikannya sebagai makanan. Hampir seluruh area hutan dipindainya, namun, ia masih juga belum menemukan satu pun hewan yang dilihatnya.

“Yang Mulia, mengapa tidak coba memindai ke dalam tanah? Mungkin saja ada hewan yang bisa ditemukan,” usul Long An.

Mendengar apa yang diusulkan oleh Long An, Ucup tersenyum lalu kembali memindai ke dalam tanah di area hutan. 

Beberapa saat kemudian, hasilnya sangat mengejutkan, Ucup melihat adanya ruang bawah tanah di tengah area hutan. Di dalamnya terdapat banyak hewan yang bisa ditangkapnya.

Tak ingin membuang waktu, Ucup berlari menuruni bukit ke arah tengah area hutan. 

“Tuan Muda, mengapa kau berlari?” tanya sang gadis heran.

“Aku menemukan sesuatu yang bisa kita makan, bersabarlah!” jawab Ucup dengan semangat sambil terus berlari ke tengah hutan.

Sang gadis terbawa semangat mendengarnya. Kedua tangannya semakin erat merangkul leher Ucup.

Ucup menghentikan langkah larinya, merasakan sesuatu bergerak di bawah tanah tempatnya berpijak. Ia kembali memindai tanah di bawahnya. Ucup melihat gerombolan hewan menderu-deru menyebabkan tanah bergetar seperti terjadi gempa.

“Ha-ha-ha, ternyata lebih banyak dari apa yang kulihat dari puncak bukit!” serunya menyeringai memperhatikan pergerakan hewan-hewan bertanduk panjang yang sedang diburu oleh seekor singa putih.

Ucup berjongkok menjentikkan jarinya.

Boom!

Suara terendap di kedalaman tanah langsung hancur membentuk lubang menembus dinding ruang bawah tanah. 

Raungan keras terdengar dari ruang bawah tanah, semua hewan berlarian menjauhi arah gemuruh tanah yang hancur. Beberapa hewan bahkan saling bertabrakan karena jalur ruang bawah tanah tidak seluas area di atasnya.

Ucup langsung melompat turun menelusuri jalur ruang bawah tanah yang terlihat seperti di dalam terowongan panjang mengikuti jejak kaki hewan yang tercetak di dasar tanah yang lembab.

“Saudara Ucup. Aku mengenal jalur ini. Ini adalah jalur rahasia Kekaisaran Xiao dan Kekaisaran Fei, namun aku tidak yakin ada keluarga kekaisaran yang berhasil menemukan portal memasuki jalur ini,” ujar Pangeran Xiao Li Dan, setelah melihat tanda khas kekaisaran yang terukir di dinding.

“Aku tidak suka dipanggil seperti itu,” protes Ucup sambil terus berjalan memperhatikan area lorong.

“Terus, aku harus memanggilmu apa?” tanya Pangeran Xiao Li Dan sedikit kesal.

“Panggil aku Lord Ucup!” jawab Ucup lugas.

“Baiklah, terserah dirimu saja, Lord Ucup,” timpal Pangeran Xiao Li Dan, lalu bercerita, “waktu aku berusia 8 tahun, kakekku Kaisar Xiao Junda menceritakan jalur rahasia yang dibangun bersama kekaisaran Fei. Kakekku dan Kaisar Fei Xing memprediksi kehancuran kedua kekaisaran yang akan terjadi di masa depan. Meskipun demikian, sampai kakekku meninggal tidak ada satu pun yang mengetahui lokasi portal masuk jalur rahasia.” 

“Cerita yang menarik, tetapi, … siapa yang memintamu bercerita?” potong Ucup.

“Sialan, kau! Baik, aku tak akan melanjutkannya,” kesal Pangeran langsung terdiam.

Ucup tertawa-tawa menanggapinya.

“Jangan baper! Lanjutkan ceritamu, Brother Xiao!”

“Aku menyesal tidak bisa menemukannya sampai terjadi peperangan dengan bangsa iblis yang sangat mendadak membuat pikiranku buntu. Aku hanya mengingat jalur rahasia lain di ruang bawah tanah istana menuju bukit Luo Perak,” sambung Pangeran Xiao Li Dan mengakhiri cerita.

“Kau tidak perlu menyesali apa yang sudah ditakdirkan, Brother Xiao. Kita akan mencari siapa pun yang bisa kita temukan untuk menolongnya,” timpal Ucup memahami apa yang dirasakan oleh Pangeran Xiao Li Dan.

Groar!

Raungan keras menggema di lorong bawah tanah. Ucup menyeringai dingin mempercepat langkah kakinya ke arah suara.

“Tuan Muda, berhati-hatilah! Itu raungan beast monster,” kata si gadis mengingatkannya.

Beberapa saat kemudian, hawa dingin menyeruak menjalari tubuh Ucup dan si gadis. Tampak, dinding-dinding lorong mulai meneteskan bulir-bulir air yang langsung membeku seketika.

Terpopuler

Comments

Akari

Akari

wkwkwk, tamparan yg bagus. si ucup memang perlu diberi pelajaran

2023-09-26

0

🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•

🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•

heleh cup..

2023-09-19

0

🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•

🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•

ngakak wee, dasar ucup somplak 😂😂😂

2023-09-19

0

lihat semua
Episodes
1 Mimpi Buruk
2 Pangeran yang Tertidur
3 Keputusan Pilar Semesta
4 Kolaborasi Dua Jiwa
5 Memulai Misi
6 Naga Api Long An
7 Menyelamatkan Seorang Gadis
8 Menyembuhkan Sang Gadis
9 Jalur Rahasia
10 Bing Shi
11 Xue Xie
12 Klasifikasi Kualitas Tubuh
13 Dunia Bawah Tanah
14 Bangsawan dan Keluarga Kekaisaran
15 Kisah Lama
16 Godaan Sang Ratu
17 Meninggalkan Dunia Bawah
18 Makhluk Mengerikan
19 Kemalangan
20 Membangun Fondasi
21 Kisah Pedang
22 Pencapaian
23 Reruntuhan Kota
24 Berlian Rekber
25 Sambutan Hangat
26 Sekte Serigala Iblis
27 Jasad Utuh Pendekar Pedang
28 Hutan Serigala
29 Pertarungan Kecil
30 Menyelinap
31 Tragis
32 Menyelamatkan Para Bangsawan
33 Cara Ucup
34 Istana Kekaisaran Xiao
35 Mitologi
36 Istana Langit
37 Putri Xiao Lani
38 Pesona Berlian
39 Genit
40 Sebuah Rencana
41 Onah Beraksi
42 Akhir Sekte
43 Dewi Kehidupan
44 Lembah Bunga Nura
45 Gagak Misterius
46 Tarian Monster Laknat
47 Gadis Bergaun Hitam
48 Area Mistis
49 Istana Sihir
50 Denting Kematian
51 Gadis Iblis
52 Nikmat yang Disesali
53 Pesisir Pantai
54 Beast Penjaga Samudera
55 Istana Samudera
56 Kota Krantis
57 Lang You
58 Romansa
59 Mutiara Inti Jiwa
60 Hong, Lan, dan Huang
61 Feng Ying
62 Terobosan Kultivasi
63 Misteri Danau Darah
64 Alexandria
65 Kuntilawati Jerocai
66 Kegelapan Hutan
67 Aksi Berlian
68 Buaya
69 Berlian Versus Dewa Tampan
70 Ucup yang Jahil
71 Siluman Rubah
72 Desa Hantu Perawan
73 Serangan dari Bukit
74 Kemunculan Dewa Tampan
75 Kejam
76 Kota Tiankong
77 Siluman Ular
78 Gelora Kematian
79 Kepungan Bangsa Iblis
80 Kekuatan Lain
81 Keberuntungan
82 Malangnya Ucup
83 Lembah Kematian
84 Wujud Sang Istri
85 Ucup Pamit
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Mimpi Buruk
2
Pangeran yang Tertidur
3
Keputusan Pilar Semesta
4
Kolaborasi Dua Jiwa
5
Memulai Misi
6
Naga Api Long An
7
Menyelamatkan Seorang Gadis
8
Menyembuhkan Sang Gadis
9
Jalur Rahasia
10
Bing Shi
11
Xue Xie
12
Klasifikasi Kualitas Tubuh
13
Dunia Bawah Tanah
14
Bangsawan dan Keluarga Kekaisaran
15
Kisah Lama
16
Godaan Sang Ratu
17
Meninggalkan Dunia Bawah
18
Makhluk Mengerikan
19
Kemalangan
20
Membangun Fondasi
21
Kisah Pedang
22
Pencapaian
23
Reruntuhan Kota
24
Berlian Rekber
25
Sambutan Hangat
26
Sekte Serigala Iblis
27
Jasad Utuh Pendekar Pedang
28
Hutan Serigala
29
Pertarungan Kecil
30
Menyelinap
31
Tragis
32
Menyelamatkan Para Bangsawan
33
Cara Ucup
34
Istana Kekaisaran Xiao
35
Mitologi
36
Istana Langit
37
Putri Xiao Lani
38
Pesona Berlian
39
Genit
40
Sebuah Rencana
41
Onah Beraksi
42
Akhir Sekte
43
Dewi Kehidupan
44
Lembah Bunga Nura
45
Gagak Misterius
46
Tarian Monster Laknat
47
Gadis Bergaun Hitam
48
Area Mistis
49
Istana Sihir
50
Denting Kematian
51
Gadis Iblis
52
Nikmat yang Disesali
53
Pesisir Pantai
54
Beast Penjaga Samudera
55
Istana Samudera
56
Kota Krantis
57
Lang You
58
Romansa
59
Mutiara Inti Jiwa
60
Hong, Lan, dan Huang
61
Feng Ying
62
Terobosan Kultivasi
63
Misteri Danau Darah
64
Alexandria
65
Kuntilawati Jerocai
66
Kegelapan Hutan
67
Aksi Berlian
68
Buaya
69
Berlian Versus Dewa Tampan
70
Ucup yang Jahil
71
Siluman Rubah
72
Desa Hantu Perawan
73
Serangan dari Bukit
74
Kemunculan Dewa Tampan
75
Kejam
76
Kota Tiankong
77
Siluman Ular
78
Gelora Kematian
79
Kepungan Bangsa Iblis
80
Kekuatan Lain
81
Keberuntungan
82
Malangnya Ucup
83
Lembah Kematian
84
Wujud Sang Istri
85
Ucup Pamit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!