Ucup tidak menjawabnya, ia terus saja berlari menyusuri lorong ke tempat yang dituju. Sesampainya di tempat yang pernah mereka tempati, Ucup memperhatikan sekeliling dinding, ia kembali dibuat takjub dengan keberadaan ruangan lain yang tidak diketahui sebelumnya. Tak ingin membuang waktu, Ucup memindainya dengan mata semesta di keningnya.
“Segel dewa!” ucapnya berseru.
“Brother Xiao, apakah kakekmu menceritakan tentang keterlibatan para dewa yang terlibat dalam pembangunan dunia bawah tanah ini?” tanya Ucup ingin mengetahui semuanya.
“Kakekku tidak menyinggung tentang keterlibatan para dewa, tetapi aku merasa beliau sengaja menutupinya. Aku tidak banyak bertanya ketika itu, aku hanya mendengarkan apa pun yang kakekku ceritakan selama berada di taman obat,” jawab Pangeran Xiao Li Dan seadanya.
Ucup terdiam memikirkan kejanggalan dari dunia bawah tanah. Yang pertama adalah dipisahkannya hewan buas dari hewan lainnya, yang kedua tentang keberadaan manusia yang hampir dilupakannya, dan yang terakhir tentang keterlibatan dewa di dunia bawah tanah dari segel dewa yang ditemukannya.
Tidak ingin larut dalam pemikiran yang membebaninya, Ucup mulai mencari kunci pembuka dinding. Ia kembali memindai area di sekelilingnya.
Setelah beberapa lama tidak menemukan apa pun untuk membuka dinding pembatas, Ucup dan Xue Xie duduk beristirahat menenangkan diri.
“Kita selama ini hanya memperhatikan area dinding untuk mencari kunci … kenapa kita tidak mencoba mencarinya di lantai?” celetuk Xue Xie memperhatikan area lantai yang didudukinya.
Mendengar apa yang disampaikan Xue Xie kepadanya, Ucup beranjak bangun dari duduknya, lalu memindai lantai di sekitarnya.
“Hah, di bawah kita ada ruangan!” Ucup terkejut menemukan hal yang tidak pernah disadari sebelumnya.
Melihat ketebalan dinding lantai yang hanya satu setengah tombak, Ucup menjentikkan jarinya, seketika lubang terbentuk dari hancurnya lantai.
“Ayo turun!” ajak Ucup, lalu menarik tangan Xue Xie melompat memasuki lubang yang dibuatnya.
Byur!
Keduanya terjatuh ke dalam genangan air sebatas lutut. Ruangan di dalamnya begitu gelap, Ucup membuat api dari jari tangannya, menuntun Xue Xie menapaki dasar air di sepanjang lorong.
Mencapai ujung lorong, Ucup merasa heran dengan ujung sungai yang terhalangi oleh pembatas tak kasat mata, ia terus melangkah memasuki tirai pembatas.
Terlihat ratusan orang yang menatap keduanya dengan heran. Masing-masing mengacungkan senjatanya, bersiap untuk menyerang.
“Siapa kalian? Bagaimana kalian bisa memasuki ruang rahasia ini?” tanya seorang pria tua berjanggut panjang dengan sorot mata membunuh dan aura yang menekan.
“Mereka bukan berasal dari Kekaisaran Xiao dan juga Kekaisaran Fei,” kata Pangeran Xiao Li Dan memberi tahu.
Ucup menatap dingin ke arah semua orang yang menatapnya sinis dengan sorot mata yang membuat semua orang bergidik hingga mereka semua merasakan takut dengan sendirinya.
“Bukan aku yang harus menjawab, tetapi kalianlah yang harus menjelaskan kepadaku, bagaimana kalian bisa memasuki ruang rahasia ini? Kalian semua tidak berasal dari Kekaisaran Xiao dan juga Kekaisaran Fei,” berang Ucup setelah diberi tahu oleh Pangeran Xiao Li Dan.
“Kau bocah! Jangan sombong di hadapan kami!” dengus seorang pria bertubuh kekar langsung melompat terbang melayangkan tombak menyerang Ucup.
“hiaaat!” teriaknya dengan menebaskan ujung tombak tepat ke arah kepala Ucup.
"Sial, semoga aku berhasil mengadangnya!" kata batin Ucup meyakinkan diri.
Ucup menyeringai menatap ujung tombak yang mengarah padanya, ia lalu mengarahkan jari telunjuknya menahan ujung tajam tombak yang seketika hancur lebur.
Sudut mata berkerut menatap heran tombaknya hancur, si pria bertubuh besar terpana melihatnya. Sementara tubuhnya terus mendekati Ucup karena dorongan tenaganya.
Ucup melambaikan tangannya mementalkan tubuh pria yang langsung terbang kembali pada kelompoknya dengan tubuh yang sudah tidak bernyawa dan langsung terbujur kaku.
Sontak saja, hal itu membuat semua orang terperangah dan melangkah mundur melihat tubuh kaku tidak bernyawa dari salah satu orang terkuat di antara mereka.
“Jelaskan kepadaku atau kalian akan aku musnahkan!” gertak Ucup menatap tajam semuanya.
Seorang pria tua yang sebelumnya berbicara, kini melangkah maju menghampirinya.
“Tuan Muda, aku adalah Pang Xit, Penasihat Kaisar Zhao Dang. Kami memang bukan dari Kekaisaran Xiao dan juga Kekaisaran Fei, kami adalah bangsawan yang dibawa oleh Sepuh Zhao Lang dari Kekaisaran Zhao yang merupakan sekutu dari kedua kekaisaran yang membangun tempat ini,” ujarnya mengawali. Ia terdiam sejenak mengambil napas.
“Kami memasuki ruang rahasia bersama keluarga kekaisaran, jauh hari sebelum terjadi serangan dari bangsa iblis. Sepuh Zhao Lang adalah sahabat mendiang Kaisar Xiao Junda dan juga Kaisar Fei Xing yang mengetahui portal memasuki jalur rahasia dunia bawah tanah ini,” sambung Pang Xit mengungkapkan.
“Untuk lebih jelasnya, aku akan mengantar kalian bertemu dengan Kaisar Zhao Dang dan Sepuh Zhao Lang. Mari!” ajak Pang Xit melanjutkan.
Ucup mengangguk lalu mengikuti Penasihat Pang Xit di belakangnya. Sementara itu, semua orang yang berkerumun langsung membubarkan diri, beberapa orang lainnya membawa mayat si pria kekar.
Tak lama kemudian, Ucup memasuki ruangan lain yang ditempati oleh seluruh keluarga kekaisaran yang terpisah dari ruangan yang ditempati oleh para bangsawan.
“Yang Mulia, hamba membawa sepasang muda-mudi untuk menghadap,” ucap Pang Xit sambil membusungkan badan.
Di dalam ruangan itu terdapat tujuh orang yang terdiri dari Kaisar Zhao Dang, Ratu Luo Yun, Pangeran Zhao Peng, Pangeran Muda Zhao Tan, Putri Zhao Ning, Putri Ling Xi, dan Sepuh Zhao Lang.
Ketujuh orang menatap heran dengan kedua pasangan muda yang tidak pernah dikenalinya. Pandangan mereka beralih ke arah Penasihat Pang Xit untuk meminta penjelasan.
Mendapat tatapan penuh tanya dari ketujuh orang yang mengarah kepadanya, Pang Xit menoleh ke arah Ucup dan Xue Xie.
“Aku adalah Ucup Rekber dan Nona di sebelahku adalah Susi dari Sekte Teratai Langit di Kekaisaran Xiao,” kata Ucup memperkenalkan diri.
“Xue Xie bukan Susi,” protes Xue Xie tampak kesal mendengarnya.
Semua orang mengerutkan kening merasa asing dengan nama yang disebutkan oleh pemuda yang berdiri di hadapan mereka.
“Namamu begitu asing. Kuyakin, kau sendiri bukanlah berasal dari kedua kekaisaran. Katakan padaku siapa dirimu sebenarnya sebelum aku memenggal kepalamu?!” ujar seorang pangeran mengancamnya.
Sring!
Sang pangeran menarik pedang dari pinggangnya. Ia lalu mengarahkan ujungnya ke wajah pemuda di depannya. Seorang pangeran bernama Zhao Peng begitu percaya diri setelah memindai pemuda yang tidak memiliki ranah kultivasi.
Ucup tersenyum kecut melihat tingkah Pangeran Zhao Peng.
“Beginikah caramu menyambutku? Aku sudah mengatakan sejujurnya, kalian mau percaya atau tidak, itu aku kembalikan kepada kalian,” balas Ucup menatap sinis sang pangeran.
“Kurang ajar! Kau anggap dirimu layak berbicara di depan kami?” timpal Pangeran Zhao Peng langsung merangsek mengayunkan pedang.
Ucup tidak bergeming dari tempatnya. Meskipun ia bukan seorang kultivator dan juga tidak memiliki kepandaian bela diri, seorang Ucup tak gentar menghadapi serangan dari seorang pangeran yang mengarah kepadanya.
“Hentikan!” pekik lantang Kaisar Zhao Dang, menghentikan laju serangan dari putranya.
Ujung pedang hanya berjarak sejengkal dari atas kepala Ucup. Pangeran Zhao Peng dengan terpaksa menarik kembali pedangnya, lalu melangkah mundur kembali ke tempatnya.
“Sialan, jantungku berdetak cepat!” ungkap batin Ucup merasa was-was dibuatnya.
“Tuan Muda, katakan kepadaku maksud dari kedatanganmu, aku tahu kau bukan pemuda biasa karena bisa memasuki dunia bawah tanah ini,” ujar Kaisar Zhao Dang memintanya.
Sejenak Ucup menenangkan dirinya. Ia kemudian berkata, “Aku hanya ingin kalian menjelaskan kepadaku, mengapa hanya kalian saja yang memasuki dunia bawah tanah ini? Bahkan, kalian hanya membawa para bangsawan memasuki dunia bawah tanah ini yang sebenarnya sanggup menampung ribuan orang.”
“Ha-ha-ha, memangnya siapa dirimu sampai berani meminta kami untuk memberikan penjelasan kepadamu?” potong Pangeran Zhao Peng mencemooh.
“Cukup! Siapa yang memintamu berbicara?” bentak Kaisar Zhao Dang.
Pangeran Zhao Peng terdiam seketika. Ia tidak menyukai keberadaan pemuda asing yang tidak jelas asal-usulnya berani berbicara di depan keluarganya. Ia mendengus sinis menatap Ucup dengan sorot mata yang tajam.
“Aku akan menjelaskannya, namun, sebelum aku menjelaskan kepadamu, siapa dirimu sebenarnya?” lanjut Kaisar Zhao Dang memintanya.
Sebelum Ucup sempat menjawab, embusan angin kencang berderu di ruangan. Sosok pria tua yang tidak lain adalah jiwa Xiao Jinai menampakkan diri.
“Ha-ha-ha, dia adalah cucuku. Apakah kalian berani melawanku setelah aku mengizinkan kalian memasuki dunia bawah tanah ini?” hardik Xiao Jinai mengecamnya.
Seketika, semua orang langsung berlutut melihat sosok kakek tua yang berdiri dengan gagah di hadapan semua keluarga Kekaisaran Zhao.
“Bangunlah!” pinta Xiao Jinai dengan merentangkan kedua tangannya.
Semua orang kembali bangun dan dengan hormat menyambutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ🥀⃟ʙʟͤᴀͬᴄᷠᴋͥʀᴏsᴇ
waah, hebat sekali si ucup
2023-10-04
0
🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•
lidah ucup lidah lokal sama kaya aku baca nya susi hehehehe
2023-09-24
0
Ñůŕšý
Memenggal kepala sadisnya.....
2023-09-17
0