Raina akhirnya pasrah mengikuti maunya Mama Meli dan Rangga. Rangga pun benar-benar membawa Kelen ke kantor. Rangga tak malu membawa Kelen dalam gendongannya. Danar asistennya berjalan di belakangnya membawakan tas perlengkapan Kelen dan stroler nya.
Dania tak mengetahui rencana sahabatnya itu bahkan Mama Mayang dan Papa Harun pun belum mengetahuinya karena Raina memang belum yakin dengan apa yang di katakan oleh Rangga hingga dirinya kini benar-benar berada di butik bersama Mama Meli untuk memesan gaun pernikahannya.
"Apa gaun ini bisa selesai minggu depan?" Tanya Mama Meli.
"Bisa Jeng tenang saja. Apa putramu sudah sangat tidak sabar menikahi gadis ini hm?" Tanya pemilik butik.
"Aku yang tidak sabar bermenantukan dia Jeng. Takut keburu di petik orang." Mama Meli.
"Kau benar Jeng... Gadis seperti ini pasti banyak kumbang yang menginginkannya." Puji pemilik butik.
Raina hanya diam tersipu. Setelah dari butik Mama Meli membawa Raina ke toko perhiasan kemudian di lanjut mencari WO untuk persiapannya Raina mengikuti begitu saja hanya sesekali meminta ijin Mama Meli untuk pumping. Mama Meli pun mengijinkannya walau Raina melakukannya di mobil.
Seperti tak mengenal lelah Mama Meli dan Raina pergi hingga larut malam. Sementara Rangga sudah berada di rumah Raina sejak sore tadi bersama Kelen. Rangga memberikan ASI melalui dot karena Raina tak kunjung datang. Kelen bahkan sudah di mandikan olehnya. Rangga benar-benar melakukan tugas seorang Ayah yang baik.
"Astaga! Kemana Oma membawa Mama mu Nak. Baiklah sekarang Kelen harus bobo. Kali ini Kelen bobo dengan Papa ya." Rangga.
Mbok Parmi merasa kasihan pada Rangga. Dirinya menawarkan untuk menidurkan Kelen bersamanya. Tak ingin kejadian sore tadi saat dirinya mandi Kelen menangis terus Rangga pun menolak itikad baik Mbok Parmi.
"Tidak apa-apa Mbok. Mbok istirahat saja. Biar Kelen bersama saya." Rangga.
Saat Raina dan Mama Meli datang Rangga dan Kelen sudah tertidur pulas. Raina pun tak tega membangunkan Rangga untuk pulang. Raina membiarkan Rangga tidur di kasurnya sementara dirinya tidur bersama Mama Meli di kamar Karina yang telah di sulap menjadi kamar tamu.
Bukan tak menghargai kenangannya bersama Karina tapi dirinya tak bisa ketika melihat semua peninggalan Karina. Sebagian di minta oleh mertua Karina sebagai kenangan Karina dan Randy. Raina pun tak menolak membiarkan saja semua barang milik Karina di ambil.
"Loh Yah, Mobil siapa ini?" Tanya Mama Mayang ketika memasuki halaman rumah Raina.
"Apa mungkin Raina membeli mobil kita ga tau Mah." Ayah Harun.
"Ga mungkin Yah. Rai pasti bilang pada kita." Mama Mayang.
"Ya sudah kita lihat saja ke dalam." Ayah Harun.
Setelah mengetuk pintu dan masuk Mama Mayang terkejut melihat Mama Meli menggunakan daftar rumahan tengah menggendong Kelen. Begitu juga dengan Mama Meli yang terkejut ketika melihat Mama Mayang dan Ayah Harun datang.
"Eh, ada tamu. Maaf saya masih menggunakan pakaian seperti ini. Ayo silahkan duduk." Mama meli.
"Loh, Jeng Meli ada di sini? Dimana Rai?" Tanya Mama Mayang.
"Rai sedang menyiapkan air untuk mandi Kelen." Jawab Mama Meli.
"Jeng Meli menginap di sini?" Tanya Mama Mayang.
"Ah, iya. Sudah dua hari saya di sini." Jawab Mama Meli.
"Dua hari? Waduh, apa Rai dan Kelen menyusahkan anda?" Mama Mayang.
"Tidak Jeng. Saya senang bermain bersama Kelen. Kemarin saya menginap disini karena Kelen rewel saya tidak tega melihatnya dan ternyata Kelen hanya ingin bersama Papa nya jadilah kami semua disini." Jelas Mama Meli.
"Papa."
Ucap Mama Mayang dan Ayah Harun bersamaan.
"Ya. Eh, maksud saya Rangga." Mama Meli.
"Sayang, ayo kita mandi. Mama sudah menyiapkan airnya." Teriak Rangga.
"Rangga."
"Om, Tante."
"Sebaiknya Mama saja yang memandikan Kelen." Ucap Mama Meli membawa Kelen secepat kilat.
"Di luar ada Jeng Mayang dan suaminya coba kamu temui dulu." Titah Mama Meli.
"Hah! Ah, iya Tan eh Ma." Jawab Raina.
Raina pun segera ke depan dan melihat Rangga tengah duduk di hadapan Mama Mayang dan Ayah Harun. Raina pun segera menghampirinya dan menyalami Mama Mayang dan Ayah Harun.
"Saya harap Om dan Tante merestui kami." Ucap Rangga.
Sontak Raina menoleh ke arah Rangga yang ternyata sudah mengutarakan maksudnya pada Ayah Harun dan Mama Mayang.
"Om dan Tante tidak masalah Ga. Om dan Tante merestui kalian hanya saja Raina masih memiliki Tante di Turki. Apa tidak sebaiknya kamu bicara padanya juga." Ayah Harun.
"Jika itu Angga sudah melakukannya kemarin Om. Angga minta maaf karena Angga tidak membicatakannya terlebih dahulu dengan Om dan Tante. Angga hanya tidak ingin mengganggu istirahat Om dan Tante setelah pesta Rama dan Dania." Rangga.
"Tidak masalah yang terpenting Tante Raina yang di Turki sudah mengetahuinya. Dan satu lagi Rai dan Kelen bahagia itu cukup bagi kami. Jangan sakiti hati keduanya. Jika kamu sudah tak mampu membahagiakannya kembalikan Raina dan Kelen pada Kami." Ayah Harun.
"Baik Om. Angga akan berusaha untuk selalu membahagiakan Rai dan Kelen. Tante Gisel pun akan pulang lusa ke mari." Rangga.
Dan lagi-lagi itu membuat Raina terkejut. Bagaimana bisa Rangga mengetahui tentang Tante Gisel. Bahkan Raina pun belum mengatakan apapun sebagai jawaban dari lamaran Rangga.
"Dan apakah kamu bahagia Nak?" Tanya Mama Mayang pada Raina.
Raina terdiam menatap satu persatu orang di depannya. Setelah diam beberapa saat akhirnya Raina menyampaikan isi hatinya.
"Hidup Rai tidak sendiri ada Kelen bersama Rai. Jika Kelen bahagia maka Rai bahagia. Jika Kak Rangga bisa menerima Rai maka harus bisa menerima Kelen juga dan itu Kak Rangga perlihatkan pada Rai. Sejauh ini Rai melihat Kak Rangga menyayangi Kelen sebagai putranya." Jelas Raina.
"Syukurlah Nak. Mama hanya tidak ingin kamu merasa terpaksa menikah dengan Rangga. Hanya karena gunjingan orang saja kamu menerima Rangga. Mama harap kalian bisa rukun menerima Kelen di tengah-tengah keluarga kalian apalagi nanti setelah keturunan kalian hadir. Mama harap kalian tidak membedakan Kelen." Mama Mayang.
"Tidak Ma. Kelen putra Rai. Air susu Rai mengalir di tubuhnya menjadikannya tumbuh seperti sekarang. Mana mungkin Rai bisa membedakannya." Raina.
"Mama percaya padamu. Dan Mama harap Rangga pun seperti itu." Mama Mayang.
"Tentu Tan. Karena Kelen sangat berharga bagi Rangga. Berkat kehadirannya Rai bisa menerima Rangga." Rangga.
"Syukurlah." Ayah Harun.
Ayah Harun berpamitan ke kantor menggantikan Dania yang tengah berbulan madu begitu juga dengan Rangga yang harus bekerja ekstra karena dirinya akan cuti untuk menikah. Rangga tak ingin di hari pernikahannya ada gangguan pekerjaan walaupun semuanya bisa di tangani oleh Danar.
🌼🌼🌼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments