Chap. 17

Bab. 17

"Hah? A-apa?" seketika Gina tergagap ketika Naka mengajak dirinya untuk berciuman. "Beneran?" ulangnya lagi memastikan.

Naka mengangguk mantap. "Ya. Aku sudah keluar uang banyak untuk ini, dan kamu belum melakukan peningkatan sejauh ini. Tidak ada salahnya kan, mencoba ini," ujar Naka sambil jemarinya mengusap pelan bibir bawah Gina yang terbuka. Terasa kenyal dan lembut.

Semakin membuat Naka tidak sabar ingin mengetes hasr4t yang samar-samar ia rasakan. Karena tidak mendapat tanggapan dari Gina, Naka mulai memajukan wajahnya.

Sementara jantung Gina tengah berdisko ria sekarang ini. Memang, ia merupakan ratu goyangan erotis di atas table bahkan tidak segan untuk berpenampilan seperti jablay. Karena memang itu pekerjaannya dan Gina merasa biasa saja. Akan tetapi, untuk hal yang satu ini, percayalah, selama dua puluh dua tahun ini bibirnya sama sekali belum terjamah. Benar-benar masih suci ci ci!

'What! Apa yang harus gue lakukan!' jerit Gina di dalam hati.

Naka terus memajukan wajahnya. Terus mendekat hingga napasnya terasa begitu jelas menerpa permukaan kulit Gina. Gina yang memang tidak pernah berciuman sebelumnya, tidak tahu harus bagaimana.

Gadis itu terus mundur di saat Naka terus maju ke arahnya. Mencoba untuk menoleh ke samping demi menghindari pertemuan dua bibir yang akan berakhir saling memagut, akan tetapi Naka lebih dulu menahan tengkuknya.

Sontak Gina memejamkan mata di saat bibir Naka menyentuh bibirnya. Lembut, hangat, dan basah. Itulah yang Gina rasakan saat ini. Gadis itu mencengkeram erat kaos yang dipakai oleh Naka di saat ada sesuatu yang ingin menerobos mulutnya.

Sedangkan Naka semakin menekan punggung Gina. Terus menggoda dan mamaksa gadis yang ada di pangkuannya saat ini serta menerobos masuk ke dalam. Namun, masih mendapat penolakan dari Gina.

Gina pikir teori yang sudah dia pelajari dari Tania dan juga dua teman pria yang saat ini mencoba menerobos pertahannya, ternyata tidak semudah dengan apa yang mereka ajarkan. Ada jantung yang berdetak lebih kencang dari batas normal. Serta ada naluri yang terus mendorong dirinya untuk menolak sentuhan dari Naka. Sebab Gina juga mempunyai prinsip yang sudah dia pertahankan selama ini.

Akan tetapi logikanya terus menyuruh dirinya dan mendorong Gina agar menerima semua perlakuan Naka. Karena jika tidak dengan seperti ini, lantas bagaimana cara dirinya menaklukkan dan membantu Naka dalam penyembuhan sakit yang di derita oleh pria itu. Ada juga rasa kasihan karena dia tidak bisa hidup dengan normal.

Entah, semua itu berperang dalam benak serta hatinya.

"Buka sedikit." perintah Naka menarik wajahnya dan menatap Gina yang masih memejamkan mata.

Heran. Itulah yang ada dalam pikiran Naka ketika melihat reaksi Gina yang begitu kaku dalam menyambut pagutan bibirnya.

Perlahan Gina membuka matanya di saat tidak merasakan sentuhan lagi di bibirnya. Ia kaget melihat Naka yang tengah menatapnya dengan pandangan sulit di artikan.

"Ke-kenapa?" tanya Gina sambil memalingkan wajahnya ke samping demi membuang rasa gugupnya serta mengembalikan rasa percaya diri yang selama ini Gina banggakan. Namun rasa itu beberapa menit yang lalu lenyap entah kemana.

Naka tidak bersuara namun tangan pria itu mengangkat tubuh Gina hingga membuatnya terkejut, dan membenarkan duduk gadis Gina yang sedikit miring. Lalu Naka kembali menatap Gina dalam diam. Seolah ingin memastikan sekali lagi.

'Sial! Kenapa dia malah menatapku kayak gini! Yang ada gue masuk jebakan nya! Sadar, Gi. Tenang. Jangan terpengaruh sama ketampanan dan kekayaan om sugar lo. Lo harus sadar. Jangan mau dikendalikan dia diluar batas pekerjaan lo. Jangan terpengaruh. Santai. Tenang. Lo itu Regina, ratu jablay seantero club ternama di ibu kota. Masa lo lengah cuma gara-gara ciuman doang. Malu, dong!' Gina terus mendoktrin dirinya sendiri agar tidak terpengaruh oleh pesona Naka yang terpancar semakin kuat.

Cup!

Bukannya memberi penjelasan kepada Gina, Naka justru mengecup bibir Gina kembali. Singkat namun penuh penekanan. Membuat Gina lagi dan lagi melongo dengan apa yang dilakukan Naka.

Lalu kemudian Naka mengeratkan kembali tangannya di pinggang Gina, bahkan yang satunya menekan punggung gadis yang ada di pangkuannya itu hingga badan bagian depan mereka saling menempel.

"Hangat dan lembut," ujar Naka memberi komentar ketika dua benda kenyal milik Gina menempel sempurna di dada Naka. Bahkan wajah pria itu hampir berada di depan dadanya.

Blush!

Wajah Gina terasa panas. Dia salah tingkah namun tidak Gina perjelas. Tentu, ia tidak boleh kalah dalam hal ini. Tidak boleh jika dirinya terlihat seperti seorang amatiran. Walaupun memang pada faktanya memang seperti itu.

"Waaaahhhh ... sayang banget, mienya Mas Naka jadi ngembang kayak gitu!" seru Gina mengalihkan perhatian kepada mie yang berada di atas mangkuk.

Dengan cepat gadis itu beranjak dari pangkuan Naka, sebelum Naka menahan tubuhnya lagi. Yang ada bukan hanya Naka yang kepanasan, akan tetapi dirinya yang bakalan kalah menghadapi pria ini.

Gina jadi ragu. Sebenarnya pria ini beneran impoten atau tidak. Kenapa ciumannya tadi begitu menuntut, meskipun tidak ia respon sama sekali. Begitu banyak pertanyaan di kepala Gina yang tidak bisa gadis itu utarakan kepada Naka secara langsung.

"Boleh aku cobain nggak?" tanya Gina mencoba sesantai mungkin dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa di antara mereka barusan. Padahal jantungnya sudah berdisko ria di dalam sana karena sentuhan bibir Naka secara tiba-tiba tadi.

Naka tidak menjawab. Pria itu hanya memandangi tingkah Gina. Ia tahu jika wanita itu belum pernah berciuman. Terlihat jelas sekali dari diamnya Gina dan degup jantungnya yang begitu kencang.

Diam-diam Naka menarik sudut bibirnya ke atas. 'Sepertinya memang aku sangat beruntung.' batin pria itu.

Entah, apa yang sedang Naka rencanakan saat ini ketika miliknya mulai merespon jika berdekatan dengan Gina. Atau bisa saja dirinya akan mencoba dengan gadis lain? Maybe.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ide yg salah kalo oamu mencari cewek lain walaupun niat munutk mengetes, Yang ada nantinya tu cewek akan jadi Boomerang antara kamu dan Gina,Untung2 Ginang kabur,Kalo kabur saat dia tau kamu sama cewek lain kamu jgn salahin Gina lho..

2024-04-04

0

muryani chayank

muryani chayank

kq chap. 16 q. ilangg ?? gk bisa baca

2023-08-18

0

herka ratri

herka ratri

ga akan bisa mas Naka,dia sudah ketemu pawangnya..

2023-08-02

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!