Bab 8. Kemurkaan Andri

Ketika keluarga Burhan datang, Andri ragu hendak menemui mereka atau menghindar. Namun, setelah berpikir beberapa waktu, akhirnya Andri memutuskan untuk ikut bergabung. Dia sadar tidak bisa terus menghindari orang lain.

Lelaki tersebut memutar roda secara manual agar lengannya tidak semakin lemah. Dia mau berusaha untuk tetap bergerak sendiri selama masih bisa dilakukan. Sebagai dokter, Andri paham betul semakin lama pergerakannya akan semakin terbatas karena virus polio yang menyerang.

Ketika bergerak dari arah kamar menuju ruang tengah, entah mengapa Andri tertarik untuk beralih ke kebun dekat dapur. Perlahan dirinya membelokkan gerak kursi roda menuju tempat itu. Ketika berada di ambang pintu Andri langsung terbelalak.

"Apa yang mereka lakukan!" seru Andri dengan nada bicara dingin penuh kemarahan.

Andri pun memajukan kursi roda hingga tinggal berjarak empat meter dari Yuan dan Burhan. Lelaki tersebut menatap tajam pemandangan di depannya. Amarahnya langsung meledak ketika Burhan terlihat mencekik sang istri.

"Apa yang kamu lakukan!" teriak Andri dengan jemari mengepal kuat di atas paha.

Burhan pun menoleh, kemudian memutar tubuhnya. Lelaki tersebut perlahan berjalan mendekati Andri. Dia pun berjongkok seraya memiringkan kepala saat menatap Andri.

"Hai, Pak Dokter yang lumpuh? Aku penasaran ...." Burhan membisikkan sesuatu ke telinga Andri sehingga membuat urat mata lelaki tersebut tampak menonjol.

"Dasar bajingan!"

Andri tiba-tiba menggerakkan kursinya sekuat tenaga hingga menabrak kaki Burhan. Lelaki itu pun akhirnya terguling di atas rerumputan. Dua pria tersebut saling melemparkan tatapan tajam sebelum akhirnya Andri melemparkan ancaman kepada Burhan.

"Kembalilah ke dalam! Aku akan membuat perhitungan jika kamu kembali menyentuh istriku!" seru Andri penuh amarah.

"Mari kita lihat, seberapa kuat kamu bisa melindungi Yuan dengan kondisi seperti ini!" Burhan tersenyum miring kemudian beranjak dari atas tanah.

Burhan menoleh sekilas ke arah Yuan, lalu masuk ke dalam rumah. Begitu Burhan masuk, tubuh Yuan seakan lemas tak bertulang. Dia bersandar pada dinding kemudian merosot ke atas tanah.

Hati Andri bergetar melihat sang istri menangis. Akan tetapi, dia kembali teringat bagaimana Burhan berusaha menyentuhnya. Sontak lelaki tersebut meludah seakan jijik kepada Yuan.

Akhirnya Andri kembali masuk ke rumah, sementara Yuan memilih untuk tetap berada di taman guna menenangkan diri. Dia berharap mata Riana terbuka lebar sebelum semuanya terlambat. Meski Riana sering berlaku kasar kepadanya, Yuan tahu bahwa adik iparnya itu sebenarnya gadis yang baik dan tegas.

"Yuan!" panggil Drini setelah acara selesai.

Yuan menoleh seraya tersenyum tipis. Drini pun melangkah pelan dan berhenti tepat di samping Yuan, kemudian mendaratkan bokong ke atas kursi.

"Kamu sakit? Kenapa tadi nggak ikut kumpul di dalam? Apa kamu nggak enak badan?"

"Yuan tiba-tiba kangen sama ibu." Yuan berbohong dengan tatapan yang dialihkan ke langit hitam di atasnya.

Yuan menggigit bibir bagian dalam karena sudah mengucapkan kebohongan. Namun, dia tidak memiliki pilihan lain. Dia tidak mungkin berkata jujur mengenai ulah Burhan kepada dirinya.

Sebenarnya Yuan lebih takut jika berkata jujur, Burhan akan nekat menuduhnya sebagai wanita menggoda. Yuan yakin suatu saat nanti kebusukan Burhan akan terungkap. Ketika hal itu terjadi, Yuan berharap Riana tidak terlalu dalam mencintai Burhan.

"Kalau kamu mau, besok Ibu antar ke sana. Gimana?"

Yuan tersenyum lembut, lalu menghambur ke pelukan Drini. Dia mengendus wangi parfum sang ibu mertua. Aroma bunga dan buah yang bercampur membuat hati Yuan sedikit lebih tenang.

"Nanti saja, Yuan masih bisa menahan rasa rindu ini asal Ibu terus menemani Yuan!" tangis Yuan tiba-tiba pecah, sehingga membuat Drini semakin mengencangkan pelukannya.

Drini menduga bahwa Yuan sedang memiliki masalah. Akan tetapi, dia enggan bertanya. Jika memang butuh bantuan dengan masalah yang sedang dihadapi, pasti Yuan akan bercerita atau meminta bantuan. Sama seperti ketika Yuan ingin Andri memakan masakannya.

"Sudah malam, ayo masuk!" ajak Drini.

Yuan pun beranjak dari kursi kemudian melangkah bersama Drini. Yuan malam itu berniat langsung masuk ke kamar, sementara Drini kembali bergabung dengan sang suami serta Riana di ruang keluarga.

Ketika Yuan membuka pintu kamar dan masuk, dia dikejutkan dengan sebuah bingkai foto yang melayang ke arahnya. Bingkai tersebut mengenai dahi hingga terluka dan mengeluarkan darah. Yuan pun meringis menahan sakit.

Perlahan darah segar mengalir dari luka gores pada dahi Yuan. Yuan mengangkat lengannya, lalu mengusap cairan merah tersebut. Dia pun langsung terbelalak.

"Mas Andri, ka-kamu kenapa?" tanya Yuan dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Kunci pintunya!" perintah Andri.

Yuan pun segera mengunci pintu kamar. Setelah itu Andri memintanya untuk duduk bersamanya di atas ranjang. Yuan pun menuruti perintah sang suami patuh.

Setelah Yuan duduk di samping Andri, tiba-tiba lelaki itu memeluk paksa tubuh sang istri. Yuan menolak seraya memukul dada Andri. Akan tetapi, Andri semakin beringas berusaha mendaratkan ciuman ke bibir sang istri.

"Lepasin, Mas! Kamu mau ngapain?" teriak Yuan.

"Ada hubungan apa antara kamu dengan lelaki itu?" tanya Andri dengan mata berapi-api.

"Apa maksudmu, Mas?"

"Meski aku lumpuh! Piton masih bisa berfungsi dengan baik! Jadi, kamu tidak perlu mencari kehangatan di luar sana!" seru Andri sambil terus mendaratkan ciuman pada pipi Yuan.

"Lepas, Mas! Apa maksudmu mengatakan itu semua?"

Terpopuler

Comments

Alanna Th

Alanna Th

waaa, yuan dpatok uler bracun deh 😱💔😖😫😵😰😢😭

2023-10-28

1

Meliana Siregar💕

Meliana Siregar💕

Andri gila...
Kdrt itu namanya😒

2023-07-17

0

Wiek Soen

Wiek Soen

semangat Andri tp jangan kasar

2023-07-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!