Pengantin Lama Dan Baru

Acara resepsi yang megah pun tergelar Raina dan Rangga duduk berdampingan bak raja dan ratu. di samping Rangga ada Mami Meli dan di samping Raina ada Tante Gisel. Dan semua di buat takjub dengan fakta yang mendengarkan ternyata Raina keponakan dari aktris Turki yang merupakan istri dari pengusaha ternama di negaranya itulah yang membuat Raina dan Karina segan untuk pindah ke negara asal Ibu mereka.

Tante Gisel tampak senang menggendong Kelen karena Tante Gisel sangat menyukai anak-anak. Tante Gisel sendiri memiliki dua orang anak laki-laki dan perempuan. Walau jarak memisahkan mereka namun Raina selalu berkomunikasi dengan mereka.

Kelen begitu anteng walau acara yang begitu ramai tergelar. Kelen menikmati acara Mama dan Papa nya dengan gembira. Hanya saat merasa haus dan popoknya penuh Kelen gelisah namun tak sampai menangis kuat.

"Selamat adek sepupu." Ucap Dania sekali lagi mengucapkan selamat pada Raina.

Mereka berdua pun saling berpelukan dengan erat. Banyak wanita dan Pria patah hati karena pernikahan ini. Bagaimana tidak meskipun banyak pria mendekatinya Raina selalu menjaga jarak dengan mereka bahkan Raina bagai memagari dirinya untuk tidak di jamah oleh laki-laki.

Begitu juga dengan Rangga yang begitu dingin pada wanita manapun. Bukan karena mereka tak pernah jatuh cinta. Hanya saja kehilangan Papi nya membuat Rangga membatasi pergaulannya demi meluangkan waktu bersama Mami tercintanya.

Berbeda halnya dengan Raina. Kehilangan kedua orang tuanya membuatnya tak ingin mengecewakan sang Kakak, Raina berusaha memberikan yang terbaik untuk sang Kakak. Dan itu membuat Raina mengubur keinginannya untuk berpacaran seperti teman-teman sebayanya dan itu di ikuti oleh Dania yang juga ingin memberikan yang terbaik untuk kedua orang tuanya.

"Sayang, apa kamu sudah pumping untuk Kelen?" Rangga.

"Sudah. Rai sudah memberikannya pada Mbok Parmi tadi." Raina.

Melihat Raina sedikit murung membuat Rangga tak tega karena sudah memisahkan Raina dan Kelen untuk malam ini. Raina dan Rangga menunda bulan madu mereka demi Kelen. Baik Rangga dan Raina tak ingin membuat Kelen tersisih dengan menyatunya mereka berdua.

"Kenapa hm? kefikiran Kelen ya?" Tanya Rangga memeluk Raina dari belakang.

Raina mengangguk sebagai jawaban. Rangga pun mengeratkan pelukannya seraya mendaratkan kecupannya di puncak kepala Raina.

"Malam ini Mama Kelen akan bekerja dengan ekstra tak mungkin bisa mengurus Kelen jadi biarkan Kelen bersama Mami Meli dan Tante Gisel di rumah." Bisik Rangga di telinga Raina.

Tak ada perlawanan dari Raina membuat Rangga dengan mudah melancarkan aksinya. Raina tak dapat menolak karena di malam pertamanya kemarin Raina telah menolaknya dengan beralasan tak ingin jika ke esokan paginya dirinya tak bisa berjalan saat resepsi dan malam ini tak ada alasan apapun baginya untuk berkata tak siap pada Rangga.

Malam panjang telah mereka berdua lewati bahkan hingga pagi tadi Rangga masih juga mengkungkung Raina di bawahnya. Rasa yang baru mereka sama-sama rasakan membuat Rangga tak ingin berhenti. Sedang Raina merasakan rasa sakit yang luar biasa walau setelahnya hanya ada kenikmatan menjalar di tubuhnya.

Tak ingin kalah dengan pasangan baru. Pasangan Rama dan Dania pun menikmati malam panjang juga. Keduanya telah sama-sama candu dengan pasangan masing-masing. Dania akan gelisah jika Rama tak berada di sisinya begitu juga dengan Rama yang tak bisa memejamkan matanya ketika aroma tubuh Dania belum terdiam indra penciumannya.

Pagi hari Rama melancarkan aksinya lagi ketika mengetahui sang istri tengah berendam untuk menghilangkan rasa letih di tubuhnya namun apa yang terjadi Rama malah menggempurnya lagi. Sama halnya dengan pasangan Rama dan Dania hal sama pun di lakukan oleh Rangga dan Raina. Raina kembali mencapai puncaknya bersama dengan Rangga di dalam bathtub.

Krrruuukkk....

Bunyi perut Raina menyadarkan Rangga jika mereka telah melewati sarapan karena ulah perbuatannya.

"Astaga! Maafkan Mas sayang. Mas sampai lupa memberimu makan. Sebentar Mas pesankan." Ucap Rangga kemudian menekan tombol pada telepon yang tersedia di kamar.

Raina tersenyum malu karena bunyi perutnya tak dapat di kondisikan. Raina benar-benar sangat lapar karena sepanjang malam di buat mendesah oleh Rangga. Tenaganya benar-benar terkuras habis untuk melayani suaminya itu. Sambil menunggu pesanan mereka datang Raina mencoba pumping.

"Setelah makan kita pulang ya Mas." Raina.

"Kamu sudah sangat merindukan putra kita hm?" Rangga.

"Hm... Rasanya tak enak jika harus terus pumping." Raina.

"Ingin memberikannya secara langsung seperti padaku hm?" Goda Rangga.

"Mas ih..."

Beruntung ketukan di pintu membuat Raina selamat dari godaan Rangga. Menu makanan terhidang begitu menggiurkan di mata Raina. Raina pun makan dengan lahap hingga makanan di atas piringnya habis tak bersisa. Setelah menyelesaikan makannya mereka pun bersiap untuk segera pulang. Langkah Raina masih tertatih karena rasa tak nyaman di bagian intinya.

"Apa perlu Mas gendong sayang?" Bisik Rangga.

Raina memutar bola matanya dan memajukan bibirnya membuat Rangga tergelak. Tiba-tiba pintu lift terbuka pertanda akan ada yang memasuki ya juga dan muncul lah sepasang suami istri yang juga baru menyelesaikan pertempurannya.

"Hm... Ada bau-bau yang ga mau kalah sama pengantin baru nih." Sindir Rangga.

"Tenang sayang. Mas bisa pastikan malam kita yang terpanas." Rama.

"Mas ih..." Dania.

"Apa sayang..." Rama.

"Astaga sepertinya kita salah waktu memasuki lift ini." Raina.

"Ish.. Rai. Lu jangan ikut-ikutan mereka berdua." Dania.

Ting... Pintu lift terbuka mereka berempat pun keluar bersama. Namun baru saja beberapa langkah Raina menghentikan langkahnya membuat Rangga cemas.

"Ada apa sayang?" Tanya Rangga membuat Rama dan Dania pun menoleh pada mereka.

"Gendong." Rengek manja Raina.

"Astaga Rai lu bikin gw jantungan. Gw fikir lu kenapa. Jika sampai terjadi sesuatu sama lu gw pastiin Rangga ga bisa jalan sekarang." Dania.

"Ish... Sayang. Dia sepupu ku loh." Rama.

"Bodo amat." Dania.

"Apa kamu mau aku gendong juga sayang?" Rama.

"Iisshh... Ngga." Dania.

"Aww... Mas ih turunin..." Rengek Dania yang malu karena tiba-tiba Rama menggendongnya ala bridal.

Raina hanya terkekeh melihat tingkah Rama dan Dania. Sedangkan dirinya begitu santai dalam gendongan Rangga karena sejak mengenal Rangga dekapannya adalah tempat ternyaman setelah keluarga nya. Rangga mendudukkan Raina perlahan di jok belakang karena di balik kemudi sudah ada supir pribadinya.

Sedangkan Rama harus menyetir sendiri. Mereka pun berpisah di parkiran karena Rama membawa Dania pulang. Tanpa Dania dan Raina tau Rama dan Rangga membeli rumah yang berdekatan bahkan berhadap-hadapan. Mereka merencanakan itu semua jauh sebelum Rangga mengenal Raina juga Rama mengenal Dania. Mereka berdua ingin selalu bersama mengingat mereka yang selalu bersama sejak kecil.

🌼🌼🌼

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!