Faktanya

Hari bahagia bagi Raina dan Rangga pun hanya tinggal menghitung waktu. Dania dan Rama telah kembali ke tanah air setelah menikmati bulan madu di Itali. Dania terkejut kala mendengar Raina mengundurkan diri dari perusahaan. Dania begitu marah karena Raina tak mengatakan sebelumnya.

Dania bermaksud protes ke rumah Raina karena pengunduran dirinya. Bahkan selama Dania berbulan madu Raina masih mengirimkan laporan padanya. Dania dengan di antar oleh Rama pergi ke rumah Raina. Mami Mayang dan Ayah Harun pun membiarkannya.

"Sebaiknya nanti kalian bicarakan baik-baik ya sayang." Rama.

"Iya Mas. Dania hanya ga habis fikir sama Rai kenapa tiba-tiba dia mengundurkan diri. Bahkan satu hari setelah kita pergi dan surat pengunduran dirinya di tanda tangani oleh Ayah langsung." Dania.

"Mungkin Rai telah mengatakan alasannya pada Ayah yang membuat Ayah menyetujui pengunduran diri Rai." Rama.

"Huh... Semoga saja Dania bisa menerima alasan yang Rai berikan." Dania.

Sampai di halaman rumah Raina rumah tampak sepi. Dania pun turun dan mengetuk pintu tak ada sautan dari dalam. Dania menoleh ke arah Rama yang berjalan menyusul Dania.

"Ada apa?" Rama.

"Ini bener rumah Rai kan?" Dania.

"Astaga! Mana mungkin aku lupa hanya karena kita pergi satu minggu saja sayang. Kamu lihat nomer rumahnya masih sama bukan." Rama.

"Tapi tak ada orang. Apa mungkin Rai ke Turki?" Dania.

"Mana mungkin. Rai harus mempersiapkan segala macam keperluannya termasuk faspor untuk Kelen." Rama.

Saat keduanya tengah bingung datang Mbok Parmi dari arah luar.

"Loh, Neng Dani, Den Rama sudah pulang. Ayo masuk. Maaf Mbok baru dari super market membeli bahan masakan." Mbok Parmi.

"Rai dan Kelen kemana Mbok?" Tanya Dania setelah menyalami Mbok Parmi yang sudah seperti orang tua bagi Raina, Karina dan Dania.

"Neng Rai bersama Tante Gisel sedang keluar. Ini ada titipan juga buat Neng Dani dan Den Rama. Ini di pakai untuk acara besok ya Neng, Den." Ucap Mbok Parmi menyodorkan dua paper bag besar pada Dania dan Rama.

Saat Dania akan membukanya Mbok Parmi malah melarangnya.

"Sebaiknya di buka nanti saja Neng di rumah itu pesan Neng Rai. Neng Rai pun minta maaf jika acara besok tidak mendiskusikannta terlebih dahulu dengan Neng Dani karena semua serba mendadak." Jelas Mbok Parmi.

"Acara apa sih Mbok? Kenapa ga Mbok ceritakan saja." Dania.

"Kalo Mbok cerita namanya bukan kejutan Neng." Mbok Parmi.

"Perasaan Dani ga ulang tahun deh Mbok kenapa pake kejutan segala?" Dania.

"Wealah memangnya kejutan itu harus saat ulang tahun saja. Kapan pun bisa toh?" Mbok Parmi.

"Iya iya Mbok. O ya Mbok, selama kami pergi Rangga ada datang ke sini ngga?" Rama.

"Sering bahkan pernah sampai harus menginap karena Kelen tak bisa lepas dari Den Rangga." Mbok Parmi.

"Wah, kok bisa? Memangnya Tante Meli ga marah?" Rama.

"Mbok ndak tau Den. Tapi, Ibu Meli juga ikut menginap." Mbok Parmi.

"Mbok yakin?" Rama.

"Yakin 100%." Mbok Parmi.

Dania dan Rama pulang dengan membawa dua paper bag yang di berikan oleh Mbok Parmi. Dan Dania membelalakan matanva Dania semakin penasaran acara apa yang akan di laksana besok.

Dania mendengar mobil ayahnya pulang. Dania pun segera berlari menyambut sang Ayah datang. Ayah Harun tersenyum dan merentangkan tangannya melihat Putri sulungnya menyambut kedatangannya. Dania pun memeluk Ayah Harun dengan erat.

"Apa kabar sayang? Bagaimana bulan madunya senang?" Ayah Harun.

"Baik Yah. Seneng banget Yah tapi sayang cuma sebentar." Rengek Dania.

"Hahahaha... Dimana Rama?" Ayah Harun.

"Main bersama Rafael." Dania.

"Mami belum datang?" Ayah Harun.

"Mami kemana?" Tanya Dania mengabaikan pertanyaan Ayah Harun.

"Duduklah, Ayah akan ceritakan.." Pinta Ayah Harun.

Dan mengalirlah cerita tentang Raina dan Rangga setelah tragedi pernikahannya. Dania kesal pada Rafael yang selalu bermusuhan dengan Raina. Apa salah Raina hingga Rafael begitu membencinya. Dan kini Rama yang merasa geram pasalnya Rangga adalah adik sepupu satu-satunya sampai tak ada yang memberitahukan dirinya.

"Kalian jangan marah. Raina yang meminta untuk tidak memberitahu kalian dan membiarkan kalian pulang terlebih dahulu karena Raina tau jika dirinya mengatakan semuanya sejak kalian masih di sana sudah sangat pasti Dania akan meminta pulang secepatnya dan mengganggu bulan madu kalian." Jelas Ayah Harun.

"Dimana acaranya Yah?" Tanya Dania.

"Di hotel A milik Rangga. Dan hanya ada resepsi di sana untuk akadnya sudah mereka lakukan tadi pagi di catatan sipil hanya keluarga saja untuk menghindari fitnah jika Raina memiliki anak di luar nikah." Ayah Harun.

Tes...

Air mata Dania mengalir begitu saja mendengar penuturan sang Ayah. Dania tak menyangka jika Rangga sebegitu memperhatikan Raina dengan detail. Bahkan terfikir hingga ke arah situ untuk menutupi status Raina yang seorang gadis namun memiliki putra. Karena orang tidak akan terima walau putra yang Raina miliki adalah pemberian sang Kakak yang teramat berharga bagi Raina.

Dania dan Rama memutuskan pergi ke hotel A menemui Rangga dan Raina yang kini sudah berstatus suami istri tanpa sepengetahuan mereka berdua. Rangga dan Raina berada di satu kamar bersama Kelen juga tentunya karena Raina takut jika Rangga unboxing dirinya malam ini.

Tok... tok....

Terdengar ketukan di luar. Rangga pun berinisiatif untuk membukanya dan membiarkan Raina mengasihi Kelen karena Kelen sepertinya lelah bermain. Maklumlah usianya belum genap 4 bulan membuatnya masih sering tertidur. Rangga mematung ketika pintu terbuka dan menampilkan Rama dan Dania di depan pintu.

"Abang, Kakak."

Plak...

Rama mendaratkan pukulan pada kepala Rangga.

"Aww.."

"Rasakan... Dasar adik durhakim... Bagaimana bisa menikah tanpa memberitahukan Kakak mu ini hm?" Umpat Rama setelah mereka menerobos masuk dan menutup pintu kamar.

"Maaf Bang. Kami hanya tidak ingin mengganggu proses produksi kalian." Rangga.

"Produksi apa? Alasan saja kamu. Mana istri kamu?" Dania.

"Produksi anak hehehe..." Rangga.

Plak....

Kembali kepala Rangga mendapatkan pukulan dari Rama.

"Sakit Bang, apa salahku? Benar kan kalian pergi satu minggu lalu untuk proses produksi?" Rangga.

"Awas saja kamu hamili Raina. Kelen masih butuh Raina Ga." Dania.

"Tenang Kak. Raina sudah menggunakan pengamanan sesuai anjuran dokter dan saran dari Mami Meli dan Mami Mayang." Rangga.

Mendengar keributan di depan membuat Raina menyusul Rangga setelah meletakkan Kelen pada boks yang telah di sediakan Rangga. Raina berjalan dengan santai tanpa rasa bersalah menyapa Dania dan Rama.

"Nakal, lu fikir pernikahan main-main hm? Keluar dari pekerjaan lu fikir suami lu sultan hingga harus keluar dari pekerjaan lu." Dania.

"Pertama gw ga main-main gw nikah beneran. Kedua bukan gw yang mau keluar dari kerjaan tapi maunya suami gw karena dia ga mau istri cantiknya ini kelelahan bekerja. Dan yang ke tiga sayangnya suami gw sultan." Raina.

Hahahaha....

🌼🌼🌼

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!