Permintaan Papa Ricardo

Saat ini Deandra menutupi rasa gelisahnya dengan membuat dirinya nyaman dalam duduknya, lalu menghiraukan tatapan sadis dari kedua orang yang sangat jelas tidak menyukai kehadirannya di sini. Namun apa daya dirinya saat ini diminta duduk oleh papa mertuanya.

“Dea jika belum sarapan, makanlah, jangan sungkan,” ucap Papa Ricardo saat dia mulai menyantap makanannya.

Deandra jelas agak bingung dan tidak enak hati dengan ajakan Papa Ricardo, jadinya dia hanya meneguk segelas air putih untuk membasahi tenggorokannya. Lalu tak lama ...

“Aidan, Papa ingin kamu segera memiliki keturunan,” lanjut kata Papa Ricardo.

Ting!

Suara sendok yang dipegang oleh Aidan jatuh membentur piring makannya, kemudian pria itu menatap lekat wajah pria tua itu.

“Maksud Papa apa? Bukankah Papa tahu jika istriku masih dalam keadaan koma di rumah sakit, dan tidak mungkin hamil dalam keadaan koma!” sahut Aidan.

Papa Ricardo dengan santainya masih menyantap makanannya, kemudian dia kembali menatap Aidan. “Bukankah kamu punya istri yang lain yaitu Deandra, buat apa kamu menikahinya jika tidak memanfaatkannya dengan baik. Mau sampai kapan kamu menunggu Poppy sadar dari komanya? sedangkan dokter saja tidak bisa memprediksi kapan Poppy siuman,” kata Papa Ricardo terkesan santai, sekarang pria tua itu menatap ke arah Deandra.

Pagi ini di luar mansion cahaya mataharinya sangat cerah, tidak ada tanda-tanda akan turun hujan, tapi kenapa Deandra merasa dirinya sedang disambar petir. Wanita berkacamata itu meremat ujung apron warna putihnya dengan hati yang mulai gusar.

Aidan menatap dalam wajah papanya, giginya sudah mengertak menahan emosinya. “Istriku hanyalah Poppy, dan hanya dialah ibu dari anak-anakku. Bukan orang lain! jika pun aku menikahi wanita lain itu hanya bentuk tanggung jawabnya atas apa yang telah terjadi padaku, bukan untuk menjadi istriku yang sesungguhnya!” pungkas Aidan, dengan menekan setiap katanya.

“Lalu kapan kamu akan memiliki anak, bagaimana kalau Poppy tidak akan pernah bangun dari komanya? lantas jika bukan Deandra, wanita mana lagi yang ingin kamu nikahi agar mau mengandung benihmu, lagi pula memangnya ada wanita yang mau memiliki suami yang lumpuh sepertimu?” tanya Papa Ricardo dengan tenangnya, tapi amat memojokkan perasaan dan keadaan Aidan.

BRAK!

Aidan menggebrak meja makan dengan kedua tangannya. “Poppy akan segera bangun dari komanya, dan dia akan segera mengandung anakku, Pah. Papa jangan sesekali mengatakan Poppy tidak akan bangun. Poppy akan sadar dan sembuh!” sentak Aidan agak mulai menggebu-gebu.

Papa Ricardo menarik salah satu sudut bibirnya hingga membentuk senyum miring. “Kapan bangunnya? setahun, dua tahun, atau lima tahun lagi! Kita sebagai pemimpin harus realistis Aidan dengan keadaan, boleh kamu saja sangat mencintai Poppy istri kamu, tapi lihatlah umurmu yang semakin bertambah, dan umur Papa juga semakin tahun semakin menua, kamu hanya menitipkan benih ke Deandra dan tidak perlu mencintainya, setelah dia melahirkan penerus untuk keluarga Ricardo, kamu bisa menceraikannya dan menyuruh keluar dari sini! Ingat Aidan kamu adalah anak laki Papa satu-satunya, jika dalam waktu dekat kamu tidak bisa memberikan Papa cucu dari Deandra, maka hak ahli waris akan jatuh ke Elena semuanya!” ancam Papa Ricardo tidak main-main.

Mama Amber menaruh serbetnya dengan rasa kesalnya ke atas meja makan. “Cukup Pah, Mama tidak mau memiliki cucu dari wanita yang tidak jelas seperti itu! Mama tidak sudi! Apalagi dia berasal dari wanita ja-lang! Bukan wanita terhormat dan berpendidikan!” geramnya, lirikan matanya semakin menusuk ke arah Deandra.

“Jangan ikut campur Mah!” bentak Papa Ricardo.

Deandra memejamkan matanya sejenak, kedua tangannya yang berpangku di atas pahanya meremas ujung roknya. “Apa anak! aku harus mengandung benih dari Aidan! Cerita apa lagi ini Ya Allah, sungguh aku tidak mau. Kak Poppy bangun lah dari tidurmu, jangan sampai aku mengandung anak suamimu!” batin Deandra.

Hati Aidan masih geram dengan permintaan Papa Ricardo yang masih menuntutnya seorang cucu dari dirinya, yang sejujurnya malah menguntungkan dirinya yang akan mewariskan perusahaan milik papanya. Namun, sayangnya dia tidak menginginkan wanita lain yang mengandung benihnya, cukup Poppy saja, tapi benar yang dikatakan papanya kapan istrinya akan bangun dan sehat kembali.

“Deandra, kamu sebagai wanita yang telah dinikahi oleh anak saya, harus menyanggupi semua keinginan keluarga ini termasuk mengandung anak dari Aidan, dan itu sebagai bentuk ganti rugi atas calon cucu kami yang telah gugur diperut menantu kami Poppy. Jadi saya harap kamu punya hati nurani!” kata Papa Ricardo dengan tegasnya.

Deandra yang sempat menunduk, ditegakkan wajahnya lalu menatap nanar ke arah Papa Ricardo kemudian pandangan mengelilingi ke semua orang yang ada di ruang makan.

“Istri Tuan Muda bukanlah aku Tuan Besar tapi Poppy Naveah. Aku dinikahi hanya untuk dijadikan seorang pelayan bukan untuk sebagai ibu pengganti yang harus melahirkan anak dari Tuan muda, apalagi Nyonya Besar sudah mengatakan jika aku adalah anak dari wanita ja-lang. Aku rasa amat tidak pantas jika keluarga yang terhormat seperti Tuan Besar memiliki cucu dari anak wanita ja-lang yang hanya seorang pelayan ini bukan wanita berkelas dan berpendidikan, pasti akan memalukan jika orang lain tahu.”

“Jadi mohon maaf aku menolak keinginan Tuan Besar, lagi pula aku juga tidak mau mengandung anak dari pria lumpuh ini, kasihan nanti anaknya akan mirip dengan ayahnya yang memiliki sifat iblis! Mungkin sebaiknya cari wanita lain yang mau mengandung anak dari Tuan Muda, bukankah jaman sekarang dengan membayar dengan sejumlah uang segalanya menjadi mudah, apalagi urusan mengandung seorang anak, jadi paling tidak Tuan dan Nyonya bisa mencari wanita yang lebih terhormat sebagai calon ibunya,” kata Deandra dengan tegasnya, dan tatapannya pun sangat tajam ketika tak sengaja bersitatap dengan suaminya.

“DEANDRA!” teriak Aidan, jiwanya mulai berapi-api, sungguh frontal sekali jawaban dari istri yang tidak dianggapnya.

Deandra masih menatap tajam Aidan. “Tidak perlu meneriaki namaku, bukankah benar yang aku katakan barusan Tuan Muda, jika aku hanyalah pelayan, dan aku tidak pantas mengandung anak dari Tuan Muda yang tersohor namun lumpuh tak berdaya ini, lebih baik aku hamil anak dari pria yang memiliki jiwa sehat dan tubuhnya tidak lumpuh seperti Tuan Muda!” balas Deandra penuh penekanan, tidak peduli jika nanti dirinya semakin dibenci oleh keluarga Aidan.

Papa Ricardo dalam diamnya memperhatikan sosok Deandra yang rupanya berani menantang dan melawan Aidan, berbeda jauh dengan Poppy yang patuh dengan suaminya. “Sungguh menarik,” batin Papa Ricardo.

Deandra beranjak dari duduknya. “Aku mohon maaf sebelumnya Tuan Besar, sepertinya jawaban aku sudah jelas, permisi,” ucap Deandra berpamitan, lalu sedikit membungkukkan dirinya lalu melangkahkan kakinya bergerak keluar dari ruang makan.

Aidan sudah tidak berselera makan sarapan paginya.

“Ternyata masih ada wanita yang menolak dirimu sendiri Aidan, padahal dia istrimu sendiri, tidak disangka pria tampan ... memiliki perusahaan ternyata bisa ditolak juga. Applause untuk Deandra!” sindir Papa Ricardo, lalu dia melanjutkan makannya.

Aidan memundurkan kursi rodanya, lalu memutarnya ke arah pintu kemudian dia keluar dari ruang makan dalam keadaan marah, terlihat wajahnya sudah memerah padam.

Mama Amber menatap kesal dengan suaminya. “Papa benar-benar keterlaluan kenapa memaksa Dea untuk mengandung anaknya Aidan, kayak tidak ada wanita lainnya, dia sendiri anak yang tidak jelas asal usulnya. Lagi pula masih banyak kok teman arisan mama punya anak cantik-cantik, siapa tahu mereka mau,” kata Mama Amber dengan semudah itu.

“Memangnya kamu tidak malu menjajakan anakmu yang lumpuh itu ke teman sosialitamu, yang seharusnya dia berjuang untuk kembali sembuh. Tapi apa nyatanya sekarang, hingga detik ini Aidan belum melakukan terapi sama sekali. Justru di sini Papa memanfaatkan keadaan Deandra sebagai istrnya untuk mengandung cucu kita, tanpa harus mencari wanita lain!” jawab Papa Ricardo dengan kesalnya.

Mama Amber mendengkus kecewa lalu meneguk air putih. “Kita hanya menginginkan seorang cucu, bukan menantu lagi Mah!” lanjut kata Papa Ricardo, pria paruh baya itu meletakkan serbetnya di atas meja kemudian bangkit dari duduknya dengan kesalnya.

Elena yang berada di sana hanya sebagai penonton saja, tidak ikut campur dengan masalah Aidan. Sedangkan Aidan menyusul dan mencari Deandra dengan hati yang membara!

 bersambung ...

Terpopuler

Comments

Femmy Femmy

Femmy Femmy

enak banget ini siotak otak orang tidak berperasaan..sudah dicaci maki disuruh lagi mengandung dari anaknya yang lumpuh🤦

2024-05-04

0

Novano Asih

Novano Asih

pasti papa Ricardo tahu sesuatu ini

2024-03-22

0

mardiana sari

mardiana sari

sekeluarga jahat bgt kasihan dea.papahnya jg cari keuntungan sdr untung deanya berani.

2024-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Terpaksa menikah!
2 Welcome To The Jungle
3 Jatuhkan talak tiga padaku!
4 Hari pertama menjadi istri CEO lumpuh
5 Ibu mertua kejam
6 Mengobati luka di tangan
7 Kekesalan Aidan
8 Bermesraan di lobby
9 Hati yang galau
10 Pilihan hidup
11 Pria Iblis!
12 Cobalah untuk bertahan, Dea!
13 Permintaan Papa Ricardo
14 Meremehkan Aidan
15 Tawaran Papa Ricardo
16 Berkantor di Perusahaan Nusantara
17 Pria Bodoh!
18 Ya Allah, Aku lelah!
19 Dia sangat berbeda
20 Berada di kamar Aidan
21 Masih sakit
22 Yakin nih seranjang?
23 Menikahi Deandra bukan untuk balas dendam!
24 Kedatangan tamu
25 Kenapa wajahnya mirip!
26 Kemarahan Papa Ricardo
27 Harus menemani siapa?
28 Keadaan Poppy
29 Amarah Deandra
30 Menyesalkah Aidan?
31 Kepergok
32 Keputusan Deandra
33 Curahan hati Elena
34 Jangan emosi Aidan!
35 Aidan vs Dokter Leo
36 Aidan bagaikan maling
37 Pertengkaran di pagi hari
38 Perkara pulang
39 Jalan-jalan ke mall
40 Tawaran Harland
41 Bahagia itu sederhana
42 Tidak berhasil dapat alamat
43 Deandra yang baru
44 Aidan kepanasan
45 Sikap lembut Deandra
46 Bibir terluka, ditambah perut sakit
47 Awal pertemuan
48 Hasil pemeriksaan Dokter
49 Inseminasi
50 Poppy telah bangun dari koma
51 Kegalauan hati Aidan
52 Sindiran Papa Ricardo
53 Ingin menjenguk Poppy
54 Aidan mulai curiga
55 Liontin milik Deandra
56 Perasaan Poppy
57 Laporan Karno
58 Kedatangan Harland ke perusahaan
59 Pertemuan Harland dengan Ernest
60 Aidan tidak tahan
61 Minta maaf
62 Ceritanya makan siang romantis, tapi!?
63 Kekecewaan Aidan
64 Pembelaan Aidan
65 Mulai syuting
66 Menegur Poppy
67 Perusahaan milik Bianca
68 Makan Malam - 1
69 Makan malam - 2
70 Kebenaran yang terungkap
71 Mulai menyesalkah Aidan?
72 Kegilaan Mama Daisy
73 Kekecewaan Harland
74 Perhatian Aidan, Perhatian Deandra
75 Perhatian kecil Deandra
76 Keributan di kamar Elena
77 Masuk TV
78 Deandra istriku, suamimu bertanya!
79 Bukti terbaru
80 Bagaimana kalau Deandra adalah Pricillia?
81 Serangan jantung
82 Kebenaran yang lain
83 Papa Harland
84 Jangan bawa istriku, Om Harland!
85 Minta maaf
86 Jangan pergi Deandra
87 Aidan sakit
88 Tinggal di tempat baru
89 Nasib Poppy
90 Hasil USG
91 Mengusir Poppy
92 Ambyar
93 Ngidamnya Bumil
94 Murkanya Papa Harland.
95 Pelajaran dari Papa Harland
96 Kekasihku Deandra
97 Tamu di pagi hari
98 Meluluhkan hati Papa Harlan
99 Mau makan es rujak, es podeng, es cream sama es alpukat
100 Bertemu dengan Arik
101 Aku sudah menikah, Mas Arik!
102 Kemarahan Aidan
103 Malam pertamakah?
104 Tolong selamatkan istri saya!
105 Hancurnya hati Aidan.
106 Salah paham
107 Deandra hamil anakmu, Aidan!
108 Bangkitlah Aidan! Cari istrimu!
109 Singapura
110 Elena melobi
111 Bicara dari hati ke hati
112 Restu Papa Harland
113 Ngerujak mangga muda di malam hari
114 Kematian
115 Wedding Party
116 Akhir Kisah
117 Please Be My Mommy!
118 Om Bram, Nikah Yuk!
119 Dokter Davin dan Santri Bar Bar
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Terpaksa menikah!
2
Welcome To The Jungle
3
Jatuhkan talak tiga padaku!
4
Hari pertama menjadi istri CEO lumpuh
5
Ibu mertua kejam
6
Mengobati luka di tangan
7
Kekesalan Aidan
8
Bermesraan di lobby
9
Hati yang galau
10
Pilihan hidup
11
Pria Iblis!
12
Cobalah untuk bertahan, Dea!
13
Permintaan Papa Ricardo
14
Meremehkan Aidan
15
Tawaran Papa Ricardo
16
Berkantor di Perusahaan Nusantara
17
Pria Bodoh!
18
Ya Allah, Aku lelah!
19
Dia sangat berbeda
20
Berada di kamar Aidan
21
Masih sakit
22
Yakin nih seranjang?
23
Menikahi Deandra bukan untuk balas dendam!
24
Kedatangan tamu
25
Kenapa wajahnya mirip!
26
Kemarahan Papa Ricardo
27
Harus menemani siapa?
28
Keadaan Poppy
29
Amarah Deandra
30
Menyesalkah Aidan?
31
Kepergok
32
Keputusan Deandra
33
Curahan hati Elena
34
Jangan emosi Aidan!
35
Aidan vs Dokter Leo
36
Aidan bagaikan maling
37
Pertengkaran di pagi hari
38
Perkara pulang
39
Jalan-jalan ke mall
40
Tawaran Harland
41
Bahagia itu sederhana
42
Tidak berhasil dapat alamat
43
Deandra yang baru
44
Aidan kepanasan
45
Sikap lembut Deandra
46
Bibir terluka, ditambah perut sakit
47
Awal pertemuan
48
Hasil pemeriksaan Dokter
49
Inseminasi
50
Poppy telah bangun dari koma
51
Kegalauan hati Aidan
52
Sindiran Papa Ricardo
53
Ingin menjenguk Poppy
54
Aidan mulai curiga
55
Liontin milik Deandra
56
Perasaan Poppy
57
Laporan Karno
58
Kedatangan Harland ke perusahaan
59
Pertemuan Harland dengan Ernest
60
Aidan tidak tahan
61
Minta maaf
62
Ceritanya makan siang romantis, tapi!?
63
Kekecewaan Aidan
64
Pembelaan Aidan
65
Mulai syuting
66
Menegur Poppy
67
Perusahaan milik Bianca
68
Makan Malam - 1
69
Makan malam - 2
70
Kebenaran yang terungkap
71
Mulai menyesalkah Aidan?
72
Kegilaan Mama Daisy
73
Kekecewaan Harland
74
Perhatian Aidan, Perhatian Deandra
75
Perhatian kecil Deandra
76
Keributan di kamar Elena
77
Masuk TV
78
Deandra istriku, suamimu bertanya!
79
Bukti terbaru
80
Bagaimana kalau Deandra adalah Pricillia?
81
Serangan jantung
82
Kebenaran yang lain
83
Papa Harland
84
Jangan bawa istriku, Om Harland!
85
Minta maaf
86
Jangan pergi Deandra
87
Aidan sakit
88
Tinggal di tempat baru
89
Nasib Poppy
90
Hasil USG
91
Mengusir Poppy
92
Ambyar
93
Ngidamnya Bumil
94
Murkanya Papa Harland.
95
Pelajaran dari Papa Harland
96
Kekasihku Deandra
97
Tamu di pagi hari
98
Meluluhkan hati Papa Harlan
99
Mau makan es rujak, es podeng, es cream sama es alpukat
100
Bertemu dengan Arik
101
Aku sudah menikah, Mas Arik!
102
Kemarahan Aidan
103
Malam pertamakah?
104
Tolong selamatkan istri saya!
105
Hancurnya hati Aidan.
106
Salah paham
107
Deandra hamil anakmu, Aidan!
108
Bangkitlah Aidan! Cari istrimu!
109
Singapura
110
Elena melobi
111
Bicara dari hati ke hati
112
Restu Papa Harland
113
Ngerujak mangga muda di malam hari
114
Kematian
115
Wedding Party
116
Akhir Kisah
117
Please Be My Mommy!
118
Om Bram, Nikah Yuk!
119
Dokter Davin dan Santri Bar Bar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!