Episode 14: Cinderella

Sesampai rumah Clara. Merekapun langsung turun dari kendaraan mereka, dan masuk bersamaan.

Saat di dalam. Ibunya langsung menyapa mereka bertiga. "Selamat datang. Kamu udah pulang nak." Ucap ibunya langsung menghampiri mereka bertiga.

"Iya nih bu. Oh ya bu, ini aku bawa teman aku, karena kami ada tugas soal pentas seni. Jadi kami harus bekerjasama deh di sini bu. Boleh buatkan jus bu, untuk kami." Meminta Clara.

"Baiklah sayang. Ibu akan membuatkan jus untuk kalian berdua. Kalian duduklah dulu dengan nyaman." Ucap ibunya langsung ke dapur.

Mereka bertiga langsung duduk di sofa ruang tamu bersama. "Oh ya Clara, kau kan memerankan sebagai pohon. Jadi kita harus berlatih bersama. Mari mulai." Ujar Alina kembali berdiri.

Merekapun langsung berakting bersama, dan Alina mulai berakting sebagai Cinderella. Dan Niko mulai memegang tangan Alina, sesuai deskripsi dari cerita tersebut.

Niko memandangnya dengan penuh perasaan, dan Alina hanya biasa saja, dan mengikuti sesuai deskripsi cerita.

"Hei, kalian sangat cocok. Kenapa kalian tidak pacaran saja?." Tanya Clara sambil tertawa.

Alina pun kembali duduk di sofa, dan melipat kedua tangannya. "Kalau bisa sendiri, kenapa harus pacaran. Aku tidak butuh pria. Di dunia ini ada dua pilihan, yaitu pria dan uang. Tentu aku memilih uang, karena kalau kita ada uang. Semua akan berpihak ke kita, dan lihat bagaimana dunia berpihak pada uang." Jawab Alina sambil tersenyum miring.

"Apa Felisa benar benar tidak ingin pacaran, dan hanya ingin sendirian. Padahal aku mulai suka dengannya." Ucap batin Niko menundukkan kepalanya.

Jus merekapun datang, dan diantarkan oleh Estiana. "Ini jus untuk kalian. Silahkan diminum anak anak." Langsung meletakannya di atas meja dan tersenyum.

"Terima kasih banyak tante." Ucap bersamaan Alina dan Niko.

Alina pun langsung meminumnya, dan mereka kembali mempelajari akting mereka masing masing.

"Ouh ya nak. Kalian tunggu sebentar di sini, ada yang mau tante ambil." Ucap Estiana masuk ke kamarnya, untuk mengambil sesuatu.

Setelah mengambilnya. Estiana kembali menghampiri mereka, dan duduk disamping Clara.

"Ini anak anak, tante mau memberikan kalian undangan ulang tahun. Sebentar lagi tante akan ulang tahun. Jadi tante mau, kalau kalian datang ke acara tante. Dan berikan ini kepada yang lainnya ya sayang." Langsung memberikan undangan tersebut kepada Alina dan Niko.

"Terima kasih banyak tante. Kami akan datang ke pesta ulang tahun tante. Oh ya tante, apa boleh saya mengajak ayah saya. Sekalian saya perkenalkan ayah saya nanti?." Tanya Alina sambil meminum jus kembali.

"Tentu saja. Tante jadi penasaran dengan ayah kamu. Kalian bisa ajak kedua orangtua kalian. Kalau begitu, kalian lanjutkan lagi minuman kalian." Jawab Estiana kembali tersenyum.

"Ouh ya tante. Saya mau tanya, di mana kamar mandi ya tante. Saya mau buang air kecil?." Tanya Alina.

"Kamar mandi di sana sayang. Kamu lurus saja dan nanti belok kiri, dekat kamar tante. Di situlah kamar mandinya." Jawab Estiana kembali tersenyum.

"Terima kasih banyak tante. Kalau begitu, saya permisi dulu." Langsung menuju kamar mandi.

Alina tidak ke kamar mandi. Tapi masuk ke dalam kamar Estiana, untuk menjalankan rencananya. "Aku akan meletakkan kamera mini ini di tempat yang tersembunyi di kamar ini." Ucap batin Alina langsung mengeluarkan kamera mini yang ada dikantung celananya, dan menyembunyikannya di belakang kaca rias.

"Dengan begini, semua akan berjalan dengan baik." Jawab Alina bahagia dan mau keluar dari kamar Estiana.

"Eh, Felisa. Kenapa kamu ada di kamar tante. Apa yang kamu lakuin di sini?." Tanya Estiana yang mau mengambil barang di kamarnya dan langsung melihat Alina ada di kamarnya.

Sontak Alina kaget. "Begini tante, saat saya mau ke kamar mandi. Saya lihat ada katak masuk ke kamar tante." Jawab Alina berusaha tenang.

"Apa, katak. Mana kataknya, dimana kataknya nak Felisa." Ketakutan Estiana dan mempercayai ucapan Alina.

"Tenang tante. Tadi sudah saya usir kataknya, dan semua sudah aman." Jawab Alina menenangkan Estiana.

"Untunglah kamu sudah mengusir kataknya. Ada ada saja ya. Kalau begitu, kamu bisa keluar sekarang." Ucap Estiana langsung turun dari tempat tidur.

"Siap tante. Saya mau ke kamar mandi dulu." Membungkukkan badannya, dan keluar dari kamar Estiana.

Di kamar mandi. "Fyuh, hampir saja aku panik tadi. Untung saja nih otak langsung mengeluarkan ide, jadinya aman semua. Dan dengan mudahnya si Estiana percaya dengan yang aku katakan. Aman deh semuanya." Ucap batin Alina tersenyum.

Keesokan harinya. Dimana Alina sedang berolahraga dengan bos Gray. Karena kebetulan, sedang libur sekolah. Alina juga mulai menyusun rencana lainnya, karena sebentar lagi, sekolahnya akan lulus.

“Bagaimana dengan rencanamu. Apa mulai berjalan dengan baik?.” Tanya bos Gray, sambil melipat kedua tangannya.

“Sangat berjalan dengan baik. Ini semua atas bantuan bos Gray. Oh ya bos Gray, soal pekerjaan agen rahasia itu. Kapan aku akan melakukannya. Aku jadi suka dengan yang berbaur pembunuhan?.” Jawabnya sekaligus bertanya.

“Soal itu, aku sudah membuat tim khusus untukmu. Dan kalau kau mau cepat bergabung, kau bisa ikut dalam 1 minggu lagi. Tapi sebelum itu, aku akan menyiapkan pakaian khusus untukmu. Yang sudah resmi dari agen rahasia.” Jawab bos Gray sambil tersenyum tipis.

“Baguslah. Oh ya bos Gray, aku butuh bantuanmu. Sebentar lagi akan ada ulang tahun ibu tiriku. Dan aku butuh bantuanmu bos. Mau membantuku.” Ucap Alina sambil menaikkan alisnya.

“Tentu saja. Ini sudah kewajibanku, untuk menjagamu dan membalaskan dendammu.” Jawab bos Gray, ikut menaikkan sebelah alisnya.

“Bagus. Kalau begitu, mari berolahraga bersama.” Ujar Alina kembali mengangkat beban.

Tibalah hari ulang tahun ibu tirinya. Dan Alina dan semua teman yang ada di kelas Clara, di undang olehnya.

Pesta malam pun tiba, dimana Alina sudah mengenakan pakaian indah. Dengan make up yang begitu berbeda.

“Apa sudah siap tuan putri?.” Tanya bos Gray dari luar.

“Sudah nih.” Langsung membukakan pintu kamarnya.

Bos Gray pun melihatnya, dan mengacungkan jempolnya. “Bagus, kau benar benar cantik. Bukan seperti Alina yang gendut dulu itu. Sekarang benar benar seperti Alina yang diinginkan.” Jawab bos Gray kembali memujinya.

Alina pun berangkat menuju rumahnya, bersama bos Gray yang sudah berdandan rapi, sesuai rencana yang direncanakan Alina.

Sesampainya, Alina pun langsung keluar dari mobilnya, dan mengedipkan sebelah matanya, menandakan rencana akan segara di lakukan.

“Aku akan mengabari bos. Okey bos.” Ucap Alina sambil menaikkan alisnya.

“Aman nona Alina. Kalau begitu, semoga berhasil rencanamu.” Jawabnya langsung meninggalkan Alina.

Alina pun berbalik badan, dan berdiri di depan rumahnya. Alina pun masuk ke dalam rumah, dengan elegan.

Semua tamu menatap ke arah Alina, sampai tidak mengedipkan matanya, karena melihat kecantikan Alina.

Alina menyapa semua tamu, dengan tersenyum tipis. “Malas banget pura pura senyum begini. Jijik melihat orang orang yang baik di luarnya saja.” Ucap batin Alina.

“Halo Felisa. Kamu cantik banget.” Sapa Clara langsung memeluk Alina.

“Makasih, kamu juga cantik banget lho.” Puji Alina juga kepada Clara.

Ibu Clara pun menghampiri mereka berdua. “Halo tante, selamat ulang tahun. Ini hadiah untuk tante.” Ucap Alina memeluk Estiana, dan langsung memberikan hadiah tersebut.

“Terima kasih banyak nak, kamu jadi repot repot begini. Mari makan dan minum minuman yang sudah disediakan.” Ujar Estiana bahagia.

"Omong omong, dimana ayah kamu?." Tanya Estiana sambil tersenyum.

Episodes
1 Episode 1: Awal Mula Kesedihan
2 Episode 2: Bercak Merah
3 Episode 3: Balas Dendam Dimulai
4 Episode 4: Diusir Dari Rumah
5 Episode 5: Merubah Penampilan
6 Episode 6: Makan Bareng
7 Episode 7: Pulang Bareng
8 Episode 8: Rokok
9 Episode 9: Mengikuti
10 Episode 10: Geng Base Angel
11 Episode 11: Kamera Mini
12 Episode 12: Rencana Berhasil
13 Episode 13: Perasaan
14 Episode 14: Cinderella
15 Episode 15: Tipu Daya
16 Episode 16: Dihina Temannya
17 Episode 17: Menginap
18 Episode 18: Bertemu Dengan Ibu
19 Episode 19: Perpustakaan
20 Episode 20: Taruhan
21 Episode 21: Makan
22 Episode 22: Gratis
23 Episode 23: Menjalankannya Dengan Baik
24 Episode 24: Belepotan
25 Episode 25: Rindu
26 Episode 26: Dibohongi
27 Episode 27: Si Culun
28 Episode 28: Tampan
29 Episode 29: Dijodohkan
30 Episode 30: Suapan
31 Episode 31: Berkas Penting
32 Episode 32: Shopping Bersama
33 Episode 33: Dimatikan Cepat
34 Episode 34: Pentas Seni
35 Episode 35: Kancing Baju
36 Episode 36: Tidak Menerima
37 Episode 37: Rumor
38 Episode 38: Air Merah
39 Episode 39: Toilet
40 Episode 40: Sudah Tahu
41 Episode 41: Gudang Gelap
42 Episode 42: Melepaskan Pakaian
43 Episode 43: Berita
44 Episode 44: Tugas Sekolah
45 Episode 45: Coklat
46 Episode 46: Meriset Data Pribadi
47 Episode 47: Mencari
48 Episode 48: Membersihkan Diri
49 Episode 49: Bubuk Sakit Perut
50 Episode 50: Sakit Perut
51 Episode 51: Obat
52 Episode 52: Seember Air
53 Episode 53: Tikus
54 Episode 54: Buah dan Kue
55 Episode 55: Pistol
56 Episode 56: Pergi dari Neraka
57 Episode 57: Hal yang Ditunggu
58 Episode 58: Surat
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Episode 1: Awal Mula Kesedihan
2
Episode 2: Bercak Merah
3
Episode 3: Balas Dendam Dimulai
4
Episode 4: Diusir Dari Rumah
5
Episode 5: Merubah Penampilan
6
Episode 6: Makan Bareng
7
Episode 7: Pulang Bareng
8
Episode 8: Rokok
9
Episode 9: Mengikuti
10
Episode 10: Geng Base Angel
11
Episode 11: Kamera Mini
12
Episode 12: Rencana Berhasil
13
Episode 13: Perasaan
14
Episode 14: Cinderella
15
Episode 15: Tipu Daya
16
Episode 16: Dihina Temannya
17
Episode 17: Menginap
18
Episode 18: Bertemu Dengan Ibu
19
Episode 19: Perpustakaan
20
Episode 20: Taruhan
21
Episode 21: Makan
22
Episode 22: Gratis
23
Episode 23: Menjalankannya Dengan Baik
24
Episode 24: Belepotan
25
Episode 25: Rindu
26
Episode 26: Dibohongi
27
Episode 27: Si Culun
28
Episode 28: Tampan
29
Episode 29: Dijodohkan
30
Episode 30: Suapan
31
Episode 31: Berkas Penting
32
Episode 32: Shopping Bersama
33
Episode 33: Dimatikan Cepat
34
Episode 34: Pentas Seni
35
Episode 35: Kancing Baju
36
Episode 36: Tidak Menerima
37
Episode 37: Rumor
38
Episode 38: Air Merah
39
Episode 39: Toilet
40
Episode 40: Sudah Tahu
41
Episode 41: Gudang Gelap
42
Episode 42: Melepaskan Pakaian
43
Episode 43: Berita
44
Episode 44: Tugas Sekolah
45
Episode 45: Coklat
46
Episode 46: Meriset Data Pribadi
47
Episode 47: Mencari
48
Episode 48: Membersihkan Diri
49
Episode 49: Bubuk Sakit Perut
50
Episode 50: Sakit Perut
51
Episode 51: Obat
52
Episode 52: Seember Air
53
Episode 53: Tikus
54
Episode 54: Buah dan Kue
55
Episode 55: Pistol
56
Episode 56: Pergi dari Neraka
57
Episode 57: Hal yang Ditunggu
58
Episode 58: Surat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!