Mendengar apa yang dikatakan oleh Pangeran Xiao Li Dan, Ucup langsung mengangkat tubuh Xue Xie dan memindahkannya ke samping. Tentu saja hal itu membuat Xue Xie merasa kecewa. Ia pun tak kuasa menahan air mata yang menggenang hingga akhirnya terjatuh dengan sendirinya membasahi pipi.
“Maafkan aku, Susi. Aku tidak ingin membuat tubuhmu hancur karena adikku. Adikku tidaklah sama dengan milik pria lain. Kamu harus bisa mengerti kondisiku.” Ucup terus menatapnya memahami apa yang dirasakan oleh gadis di sampingnya.
Xue Xie menggeleng pelan sambil terus menunduk.
“Andai kamu tahu, seorang lelaki yang hasratnya tidak tertuntaskan itu akan membuat dirinya pusing tujuh keliling lingkaran yang dapat dihitung dengan nilai pi dan diameter lingkaran. … Sialan, mengapa otakku tersambung ke matematika? … Sabun mana sabun?” pikir Ucup mulai eror karena terbebani hasratnya sendiri.
“Sepertinya dirimu bermasalah, Lord Ucup,” kata Pangeran Xiao Li Dan menanggapi.
“Pangeran sialan! Aku lagi enak disuruh berhenti. Katakan saja kau pun menginginkannya!” rutuk Ucup membalasnya.
“Aku hanyalah jiwa tanpa hasrat. Aku tidak merasakan apa pun soal itu,” sanggah Pangeran Xiao Li Dan.
“Alasan saja, padahal dirimu merutuk diri karena hanya bisa melihat tanpa bisa merasakannya. Ha-ha,” timpal Ucup mengejeknya.
Pangeran Xiao Li Dan terdiam.
“Mati kutu juga kau, Brother Xiao. Hem, sekarang jelaskan kepadaku alasan mengapa aku tidak boleh berbuat demikian? Enak-enak kok dilarang.” Ucup penasaran.
“Tubuhmu berasal dari mutiara inti semesta, hanya tubuh dari ketiga klasifikasi yang bisa menerima adikmu yang tak wajar itu,” ujar Pangeran Xiao Li Dan terkekeh menjelaskannya.
Ucup mengerutkan kening tidak memahaminya.
“Tubuh ketiga klasifikasi, tubuh seperti apa sebenarnya? Aku masih belum memahaminya,” kata Ucup memikirkannya, “jangan setengah-setengah kamu menjelaskannya, Brother Xiao.”
“Apa kamu memaksaku, Lord Ucup?”
“Cepatlah katakan!”
“Baiklah, aku akan mempersingkatnya. Kamu akan lebih mengetahuinya daripada diriku nanti di masa depan.”
“Merunut pada ihwal pengenalan energi dari hukum semesta, kamu tentunya sudah mempelajari tentang kualitas tubuh semua makhluk hidup di alam semesta.”
Ucup mengangguk mengingat apa yang pernah dipelajarinya, lalu dengan serius mendengarkan penjelasan selanjutnya.
“Dari ihwal itu terdapat tiga klasifikasi yang membagi kualitas tubuh, tetapi, …, sebenarnya ada empat, namun tidak disebutkan dan yang keempat atau yang tertinggi itu adalah dirimu sendiri. Dirimu adalah bagian dari ketiga klasifikasi di belakangnya.”
Ucup begitu serius menyimak penjelasan dari Pangeran Xiao Li Dan. Ia pun manggut-manggut memahaminya.
“Lanjutkan, Brother Xiao!”
“Yang pertama adalah kualitas elemen atau lebih mudahnya disebut sebagai unsur alam. Kamu pasti sudah memahaminya.”
Ucup merasakan adanya kejanggalan dari apa yang ia pahami. Pikirannya terus memproses secara bertahap informasi yang diterimanya.
“Tahan dulu, Brother Xiao! Dari unsur alam yang di dalamnya adalah udara, tanah, air, dan api, mengapa unsur tanah tidak aku miliki?”
“Semua yang berasal dari tanah akan mati tanpa terkecuali, batasan kekuatan yang akan didapatnya hanyalah nol koma sembilan persen dari energi semesta. Itulah kenapa dirimu tidak memiliki unsur tanah. Biarpun begitu, kamu masih bisa menggunakan elemen tanah dari energi semesta.”
Ucup kembali mengangguk, mengerti dengan penjelasan yang disampaikan oleh Pangeran Xiao Li Dan.
“Baiklah, berikutnya adalah klasifikasi kedua, yaitu kualitas jiwa, lalu yang ketiga adalah kualitas surgawi. Namun, yang keempat aku tidak mengetahui istilahnya. Dewa Hampa hanya mengatakan itu dirimu.”
Ucup manggut-manggut mendengarnya sambil cengengesan. Ia merasa geli mendengar Pangeran Xiao Li Dan tidak bisa memahami klasifikasi keempat yang dimaksudkan.
“Kukira dirimu pintar, Brother Xiao,” kata Ucup mengejeknya.
“Apa maksudmu, Lord Ucup?” tanya heran Pangeran Xiao Li Dan, tidak memahaminya.
“Tentu saja yang keempat itu adalah inti dari ketiga klasifikasi yang membentuk inti energi semesta,” jawab Ucup.
Pangeran Xiao Li Dan tersenyum kecut mendengarnya.
“Brother Xiao, langsung saja pada intinya. Apakah Brother Xiao mengetahui siapa yang akan menjadi jodohku dari ketiga klasifikasi itu?” Ucup kembali bertanya pada intinya.
“Sejujurnya aku tidak mengetahuinya sama sekali. Akan tetapi, dari apa yang pernah dikatakan oleh Dewa Hampa adalah jodohmu berasal dari ketiga klasifikasi tadi, yang berarti kamu akan memiliki minimal tiga istri, bahkan bisa lebih tapi tidak akan kurang,” jelas Pangeran Xiao Li Dan.
Ucup mengerutkan keningnya membayangkan dirinya memiliki banyak istri dan banyak anak kecil yang akan mengekor di belakangnya. Tubuhnya bergetar seketika.
“Ha-ha-ha, kamu jangan berpikir aneh! Aku akan memberitahumu sedikit bocoran yang seharusnya tidak aku katakan kepadamu sekarang,” timpal Pangeran Xiao Li Dan.
Ucup semakin penasaran dibuatnya. Ia lalu berkata, “katakan saja!”
“Kamu tidak akan memiliki keturunan dari ketiga klasifikasi tersebut,” jawab Pangeran Xiao Li Dan dengan lugas.
“Hah! Apakah mereka mengikuti program KB?’ tanya Ucup sekenanya.
Pangeran Xiao Li Dan yang sekarang merasakan pening dengan pertanyaan Ucup yang aneh.
Keheningan pun terjadi di antara keduanya. Ucup menoleh memperhatikan Xue Xie yang menyandarkan dagunya di lutut dengan air mata yang terus jatuh menetes ke tanah. Ucup lalu mengusap lembut pipinya.
“Tersenyumlah, Cantik. Maafkan kesalahanku, bukan aku tidak menginginkannya, aku hanya tidak ingin kehilangan dirimu,” kata Ucup begitu lembut memperhatikannya.
Xue Xie mangangkat wajah menatap sayu Ucup. Ia tersenyum lembut seraya menggelengkan kepalanya, lalu berkata, “Aku tidak memikirkan soal itu, aku memikirkan keadaan keluarga dan sekteku, setelah sekian lama aku bersembunyi di dalam gua.”
Ucup yang mengerti apa yang sebenarnya dipikirkan Xue Xie tidak ingin mengungkapnya. Ia mengusap lembut rambut Xue Xie lalu berdiri membelakanginya.
“Ayo kita lanjutkan perjalanan melewati jalur rahasia ini. Aku penasaran di mana ujungnya,” ajak Ucup.
Xue Xie mengangguk lalu berdiri mengikuti Ucup yang mulai berjalan menelusuri lorong. Di tempat lainnya, Bing Shi yang mendengarkan langkah kaki keduanya langsung menghampiri.
“Yang Mulia, apakah kita akan keluar dari jalur rahasia ini?” tanya Bing Shi ingin tahu.
“Ya, sebelum itu, antarkan aku ke tempat di mana kau menemukan jalan buntu di jalur ini,” sahut Ucup memintanya.
Bing Shi kemudian berjalan di depan keduanya menuju ujung lorong. Panjangnya jalur rahasia dan kerumitan dari berbagai sudut lorong yang berkelok-kelok, membuat ketiganya harus menempuh waktu sampai tiga hari lamanya menelusuri lorong. Tiga hari kemudian, ketiganya sampai di ujung lorong yang bentuknya bersiku dan terbuat dari lempengan baja dengan ukiran kepala naga.
Ucup memindai sekelilingnya mencari sesuatu untuk membukanya,
“Xue Xie, bantu aku memperhatikan sesuatu yang janggal di sekitar sini. Mungkin saja kita akan menemukan sebuah kunci atau apa pun untuk membuka pintu baja,” pinta Ucup.
Xue Xie pun memperhatikan dinding sekitarnya. Detik demi detik terus berlalu ketika keduanya disibukkan mencari kunci pembuka, namun, tidak berhasil juga menemukannya.
“Yang Mulia, mengapa ukiran naga seperti ada yang salah, tanduk sebelah kiri lebih kecil dari sebelah kanan,” ungkap Bing Shi yang sedari tadi duduk seraya memperhatikan ukiran kepala naga di depannya.
Ucup memperhatikan apa yang diungkapkan oleh Bing Shi lalu menyentuh kedua tanduk dari ukiran naga. Ia pun merasakan ada kejanggalan dari tanduk sebelah kiri yang lebih kecil. Ucup merabanya lalu menekan tiap bagiannya, namun tidak ada reaksi apa pun yang didapatkannya.
Setelahnya, ia memfokuskan pengamatannya pada tanduk sebelah kanan yang lebih besar. Kembali ia meraba seluruh bagiannya dari tanduk sebelah kanan. Ia merasakan tekstur tidak rata di bagian bawah tanduk. Ucup lalu menekannya.
Kraak.
Tanduk sebelah kiri yang berukuran kecil langsung menonjol seukuran tanduk sebelah kanan. Ucup mengetahui tanduk sebelah kiri merupakan sebuah tuas pembuka, ia lalu menariknya.
Dinding tembok bergetar, terdengar suara roda berputar di balik dinding. Beberapa saat kemudian, pintu baja bergerak naik dengan perlahan bersamaan dengan debu yang berjatuhan dari atas. Ketebalan pintu baja hampir satu tombak.
Setelah pintu baja terbuka sempurna, bau busuk tercium begitu menyengat hingga membuat Xue Xie muntah. Ucup menutup hidung dan melihat lapisan penghalang dari kulit binatang yang menutupi sisi lain pintu baja.
Ucup menyadari alasan mengapa tidak ada yang tahu tentang jalur rahasia ini karena posisinya tepat berada di kubangan pembuangan sampah kekaisaran.
“Lord Ucup, aku tahu lapisan kulit hewan yang menghalangi pintu masuk jalur rahasia ini. Ini adalah lembah pembuangan sampah dan pembuangan mayat para tahanan yang dieksekusi,” ujar Pangeran Xiao Li Dan memberi tahu.
Ucup semakin paham dengan apa yang disimpulkannya.
“Pantas saja kakekku pernah berkata, ‘ketika tiba waktunya, masuklah ke tempat paling kotor yang tidak ingin siapa pun memasukinya’,” ujar Pangeran Xiao Li Dan begitu melihat lapisan yang terbuat dari kulit hewan sebagai pelindung dari tercemarnya air di kekaisaran.
Ucup tidak membalas perkataan Pangeran Xiao Li Dan, yang dipikirkannya saat ini adalah tidak mungkin keluar dengan menerobos penghalang.
“Kita tidak perlu menerobosnya, air limbah akan memasuki jalur rahasia ini, banyak hewan yang akan mati karenanya. Sebaiknya kita keluar dari jalan ketika aku memasuki jalur rahasia ini,” kata Ucup.
Xue Xie dan Bing Shi mengangguk paham, lalu ketiganya berbalik kembali meninggalkan ujung lorong pintu baja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
🥀⃟ʙʟᴀᴄᴋʀᴏsᴇ
hah.. adik? bikin hancur?? 🤔🤔🤔
2023-10-06
0
☠ᵏᵋᶜᶟ🥀⃟ʙʟͤᴀͬᴄᷠᴋͥʀᴏsᴇ
astaga ucup..
ayoo cepat tuntaskan biar nggak oleng
2023-10-01
1
calista
bikin hareem ya cup. punya bnyak istri 😂😂tpi klo. anknya juga bnyak. pasti rame tuh cup
2023-09-29
0