Part 17 ~Penantian Seorang Gadis~

Hari demi hari. Ataar sudah usai di operasi, Altar memberi tahu istrinya bahwa Ataar mempunyai kanker otak. Aisha sempat terkejut. Dia sedikit bersyukur karena mengetahui penyakit sang anak di saat masih stadium awal.

Pernikahan Fisha dan Kainal sebentar lagi di laksanakan. Semua kerabat terdekat sangat gembira, menunggu momen tersebut. Tidak dengan satu lelaki yang murung memikirkan ini semua.

Xaviel duduk di tepi kolam. Kakinya dia turunkan di kolam dan ia gayungkan.

"Besok hari pernikahan Fisha dan Kainal. Gue tahu Fisha hanya mencintaiku, kami saling mencintai, gue dan Alya sudah berpisah. Apa nanti ada keajaiban buat gue dan Fisha bersama?" tanya pada diri sendiri. "Gue baru sadar kalau gue begitu mencintainya, kenapa selama ini gue gak sadar?"

Vieara datang dan duduk di dekat abangnya. "Gimana bang? Udah sadar?"

Xaviel menoleh dan tidak menjawab ucapan sang adik. Ternyata benar, penyesalan akan datang terakhir.

"Makanya, jangan mainin hati cewek. Aku juga gak suka dengan perilaku ini," ketus Vieara.

"Ara,"panggil Xaviel membuat adiknya itu berdehem. "Kalau Fisha mencintai kakak, apa nanti saat aku menyatakan perasaanku kedia. Dia akan membatalkan pernikahannya?"

Vieara memutar bola mata jengah. Otak abangnya benar-benar butuh diterapi dengan rutin.

"Bang, besok pernikahan kak Fisha dan kak Kainal. Apa abang yakin di saat menyatakan perasaan abang. Kak Fisha akan memaafkan abang?" tanya Vieara. Xaviel terdiam benar juga apa kata sang adik.

"Sulit bagi kak Fisha untuk kembali lagi sama abang. Mungkin dia sudah berusaha move on, menghilangkan rasanya pada abang. Apa abang membalas penantiannya selama lima tahun? apa kakak bisa menepati janji abang? Dan Sekarang dengan seenak jidatnya, abang ingin datang ke depannya menyatakan perasaan dengan tak tau dirinya? Abang berharap kak Fisha akan menerima cinta abang lagi? Wanita memang sangat sabar, baik itu menunggu dan baik pun mengobati luka yang begitu banyak di dalam hatinya, tapi jangan salah. Kalau dia sudah disakitin berulang kali. Sumpah demi Tuhan, jangan berharap lagi akan mendapatkan kesempatan. Benar kak Fisha mencintai abang, tapi itu berlaku dulu! Bukan sekarang. Dia menerima perjodohan ini? Karena dia tau kalau jalan ini bisa membuatnya keluar dari bayang-bayang abang," jelas Vieara. "Bukan ingin membuat abang berpikir tidak-tidak, tapi mungkin kan? Kak Kainal begitu baik pada kak Fisha, aku yakin kak Fisha sudah nyaman bersamanya walaupun dulu abang lebih baik dari pada dia, tapi baik dan kepercayaannya ke abang. Abang buang sia-sia," lanjut Vieara.

"Terus abang harus gimana?" tanya Xaviel.

"Jalan satu-satunya, abang harus merelakan kak Fisha dan kak Kainal. Dulu kak Fisha juga seperti itu," saran Vieara. Saat usai memberi masukan pada abangnya, gadis itu beranjak berdiri dan masuk ke dalam rumah kembali. Meninggal Xaviel sendirian.

Xaviel mencernah setiap ucapan demi ucapan oleh adiknya. Semua yang di katakan Vieara semuanya benar. Dia sudah sangat bodoh.

Lelaki itu mengacak rambutnya furstasi. "Sialan," pekik Xaviel meninju lantai sehingga dia mendapatkan rasa sakit.

"Fisha, maaf," gumamnya. Dia berdiri dan berjalan masuk ke dalam kamar.

Xaviel menghela napas, melihat kedua orang tuanya sedang bucin di ruang tengah.

"Warning, di larang bucin di tempat terbuka," teriak Xaviel menyindir, berlari memasuki kamarnya.

Revandra dan Gracel menoleh lalu saling memandang, tapi Revandra tidak mempedulikan ucapan sang anak. Dia tetap bermanja pada istrinya.

"Mas," cegah Gracel menjauhkan tubuh Revandra.

"Sayang kita main lato-lato yok," bisik Revandra mengangkat tubuh Gracel kedalam kamar.

"Udah tua juga, masih aja mesum," ketus Gracel. "Kita tuh tinggal nunggu menantu dan cucu," lanjutnya.

"Emang kalau udah tua, udah gak bisa bucin-bucinan. Kalau kita buat adik buat mereka lagi. Di saat mereka udah punya pasangan masing-masing, kita gak akan kesepian."

"Tapi udah gak mau. Mereka pasti juga akan malu! Dulu yang bilang, gak mau nambah anak lagi siapa?"

"Yaudah, mas pake pengaman." Revandra membuka dress istrinya. Namun, tiba-tiba ketukan pintu membuat mereka menoleh.

"Daddy," teriak Vieara dan Xaviel, mengetuk pintu dengan sangat keras.

💗💗💗💗💗💗

Fisha membantu mendekor gedung di mana nanti dilaksanakannya akad nikah, walaupun besok hari pernikahannya, tapi dia ingin juga membantu-bantu dan memilih hal yang dia sukai di hari pernikahannya.

"Pak di geser ke sini aja!" pinta Fisha. Dia kembali berjalan, melihat orang-orang pada mendekor tema yang dia suka untuk hari pernikahannya.

Dia duduk di kursi lalu menghela napas. "Besok. Aku benaran akan mengganti status? Aku akan menjadi istri orang yang tak sama sekali aku tak tau gimana perasaanku padanya. Aku berharap pernikahan ini membawaku ke jalan yang baik, aku percaya itu," guammya. Tiba-tiba, pipinya yang ketutup cadar terasa dingin. Dia mendongak dan langsung menurunkan pandangannya. Dia beradu pandang dengan seorang yang tak lain adalah Kainal.

Kainal tersenyum. Dan menyuruh Fisha mengambil air meneral dingin tersebut.

"Makasih," ucap Fisha membuat lelaki itu mengangguk.

"Kenapa datang ke sini?"

Fisha menoleh dan memasuka botol ke dalam cadarnya. Sebelum berucap dia meneguk air tersebut. "Aku sedikit ingin Mendekor. Apa tak masalah aku merubahnya dikit?"

"Astaga, gak papa. Aku suka dengan dekor yang kau masukan," ucap Kainal.

Fisha manggut-manggut. "Tapi gak papa, temanya kebanyakan warna biru langit dan putih terang."

"Gak papa, ini hari pernikahamu, kenapa sungkan?"

"Hari pernikahan ku sendiri? Gak kan, aku juga butuh pendapatmu."

"Pendapatku? Lumayan bagus sih, tapi..."

"Tapi apa?" tanya Fisha.

Fisha tersenyum dan mengangguk. "Bagus juga, gitu aja. Tadi juga aku bingung yang ini harus di apakan."

Kainal tertawa kecil. Namun, tangannya tergores paku tindis. "Aw," rintihnya.

"Eh." Fisha baju dan memegang tangan Kainal. Memegang menggunakan kain kerudungnya.

Kainal meringis di saat Fisha menyuruhnya duduk, untungnya di sana ada kotak p3k, karena Fisha membawanya dari rumah. Takut para pekerja ada yang terluka nantinya.

Kainal membuang pandangannya kesembarangan arah. Berusaha tak memandang calon istrinya itu.

"Ayolah, Kai. Tahan dikit lagi, besok kau bisa memandangnya sepuas yang kau mau," ucap Kainal dalam hatinya.

Setelah mengobati Kainal. Fisha buru-buru melepaskan tangan lelaki itu.

"Makasih," ucap Kaina. Fisha pun mengangguk.

"Mau makan gak?" tanya Kainal, dia menoleh kebelakang dikit. Dia mengambil paperbang yang dia bawa, mengeluar seporsi nasi goreng untuk Fisha, dan satunya untuk dirinya sendiri.

"Ini aku sendiri loh yang buat," seru Kainal. Fisha menaikan alisnya dan mulai memasukan nasi goreng itu kemulutnya.

"Gimana? Apa kamu suka? Asin?"

Fisha menggeleng. "Enak kok, cobain sendiri kalau gak percaya. Ternyata adik aku ini pintar juga," ucap Fisha diiringi tawaan. Kainal mendengus, di saat Fisha memanggilnya adik.

"Adik-adik gini bentar lagi jadi suami kamu."

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

Xaviel Xaviel,,, nyesel kan,,,ga guna Fisha udah mau nikah,,,

2023-12-24

0

bintang Harahap

bintang Harahap

up dong thor

2023-07-11

0

Junida Susilo

Junida Susilo

baru terasa kan saat kehilangan,kamu terkalu bodoh mengartikan rasa mu pada alya

2023-07-11

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Part 1 ~ Penantiang Seorang Gadis~
3 Part 2 ~Penantian Seorang Gadis~
4 Part 3 ~ Penantian Seorang Gadis~
5 Part 4 ~Penantian Seorang Gadis~
6 Part 5 ~Penantian Seorang Gadis
7 Part 6~Penantian Seorang Gadis~
8 Part 7 ~Penantian Seorang Gadis~
9 Part 8 ~Penantian Seorang Gadis~
10 Part 9 ~Penantian Seorang Gadis~
11 Part 10 ~Penantian Seorang Gadis~
12 Part 11 ~Penantian Seorang Gadis~
13 Part 12 ~Penantian Seorang Gadis~
14 Part 13 ~Penantian Seorang Gadis~
15 Part 14 ~Delapan belas tahun yang lalu~
16 Part 15 ~Penantian Seorang Gadis~
17 Part 16 ~Penantian Seorang Gadis~
18 Part 17 ~Penantian Seorang Gadis~
19 Part 18 ~ Penantian Seorang Gadis~
20 Part 19 ~Penantian Seorang Gadis
21 20 ~Penantian Seorang Gadis~
22 21 ~Penantian Seorang Gadis~
23 Part 22 ~Penantian Seorang Gadis~
24 Part 23 ~Penantian Seorang Gadis~
25 Part 24 ~Penantian Seorang Gadis~
26 Part 25 ~Penantian Seorang Gadis~
27 Part 26 ~Penantian Seorang Gadis~
28 Part 27 ~Penantian Seorang Gadis~
29 Part 28 ~Penantian Seorang Gadis~
30 Part 29 ~Penantian Seorang Gadis~
31 Part 30 ~Penantian Seorang Gadis~
32 Part 31 ~Penantian Seorang Gadis~
33 Part 32 ~Penantian Seorang Gadis~
34 33 ~Penantian Seorang Gadis~
35 part 34 ~Penantian Seorang Gadis~
36 Part 35 ~Penantian Seorang Gadis~
37 Part 36 ~Penantian Seorang Gadis~
38 Part 37 ~Penantian Seorang Gadis~
39 Part 38 ~Penantian Seorang Gadis~
40 Part 39 ~Penantian Seorang Gadis~
41 Part 40 ~Penantian Seorang Gadis~
42 Part 41 ~Penantian Seorang Gadis~
43 Part 42 ~Penantian Seorang Gadis~
44 Part 43 ~Bab kusus Ataar~
45 Part 44 ~Membawanya Pergi~
46 Part 45 ~Penantian Seorang Gadis~
47 Part 46 ~Penantian Seorang Gadis~
48 Part 47 ~Penantian Seorang Gadis~
49 Part 48 ~Penantian Seorang Gadis~
50 Part 49 ~Penantian Seorang Gadis~
51 Part 50 ~Penantian Seorang Gadis~
52 Part 51 ~Penantian Seorang Gadis~
53 Part 52 ~Penantian Seorang Gadis~
54 53 ~Penantian Seorang Gadis~
55 Part 54 ~Penantian Seorang Gadis~
56 55 ~Penantian Seorang Gadis~
57 Part 56 ~Penantian Sprang Gadis~
58 Part 57 ~Penantian Seorang Gadis~
59 Part 58 ~Penantian Seorang Gadis~
60 Part 59 ~Penantian Seorang Gadis~
61 Part 60 ~Penantian Seorang Gadis~
62 Part 61 ~Penantian Seorang Gadis~
63 Part 62 ~Penantian Seorang Gadis~
64 Part 63 ~Penantian Seorang Gadis~
65 Part 64 ~Penantian Seorang Gadis~
66 Part 65~Penantian Seorang Gadis~
67 Part 66 ~Penantian Seorang Gadis~
68 Part 67 ~Penantian Seorang Gadis~
69 Part 68 ~Penantian Seorang Gadis~
70 69 ~Penantian Seorang Gadis~
71 Part 70 ~Penantian Seorang Gadis~
72 Part 71 ~Penantian Seorang Gadis~
73 Part 72 ~Penantian Seorang Gadis~
74 Rekomendasi novel baru
75 Part 73 ~Penantian Seorang Gadis~
76 Part 75 ~Fallback~
77 Part 76 ~Fallbck 2~
78 Part 77 ~Penantian Seorang Gadis~
79 Part 78 ~Penantian Seorang Gadis~
80 Part 79 ~Penantian Seorang Gadis~
81 Part 80 ~Penantian Seorang Gadis~
82 Part 82 ~Penantian Seorang Gadis~
83 Rekomendasi novel baru
84 rekomendasi novel baru milik author
85 rekomendasi ulang
86 rekomendasi novel baru milik author
87 rekomendasi novel baru milik author
88 rekomendasi novel baru milik author
89 Rekomendasi novel baru
90 rekomendasi novel baru
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Prolog
2
Part 1 ~ Penantiang Seorang Gadis~
3
Part 2 ~Penantian Seorang Gadis~
4
Part 3 ~ Penantian Seorang Gadis~
5
Part 4 ~Penantian Seorang Gadis~
6
Part 5 ~Penantian Seorang Gadis
7
Part 6~Penantian Seorang Gadis~
8
Part 7 ~Penantian Seorang Gadis~
9
Part 8 ~Penantian Seorang Gadis~
10
Part 9 ~Penantian Seorang Gadis~
11
Part 10 ~Penantian Seorang Gadis~
12
Part 11 ~Penantian Seorang Gadis~
13
Part 12 ~Penantian Seorang Gadis~
14
Part 13 ~Penantian Seorang Gadis~
15
Part 14 ~Delapan belas tahun yang lalu~
16
Part 15 ~Penantian Seorang Gadis~
17
Part 16 ~Penantian Seorang Gadis~
18
Part 17 ~Penantian Seorang Gadis~
19
Part 18 ~ Penantian Seorang Gadis~
20
Part 19 ~Penantian Seorang Gadis
21
20 ~Penantian Seorang Gadis~
22
21 ~Penantian Seorang Gadis~
23
Part 22 ~Penantian Seorang Gadis~
24
Part 23 ~Penantian Seorang Gadis~
25
Part 24 ~Penantian Seorang Gadis~
26
Part 25 ~Penantian Seorang Gadis~
27
Part 26 ~Penantian Seorang Gadis~
28
Part 27 ~Penantian Seorang Gadis~
29
Part 28 ~Penantian Seorang Gadis~
30
Part 29 ~Penantian Seorang Gadis~
31
Part 30 ~Penantian Seorang Gadis~
32
Part 31 ~Penantian Seorang Gadis~
33
Part 32 ~Penantian Seorang Gadis~
34
33 ~Penantian Seorang Gadis~
35
part 34 ~Penantian Seorang Gadis~
36
Part 35 ~Penantian Seorang Gadis~
37
Part 36 ~Penantian Seorang Gadis~
38
Part 37 ~Penantian Seorang Gadis~
39
Part 38 ~Penantian Seorang Gadis~
40
Part 39 ~Penantian Seorang Gadis~
41
Part 40 ~Penantian Seorang Gadis~
42
Part 41 ~Penantian Seorang Gadis~
43
Part 42 ~Penantian Seorang Gadis~
44
Part 43 ~Bab kusus Ataar~
45
Part 44 ~Membawanya Pergi~
46
Part 45 ~Penantian Seorang Gadis~
47
Part 46 ~Penantian Seorang Gadis~
48
Part 47 ~Penantian Seorang Gadis~
49
Part 48 ~Penantian Seorang Gadis~
50
Part 49 ~Penantian Seorang Gadis~
51
Part 50 ~Penantian Seorang Gadis~
52
Part 51 ~Penantian Seorang Gadis~
53
Part 52 ~Penantian Seorang Gadis~
54
53 ~Penantian Seorang Gadis~
55
Part 54 ~Penantian Seorang Gadis~
56
55 ~Penantian Seorang Gadis~
57
Part 56 ~Penantian Sprang Gadis~
58
Part 57 ~Penantian Seorang Gadis~
59
Part 58 ~Penantian Seorang Gadis~
60
Part 59 ~Penantian Seorang Gadis~
61
Part 60 ~Penantian Seorang Gadis~
62
Part 61 ~Penantian Seorang Gadis~
63
Part 62 ~Penantian Seorang Gadis~
64
Part 63 ~Penantian Seorang Gadis~
65
Part 64 ~Penantian Seorang Gadis~
66
Part 65~Penantian Seorang Gadis~
67
Part 66 ~Penantian Seorang Gadis~
68
Part 67 ~Penantian Seorang Gadis~
69
Part 68 ~Penantian Seorang Gadis~
70
69 ~Penantian Seorang Gadis~
71
Part 70 ~Penantian Seorang Gadis~
72
Part 71 ~Penantian Seorang Gadis~
73
Part 72 ~Penantian Seorang Gadis~
74
Rekomendasi novel baru
75
Part 73 ~Penantian Seorang Gadis~
76
Part 75 ~Fallback~
77
Part 76 ~Fallbck 2~
78
Part 77 ~Penantian Seorang Gadis~
79
Part 78 ~Penantian Seorang Gadis~
80
Part 79 ~Penantian Seorang Gadis~
81
Part 80 ~Penantian Seorang Gadis~
82
Part 82 ~Penantian Seorang Gadis~
83
Rekomendasi novel baru
84
rekomendasi novel baru milik author
85
rekomendasi ulang
86
rekomendasi novel baru milik author
87
rekomendasi novel baru milik author
88
rekomendasi novel baru milik author
89
Rekomendasi novel baru
90
rekomendasi novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!